Anda di halaman 1dari 43

Responsi

Gangguan
Bicara
Pembimbing : dr. Hj.
Supraptiningsih, Sp.S

Oleh :
Prasetia Aji
(102011101083)
Firda Amalia
(10700057)
Luzi
Dareta
Medical
Faculty
Department of Neurology
UJ (10700075)
and UWKS
RSD. dr. Soebandi Jember

IDENTITAS PENDERITA
Nama

: Ny. S

Jenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 34 tahun

Suku

: Jawa-madura

Agama

: Islam

Alamat

: Ngampel Rejo 3/3 Jombang, Jember

No. Reg

: 76019

Tgl Pemeriksaan

: 4 Mei 2015

Anamnesis
Keluhan utama
Tidak bisa bicara
Riwayat Penyakit Sekarang
pasien mengeluh empat hari sebelum MRS pasien
mendadak tidak bisa bicara. Keluhan tersebut
muncul setelah pasien bangun pagi hari dan akan
mencuci di sumur. Karena pasien sulit berbicara
pasien akhirnya dirawat di PKM Wonorejo. Dua
hari setelah dirawat di PKM pasien mengeluh
tangan dan kaki kanan tiba tiba lemas.

Keluarga pasien mengaku awalnya bila diajak bicara


pasien sulit memahami apa yang sedang dibicarakan.
Setelah dirawat di puskesmas pada hari keempat
setelah serangan, pasien mulai bisa mengerti apa
yang dibicarakan namun pasien masih sulit untuk
berbicara.
Pasien juga mendadak mengalami kelemahan pada kaki
dan tangan kanan pasien. Karena pasien mengalami
kelemahan, pasien dirujuk ke RSD dr. Soebandi.
Pasien tidak mengeluh mual, muntah, pusing ataupun
kejang. BAK (+), BAB (+).
Pasien mengaku serangan mendadak dan tidak ada hal
khusus yang memicunya.

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat trauma kepala (-)
Riwayat kejang pada saat kecil (-)
Riwayat keracunan (-)
Riwayat penyakit sistemik (HT (+),
DM (-))
Riwayat Stroke (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
disangkal

Riwayat pengobatan
Pasien dirawat di Puskesmas selama empat hari,
semua pengobatan dari puskesmas, keluarga
pasien tidak mengetahui obat yang diberikan.
Keadaan Psikososial
Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang
anak. Pasien tinggal serumah dengan suami dan
kedua orang tuanya. Hubungan pasien dengan
keluarga dan tetangga baik. Pasien mengaku
tidak sedang dalam masalah yang berat.

STATUS INTERNA SINGKAT

KEPALA
Bentuk
Mata
Sklera
Konjungtiva
Telinga/Hidung
Mulut
Lain-lain

: normochepal
:ikterik (-)
:anemis (-)
:telinga : sekret (-)
hidung : sekret (-)
:dbn
:dbn

LEHER
:tidak ditemukan
Struma
Bendungan vena :tidak ditemukan
:dbn
Lain-lain

THORAK
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi

:ictus cordis tidak terlihat


:ictus cordis tidak teraba
:redup di D : ICS IV PSL D,
S : ICS V MCL S
Auskultasi :S1S2 tunggal

Paru-paru
Inspeksi
Palpasi

:simetris + / +
:gerak napas simetris, fremitus raba
+normal/+ normal
Perkusi :sonor + / +
Auskultasi :Vesikuler + / +, Rhonki : - / -,
Wheezing : - / Lain-lain :dbn

ABDOMEN
Hepar
Limfe
Lain-lain

: tidak teraba
: tidak teraba
: dbn

EKSTREMITAS
Superior : akral hangat + / +, edema - / Inferior : akral hangat + / +, edema - / -

STATUS PSIKIATRI SINGKAT


Emosi dan Afek : adekuat
Proses berfikir
Bentuk
: logis, realistis
Arus
: koheren
Isi
: waham (-)
Kecerdasan: dbN
Pencerapan : halusinasi (-), ilusi (-)
Kemauan
: dbN
Psikomotor : tenang saat pemeriksaan
Ingatan
: dbN

