Anda di halaman 1dari 32

ADAPTASI FISIOLOGI PSIKOLOGI DAN ASUHAN KEPERAWATAN PRENATAL

A. Definisi Periode Prenatal


Prenatal
adalah
sebelum

kelahiran

atau

selama

kehamilan

(Maimunah,2005). Prenatal Care adalah cara penting untuk memonitoring dan


mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan
asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa
pembuahan

sampai

dengan

masa

pertumbuhan

dan

perkembangan

individuyaitu pada saat pembuatan telur pada ibu oleh spermazoa pada ayah,
bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah
konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya
berlansung selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah
perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
Periode Prenatal merupakan periode persiapan, baik persiapan secara
fisik, yakni pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun psikologis yakni
antisipasi menjadi orang tua.
Periode ini merupakan masa belajar intensif bagi orang tua dan individu
yang

dekat

dengan

mereka

dan

juga

merupakan

kesempatan

untuk

mengembangkan persatuan keluarga.


Kunjungan prenatal regular, yang secara ideal di mulai segera setelah ibu
pertama kali terlambat menstruasi, merupakan kesempatan untuk memastikan
kesehatan ibu hamil tersebutdan bayinya. Kunjungan prenatal direncanakan
untuk

mengikuti

pertumbuhan

dan

prkembangan

janin

dan

untuk

mengindentifikasi kelainan yang dapat mengganggu proses persalinan normal.


B. Masa Prenatal dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Masa Zigot
sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin yang telah
masak. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon
janin/embrio pada rahim perempuan. Lama kelamaan, Zigot ini akan
berkembang menjadi janin dan embrio yang lalu akan dilahirkan menjadi
bayi.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari
bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot"
dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri

hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat
dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu
saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di
bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu
mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
2. Masa Embrio
Merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masingmasing lapisan mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri ciri
utama bentuk tubuh mulai jelas.
Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin mulai terbentuk.
Umumnya denyut jantung janin dapat direkam pada minggu ke 12. Pada
minggu ke 16 sistem musculoskeletal sudah matang dan mulai minggu ke
28 janin bias bernafas. Minggu ke 32 janin mulai dapat menyimpan zat besi,
kalsium dan fosfor, dimana pada minggu ke 38 badan janin akan mengisi
selurung rongga uterus. ( Wiknjosastro, 2005 hal.56 )
3. Masa Janin
Masa janin berlangsung mulai dari awal bulan ketiga hingga lahir. Masa
ini ditandai dengan penyempurnaan organ yang sudah terbentuk pada masa
embrio serta pertumbuhan tubuh yang cepat.
Pada masa janin, pertumbuhan kepala relatif lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lainnya. Pada bulan ketiga,
kepala kira-kira setengah dari PPB (panjang puncak kepala-bokong). Mata
yang awalnya menghadap ke lateral menjadi terletak di permukaan ventral,
dan telinga mendekati letak definitifnya di samping kepala. Gelung-gelung
usus yang menimbulkan herniasi fisiologis pada minggu ke-6, telah masuk
kembali ke dalam rongga perut pada minggu ke 11. Pusat-pusat osifikasi
primer terdapat di tulang-tulang panjang dan tulang tengkorak pada minggu
ke-12. Selain itu, alat kelamin luar telah berkembang sehingga dapat dilihat
melalui

pemeriksaan

USG.

Pada bulan

keempat dan kelima, janin

memanjang secara cepat dan PPB telah mencapai setengah dari panjang
total bayi baru lahir. Janin dibungkus oleh rambut halus yang disebut lanugo.
Pada bulan keenam, kulit janin nampak kemerahan dan keriput, disebabkan
oleh tidak adanya jaringan ikat di bawah kulit. Beberapa sistem sudah dapat
berfungsi, namun sistem pernapasan dan sistem saraf pusat belum
berdiferensiasi dengan baik, sehingga pada bayi yang lahir prematur sulit
untuk bertahan hidup. Selama paruh kedua kehidupan dalam rahim, berat
badan banyak bertambah khususnya selama dua bulan terakhir (mencapai
setengah dari berat badan cukup bulan). Selama dua bulan terakhir, janin

memperoleh kontur yang membulat karena adanya endapan lemak di bawah


kulit. Menjelang akhir kehidupan dalam rahim, kulit dibungkus oleh zat lemak
keputih-putihan (verniks kaseosa) yang terbentuk dari produk sekresi
kelenjar sebum. Bulan kesembilan, kepala mendapat ukuran lingkar terbesar
dibandingkan dengan lingkar bagian tubuh yang lain. Pada saat lahir (266
hari atau 38 minggu setelah pembuahan), berat janin sekitar 3000-3400
gram, PPB sekitar 36 cm, PPT (panjang puncak kepala-tumit) sekitar 50 cm,
dan lingkar kepala sekitar 34 cm. Ciri seks sudah jelas.
C. Adaptasi Fisiologis
1. Trimester I
a. Vagina dan Vulva
Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva mengalami
perubahan

pula.

Sampai

minggu

ke

terjadi

hipervaskularisasi

mengakibatkan vagina dan vulva tampat lebih merah, agak kebiruan


(livider).Warna portio pun tampak lividae.
Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama
persalihan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat
longgar, hipertrofi otot polos dan pemanjangan vagina. Deskuamasi selsel vagina yang kaya glikogen terjadi akibat stimulasi ostrogen. Sel-sel
yang tinggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna
keputihan yang disebut leukore. Selama masa hamil pH sekresi vagina
menjadi lebih asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan
pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina,
khusunya jamur.Diet yang mengandung gula dalam jumlah besar dapat
membuat lingkungan vagina lebih cocok untuk infeksi jamur.
b. Servik uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormone estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan
otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat.Jaringan ikat
pada servik ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen
meningkat dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnmya
suplai darah maka konsentrasi servik menjadi lunak yang disebut dengan
tanda goodell. Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan
aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan

edema dan kongesti

panggul. Akibanya Uterus, servik dan itmus melunak secara progresif dan
serviks menjadi kebiruan, perlunakan ithmus menyebabkan antefleksi
uterus berlebihan dselama tiga bulan pertama.
c. Uterus

Uterus akan

membesar pada bulan-bulan

pertama dibawah

pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran ini pada dasarnya


disebabkan oleh adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh
darah, heperplasia(produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru),
dan hipertrofi (pembesaran serabut otot) dan jaringan fibroelastis yang
sudah ada) dan perkembangan desidua. Hipertrofi otot polos uterus, dan
serabut-serabut
meningkatnya

kalogen
kadar

yang

estrogen

adapun

menjadi

sehingga

higroskopik

uterus

dapat

akibat

mengikuti

pertumbuhan janin.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan
beratm,
elastic,

bentuk dan posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan


fundus

pada

serviks

mudah

fleksi

yang

disebut

tanda

McDonal.Setelah minggu ke delelapan korpus uteri dan serviks melunak


dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih,
menyebabkan wanita sering mengalami berkemih.
Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek
dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada saat
ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar

di atas sympsys. Pada

minggu pertama ithmus pada triwulan pertama membuat ithmus menjadi


panjang dan lebih lunak yang disebut tanda hegar.Perlunakan ithmus
uteri pada sambungan serviks dan korpus ini timbul pada 6 minggu
pertama setelah haid terakhir.
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan

masih

terdapat

korpus

luteum

graviditateum, korpus luteumgravidatalis berdiameter kira-kira

3 cm,

kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus liteum ini


mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
e. Mamae
Mamae
akan
membesar
dan
tegang

akibat

hormone

somatomamotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum


mengeluarkan ASI. Estrogen

menimbulkan hipertrofi system saluran,

sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada mamae.


Somatomamotropin mempengariuhi pertumbuhan sel-sel asinus
pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi
pembuatan

kasein,

laktalbumun,

dan

laktoglobulin.Maka

dengan

demikian mamae di persiapkan untuk laktasi.Disamping itu dibawah


pengaruh

progesterone

dan

somatomamotropin

terbentuk

lemak

disekitar disekitar alveolua-alveolus, sehingga mamae menjadi lebih


besar. Papila mamae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih

hitam, seperti seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Hipertrofi


kelenjar sabasea (lemak) yang muncul di areola primer disebut tuberkel
Montgomery.Glandula Montgomery tampak lebih jelas menonjol di areola
mamae.
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di
payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi, perubahan
payudara

ini

adalah

tanda

mungkin

hamil.Sensitivitas

payudara

bervariasi dari rasa geli ringan sampai rasa geli tajam.


Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit
berdilatasi.Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang
terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru di bawah
permukaan kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak
terlihat , sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru
dibawah permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat,
seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan
kulit.Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida.Strie
f.

dapat terlihat di bagian luar payudara.


Sistem Endokrin
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk
mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin dan pemulihan
paspartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat
menjadi dua kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu.
Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat
produksi estrogen dan progesterone plasenta dan juga hormone-hormon

yang dikeluarkan oleh janin.


g. Sistem Kekebalan
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita
tersebut lebih rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh
ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam
kehamilan

tidak

berubah.

IgG

merupakan

komponen

utama

dan

immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini. IgG merupakan


satu-satunya immunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga
imunitas pasif akan diperoleh oleh bayi. Kekebalan ini dapat melindungi
bayi dari infeksi selanjutnya.
h. Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
sehngga sering timbul kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya
kehamilan

bila

uterus

gravidus

keluar

dari

rongga

panggul.Pada

kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah.Laju filtrasi

glomerulus da aliran plasma ginjal menigkat pada masa kehamilan.Ginjal


wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi tubuh
ibu yang meningkat dan juga mensekresi produk sampah janin.Fungai
ginjal berubah karena adanya hormone kehamilan, peningkatan volume
darah, postur wanita, aktivitas fisik dan asupan makanan.Sejak minggu
ke 10 gestasi pelvic ginjal dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya
bertambah samapi 1,5 cm, volume meningkat 60 ml dari 10 ml pada
wanita yang tidak hamil. Ureter berdilatasi, perubahan fungsi ginjal
selama kehamilan mungkin dipengaruhi oleh hormone maternal dan
plasenta

termasuk

ACTH,

ADH

HCS,

dan

hormone

tiroid.

Filtrasi

glomerulus meningkat 50% selama kehamilanpeningkatannya dari awal


kehamilan relative cukup tinggi sampai aterm dan akan kembali normal
pada

20

selamanya

minggu

post

abnormal,

kostikosteroid.

Bila

partum.
hal

sering

Glukosuria

ini

mungkin

terjadi

harus

pada

kehamilan

berhubungan
diwaspadai

tidak

dengan

terjadi

DM.

Peningkatan glukosa ini juga mempermudah terjadinya infeksi pada


saluran perkemihan.Protein urine secara normal dieksresikan 200-300
mg/hari.Bila melebihi 300 mg/hari, maka harus di waspadai terjadinya
i.

komplikasi.
Pencernaan
Perubahan rasa tidak enak

di ulu hati disebabkan karena

perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung ke esophagus


bagian bawah. Produksi asam lambung menurun.Sering terjadi nausea
dan muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digetivus
sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan
lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna lebih lama berada
dalam usus-usus..Saliva dan pengeluaran air liur berlebihan daripada
biasa.Rasa mual baik yang sedang maupun berat dengan atau tanpa
terjadinya muntah setiap saat atau pada siang atau malam.Apabila
terjadi pada pagi hari seris di sebutmorning sicknes. Hipersalivasi sering
terjadi sebagai kompensasi dari mual muntah yang terjadi. Pada
beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makaana yang mungkin
berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang
j.

bias mengatur mengurangi rasa mual dan muntah.


Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya
sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh darah

pula, mamae dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam
kehamilan. Volume plasma maternal

mulai meningka pada saat 10

minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat sampai 30-34


minggu, sampai ia mencapai titik maksimum.
Perubahan rata-rata volume plasma maternal berkisar antara 20100%.RBC meningkat 18% tanpa tanpa sumplemen zat besi dan terjadi
peningkatan yang lebih besar yaitu sekitar 30% jika ibu meminum
suplemen zat besi. Karena volume plasenta meningkat rata-rata-rata
50%, sementara massa RBC meningkat hanya 18-30%, maka terjadi
penurunan hematokrit selama kehamilan normal sehingga disebut
anemia fisiologis.
Tekanan darah akan turun selam 24 minggu pertama kehamilan
akibat

terjadi

penurunan

dalam

perifer

vaskuler

resistence

yang

disebabkan oleh pengaruh perenggangan otot halus oleh progesterone.


Tekanan sistolik akan turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic pada 10-15
mmHg. Selama kehamilan normal cardiac output meningkat sekitar 3050% dan mencapai level maksimalnya selama trimester pertama atau
kedua dan tetap tinggi selama persalinan.
k. Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak
muskolateral.

Akibat

peningkatan

banyak

kadar

perubahan

hormone

pada

estrogen

dan

progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament


juga meningkatkan cairan synofial. Bersamaan dua keadaan tersebut
meningkatkan fleksibelitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan
kadar

kalsium

selam

kehamilan

biasanya

normal

apabila

asupan

nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan iga biasanya


tidak berubah pada kehamilan yang normal.
Karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone, terjadi
relaksasi dari ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas
dari sambungan/otot terutama otot-otot pada pelvic. Bersamaan dengan
membesarnya ukuran uterus menyebabkan periubahan yang drastic
pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah datu ciri pada
seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan
ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah
l.

seiring dengan penambahan umur kehamilan.


Integumen/ Kulit
Perubahan keseimbangan hormone dan perenggangan mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sitem integument
selama

masa

kehamilan.

Perubahan

yang

umum

terjadi

adalah

peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi,


perubahan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor. Jarimgan
elastic kulit mudah pecah, meyebabkan striae gravidarum, atau tanda
tegangan.Respon alergi kulit meningkat.
m. Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolism rate (BMR) meninggi BMR
meningkat

hingga

15-20%

yang

umumnya

terjadi

pada

triwulan

terakhir.Kalori yang dibutuhkan untuk itu di peroleh terutama dan


pembakaran hidratarang, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke
atas.
n. Pernafasan
Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan
menyediakan kebutuhan ibu dan janin.Kebutuhan oksigen ibu meningkat
sebagai respon terhadap percepatan laju metabolism dan peningkatan
kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara.Janin membutuhkan
oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan
suatu cara untuk membuang karbon dioksida.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentum pada
kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat.
Wanita hamil lebih dalam, tetapi frekuensi nafasnya hanya sedikit
meningkat.Peningkatan volume tidal pernafasan yang berhubungan
dengan frekuensi nafas normal menyebabkan peningkatan volume nafas
1

menit

sekital

26%.Peningkatan

volume

nafas

disebut

dengan

hiperventilasi kehamilan, yang menyebabkan konsesntrasi karbon di


oksida di alveoli menurun.Beberapa

wanita mengeluh dispnea saat

istirahat.
o. Sistem Persrafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi system
neurologi

selama

masa

hamil,

selain

perubahan

neurohormonal,

hipotalamik hipofisis. Perubahan fisiologis spesifik akaibat kehamilan


dapat terjadi timbulnya gejala neurologis dan neuromuscular berikut:
kompresi saraf panggul, lotosis dorsolumbal, edema yang melibatkan
saraf primer, akroestesia atau rasa baal dan gatal di tangtan, myeri
kepala akibat ketegangan, nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan dan
hipokalsemia.
2. Trimester II
a. Vulva dan Vagina

Karena hormone estrogen dan progesteron terus meningkat dan


terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat
genetalia membesar.Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan
nutrisi pada alat-alat genetika tersebut meningkat.
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera

panggul

lain

menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok. Peningkatan


sensitivitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual,
khususnya selama trimester kedua kehamilan.Peningkatan kongesti
ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat
menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva.Edema dan varises
biasanya membaik selama periode pasca partum.
b. Serviks
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar diserviks
akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
c. Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh
ruang amnion yang terisi janin dan isumus menjadi bagian korpus uteri.
Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong
seperti telur, ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju tiorang
dewasa.Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga peritoneum.
16 minggu fundus tundus uteri kira-kira terletak di antara 1/2 jarak

pusat ke Shimpisis
20 minggu fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.
24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran, uterus berotasi ke kanan. Hal

ini kemungkinan diusebabkan adanya kolon rektosiqmoid di sebelah kiri.


