Anda di halaman 1dari 8

VISI DAN MISI.

CALON KEUCHIK GAMPONG PADANG GEULUMPANG

NO URUT 2
PERIODE 2015 2019
KECAMATAN JEUMPA
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
PROVINSI ACEH

VISI DAN MISI.


CALON KEUCHIK GAMPONG PADANG GEULUMPANG
PERIODE 2015 - 2019
KECAMATAN JEUMPA
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
PROVINSI ACEH
A. VISI
Terwujudnya masyarakat Gampong Padang Geulumpang yang beradat berlandaskan
Syariat Islam dan menciptakan Pemerintahan Gampong Padang Geulumpang yang transparan
dan mandiri serta bertanggung jawab berdasarkan Peraturan Perundang-undangan, nilai-nilai
Agama dan Adat Istiadat.
B. MISI
1. Menyelenggarakan Pemerintahan Gampong Padang Geulumpang yang Transparan,
Berwibawa dan Bertanggung Jawab.
2. Melaksanakan Pembangunan Gampong dengan Azaz Musyawarah, Kerja Sama dan
Gotong Royong.
3. Memberdayakan Status Sosial Masyarakat Gampong.
4. Meningkatkan Pelaksanaan Syariat Islam.
5. Melakukan Pembinaan terhadap Masyarakat Berdasarkan Nilai-nilai Agama dan Adat
Istiadat yang diakui dan dihormati dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)

PENJELASAN SECARA UMUM


1. Menyelenggarakan Pemerintahan Gampong Padang Geulumpang yang Transparan,
Berwibawa dan Bertanggung Jawab.

Seiring dengan pesatnya kemajuan dan tingginya tuntutan masyarakat, maka diperlukan
adanya birokrasi aparatur pemerintahan Gampong sebagai institusi yang mampu menduduki
posisi organik yang netral, transparan dan bersih di dalam struktur sosial dan berfungsi
sebagai penghubung antara satu dengan yang lain untuk kepentingan masyarakat. Sehingga
terhindarkan adanya konotasi negatif mengenai birokrasi, yakni birokrasi masih sering
dikonotasikan sebagai perwujudan dan kesemrawutan dan ketidak beresan administrasi,
seperti prosedur yang berbelit-belit dalam menyelesaikan urusan suatu permasalahan.
Kemudian untuk gampong yang tidak berkembang, birokrasi digambarkan penuh dengan
ketidak-mampuan, disfungsi dan kegagalan dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang
menjadi bidang tugasnya.
Uraian diatas seharusnya tidak perlu ada dan memberikan fenomena yang negatif
terhadap makna birokrasi. Karena pada dasarnya birokrasi diharapkan menjadi alat
pembaharuan, hal ini dapat terlaksana jika tujuan-tujuan dan program program gampong
memang diarahkan bagi suatu strategi pembaharuan dan pembangunan, birokrasi aparatur
pemerintahan gampong bersikap mudah menerima pemikiran-pemikiran pembaharuan dan
pembangunan. Dengan demikian birokrasi dapat dijadikan alat untuk merealisasi
pembangunan dalam segala aspek. Maka dari itu perlu dilakukan pengawasan sekaligus
pembinaan langsung melalui evaluasi yang meliputi mekanisme pemerintahan, kelembagaan
birokrasi pemerintah gampong, tata kerja, dan administrasi gampong, hal tersebut
dimaksudkan

apabila

dijumpai

adanya

pemahaman

yang

kurang,

penyimpangan

penyimpangan dari ketentuan atas aturan yang berlaku dapat segera diluruskan untuk
pembenahan berikutnya.