STATUS NEUROLOGIK
KEADAAN UMUM
Kesadaran
Kwalitatif : compos mentis
Kwantitatif
: GCS 456
Pembicaraan
Disartria
: (+)
Monoton
: (-)
Scanning
: (-)
Afasia : Motorik : (-)
Sensorik : (-)
Amnestik/anomik: (-)

Kepala
Asimetri
Sikap Paksa
Tortikolis
Lain-lain
Muka
Mask
Myopatik
Full Moon
Lain-lain

:tidak ditemukan
:tidak ditemukan
:tidak ditemukan
:dbn
:tidak ditemukan
:tidak ditemukan
:tidak ditemukan
:dbn

PEMERIKSAAN KHUSUS
1. A. RANGSANGAN SELAPUT OTAK
Kaku Kuduk
:Kernig
:Brudzinski I
:Brudzinski II
:B. LASEQUE TEST : -

2. Saraf Otak
N. I
Kanan
Kiri
Hypo/Anosmia :
Parosmia
:
Halusinasi
:
N. II
Kanan
Kiri
Visus : 6/60(dlm ruang terbatas) 6/60(dlm ruang terbatas)
Yojana Penglihatan
:
dbn
dbn
Melihat warna
:
dbn
dbn
Funduskopi
:
tdl
tdl

N. III, N. IV, N. VI
Kedudukan bola mata
Pergerakan bola mata
Ke nasal
Ke temporal atas
Ke bawah
Ke atas
Ke temporal bawah
Eksopthalmus
Celah mata (Ptosis)

:
:
:
:
:
:
:
:

Pupil
Bentuk
Lebar
Perbedaan lebar
Refleks cahaya langsung
Refleks cahaya konsensual

Kanan
sentral

Kiri
sentral

+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
tidak ditemukan tidak ditemukan
tidak ditemukan tidak ditemukan
:
:
:
:
:

Kanan
reguler
3 mm
+
+

Kiri
reguler
3 mm
+
+

N. V
Cabang Motorik
Otot masseter
Otot temporal
Otot Pterygoideus int./ext.
Kekuatan otot saat
menutup mulut
Cabang Sensorik:
I
II
III
Refleks kornea langsung
Refleks kornea konsensual

Kanan

Kiri

: normal
: normal
: normal

normal
normal
normal

: normal

normal

: dbn
: dbn
: dbn
:+
:+

dbn
dbn
dbn
+
+

N. VII
Waktu diam
Kerutan dahi
Tinggi alis
Sudut mata
Lipatan nasolabial
Waktu gerak
Mengerutkan dahi

: simetris
: simetris
: simetris
: asimetris

: kerutan pada dahi sebelah kanan dan


kiri sama
Menutup mata
: kedua mata kanan dan kiri dapat
menutup
Mencucu / bersiul : lateralisasi ke kanan
Memperlihatkan gigi: lateralisasi ke kanan

Pengecapan 2/3 depan lidah: dbN


Hyperakusis
: -/ Sekresi air mata
: tidak dilakukan

N. VIII
Vestibular
Vertigo
Nystagmus ke
Tinitus aureum
Tes kalori
Kochlear
Weber
Rinne
Schwabach
Tuli konduktif
Tuli perseptif

Kanan
: (-)
: (-)
: (-)
: tidak dilakukan

Kiri
(-)
(-)
(-)

Kanan
Kiri
: tidak ada lateralisasi
: (+)
(+)
: sama dengan pemeriksa
: (-)
(-)
: (-)
(-)

N. IX, N. X
Bagian motorik
Suara biasa/parau/tak bersuara
Kedudukan arcus pharynx
Kedudukan uvula
Pergerakan arcus pharynx/uvula
Detak jantung
Menelan
Bising usus
Bagian sensorik
pengecapan 1/3 belakang lidah
Refleks-refleks
Refleks oculo-cardiac
Refleks carotico-cardiac
Refleks muntah
Refleks palatum-molle

: suara sengau
: simetris
: ditengah
: simetris
: 80 x/menit
: + normal
: + normal
: tdl
: 84-80x/menit
: tidak dilakukan
: (+)
: (+)

N. XI
Kanan
Mengangkat bahu
: (+)
Memalingkan kepala
: (+)
N. XII
Kedudukan lidah
waktu istirahat : simetris
waktu gerak
: lateralisasi ke kanan
Atrofi
: Kanan : (-)
Fasikulasi/tremor : Kanan : (-)
Kekuatan lidah pada
bagian dalam pipi: : lemah

