Penatalaksanaan
Gartland Tipe I diperlakukan dengan reduksi tertutup dan pembebatan.
Hindari imobilisasi dengan fleksi siku melebihi 100 karena dapat menurunkan
aliran darah ke lengan bawah, kemungkinan meningkatkan risiko sindrom
kompartemen.
Gartland Tipe II memerlukan reduksi tertutup dan fiksasi perkutan jika
bebat pada lengan tidak cukup menahan reduksi. Imobilisasi dengan bebat pada
lengan dapat dihentikan setelah 3 minggu. Kegagalan dalam mereduksi deformitas
ini dan mempertahankan reduksi dengan pin perkutan dapat mengakibatkan
cubitus varus.
Gartland Tipe III dikelola dengan reduksi tertutup dengan fiksasi perkutan
diikuti oleh 3 minggu imobilisasi pembebatan lengan. Metode yang tepat untuk
mempertahankan pengurangan telah berkembang. Teknik cross-pin medial dan
lateral merupakan gold standard, tetapi beresiko terhadap nervus ulnaris. Dengan
demikian, beberapa ahli bedah menganjurkan mini-open pin placement untuk
menghindari cedera saraf. Cedera langsung ke saraf ulnaris biasanya hanya
menghasilkan neurapraxia, dan anak-anak akhirnya mengalami pemulihan penuh
fungsi saraf ulnaris.
DAFTAR PUSTAKA
Apley A, Solomon L, 1995, Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley, Widya
Medika, Jakarta.
Tamai J, Lou J, Nagda S, et al, 2002, Pediatric Elbow Fractures: Pearls and
Pitfalls, The University of Pennsylvania Orthopaedic Journal, Pensylvania.
Sial N, Rashid A, Yasin A, 2011, Supracondyler Humerus Fractures: Outcome of
Open Reduction and Percutaneus Crossed Pin Fixation, Professional Med
J, Faisalabad.