2. Melaksanakan Pembangunan Gampong dengan Azaz Musyawarah, Kerja Sama dan


Gotong Royong.
Menumbuhkan dan mengembangkan semangat gotong royong serta merencanakan
pembangunan yang didasarkan atas asas musyawarah, kerja sama dan gotong royong sangat
dibutuhkan dalam masyarakat dan karna itulah dalam setiap hal yang akan dilaksanakan perlu
adanya mufakat atau musyawarah demi terlaksanya pembangunan yang efesien dalam suatu

gampong. Perwujudan partisipasi masyarakat dalam reformasi birokrasi merupakan


pengabdian dan kesetiaan masyarakat terhadap program reformasi birokrasi yang mana
senantiasa berbicara, bergotong royong dalam kebersamaan melakukan suatu pekerjaan.
Sikap azas musyawarah dan gotong royong memang sudah menjadi kepribadian dalam
sebuah gampong yang harus benar-benar dijaga dan dipelihara, akan tetapi arus kemajuan
ilmu dan teknologi ternyata membawa pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan
kepribadian birokrasi suatu gampong, serta selalu diikuti oleh perubahan tatanan nilai dan
norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.
3. Memberdayakan Status Sosial Masyarakat Gampong.
Memberikan pemahaman dan pembinaan serta pelatihan merupakan tuntutan yang harus
kita lakukan demi mewujudkan tingkat sosial masyarakat yang lebih efektif, Pembinaan
terhadap masyarakat akan dilakukan melalui berbagai Program dan Kegiatan yang
dilaksanakan Badan Pemberdayaan Masyarakat Gampong (BPMG) Gampong Padang
Geulumpang dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian akan terwujudnya
masyarakat mandiri melalui pemberdayaan masyarakat gampong.
4. Meningkatkan Pelaksanaan Syariat Islam.
Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi sendi
kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, Syariat Islam juga berisi
penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh umat Muslim, Syariat Islam
merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan
kehidupan dunia ini.
Terkait dengan susunan tertib Syariat, Alquran surat Al Ahzab ayat 36 mengajarkan
bahwa sekiranya Allah dan RasulNya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat Islam
tidak diperkenankan mengambil ketentuan lain.




36. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan

mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka


sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.
Oleh sebab itu secara implisit dapat dipahami bahwa jika terdapat suatu perkara yang
Allah dan RasulNya belum menetapkan ketentuannya, maka umat Islam dapat menentukan
sendiri ketetapannya itu.
Pemahaman makna ini didukung oleh ayat dalam Surat Al Maidah QS 5:101 yang
menyatakan bahwa hal-hal yang tidak dijelaskan ketentuannya sudah dimaafkan Allah.




101. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan
(kepada

Nabimu)

hal-hal

yang

jika

diterangkan

kepadamu

akan

menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu


diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan
(kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Dengan demikian perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani hidup beribadahnya
kepada Allah itu dapat disederhanakan dalam dua kategori, yaitu apa yang disebut sebagai
perkara yang termasuk dalam kategori Asas Syara dan perkara yang masuk dalam kategori
Furu Syara.

Asas Syara
Yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al Quran atau Al Hadits.
Kedudukannya sebagai Pokok Syariat Islam di mana Al Quran itu Asas Pertama Syara dan
Al Hadits itu Asas Kedua Syara. Sifatnya, pada dasarnya mengikat umat Islam seluruh dunia
di manapun berada, sejak kerasulan Nabi Muhammad saw hingga akhir zaman, kecuali dalam
keadaan darurat. Keadaan darurat dalam istilah agama Islam diartikan sebagai suatu keadaan
yang memungkinkan umat Islam tidak mentaati Syariat Islam, ialah keadaan yang terpaksa
atau dalam keadaan yang membahayakan diri secara lahir dan batin, dan keadaan tersebut
tidak diduga sebelumnya atau tidak diinginkan sebelumnya, demikian pula dalam
memanfaatkan keadaan tersebut tidak berlebihan. Jika keadaan darurat itu berakhir maka
segera kembali kepada ketentuan syariat yang berlaku.