Kiri
(+)
(+)

Kiri : (-)
Kiri : (-)
normal

EXTREMITAS
A.SUPERIOR
Inspeksi :atrofi (-), hipertrofi (-), deformitas (-)
Palpasi :nyeri tekan (-), konsistensi kenyal
Perkusi :pekak, miotonik : - / - , mioedem : - / -

Motorik
1. Kekuatan otot
Lengan
Kanan
M. Deltoid (Abduksi lengan atas)
:
3
M. Biceps (Fleksi lengan bawah)
:
3
M. Triceps (Ekstensi lengan bawah) :
3
Fleksi sendi pergelangan tangan
:
3
Ekstensi sendi pergelangan tangan
:
3
Membuka jari-jari tangan
:
2
Menutup jari-jari tangan
:
2
2. Tonus otot
: dbn
3. Refleks fisiologis
: BPR : (+) Normal
Normal
TPR : (+) Normal (+)
4.Refleks patologis
: Hofman
: (-)
Trommer
: (-)

Kiri
5
5
5
5
5
5
5
(+)
Normal

Sensibilitas
Eksteroseptik
Rasa nyeri superficial
Rasa suhu (panas/dingin)
Rasa raba ringan
Propioseptik
Rasa getar
Rasa tekan
Rasa nyeri tekan
Rasa gerak dan posisi
Enteroseptik
Refered pain
Rasa kombinasi
Stereognosis
Barognosis
Graphestesia
Sensory extinction
Loos of body image
Two point tactile discrimination

Kanan

Kiri

: normal
: normal
: normal

normal
normal
normal

: normal
: normal
: normal
: normal

normal
normal
normal
normal

: (-)

(-)

: (+)
: (+)
: (+)
: (-)
: (-)
: (+)

(+)
(+)
(+)
(-)
(-)
(+)

B.EKSTREMITAS INFERIOR

Inspeksi
: atrofi (-), hipertrofi (-),deformitas (-)
Palpasi : konsistensi kenyal,nyeri tekan (-)
Perkusi : pekak, miotonik - / - , mioedema - / -

Motorik

1. Kekuatan otot

Tungkai
Kanan Kiri
Fleksi artic. coxae (tungkai atas)
Extensi artic. coxae (tungkai atas)
Fleksi sendi lutut (tungkai bawah)
Fleksi plantar kaki
:2
5
Ekstensi dorsal kaki : 2
5
Gerakan jari-jari
:2
5

:3
:3
:3

5
5
5

Kanan
Tonus otot

Kiri
:Normal

Refleks fisiologis:
APR
: +N
Refleks patologis:
Babinsky : (-)
Chaddock
Openheim
Gordon
: (-)
Gonda
: (-)
Schaeffer

Normal

KPR

: +N
+N

(-)
: (-)
: (-)

(-)
(-)

: (-)

(-)

(-)
(-)

+N

Sensibilitas Kanan
Kiri
Eksteroseptik
Rasa nyeri superficial : normal normal
Rasa suhu (panas/dingin)
: normal normal
Rasa raba ringan
: normal normal
Propioseptik
Rasa getar
: normal normal
Rasa tekan
: normal normal
Rasa nyeri tekan
: normal normal
Rasa gerak dan posisi : normal normal
Enteroseptik
Refered pain : (-)
(-)
Rasa kombinasi
Stereognosis : (+)
(+)
Barognosis
: (+)
(+)
Graphestesia : (+)
(+)
Sensory extinction
: (-)
(-)
Loss of body image
: (-)
(-)
Two point tactile discrimination : (+)
(+)

BADAN
Inspeksi
deformitas(-)
Palpasi
Otot perut
Otot pinggang
Kedudukan diafragma

: Atrofi (-),Hipertrofi (-),


: konsistensi kenyal,nyeri tekan (-)
: konsistensi kenyal,nyeri tekan (-)
:Gerak
: simetris
Istirahat
: simetris
: timpani
: bising usus normal

Perkusi
Auskultasi
Motorik
Gerakan cervical vertebrae
Fleksi
Ekstensi
Rotasi
Lateral Deviation