Hipertropi

ekstensif

(pembesaran)

ligamentum

teres

uteri

mmepertahankan posisi uterus. Akhirnya uterus yang membesar ini


menyentuh dinding abdomen anterior dan mendesak usus halus ke kedua
sisi abdomen. Segera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus
dapat dirasakan melalui dinding abdomen. Kontraksi ini disebut tanda
Braxton hicks. Salah satu tanda kemungkinan hamil.
Kontraksi Braxton bicks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak
menimbulkan nyeri, yang timbul secara intermitten sepanjang setiap
siklus

menstruasi.

sehingga

Kontraksi

meningkatkan

memfasilitasi

pengangkutan

aliran

oksigen

darah
ke

ke

uterus

uterus.

Selain

bertambah besar, uterus juga mengalami perkembangan desidua. Selain


bertambah besar uterus juga mnengalami perubahan berat, bentuk dan
posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastic. Fundus pada serviks

mudah fleksi yang disebut tanda Mc Donald. Setelah minggu kedelapan


korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan.
Fundus

menekan

kandung

kemih,

menyebabkan

wanita

sering

mengalami urinary frekuensi (sering berkemih).


d. Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta muali terbentuk dan
menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
e. Payudara (Mammae)
Pada kehamilan 12 mingggu ke atas dari putting susu dapat keluar
cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum. Colostrums ini
berasal dari asinus yang mulai bersekresi.
Selama trimester kedua dan ketiga,

pertumbuhan

kelenjar

mammae membuat ukuan payudara meningkat secara progresif. Kadar


hormone luteal dalam plasenta dalam masa hamil meningkatkan
proliferasi duktus laktiterus dan jaringan lobulus alveolar sehingga pada
palpasi payudara teraba penyebaran nodul kasar. Peningkatan jaringan
glandular menggantikna jaringan ikat akibatnya jaringan menjadi lebih
lunak dan lebih jarang. Peregangan ligamentum cooper suspensorium
fibrosa berlebihan yang menopang payudara dapat dicegah dengan
mengenakan bra maternitas berukuran sesuai.
Walaupun perkembangan kelenjar mamae

secara

fungsional

lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat samapi


f.

kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.


Sistem Pencernaan
Biasanya
terjadi
konstipasi
karena
pengaruh
hormone
progesterone yang meningkat.Selain itu perut kembung juga terjai karena
adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang
mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus
besar, ke arah atas dan lateral.Wasir (hemoroid) cukup sering pada
kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan venavena di bawah uterus termasuk vena hemoroid.Panas perut (heart burn)
terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam esophagus

bagian bawah.
g. Sistem Respirasi .
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil
seringmengeluhkan
bernapas.
h. Sistem Kardiovaskuler

sesak

napas

sehingga

meningkatkan

usaha

Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi


proses hemodilusi setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit
naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan auskultasi
mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung. Peningkatan volume
darah dan curah jantung juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi
yang umum terjadi selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih
jelas terdengar.S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke 20 gestasi.
Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat didengar di daerah
pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20, denyut meningkat perlahan,
mencapai 10-15 kali/menit, kemudian menetap sampai aterm.Dapat
i.

timbul palpitasi.
Sistem Traktus Urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai
berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus.Pada trimester
kedua, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati
kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung
kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditujn
jukkan

oleh

hipemeria

kandung

kemih

dan

uretra.Peningkatan

vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka


dan

berdarah.Tonus

kandung

kemih

dapat

menurun.

Hal

ini

memungkinkan distensi kandung kemih sampai 1500 ml. Pada saat yang
sama, pembesarabn uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa
j.

ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.


Sistem Muskuluskletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang
terutama

pada

daerah

siku

dan

pergelangan

tangan

dengan

meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau jaringan yang


berhubungan di sekitarnya.
k. Sistem Integumen
Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone,
l.

kadar MSH pun meningkat.


Sistem Endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta

terhambatnya pembentukan FSH dan LH.


m. Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kilogram/minggu

selama

sisa

kehamilan.
3. Trimester III
a. Uterus
Uterus pada trimester III itrmus lebih nyata menjadi bagian korpus
uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR). Pada

kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, SBR menjadi
lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang
lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.

Batas itu di kenal

sebagai lingkaran retraksi fisipologis dinding uterus, diatas lingkaran ini


jauh lebih tebal daripada dinding SBR.
1. 28 minggu fundus uteri terletak kitra-kira tiga jari diatas pusat atau
1/3 jarak antara pusat ke proses ocifoideus (25 cm).
2. 32 minggu fundus uteri terletak kira-kira antara jarak pusat
dan proses ocifoideus.
3. 30 minggu fundus uteri

kira-kira

jari

di

bawah proses

ocifoideus (30 cm).


4. 40 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di bawah proses
ocifoideus (30 cm).
Setelah minggu ke-28

kontraksi brakton

bickssemakin

jelas,

terutama pada wanita yang langsing. Umumya akanmenghilang bila


wanita tersebut melakukan latihan fisik atau berjalan. Pada mingguminggu terakhir kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit
diberikan dan kontraksi untuk memulai persalinan.
b. Sistem Uraktus Uranius
Pada terakhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing
akan

mulai

tertekan

kembali.

Selain

itu

juga

terjadi

hemodilusi

menyebabkan metabolism air menjadi lancer.


Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih
berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke
kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.Perubahanperubahan ini membuat pelvis dan ureter

mampu menampung urin

dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urin.
c. Sistem Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang
membesar kea rah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa
bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat
kesulitan bernafas.
d. Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat
badan mulai dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12
kg.
e. Sirkulasi Darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan
puncak kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level
terendah pada minggu 30-32, karena setelah 34 minggu masa RBC

terusd

meningkat

tetapi

volume

plasma

tidak.

Peningkatan

RBC

menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil lanjut


mengeluh sesak napas dan pendek napas.Hal ini ditemukan pada
kehamilan meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Aliran darah ,meningkat dengan cepat seiring dengan pembesaran
uterus. Walaupun alieran darah uterus terus meningkat 20 kali lipat,
ukuran konseptus meningkat lebih cepat.Akibat lebih banyak oksigen
diambil dari darah uterus selama masa kehamilan lanjut. Pada kehamilan
cukup bulan yang normal, seperenam volume darah total ibu berada
didalam dsistem perdarahan uterus. Kecepatan rata-rata aliran darah
uterus ialah 500 ml/menit.Dan konsumsi rata-rata oksigen yterus gravid
ialah 25ml/menit.Tekanan arteri maternal, kontraksi uterus dam posisi
maternal mempengaruhi aliran darah.Estrogen juga berperan dalam
mengatur aliran darah uterus.
Dengan menggunakan alat ultrasound atau stetoskop janin,
member pelayanan kebidanan dapat mendengar : (1) uterine souffle atau
murmur suatu bunyi aliran darah ibu bergegas menuju plasenta, yang
sinkron dengan nadi ibu, (2) Souffle funic yang sinkron dengan frekuensi
jantung janin dan di sebabkan oleh darah janin yang mengalir melalui tali
pusat dan (3) frekuensu bunyi jantung janin (DJJ). Semua bunyi ini adalah
f.

tanda pasti kehamilan.


Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvis pada

saat

kehamilan

sedikit

dapat

bergerak.

Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil


menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok.
Peningkatan disgtemsi abdomen yang membuat panggul miring kedepan,
penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban berat badan pada
akhir

kehamilan

membutuhkan

vulvatura spinalis.
Pusat gravitasi

wanita

penyesuaian
bergerak

ulang

kedepan

(realignment)
kurva

lumbo

sakrun normal harus semakin melengkung dan didaerah serviks dorsal


harus berbentuk kurvatura, fleksi anterior kepala berlebihan untuk
mempertahankan keseimbangan payudara yang besar dan posisi bahu
yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan
lumbal menonjol berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan
lumbal menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit. Struktur ligament dan
otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat.

Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan


ini tanpa keluhan.Akan tetapi wanita yang tua dapat mengalami
gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup berat selama dan
segera setelah kehamilan. Otot dinding perut meregang dan akhirnya
kehilangan sedikit tonus otot.Selama trimester ketiga rectum abdomen
dapat

memisah,

menyebabkan

isi

perut

menonjol

digaris

tengah

tubuh.Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol.Setelah melahirkan


tonus otot secara bertahap kembali, tetapi pemisahan otot (diastasis
recti abdominis) menetap.
Hormone pregesteron

dan

hormone

relaxing

menyebabkan

relaksasi jaringan ikat dan otot-otot, hal ini terjadi maksimal pada satu
minggu terakhir kehamilan, proses relaksasi ini memberikan kesempatan
pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan
proses persalinan, tulang pubik melunak menyerupai tulang sendi,
sambungan

sendi sacrocoagus

mengendur

membuat

tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi panggul yang tidak stabil
pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita
secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam
abdomen sehingga untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu
lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang
belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada
bebrapa wanita.
Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada
kehamilan normal.Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang
semakin menbesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada
tungkai bawah. Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi
pubis bertambah besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian
bawah punggung, khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester
akhir rasa pegal, mai rasa dan lemah dialami oleh anggota badan atas
yang disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan
merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi pada nervus
ulnaris

dan

medianus

(Crips

dan

de

Francesco,1964).

Ligament

raundron Mengalami hipertropi dan mendapatkan tekana dari uterus


yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.
D. Adaptasi Psikologis
1. Adaptasi Ibu

Bagi pasangan yang kehamilannya tidak dikehendaki, akan muncul


kegelisahan dan kecewa serta berusaha menghilangkan buah kehamilannya
dengan cara apapun. Pada keadaan seperti ini peranan bidan atau tenaga
kesehatan sangat diperlukan dalam memberikan komunikasi, informasi, dan
edukasi serta konseling. Hal ini dikarenakan sebab kehamilan bukanlah
proses biologi semata, tetapi lebih dari sebagai karunia Tuhan Ynag Maha
Esa. Tindakan apapun yang dilakukan dengan tujuan menghilangkan
kehamialn

adalah

pembunuhan.

Negara

Indonesia

yang

berdasarkan

Pancasila tidak membenarka tindakan aborsi dan ini didukung UndangUndang No.23 Tahun 1992 eruama tercantum dalam pasal 15. Selain itu
secara agama melakukan aborsi itu adalah termasuk dosa besar.
Periode syok dan menyangkal kehamilan kemudian kebingungan
dan

preoccupation

dengan

berbagai

masalah

yang

diperkirakan

penyebabnya, terdiri dari 3 faktor yaitu:


a. Persepsi terhadap kejadian
b. Dukungan situasional
c. Mekanisme koping
Proses psikologis ini sering terlihat berhubungan dengan perubahan
biologic yang mengambil peran dalam tiap tahapan kehamilan. Untuk lebih
memahami perubahan dan adaptasi psikologis ibu hamil akan dibahas lebih
rinci pada setiap trimester dalam uraian beriku ini :
a. Trimester I
Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan
untuk membukukan bahwa wanita dalam keadaan hamil. pada saat
inilah tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk dapat
menerima kenyataan akan kehamilannya.
Selain itu akibat dari dampak terjadinya peningkatan hormone
estrogen dan progesterone pada tubuh ibu hamil akan mempengaruhi
perubahan pada fisik sehingga banyak pada ibu hamil yang merasakan
kekecewaan,

penolakan,

kecemasan

dan

kesedihan.

Dia

akan

merenungkan keadaan dirinya. Dari munculnya kebingungan tentang


kehamilannya dengan pengalaman buruk yang pernah dialaminya
sebelum kehamilan, efek kehamilan yang akan terjadi pada hidupnya
(terutama jika ia wanita karir), tanggung jawab baru atau tambahan
yang akan dipikul, kecemasannya tentang kemampuan dirinya untuk
menjadi seorang ibu, keuangan dan rumah, penerimaan kehamilannya
oleh orang lain. Saat itu, beberapa ketidaknyamanan trimester pertama
berupa

mual,

lelahh,

perubahan

selera,

emosional,

mungkin

mencerminkan konflik dan depresi yang dalam dan dapat terjadi pada
saat ia teringat tenang kehamilannya.
Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak berbeda-beda
selama masa hamil (Gaffney, 1998). kekhawatiran pertama timbul pada
trimester pertama dan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya
keguguran. Banyak wanita yang sengaja tidak mau memberitahukan
kehamilannya

kepada

orang

lain

sampai

periode

ini

berlalu.

Kebingungan yang dialami ibu hamil ini secara normal akan berakhir
spontan pada saat dia menerima kehamilannya. Penerimaan ini
biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan didukung oleh
perasaannya yang cukup aman untuk mengungkapkan perasaannya
terhadap konflik yang dialamo selama ini.Terimeser pertama juga sering
merupakan masa kekhawatiran dan penantian kehamilan menjadi aman.
Terutama pada wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya
dan tenaga professional dalam bidang pelayanan kesehatan wanita
yang khawatir terhadap keguguran dan teratogen. Wanita ini dengan
tidak sabar menunggu berakhirnya trimester pertama sampai mereka
dapat tenang dan percaya denga kehamilannya.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tandatanda untuk lebih menyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setipa
perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama.karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang dapat diberitahukannya kepada orang lain atau
mungkin dirahasiakannya.
Bertambahnya berat badan adalah bagian yang significan pada
wanita pada trimester pertama. Ini menjadi uji nyata yang dilakukan
wanita yang seperti terlihat pada tubuhnya jelas bahwa ia hamil. Bagi
kebanyakan wanita, bertambahnya berat badan dijadikan bukti awal
berkembangnya bayi meskipun sebenarnya bukanlah kejadian secara
fisik.Wanita yang terlihat bertambah berat badannya berperan pada
perlindungan dan pertumbuhan abdomennya, yang berarti hamil
baginya.Dan

sebaliknya,

menyembunyikannya

(seperti

bagi

wanita

remaja

yang

hamil
belum

dan

ingin

menikah)

bisa

mencegah mereka untuk menunjukan dan mencoba untuk mengatasi


masalahnya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada trimester pertama
berbeda-beda.Walalupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang
lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama

periode ini. Ekspresi seksual selama masa hamil bersifat individual.


Beberapa pasangan menyatakan puas dengan hubungan seksual
mereka, sedang yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan yang
berbeda-beda ini dipengaruhi oleh factor-faktor fisik, emosi, dan
interaksi termasuk takhayul tentang seks selama masa hamil, masalah
disfungsi seksual, dan perubahan fisik pada wanita. Keadaan ini
menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur
dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan
merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan seks.
Libido sangat dipengaruhi kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara,
keprihatinan, kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari
proses kehamilan pada trimester pertama.
b. Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai

periode

pancaran

kesehatan, saat ibu merasa sehat. Ini disebabkan selama trimester ini
umumnya

wanita

sudah

merasa

baik

dan

terbebas

dari

ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar


hormone yang lebih tinggi dan rasa tiidak nyaman karena hamil sudah
berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan
sebagai beban.Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energy dan piokirannya secara lebih konstruktif.Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai
merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya
sendiri.Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa
tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan
merasakan meningkatnya libido.
Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yaitu prequickening dan
postquickening. Akhir dari trimester pertama dan selama prequickening
dalam trimester kedua, wanita tersebut akan terus melengkapi dan
mengevaluasi segala aspek yang menghubungkan dengan ibunya
sendiri. Semua masalah pribadi dengan ibunya yang telah atau sedang
terjadi dianalisis.Kemampuan untuk dapat mempertahankan hubungan
ibu dan anak diuji. Dengan pengujian ini mendatangkan pengertian dan
criteria penerimaan oleh ibunya yang ia hargai dan hormati.
Hubungan social wanita akan meningkat dengan wanita hamil
lainnya atau yang baru menjadi ibu, ketertarikan dan aktivitasnya
terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran yang
baru. Hubungan social yang rumit ini membutuhkan sejumlah pekerjaan

yang rumit, yang pada gilirannya akan bertindak sebagai katalis bagi
peran barunya.
Quickening mungkin menyerang wanita untuk memikirkan bayinya
sebgai individu yang merupakan bagian dari dirinya.Kesadaran yang
baru ini memulai perubahan dalam memusatkan dirinya ke bayi. Pada
saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu penting. Perhatian ditujukan
pada kesehatan bayi dan kehadiran didalam keluarga.
Ketika janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya
gerakan dan denyut jantung, kecemasan orang tua yang terutama ialah
kemungkinan

cacat

membicarakan

rasa

pada

anaknya.