Furu Syara
Yaitu perkara yang tidak ada atau tidak jelas ketentuannya dalam Alquran dan Al Hadist.
Kedudukannya sebagai cabang Syariat Islam. Sifatnya pada dasarnya tidak mengikat seluruh
umat Islam di dunia kecuali diterima pemerintah setempat menerima sebagai peraturan /
perundangan yang berlaku dalam wilayah kekuasaanya.
5. Melakukan Pembinaan terhadap Masyarakat Berdasarkan Nilai-nilai Agama dan Adat
Istiadat yang diakui dan dihormati dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 menegaskan negara mengakui dan menghormati
kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih
hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat. Gampong merupakan kesatuan
masyarakat hukum adat yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam keistimewaan Aceh dan dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia; Berlakunya hukum adat dalam masyarakat adalah merupakan
manifestasi dan aspirasi yang berkembang di dalam masyarakat.
Masyarakat Aceh tempo dulu adalah masyarakat yang beradat dan berbudaya. Itu
terungkap dalam tradisi besar yang diwarisi secara generasi. Adat dan budaya praktis menjadi
rujukan bagi hidup masyarakat baik individu maupun kelompok. Itulah yang menjadi
karasteristik dan identitas masyarakat gampong Padang Geulumpang. Pembinaan dan
mengembangkan bentuk-bentuk nilai Agama dan Adat Istiadat dalam rangka meningkatkan
kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundangundangan harus dilaksanakan demi terpeliharanya keamanan dan ketertiban didalam
masyarakat.

PROGRAM KERJA SELAMA 5 TAHUN


1. Memberdayakan masyarakat untuk menjaga lingkungan bersih menuju keluarga sehat dan
sejahtera.
2. Meningkatkan kesejahterakan masyarakat, melalui jalur menumbuhkembangkan ekonomi
masyarakat.
3. Menfasilitasi pembangunan sarana Pemerintahan dan Ekonomi

4.
5.
6.
7.

Memfungsikan lokasi kantor Keuchik


Rol/got (saluran)
Pembangunan fasilitas Mesjid
Pembenahan administrasi pemerintahan gampong, menciptakan Aparatur yang bersih dan

berwibawa.
8. Meningkatkan SDM Aparatur Pemerintahan Gampong dan masyarakat melalui
pendidikan non formal, keterampilan, pelatihan, kesehatan dan agama.
9. Mempertahankan budaya yang ada dalam masyarakat, sepanjang tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku.
10. Melestarikan adat istiadat dan hukum adat, serta menjaga keamanan, kerukunan,
ketentraman dan ketertiban masyarakat.
11. Menjalankan unsur unsur syariat islam melalui tokoh tokoh agama, pemimpin non
formal dan adat.
12. Mendata permasalahan, kebutuhan gampong dan mengarsipkan dengan teratur setiap
kebutuhan, guna mempercepat pelayanan kepada masyarakat.
13. Mempersiapkan Reusam/Qanun gampong sesuai dengan kebutuhan.

SKALA PERIORITAS SELAMA 5 TAHUN


1. Pembenahan administrasi dan menciptakan aparatur yang transparan, bertanggungjawab
dan berwibawa.
2. Mempersiapkan Reusam/Qanun Gampong sesuai dengan kebutuhan.
3. Mempersiapkan/pendataan, penduduk, sarana dan pra sarana.
4. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia bagi aparatur, tokoh tokoh lembaga
lembaga yang ada di gampong, melalui pendidikan non formal, keterampilan, agama.
5. Memberdayakan masyarakat untuk menjaga lingkungan bersih menuju keluarga sehat dan
sejahtera dan ini dilakukan melalui azas gotong royong.
6. Mendata permasalahan, kebutuhan gampong dan mengarsipkan dengan teratur setiap
kebutuhan, guna mempercepat pelayanan kepada masyarakat.
7. Menfasilitasi pembangunan sarana dan prasana
8. Memfungsikan kantor Keuchik
9. Rehab jalan utama dalam gampong yang rusak
10. Sarana ibadah (Balee/tempat pengajian, tempat wudhu)
11. Meningkatkan Pendapatan Asli Gampong yang diatur dengan dengan Reusam/Qanun
gampong.
12. Menjalankan unsur-unsur syariat Islam dengan penyampaian melalui mimbar, ceramahceramah, tokoh-tokoh agama, tokoh adat dan pemimpin non formal.
13. Melestarikan adat istadat dan hukum adat, serta menjaga keamanan, kerukunan,
ketentraman dan ketertiban masyarakat
14. Mempertahankan budaya yang ada dalam masyarakat, sepanjang tidak bertentangan
dengan hukum yag berlaku.
15. Melaksanakan kegiatan keagamaan bagi para pemuda gampong

Padang Geulumpang 18 Februari 2015


Calon Keuchik Gampong Padang Geulumpang
HASBULLAH

Anda mungkin juga menyukai