:+
:+
:+
:+

Gerakan dari tubuh


Membungkuk
Ekstensi
Lateral Deviation

: tdl
: tdl
: tdl

Refleks dinding abdomen


Refleks interskapula
Refleks gluteal
Refleks cremaster
Refleks anal

: (+)
: (+)
:tdl
:tdl
:tdl

Refleks-refleks

GAIT DAN KESEIMBANGAN


Jari tangan-jari tangan
: normal
Jari tangan-hidung : normal
Ibu jari kaki-jari tangan
: tdl
Tapping dengan jari-jari tangan
Tapping dengan jari-jari kaki
: tdl
Jalan di atas tumit : tdl
Jalan di atas jari kaki
: tdl
Tandem walking : tdl
Jalan lurus lalu putar
: tdl
Jalan mundur
: tdl
Hopping
: tdl
Berdiri dengan satu kaki : tdl
Romberg test
: tdl

: tdl

FUNGSI LUHUR

Apraksia
Alexia
Agraphia
Acalculia
Fingeragnosia
Membedakan kanan dan kiri

: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (+)

REFLEKS PRIMITIF
Graps refleks
:Snout refleks
:Sucking refleks : Palmo mental refleks

:-

SISTEM VEGETATIF
Miksi
:+
Defekasi
:+
Sekresi keringat : tidak dilakukan

KESIMPULAN

Pasien wanita, Ny. S (34th) mengeluh empat hari sebelum MRS


pasien mendadak tidak bisa bicara. Keluhan tersebut muncul setelah
pasien bangun pagi hari dan akan mencuci di sumur. Karena pasien
sulit berbicara pasien akhirnya dirawat di PKM Wonorejo. Dua hari
setelah dirawat di PKM pasien mengeluh tangan dan kaki kanan tiba
tiba lemas.
Keluarga pasien mengaku awalnya bila diajak bicara pasien sulit
memahami apa yang sedang dibicarakan. Setelah dirawat di
puskesmas pada hari keempat setelah serangan, pasien mulai bisa
mengerti apa yang dibicarakan namun pasien masih sulit untuk
berbicara.
Pasien juga mendadak mengalami kelemahan pada kaki dan
tangan kanan pasien. Karena pasien mengalami kelemahan, pasien
dirujuk ke RSD dr. Soebandi. Pasien tidak mengeluh mual, muntah, pusing
ataupun kejang. BAK (+), BAB (+). Pasien mengaku serangan mendadak
dan tidak ada hal khusus yang memicunya.

Status interna :
TD
N
RR

: 140/80 mmHg
: 80 x/ mnt
: 18 x/menit

Suhu : 36.2 C
Lain

: dbN

Status Psikiatri: dbn

Status Neurologi
1. GCS

: 4-5-6

2. Meningeal Sign : KK(-), K(-), L(-), BI(-), BII(-)


3. NC

: N. III: pupil isokor , 3/3 mm,


Reflek cahaya +/+

N. VII: diam/ gerak: lateralisasi ke kanan


N. XII: diam/ gerak: simetris/ lateralisasi ke kanan
4. Motorik

: KO 233

555

233

555

TO normal
normal

normal
normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT Scan

Lab Lengkap

RF

BPR + +
TPR + +
KPR
APR

H - T - -

+ +

B - -

+ +

C - -

O - G - G - S - 5. Sensorik

: dbn

6. Otonom

: dbn

7. CV

RP

: dbn

DIAGNOSIS

DIAGNOSA KLINIK
Disfoni + Disartria + Hemiparese D
DIAGNOSA TOPIKAL
Hemisfer Serebri S
DIAGNOSA ETIOLOGI
Suspek Stroke Infark

PENATALAKSANAAN UMUM

1. Tirah baring
2. Breath : observasi pernapasan, jalan
nafas bebas obstruksi
3. Blood : kontrol tensi, infus RL
4. Brain : cegah kejang, observasi GCS,
mencegah odem otak
5. Bladder : DC, cek urin tampung harian
6. Bowel : nutrisi kalori, mobilisasi

PENATALAKSANAAN KHUSUS

Terapi : inj. Piracetam 3 x 3 gram


Citicolin 1 x 100 gram
Disol 2 x 1
captopril 0 1 0

Prognosis
Ad vitam

: Dubia ad bonam

Ad functionam

: Dubia ad bonam

Ad sanitationam

: Dubia

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai