Anda di halaman 1dari 8

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Faktor-faktor penyebab Diabetes Mellitus

Riwayat Kesehatan
1. Riwayat DM Keluarga
2. Berat Lahir

Kondisi Klinis
1.
2.
3.
4.

Indeks Massa Tubuh


Lingkar Perut
Tekanan Darah
Kadar Kolesterol

Diabetes Mellitus
ti2

Pola Hidup
1. Aktifitas Fisik
2. Diet tidak Sehat
3. Konsumsi Alkohol
4. Terpapar Asap Rokok

Keterangan gambar :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka konsep faktor-faktor penyebab diabetes mellitus.

Faktor Usia

A. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian diabetes
melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan Kecamatan Ampenan
Kabupaten Lombok Barat.
2. Ada hubungan antara lingkar perut dengan kejadian diabetes melitus di
Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan Kecamatan Ampenan Kabupaten
Lombok Barat.
3. Ada hubungan antara tekanan darah dengan kejadian diabetes melitus di
Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan Kecamatan Ampenan Kabupaten
Lombok Barat.
4. Ada hubungan antar kadar kolestrol dengan kejadian diabetes melitus di
Wilayah Kerja Puskesmas Ampenan Kecamatan Ampenan Kabupaten
Lombok Barat.

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Rancangan cross
sectional

merupakan

rancangan

penelitian

yang

pengukuran

atau

pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat atau sekali waktu.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang menderita
diabetes mellitus yang datang memeriksa di Wilayah Kerja Puskesmas
Ampenan Kecamatan Ampenan Kabupaten Lombok Barat.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang
sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasi.
Jumlah sampel penelitian sebesar 50 orang di Wilayah Kerja Puskesmas
Ampenan Kecamatan Ampenan Kabupaten Lombok Barat.
Besar sampel diperoleh dengan menggunakan rumus lovin sebagai berikut :
n =

N
1 + N (d2)

Keterangan : d : penyimpangan (0,1)


N : adalah populasi
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Tabel 4.1 : Jadwal dan waktu penelitian
Waktu
Januari-Maret 2015
April 2015
Mei-Juni 2015
Juli 2015

Keterangan
Persiapan proposal
Persiapan alat dan bahan
Penelitian
Pengumpulan dan presentasi TA

D. Prosedur Penelitian dan Pengolahan Data


1. Prosedur Penelitian
a) Tahap perencanaan penelitian yaitu tahap menyiapkan proposal
penelitian, survei pendahuluan untuk memperoleh data yang

diperlukan, dan studi dokumentasi serta literatur yang berhubungan


dengan penelitian
b) Ijin penelitian yang harus dimiliki sebelum melakukan penelitian.
c) Tahap Penelitian dilakukan dimulai dari membagikan informed
consent dan kuesioner pada responden setelah dilakukan pengumpulan
lalu dilakukan pengukuran indeks masa tubuh, lingkar perut, tekanan
darah dan kolesterol.
d) Melaporkan penelitian, setelah kegiatan pelaksaan penelitian selesai
dilakukan,

kemudian

disusun

laporan

penelitian

yang

harus

dipertanggungjawabkan melalui pemaparan hasil penelitian dalam


sebuah sidang atau dalam sebuah ujian hasil penelitian:
2. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner
adalah alat pengumpul data yang berisi daftar pertanyaan yang akan di
ajukan kepada responden dan sudah tersusun dengan baik, sehingga
responden hanya memberikan tanda-tanda yang ada pada petunjuk
pengisian kuisoner.
Pada penelitian ini juga menggunakan pengukuran indeks massa tubuh,
lingkar perut, tekanan darah, kadar kolesterol untuk mendapatkan data
tentang kondisi kesehatan sampel yang diteliti.
Kuisoner di uji dengan uji validitas dan realibilitas :
a. Uji validitas
Sifat valid memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan

mampu memberikan nilai yang sesungguhnya dari nilai yang


diinginkan. Instrumen uji validitas menggunakan uji korelasi product
person moment.
b. Realibilitas
Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya dengan menunjukkan hasil pengukuran tersebut
tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau terhadap
gejala yang sama dengan .alat ukur yang sama. Uji realibilitas
dilakukan dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach.
3. Pengolahan Data
Setelah data dikelornpokkan lalu data diolah dengan langkah-langkah
sebagai berikut ;
a. Editing, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah terkumpul.
b. Coding, yaitu memberikan kode pada data untuk memudahkan dalam
memasukkan data ke program computer.
c. Entry, yaitu memasukkan data dalam program computer untuk
dilakukan analisis lanjut.
d. Tabulating, yaitu setelah data tersebut masuk kemudian direkap dan
disusun dalam bentuk tahel agar dapat dibaca dengan mudah.

E. Analisis Data
Data yang telah terkumpul di analisis dengan menggunakan program.
Statistical Product Service Solution (SPSS) 16 for Windows. Analisis data

meliputi :
a. Analisis univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi
frekuensi masingmasing variabel, baik variabel bebas, variabel terkait
maupun deskripsi karakteristik responder.
b. Analisis bivariat
Analisa data bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua
variabel. Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
korelasi spearmen. Korelasi spearmen ini dilakukan untuk mencari
hubungan dua variabel bila data kedua variabel tersebut berbentuk ordinal.
Uji korelasi spearmen ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis, yaitu:


1. Korelasi bisa ditentukan dengan melihat Sig.(2-tailed). Jika nilai
Sig.(2-tailed) <0,05 maka hubungan dianggap signifikan (H-1
diterima)
2. Menentukan kekuatan hubungan dengan melihat Correlation
Coefficient (r) Pedoman untuk kekuatan hubungan antara 2
variabel (pranoto, 2013): Koefisien kekuatan hubungan
0,00-0,199

Sangat Rendah

0,20-0,39

Rendah

0,40-0,599

Sedang

0,60-0,599

Kuat

0-80-1,000

Sangat Kuat

3. Menentukan arah hubungan dengan melihat

Correlation

Coefficient (r)
a. Tanda positif (+) menunjukkan bahwa korelasi yang terjadi
adalah korelasi yang searah.
b. Tanda negative (-) menunjukkan bahwa korelasi yang terjadi
adalah korelasi yang tidak searah.

F. Definisi Operasional
No

Variabel

Definisi operasional

Instrument

Skala

Indeks masa tubuh Status gizi pasien diabetes Timbangan

Kategorik

melitus
berat badan
tipe 2 yang di hitung
dan pengukur
menurut Rumus
tinggi badan
2
IMT=BB/TB
dengan
dimana BB adalah berat microtoise
badan dalam
kilogram dan TB adalah
tinggi badan
dalam meter, dengan hasil
>25 kg/m2.
kriteria obesitas
berdasarkan :
1.<25 kg/m2= tidak
2.>25 kg/m2= ya
(sumber : Depkes RI,
2006).
2

Lingkar perut

LP<80

cm

(perempuan)Pita ukur

Ordinal

LP<90 cm (laki-laki)

(Sumber : Depkes RI,


2006).
3

Tekanan darah

Tidak hipertensi :
TD<140/90 mmHg

Tensimeter

Nominal

Alat rayto
Autoanalyzer,
satuan
mg/dl

Ordinal

Hipertensi jika kenaikan


tekanan darah
sistolik >140 mmHg atau
diastolik >90 mmHg

Kadar kolesterol Tinggi : >245 mg/dl

Agak tinggi : 200-245


mg/dl
Normal : <200 mg/dl

Anda mungkin juga menyukai