cemasnya

ini

Orang

secara

tua

terbuka

mungkin
dan

akan

berusaha

memperoleh kepastian bahwa anaknya dalam keadaan sempurna. Pada


tahap lanjut kehamilan, rasa takut bahwa anaknya dapat meninggal
semakin melemah.
c. Trimester III
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian. Pada
periode ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Ada
perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada
waktunya, fakta yang menempatkan wanita tersebut gelisah dan hanya
bisa melihat dan menunggu tanda-tanda dan gejalanya.
Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada
kehadiran bayi. Saat ini orang-orang disekelilingnya akan membuat
rencana pada bayinya. Wanita tersebut akan berusaha melindungi
bayinya, dengan menghindari kekrumunan atau seseorang atau apapun
yang dianggap membahayakan. Dia akan membayangkan bahwa
bahaya terdapat didunia luar. Memilih nama adalah aktivitas yang
dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi. Dia mungkin akan
mencari buku ynag berisi nama-nama atau mengikuti penyuluhanpenyuluhan kesehatan yang berkaitan dalam rangka mempersiapkan
kelahiran dan kesiapan menjadi orang tua. Membuat atau membeli
pakaian bayi, mengatur ruangan, banyak hal yang diberikan untuk
merawat bayinya.
Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita
mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu
kapan

dia

melahirkan.

Mimpinya

mencerminkan

perhatian

dan

kekhawatirannya.Dia lebih sering bermimpi tentang bayinya, anak-anak,

persalinan, kehilangan bayinya, atau terjebak disuatu tempat kecil dan


tidak bisa keluar. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya
fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman
timbul kembali karena perubahan body image yaitu merasa dirinya aneh
dan jelek.Ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Wanita juga mengalami proses berduka seperti kehilangan
perhatian dan hak istimewa yang dimiliki selama kehamilan, terpisahnya
bayi dari bagian tubuhnya, dan merassa kehilangan kandungan dan
menjadi kosong. Perasaan mudah terluka juga terjadi pada masa
ini.Wanita tersebut mungkin merasa canggung, jelek, tidak rapi, dia
membutuhkan perhatian yang lebih besar dari pasangannya.Pada
pertengahantrimester II, hasrat seksual tidak setinggi pada trimester
kedua karena abdomen menjadi sebuah penghalang.
2. Psikologis Suami
Ayah seringkali kelihatan standar sebagai pengamat istri yang hamil. Ia
diperlukan untuk konsepsi, membayar biaya, dan menyiapkan penuntun
perkembangan anak sekarang pandangantersebut telah berubah dan
seorang

ayah

sekarang

diharapkan

berperan

penuh

perawatan,terlibat sebagai Ayah, dan pemberi nafkah, sebagai

dalam
respon

terhadap tekanan masyarakat. Pengaruh feminisme dan tekanan ekonomi


menyebabkan lebih banyak wanita bekerja diluar rumah dan berbagai peran
sebagaiorang tua.sering turjadi perasaan menolak karena banyak factor,
misalnya, apakah kehamilan itu direncanakan, bagaimana hubungan laki laki

tersebut

dengan

istri

pasangannya,pengalaman

ke

hamilan

sebelumnya, umur,dan kesetabilan ekonomi.


Sumber stress
Seorang ayah mengalami stres dalam transisi menjadiorang tua.
Penyebab antara lain :
a. masalah keuangan.
b. kondisi yang tidak di inginkan selama hamil.
c. cemas bayinya tidaksehat atau normal.
d. khawatir tentang nyeri saat istri melahirkan.
e. peran selama bersalin.
3. Psikologis Saudara Kandung
Saudara kandung (sibling) perlu dipersiapkan akan kedatangan adiknya
karena dapat menimbulkan perasaan bersaing (sibling rivalry).

Sibling

rivalry timbul karena anak-anak takut perhatian orang tuannya berubah.


Pencegahan kondisi ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Anak anaknya yang lain diberitahu sejak awal kehamilan.

b. Kepada anak toddler diberikan kesempatan untuk merasakan gerakan


bayi dalam rahim dan dijelaskan bahwa rahim ibu adalah tempat khusus
tumbuhnya bayi.
c. Anak dapat membantu mengatur baju bayi dilaci atau menyiapkan
tempat tidur dan kamar bayi.
d. Bantu anak menyesuaikan diri terhadap perubahan ini.
e. Kenalkan anak dengan bayi sehingga anak tidak membayangkan adiknya
f.

akan cukup besar untuk diajak bermain.


Mengajak anak ketempat pemeriksaan kehamilan dan memberikan
kesempatan untuk mendengar denyut jantung janin.
Jika saudara kandung sudah sekolah, kehailan akan merupakan urusan

keluarga.

Penjelasan

tentang

kehamilan

didasarkan

pada

tingkat

pemahaman anak. anak dapat diberikan buku-buku dirumah, merasakan


gerakan janin dan mendengarkan bunyi jantung janin. Biarkan ia hadir ketiak
ibu melahirkan. Persiapan sibling dalam menerima bayi baru dapat dilakukan
oleh orang tua dengan memberikan cukup perhatian agar ia tidak berprilaku
regresif atau agresif.
E. Tujuan Perawatan Pada Masa Prenatal
1. Tujuan
Tujuan Asuhan Kehamilan antara lain:
Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan

tumbuh kembang janin.


Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta

social ibu dan bayi.


Menentukan secara

kemungkinana komplikasi yang terjadi selam kehamilan.


Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu

maupun bayi dengan trauma dengan seminimal mungkin.


Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan permberian asi ekslusif

berjalan normal.
Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam

dini

adanya

masalah

atau

gangguan

dan

pemeliharaan bayi agar dapat tumbuh dan kembang secara normal.


Penting bagi bidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik, psikologis,
dan sosiologi kehamilan terhadap ibu dan keluarganya. Perawat dapat
melakukan hal-hal dibawah ini, antara lain :
Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu.
Melakukan pendekatan yang holistik dalam memberikan asuhan

kepada ibu yang dapat memenuhi kebutuhan individualnya.


Meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan masyarakat
bagi .ibu dan keluarganya.

Bertukar informasi dengan ibu dan keluarganya dan membuat mereka


mampu menentukan pilihan berdasarkan informasi tentang kehamilan

dan kelahiran.
Menjadi advokat bagi ibu dan keluarganya selama kehamilan ,
mendukung

hak-hak

ibu

untuk

memilih

asuhan

yang

sesuai

berdasarkan informasi tentang kehamilan dan kelahiran.


Mengetahui kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat dalam

tim multidisiplin.
Memfasilitasi ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran dan

membuat rencana persalinan.


Memfasilitasi ibu untuk membuat pilihan berdasarkan informasi
tentang metode pemberian makan untuk bayi dan memberikan saran

yang tepat dan sensitif untuk mendukung keputusannya.


Memberikan penyuluhan tentang peran menjadi orang tua dalam

suatu program terencana atau secara perorangan.


Bekerjasama dengan organisasi lain.
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Tanda persumtif kehamilan :
Terhentinya menstruasi
Baru setelah 10 hari atau lebih dari awitan menstruasi, berhentinya

menstruasi dapat menjadi indicator kehamilan yang handal.


Perubahan payudara
Perubahan anatomis pada payudara ini menjadi indikator kehamilan

terutama bagi primipara.


Perubahan pada mukosa vagina
Tanda Chadwick yaitu mukosa vagina tampak gelap kebiruan atau

merah keunguan dan mengalami kongesti.


Perubahan pada mucus serviks
Karena pengaruh hormon progesteron, sel

sel

leher

rahim

mengeluarkan lendir yang tebal dan makin pekat selama kehamilan.


Lendir

yang

tebal

disebut operculum yang

membentuk
memberikan

sumbatan

leher

perlindungan

rahim
terhadap

meningkatnya infeksi.
Meningkatnya pigmentasi kulit dan munculnya striae pada abdomen.
Striae pada wanita yang baru pertama kali hamil berwarna keunguan,
disebut striae Livide. Striae pada wanita yang sudah pernah hamil
berwarna putih, disebut striae albikan. Garis pertengahan perut jadi

jelas berpigmen, berwarna hitam kecoklatan, disebut linea nigra.


b. Bukti kemungkinan kehamilan :
Pembesaran abdomen

Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus biasanya teraba di dinding


abdomen tepat diatas simfisis; kemudian uterus membesar secara

bertahap sampai akhir kehamilan.


Perubahan ukuran, bentuk dan kosistensi uterus
Tanda Hegar : isthmus/segmen bawah uterus menjadi lebih lembut
pada perabaan. Karena pembesaran uterus, isthmus makin melunak,
meregang dan makin tertarik ke atas menjadi segmen bawah rahim
(SBR). Tanda Piskacek : pertumbuhan rahim yang lebih cepat di

daerah implantasi, sehingga bentuk rahim tidak sama.


Perubahan pada serviks
Pada minggu ke-6 sampai ke-8, serviks biasanya sudah cukup lunak

seprti bibir.
Kontraksi Braxton Hicks
Selama kehamilan, uterus mengalami kontraksi yang biasanya dapat
diraba tetapi tidak nyeri dengan interval yang ireguler sejak

kehamilan. Dan meningkat frekuensinya pada akhir akhir kehamian.


Ballottement
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil dari

volume cairan amnion.


Kontur fisik janin
Pada paruh kedua kehamilan, kontur tubuh janin dapat dipalpasi

melalui dinding abdomen ibu.


Deteksi Gonadotropin Korionik (kadar hCG)
Produksinya dimulai sejak hari implantasi (hari ke-8 hingga ke-9
setelah ovulasi, sudah dapat dideteksi pada urin dan plasma ibu)
kemudian meningkat mencapai puncaknya pada sekitar hari ke-60

sampai 70.
F. Masalah yang terjadi pada Masa Kehamilan
Beberapa Kendala/Masalah Kesehatan Yang Sering Dihadapi Para Ibu Hamil Pada
Masa Kehamilan:
1. Morning Sickness
Jika sering mengalami morning sickness lebih dari tiga bulan masa
kehamilan/menyebabkan berat badan secara drastic. Segera hubungi
dokter. Cobalah untuk membiasakan makan secara teratur dalam porsi
ringan, hindari makanan yang mengandung minyak dan lemak.
2. Cepat merasa lelah
Jika sedang hamil, biasanya perasaan lelah dan capek sering terjadi, kadang
disebabkan oleh anemia. Perbanyaklah istirahat dan lakukan tidur siang. Jika
kondisi kelelahan semakin memburuk segera hubungi dokter. Orang yang
hamil di trimester pertama seringkali merasa lelah secara tiba-tiba, mungkin
diakibatkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron secara cepat.

Tapi perempuan hamil akan merasa lebih energik setelah mencapai


trimester kedua.
3. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini
hal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh
darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Atasi denga
melakukan

perpindahan

posisi

pelahan

lahan

atau

bertahap

untuk

menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.


4. Perasaan yang sering berubah-ubah (mood)
Biasanya pada masa kehamilan, hormone sering berubah-ubah. Jangan
terlalu keras padadiri sendiri. Jika anda merasakan atau mempunyai
masalah, bicarakan dengan dokter atau dengan orang terdekat anda
tentang kegalauan anda.
5. Stretch Mark
Adalah tanda garut-garut putih yang muncul pada permukaan kulit,
berbentuk garis berliku seperti anak sungai. Biasanya streatch mark muncul
pada dinding perut, lengan atas, pinggul, paha, bokong dan payudara.
Garutan muncul biasanya pada usia kehamilan empat atau lima bulan
dimana warnanya kemerah-merahan dan masih bisa disembuhkan. Stretch
mark muncul karena pengaruh hormone kehamilan dan akibat melarnya
pertumbuhan kulit mengakomodasi pertumbuhan janin. Atau dengan kata
lain stretch mark terbentuk ketika terjadi peregangan kulit secara cepat
yang merusak jaringan yang terdapat didalamnya sehingga kulit mengalami
peregangan berlebihan atau over stretched. Faktor munculnya tretch mark
antara lain kehamilan, perubahan berat badan secara mendadak.
6. Sakit Punggung
Perubahan tubuh selama kehamilan bisa mengakibatkan pegal pada
punggung. Apalagi janin berkembang semakin besar sehingga punggung
mudah tertarik atau merenggang. Untuk mencegahnya lakukan olahraga
hamil secara teratur, gunakan sepatu tanpa hak, tidur di kasur yang rata
dan agak keras, jangan tidur melengkung dan berbaringlah dengan
punggung lurus.
7. Nyeri Perut
Nyeri perut bagian bawah sering terjadi pada kehamilan trimester kedua.
Ketika rahim membesar, ligament lingkar menjadi semakin tegang dan
menyebabkan rasa nyeri sepanjang ligament. Agar nyeri ini bisa reda,
pengobatan yang baik adalah dengan beristrirahat yang cukup.
8. Gatal
Selama hamil kerap terjadi gatal-gatal terutama di daerah sekitar perut,
pusar, dan payudara. Rasa gatal bisa muncul kapan saja mulai trisemester

pertama hingga trisemester terakhir kehamilan. Rasa gatal-gatal muncul


karena berbagai sebab antara lain, kulit meregang yang menyesuaikan
bentuk selama kehamilan yang membuat kulit menjadi lebih kering, iritasi
yang muncul pada lipatan tubuh karena pergesekan kulit akibat kenaikan
berat badan ibu, perubahan kadar hormone estrogen dan progestin
sehingga terjadi penumpukan bilirubin dan asam empedu ringan pada ibu.
Gatal-gatal bisa muncul pada ibu yang mempunyai bakat alergi.
9. Selulit
Selulit merupakan penumpukan sel lemak pada jaringan kulit yang
berlebihan sehingga permukaan kulit tampak tidak merata. Saat hamil
sebagian besar wanita mempunyai masalah selulit karena selama kehamilan
terjadi peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone secara
drastic sehingga menghasilkan lebih banyak lemak yang disimpan utnuk
melindungi janin. Selulit biasanya muncul pada bagian tubuh yang kurang
aktivitas seperti paha, bokong, perut, pinggul, betis, dan lengan. Sesulit
akan muncul seiring betambahnya usia, saat kehamilan elastisitasnya.
10.Kram / Kejang Otot
Kram adalah suatu kedaan dimana terjadi kejang otot mendadak terutama
pada otot betis dan akan hilang setelah beberapa saat. Kram atau kejang
otot seperti ini sering dirasakan pada wanita yang sedang hamil. Hal ini
dimungkinkan karena beberapa faktor yaitu kurang vitamin dan mineral
karena para ibu hamil memerlukan vitamin dan mineral lebih banyak dari
biasanya. Asupan vitamin dan mineral akan sangat membantu untuk
mencegah terjadinya kram pada wanita hamil.
11.Sakit Pinggang
Keluhan ini sering dialami pada wanita hamil ketika kehamilan mulai
membesar. Seiring dengan bertambahnya berat badan bayi akan menekan
otot perut dan otot punggung. Pada wanita hamil, keluhan ini sering
dirasakan

dengan

otot

punggung

dan

perut

yang

lemah,

sering

membungkuk atau pada mereka yang memakai dengan tumit yang tinggi.
12.Rasa Mual dan Muntah-Muntah
Tidak semua wanita hamil merasakan mual dan muntah, biasanya apabila
ada wanita hamil yang mengalami mual atau muntah tidak melebihi dari 3
bulan. Tapi tidak jarang juga ada yang mengalami hal tersebut sampai usia
kandungan 9 bulan, bahkan sampai ada yang perlu dirawat di Rumah Sakit
karena muntah yang hebat.

