Penulis Publikasi Penelaah/NIM Mata Kuliah Asisten Praktikum
Nutritional Status, Nutritional Habit and Breakfast Intake in
Relation to IQ among Primary School Children in Baghdad City, Iraq (Status Gizi, Perilaku Gizi dan Intake Sarapan dalam Kaitannya dengan IQ di antara Anak Sekolah Dasar di Kota Baghdag, Irak) Hasanain Faisal Ghazi, Zaleha Md. Isa, Syed Aljunid, Azmi Mohd.Tamil dan Mohammed A. Abdalqader Pakistan Journal of Nutrition (2012), 11 (4): 379-382 Irfan Sofandi / I14130071 Epidemiologi Gizi 1. Annisa Yuri Ekaningrum, S Km 2. Millyantri Elvandari, S Gz
Gizi untuk anak-anak terutama selama tahap perkembangan sangat
penting. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengamati dampak gizi pada perkembangan kognisi anak tetapi situasi di Irak benar-benar berbeda. Dalam penelitian ini, anggapan dasar penulis yaitu menganggap bahwa terdapat hubungan antara status gizi, perilaku gizi dan intake sarapan dengan Intelligence Quotient (IQ) yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mengggunakan data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Sebanyak 529 siswa sekolah dasar dipilih dari 5 sekolah dasar di 5 wilayah yang berbeda di kota Baghdad, Irak dengan latar belakang status sosial/ekonomi yang berbeda. Study Design yang digunakan untuk menilai status gizi, perilaku gizi dan intake sarapan dalam penelitian ini ialah cross-sectional study. Pada penelitian ini, waktu dan tempat penelitian tidak dicantumkan dalam jurnal. Variabel yang diamati ialah variabel karakteristik individu (usia, jenis kelamin, tingkatan kelas, berat badan dan tinggi badan); variabel tingkat kecerdasan; variabel status gizi; variabel perilaku gizi; variabel intake sarapan (intensitas sarapan). Exposure dalam penelitian ini adalah status gizi, perilaku gizi dan intake sarapan dan outcome yaitu seberapa besar pengaruhnya terhadap IQ di antara siswa sekolah dasar di Kota Baghdag, Irak. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu walaupun prevalensi gizi buruk hanya 12% tetapi masih dianggap tinggi untuk sebuah negara yang sangat kaya seperti Irak. Ada 7,3 poin pengurangan dalam skor IQ jika anak kekurangan gizi, 4,7 poin pengurangan jika anak melewatkan sarapan dan 3,2 poin pengurangan jika anak memiliki perilaku gizi yang buruk. Hal ini jelas bahwa faktor gizi memainkan peran penting selama perkembangan kognitif anak.