Ada juga wanita hamil yang maunya

mengurung diri di rumah atau kamar karena dia tidak mau terkena sinar
matahari.
13.Rasa Tidak Enak di Ulu Hati

Seiring dengan bertambah besarnya bayi yang ada dalam kandungan, bayi
akan mendesak lambung sehingga sering kali menyebabkan aliran balik
asam lambung yang mengakibatkan rasa tidak enak/rasa seperti terbakar
pada dada bagian bawah dan perut bagian atas. Perasan ini muncul bila
anda membungkuk terlalu cepat dan bersendawa setelah selesai makan.
14.Konstipasi / Sulit Buang Air Besar (Susah BAB)
Disamping karena bayi dalam kandungan yang menekan usus besar bagian
bawah,

wanita

hamil

kurang

aktif,

kurang

minum

atau

kurang

mengkonsumsi makanan berserat bisa menyebabkan susah buang air besar


(BAB). Adanya wasir juga bisa menyebabkan hal tersebut. Perbanyaklah
minum-minuman air putih, makan makanan yang mengandung serat
seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan sereal. Jangan mengkonsumsi
pencahar tanpa anjuran dokter telebih dahulu.
15.Sesak Nafas
Pada usia kandungan 8 sampai 9 bulan, biasanya terjadi sesak napas
ringan. Hal ini terjadi karena bayi menekan paru-paru sang ibu. Sesak nafas
ini akan hilang dengan sendirinya beberapa minggu menjelang kelahiran
dimana kepala bayi mulai masuk kedalam rongga panggul. Hal ini
sebenarnya bisa diatasi dengan cara ketika sedang mengerjakan sesuatu,
lakukanlah dengan perlahan-lahan dan berbaring dengan menggunakan
bantal yang agak tinggi. Apabila sesak napas yang anda rasakan semakin
mengganggu dan membuat anda menjadi sulit tidur, segeralah periksakan
ke dokter kandungan kesayangan anda.
16.Bengkak di Kaki dan Pergelangan Kaki
Hal seperti ini sudah biasa terjadi pada wanita hamil, sedikit pembengkakan
pada kaki dan pergelangan kaki disebabkan karena penimbunan air.
Istirahatlah selama 1 2 hari dengan kaki diangkat atau ditinggikan dengan
cara diganjal menggunakan bantal atau yang lainnya maka bengkak akan
hilang dengan sendirinya. Apabila bengkak tidak kunjung susut atau bahkan
semakin berat, segera konsultasikan ke dokter karena dikuatirkan ada
gangguan yang lebih serius.
17.Infeksi Saluran Kencing
Menjaga kebersihan pada saat kehamilan sangatlah penting, karena bisa
berakibat yang tidak baik untuk anda dan bayi dalam kandungan anda.
Salah satunya adalah infeksi saluran kandung kemih, segera temui dokter
anda apabila timbul keluhan sering kencing, rasa sakit dan panas pada
waktu kencing atau urin keruh atau bercampur darah. Apabila hal ini tidak
diobati dengan baik maka dapat menyebabkan infeksi pada ginjal dengan

gejala-gejala demam, menggigil, sakit pinggang, (di daerah ginjal) sering


kencing disertai rasa sakit.
18.Hemorroid
Hemorrhoid atau wasir adalah sakit yang dirasakan didaerah anus, tertama
saat mengenjan. Untuk meredakannya jangan mengejan terlalu kuat saat
buang air besar. Hindari sembelit pada pencernaan anda. Setelah buang air
besar basuh dengan air dan bersihkan hingga bersih. Bilaslah dengan sabun
beberapa kali dalam sehari jika perlu.
19.Keputihan
Pada dasarnya keputihan pada wanita hamil merupakan hal yang normal,
namun sebaiknya anda berkonsultasi kepadadokter jika keputihan semakin
parah dan berlebihan. Berkembang biaknya jamur yang biasanya ada pada
alat kelamin wanita akan jauh lebih cepat karena adanya perubahan
hormonal pada masa kehamilan. Hal ini akan menyebabkan infeksi pada
liang senggama atau vagina sehingga akan menghasilkan cairan putih,
gatal dan perasaan panas disekitar liang senggama atau vagina.
20.Varises
Hindari memakai pakaian yang ketat di bagian kaki dan paha. Istirahatkan
kaki anda sesering mungkin . gerak-gerakkan kaki anda jika anda harus ada
pada posisi berdiri dalam jangka waktu lama. Varises sering terjadi pada
mereka wanita hamil yang kurang aktif, selain itu juga bisa dikarenakan
faktor keturunan atau mereka yang sering susah buang air besar. Tekanan
dari janin membuat bertambahnya tekanan pembuluh darah balik pada
daerah tubuh bagian bawah. Konsultasilah dengan dokter anda untuk
mengetahui cara yangaman untuk meredakan dan mencegah varises.

G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Data yang perlu dikumpulkan pada saat pengkajian adalah interpretasi
subyektif pasien tentang status kesehatan dan kehamilannya dan observasi
afek pasien, postur, bahasa tubuh, warna kulit, tanda fisik dan keadaan
emosional (Klien, 2000). Saat wawancara tanyakan riwayat kesehatan
komprehensif yang menekankan pada:
a) Kehamilan saat ini: alasan mencari perawatan, keluhan utama atau
keluhan yang dirasakan selama hamil, hamil keberapa, usia kehamilan
sekarang, tanggal perkiraan melahirkan, kebutuhan selama kehamilan,

persiapan persalinan dan persiapan awal menjadi ibu, harapan yang


diinginkan tentang cara kelahiran, jenis kelamin bayi, status nutrisi, pola
berkemih.
b) Kehamilan sebelumnya: jumlah anak saat ini, riwayat kehamilan dan
pengalaman persalinan sebelumnya, riwayat kehilangan (abortus) janin,
dan riwayat medis yang meliputi: riwayat pembedahan, penggunaan
obat, penyakit yang menyertai, riwayat menstruasi.
c) Riwayat psikososialdan budaya: pekerjaan wanita dan pasangan,
pendidikan, status pekawinan, latar belakang budaya dan etnik, status
sosial ekonomi, persepsi tentang kehamilan saat ini (apakah kehamilan
ini diinginkan, direncanakan, apakah wanita dan pasangan senang,
apakah wanita menerima kehamilan), masalah yang timbul akibat
kehamilan (finansial, karier/pekerjaan, tempat tinggal), perubahan pola
seksual.
d) Keadaan keluarga: kaji sistem dukungan keluarga, hubungan ibu hamil
dengan suami, keluarga ayah, ibu, dan saudara, hubungan dengan
keluarga suami, riwayat cacat dan kelainan genetik Riwayat keluarga
memberi informasi tentang keluarga pasien, orang tua, saudara
kandung, anak, Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik,
familial dan kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita
atau janin.
e) Tes kesehatan atau laboratorium yang pernah dilakukan selama hamil:
pemeriksaan darah (kadar Hb, Ht, sel darah putih, glukosa,), tekanan
darah, tinggi badan, berat badan, urin (protein, sel darah putih, pH),
USG, VDRL, hepatitis, EKG, titer rubela, toxo, pap smear.

2. Pemeriksaan fisik
a) Kepala dan Leher
Rambut
Inspeksi : Tampak bersihan/tidak, Warna rambut (hitam dengan
distribusi

merata)/tidak,

merata/tidak,

tampak

tampak
keadaan

lesi/tidak,

tampak

rontok/tidak,

distribusi

tampak

ada

ketombe/tidak.
Palpasi : Teraba benjolan/tidak, teraba nyeri tekan/tidak.
Muka
Inspeksi : tampak muka terlihat pucat/tidak, tampak Choasma
gravidarum/tidak.

Palpasi: teraba edema/tidak.


Mata
Inspeksi : tampak konjungtiva

pucat/tidak,

tampak

sclera

ikterus/tidak.
Hidung
Inspeksi : tampak secret/tidak, tampak polip/tidak
Mulut dan Gigi
Inspeksi : Melihat kebersihan gigi dan mulut, tampak ada mukosa
mulut dan lidah/tidak, tampak gigi berlubang atau yang tanggal/tidak.
Leher
Inspeksi : tampak pembesaran kelenjar thyroid/tidak, tampak
pembesaran kelenjar getah bening/tidak, tampak bendungan vena

jugularis/tidak.
Palpasi
:teraba

pembesaran

kelenjar

thyroid/tidak,

teraba

pembesaran kelebjar getah bening/tidak, teraba bendungan vena


jugularis/tidak.
b) Dada
Payudara
Inspeksi : Adanya putting susu menonjol/tidak, bentuk simetris kanan

kiri/tidak, ada luka/tidak,


Palpasi : Ada benjolan/tidak, ada pengeluaran kolostrum/tidak, ada

dimpling/tidak, retraksi/tidak, nyeri tekan/tidak.


Jantung
Inspeksi : tampak simetris/tidak
Palpasi : terba denyut apeks/tidak,
Perkusi : terdapat pembesaran jantung/tidak,
Auskultasi : mendengar bising jantung, terdengar irama derap,
Paru-paru
Inspeksi : tampak sesak napas/tidak, tampak pengembangan paru

simetris/tidak,
Palpasi : teraba kesimetrisan/tidak,
Perkusi : mengetuk terdapat suara redup sampai pekak/tidak,
Auskultasi : terdengar bunyi napas tamabahan (suara vesikuler,

ronkhi basah, wheezing, stridor)/tidak.


Punggung
Inspeksi : tampak ada kelainan pada spina/tidak, tampak bentuk bujur
sangkar michelis
Palpasi : teraba nyeri tekan/tidak
c) Abdomen
Inspeksi : tampak bentuk perut simetris/tidak, tampak ada luka bekas
operasi/tidak,

Linea

tampak/tidak,

striae

tampak/tidak,

apakah

busung/datar,
Palpasi : Kontraksi uterus baik/tidak, kandung kemih terisi/kosong,
berapa tinggi fundus uteri, teraba nyeri tekan/tidak,

Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan


usia kehamilan, menentukan bagian janin yang ada pada fundus

uteri.
Leopold II : untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus,

menetukan letak.
Leopold III : menentukan bagian janin yang berada di uterus

bagian bawah.
Leopold IV : menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian

janin masuk ke dalam.


Perkusi abdomen : massa padat atau cair akan menimbulkan suara

pekak
Auskultasi : terdengar suara bising/tidak,perut di 4 kuadran, dengar

peristaltik usus. Normal : 5-35 kali.


d) Genetalia
Inspeksi : Pengeluaran tampak kotor/bersih, warna urine tampak
kecoklatan/tidak, jumlahnya berapa cc, tampak luka jahitan/tidak,
tampak ada tanda-tanda infeksi/tidak, tampak keadaan perineum
masih basah/tidak, tampak oedema/tidak, tampak ada varises/tidak,
tampak hemorrhoid/tidak,
Palpasi : teraba pembesaran kelenjar skene & bartholin/tidak ada,
e) Eksteritas atas dan bawah
Ekstermitas atas
Inspeksi : Tampak simetris/tidak, tampak ada edema/tidak, tampak
kulit pucat/tidak.
Palpasi : teraba kuku pucat/tidak.
Ekstremita Bawah
Inspeksi : tampak kesimetrisan kiri dan kanan atau tidak, tampak kulit
kelihatan

pucat/tidak,

tampak

kemerahan/tidak,

tampak

edema/tidak.
Palpasi : teraba pucat pada kuku jari/tidak, terba edema/tidak, teraba

varises/tidak
Perkusi : Refleks patella positif/negatif

3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa ditegakkan berdasarkan data yang didapat selama pengkajian.
Diagnosa yang mungkin muncul adalah
a) Ansietas yang berhubungan dengan:
Kekhawatiran terhadap diri sendiri dan janin
Krisis situasional/maturasional
Perubahan fisik selama hamil
Rasa tidak nyaman selama krhamilan
Ancaman terhadap konsep diri
Stres

Perubahan status peran, status kesehatan, pola peran, keadaan

ekonomi
b) Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan respon keluarga
terhadap diagnosa kehamilan
c) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap
penatalaksanaan kesehatan dan kehamilan
d) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
Morning sicknes
Emesis gravidarum
e) Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan
Rasa kurang nyaman pada kehamilan
Rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin
f) Konflik peran orang tua
Ketidaktahuan peran yang harus dijalankan
Perubahan status peran, perkawinan
g) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
Persepsi negatif terhadap kehamilan
Psikososial
Perubahan fisik selama kehamilan
Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada asuhan keperawatan
yang diberikan pada masa kehamilan adalah:
a) Wanita akan menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang
dialami tubuh seorang ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai
dasar untuk memahami rasional dan pentingnya perawatan, koping yang
digunakan dan menjalankan perannya.
b) Wanita akan menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi,
kebutuhan seksual, aktivitas sehari hari, rasa tidak nyaman akibat
kehamilan, dan perawatan diri.
c) Wanita
akan
mengenali

gejala

gejala

yang

menunjukan

deviasi/penyimpangan dari kehamilan normal dan melaporkan hal hal


tersebut untuk dapat segera diatasi.
d) Wanita dan keluarganya akan berpartisipasi

secara

aktif

dalam

perawatannya selama kehamilan.


Dari beberapa masalah keperawatan yang muncul, dapat melakukan
intervensi yang berkaitan dengan kebutuhan selama kehamilan diantaranya
adalah:

a) Ciptakan hubungan perawat-pasien-keluarga yang saling percaya. Hal ini


penting

untuk

menentukan

intensitas,

kualitas

hubungan

dan

keberhasilan intervensi yang direncanakan bersama


b) Kaji keluhan selama hamil: mual, muntah, pusing, perubahan pola
seksual, sering kencing dan pengalaman kehamilan dan persalinan
sebelumnya.
c) Berikan informasi

adequat

tentang

kehamilan:

perubahan

fisik,

perubahan emosi, psikologis dan perubahan peran serta tanda tanda dari
masalah kehamilan yang tidak normal.
d) d. Beri kesempatan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak untuk
mengutarakan perasaan terhadap kehamilan yang dijalani, harapan dan
masalah yang mungkin ada terkait kehamilan anggota keluarganya.
e) Libatkan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak dalam kelompok
yang sama untuk berbagi pengalaman, pendapat dan perasaan
f) Diskusikan bersama pasien, pasangan atau anggota keluarga yang lain
tentang kebutuhan selama hamil, harapan terhadap kehamilan sekarang,
dan rencana persalinan.
g) Ajarkan teknik persiapan yang diperlukan untuk proses persalinan dan
persiapan menjadi ibu: latihan nafas, senam hamil, teknik mengejan yang
benar, cara perawatan payudara, cara menyusui.
h) Berikan alternatif /pilihan penyelesain terhadap masalah yang dirasakan
i) Berikan dukungan secara adequat dan anjurkan pada keluarga untuk
melakukan hal yang sama terhadap perubahan yang tejadi selama
kehamilan
j) Jelaskan cara senggama yang aman untuk wanita hamil, perawatan diri
yang diperlukan terkait perubahan selama kehamilan (payudara, personal
higiene,kulit)
k) Anjurkan keluarga ikut berperan pada perawatan ibu
l) Beri informasi pada pasien dan anggota keluarga untuk mengakses
sumber informasi terkait kehamilan: buku, internet, konsultasi dengan
dokter kandungan.
m) Motivasi pasien untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
termasuk pemeriksaan darah, dan ginekologi.

n) Diskusikan dengan ibu dan atau anggota keluarga yang lain tentang
jadwal kunjungan dan pemeriksaan kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Cetakan Ke III. Jakarta.
Fatoni, Amirul. 2011. Asuhan Keperawatan Ibu Prenatal. Di akses pada tanggal 6
oktober

2013

pkl.

17:13,

dari

alamat

http://asuhankeperawatanibuprenatal.blogspot.com/2011/03/asuhankeperawatan-ibu-prenatal.html

link:

Anda mungkin juga menyukai