Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Ipa SD


Dosen Pengampu: Daroni, M.pd
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Muhammad Hasbi A.
Amila Isti Palupi
Nia Dewi Febrianti
Dwi Amalia Setianingrum
Fitri Laut Twisti
Dimas Ashif Firmansyah

( 1401414028 )
( 1401414034 )
( 1401414
)
( 1401414255 )
( 1401414
)
( 1401414
)

Rombel 3A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur, penulis persembahkan kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Oleh
karena itu, penulis berhasil menyusun sebuah Makalah Pendidikan Ipa SD
mengenai Landasan Psikologi pendidikan sesuai dengan perkembangan anak dan
strategi pembelajaran.
Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Daroni, M.Pd Selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pendidikan Ipa SD.
Tak lupa juga penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca.

Tegal,

September 2015

Penulis

Daftar Isi

Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar....................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Bab I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
Bab II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A.
B.
C.
D.

perkembangan peserta didik...................................................................... 2


Pengertian strategi pembelajaran............................................................... 3
jenis jenis strategi pembelajaran............................................................. 4
karakteristik peserta didik..........................................................................12

Bab III PENUTUP.................................................................................................15


A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................15
Daftar Pustaka.......................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang didalamnya melibatkan banyak
orang, diantaranya peserta didik, pendidik administror, masyarakat dan orang tua
peserta didik. Oleh karena itu agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif
dan efisien maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut seyogyanya
dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus menunjukkan perilaku
secara efektif.
Namun tidak sedikit tenaga pendidik dalam hal ini adalah guru yang
belum memahami apa landasan psikologi yang sesuai dengan perkembangan anak
serta strategi strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Sehingga ada
beberapa masalah yang timbul dalam pembelajaran.
Dari latar belakang tersebut diatas penulis tergerak untuk melakukan
telaah mengenai landasan psikologi pendidikan sesuai dengan perkembangan anak
dan strategi pembelajaran. Sehingga diharapkan tidak terjadi masalah dalam
pembelajaran mata pelajaran di sekolah dasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis menuliskan beberapa masalah yaitu :
a. Bagaimana perkembangan peserta didik?
b. Apa Pengertian strategi pembelajaran?
c. Apa saja jenis jenis strategi pembelajaran?
d. Bagaimana karakteristik peserta didik?
C. Tujuan Penulisan
Setelah ditulisnya makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat :
a. Mengetahui perkembangan peserta didik.
b. Mengetahui Pengertian strategi pembelajaran.
c. Mengetahui jenis jenis strategi pembelajaran.
d. Mengetahui karakteristik peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Peserta Didik

Guru harus membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan dan


melibatkan peserta didik secara aktif sehingga pusat pembelajaran tidak tertuju
pada guru melainkan berpusat pada siswa. Namun perlu diketahui juga bahwa
peserta didik ialah individu yang sangat berbeda dan memiliki watak atau sifat
yang beragam.
Untuk itu, guru harus memahami kejiwaan masing-masing peserta didik.
Atau secara umum, seorang guru hendaknya memiliki pemahaman tentang
psikologi perkembangan manusia. Pemahaman terhadap psikologi perkembangan
ini memiliki kekuatan yang sangat besar dalam usaha mewujudkan keberhasilan
proses kependidikan. Setiap perubahan yang terjadi dan setiap tingkah yang
dilakukan akan dengan mudah disikapi jika seorang guru meiliki pemahaman
yang benar terhadap psikologi perkembangan ini (Fakhruddin, 2011:201).
Menurut Kartono, Dalam periode intelektual, masa anak sekolah dasar 612 tahun dapat dibedakan menjadi lima, yaitu: (1) Memasuki masyarakat di luar
keluarga, (2) Pengamatan anak, (3) Pikiran, ingatan, dan fantasi anak, (4)
kehidupan perasaan anak, (5) Kehidupan volatif/kemauan (1995:133).
Menurut Filsuf Amerika kelahiran Spanyol, George Santayana, pernah
berkata, Anak-anak berada di wilayah yang berbeda. Mereka adalah bagian dari
satu generasi dan punya cara sendiri untuk merasakan sesuatu hal (Fakhruddin,
2011:202).
Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa anak-anak secara lahiriah memang
telah berbeda satu sama lain, begitu pula dalam merasakan atau memecahkan
sesuatu masalah. Dari segi intelektual pun mereka memiliki tingkat yang berbedabeda pula. Untuk itu tugas seorang guru ialah menciptakan metode pembelajaran
yang mencakup tentang periode intelektual.
B. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu
usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan awalnya
digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam
2

berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam
konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran.
Menurut J.R David (1976) strategi pembelajaran adalah perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Sementara itu dick and Carey (1985) berpendapat bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa/peserta latih.
Pendapat dari moedjiono (1993) strategi pembelajaran adalah kegiatan
guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsisiten antara aspekaspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru
menggunakan siasat tertentu.
Merujuk dari beberapa pendapat diatas strategi pembelajaran dapat
dimaknai secara sempit dan luas. Secara sempit strategi mempuanyai kesamaan
dengan metoda yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah
ditetapkan. Secara luas strategi dapat diartikan sebagai suatu cara penetakapan
keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran,
teramasuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
Setelah mencermati konsep strategi pembelajaran, kita perlu mengkaji
pula tentang istilah lain yang erat kaitannya dengan strategi pembelajaran dan
memiliki keterkaitan makna yaitu pendekatan, metoda, dan teknik.
a. Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara pandang dalam melihat dan
memahami situasi pembelajaran. Terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran
yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centred approach) dan
pendekatan yang berpusat pada siswa (student centred approach)
b. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan
bahan agar tujuan atau kompetensi dasar tercapai.
Strategi pembelajaran berbeda dengan desain instruksional karena strategi
pembelajaranberkenaan dengan kemungkinan variasi pola dalam arti macam dan
3

urutan umum perbuatan belajr-mengajar yang secar prinsip berbeda antara yang
satu dengan yang lain, sedangkan desain instruksional menunjuk pada cara-cara
merencanakan sesuatu sistem lingkungan belajar tertentu, setelah ditetapkan untuk
menggunakan satu atau lebih strategi pembelajaran tertentu. Kalau disejajarkan
dalam pembuatan rumah, pembicaraan tentang (bermacam-macam) strategi
pembelajaran adalah ibarat melacak berbagai kemungkinan macam rumah yang
akan dibangun, sedangkan desain instruksional adalah penetapan cetak biru rumah
yang akan dibangun itu serta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan langkahlangkah konstruksinya maupun kreterian penyelesaian dari tahap ke tahap sampai
dengan penyelesaian akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibuat.
C. Jenis Jenis Strategi Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2007 : 177 286) ada beberapa strategi pembelajaran
yang harus dilakukan oleh seorang guru:
Strategi pembelajaran ekspositori
Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran

secara

optimal.

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran


yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru
memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
Dengan menggunakan strategi ekspositori terdapat beberapa keunggulan
dan kelemahan di dalam menggunakan strategi ini, yaitu:
Keunggulan / Kelebihan Strategi Ekspositori

1.

Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan


keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh
mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

2.

Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi


pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang
dimiliki untuk belajar terbatas.

3.

Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar


melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa
bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).

4.

Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk


jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi ekspositori ini

dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian


materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan
terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan
terukur. Hal ini sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang spesifik
memungkinkan

untuk

bisa

mengontrol

efektivitas

penggunaan

strategi

pembelajaran.
Kelemahan Strategi Ekspositori
Disamping memiliki keunggulan, strategi ekspositori ini juga memiliki
beberapa kelemahan, antara lain:
1.

Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa


yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk
siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi
yang lain.

2.

Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik
perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya
belajar.

3.

Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi,
hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.

4.

Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada


apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri,
semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan
bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah
pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.

5.

Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak


terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa
sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan
pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa secara umum tidak ada satu

strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi


pembelajaran yang lain, baik tidaknya suatu strategi pembelajaran isa dilihat dari
efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
Strategi pembelajaran inquiry
Pengertian Strategi Pembelajaran Inquiry
Pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristik, yang berasal
dari bahasa Yunani yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian
karena dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam
proses

pembelajaran.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa keunggulan dan
kelemahan dari strategi pembelajaran inquiry, yaitu:
Keunggulan / Kelebihan Strategi Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)
Metode pembelajaran inkuiri merupakan strategi belajar yang banyak
dianjurkan karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
1.

Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran yang


menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih
bermakna.

2.

Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.

3.

Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai


dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

4.

Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani


kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, artinya siswa
yang memiliki kemampuan belajar baik tidak akan terhambat oleh siswa yang
lemah dalam belajar.

Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)


Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran inquiry juga
mempunyai kelemahan, di antaranya yaitu:
1.

Jika strategi pembelajaran inquiry sebagai strategi pembelajaran, maka


akan sulit terkontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

2.

Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentuk


dengan kebiasaan siswa dalam beljar.

3.

Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu


yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang
telah ditentukan.
7

4.

Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa


menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inquiry akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

inquiry ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran
tidak diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator
dan membimbing siswa untuk belajar.
Strategi pembelajaran berbasis masalah
Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah
yang dihadapi secara ilmiah. Di dalam strategi pembelajaran berbasis
masalah ini terdapat 3 ciri utama;

Pertama, strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian


aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan
siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi
pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah siswa
aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkannya.

Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.


Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata
kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada
proses pembelajaran.

Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan


berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah
proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara
sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui

tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian


masalah didasarkan pada data dan fakta yang jela
Dari penjelasan di atas dengan menggunakan strategi pembelajaran
berbasis masalah juga memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan di dalam
proses pembelajaran, yaitu:
Keunggulan / Kelebihan strategi pembelajaran berbasis masalah
Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran berbasis
masalah memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
1.

Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih


memahami isi pelajaran.

2.

Pemecahan

masalah

dapat

menantang

kemampuan

siswa

serta

memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi siswa.


3.

Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

4.

Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentrasfer


pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5.

Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan


pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka
lakukan.

6.

Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai


siswa.

7.

Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk


berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.

8.

Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk


mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

9.

Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus


menerus belajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

berbasis masalah harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus

dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya
kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial.
Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa, pada tahapan ini adalah siswa dapat
menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena
yang ada.
Kelemahan / kekurangan strategi pembelajaran berbasis masalah
Di samping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran berbasis
masalah juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya:
1.

Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan


bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan
merasa enggan untuk mencoba.

2.

Keberhasilan

strategi

pembelajaran

melalui

problem

solving

membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.


3.

Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah


yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin
pelajari.

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir


Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan
strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa.
Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa,
akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus
dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan
pengalaman siswa.
Model

strategi

pembelajaran

peningkatan

kemampuan

berpikir

adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan


berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan
untuk memecahkan masalah yang diajarkan.

10

Dari pengertian di atas terdapat beberapa hal yang terkandung di dalam


strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Pertama, strategi
pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan
kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran
adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan
tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide
melalui kemampuan berbahasa secara verbal.
Kedua, telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan
dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan
ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari
dan berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan
mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan
sehari-hari.
Ketiga, sasaran akhir strategi pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial
sesuai dengan taraf perkembangan anak.
Strategi Pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam
strategi pembelajaran kooperatif yaitu: (a) adanya peserta dalam kelompok, (b)
adanya aturan kelompok, (c) adanya upaya belajar setiap kelompok, dan (d)
adanya

tujuan

yang

Strategi

pembelajaran

harus
kooperatif

dicapai

dalam

merupakan model

kelompok

belajar..

pembelajaran dengan

menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam


orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,
atau suku yang berbeda (heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap
kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika
kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.

11

D. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


a. Individu Sebagai Peserta Didik
Individu berasal dari kata indivera yang berarti satu kesatuan organisme
yang tidak dapat dipisahkan. Individu merupakan kata benda dari individual yang
berarti orang atau perseorangan(Echols,1975: 519).
Setiap

individu

perkembangan,karena

itu

pasti

mengalami

merupakan

sifat

proses
kodrat

pertumbuhan
manusia

yang

dan
perlu

diperhatikan. Perbedaan makna dari pertumbuhan dan perkembangan adalah


istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan kuantitatif mengenai
aspek fisik atau biologis, sedangkan istilah perkembangandigunakan untuk
perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani. Dalam proses
pertumbuhan dan perkembangannya, manusia memiliki berbagai kebutuhan yang
dapat dibedakan menjadi kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Selain itu
seiring usianya bertambah,kebutuhan individupun akan juga bertambah.

b. Karakteristik Individu Sebagai Peserta Didik


Individu memiliki sifat bawaan(heredity) dan karakteristik yang diperoleh
dari pengaruh lingkungan sekitar.Menurut ahli psikologi, kepribadian dibentuk
oleh perpaduan faktor pembawaan dan lingkungan.
Karakteristik

yang

bersifat

biologis

cenderung

lebih

bersifat

tetap,sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan faktor psikologis lebih


mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan.
1. Pengertian dan Karakteristik Kehidupan Pribadi
Kehidupan individu yang utuh, lengkap, dan memiliki cirri khusus/unik.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek,antara lain:

12

aspek emosional

aspek sosial psikologis

aspek sosial budaya

kemampuan intelektual terpadu secara integratif terhadap faktor


lingkungan.
Karakteristik kehidupan pribadi bersifat khusus,dengan kata laintidak

dapat disamakan dengan individu-individu lainnya. Seseorang individu juga


memerlukan

sebuah

harga dirinya.Ia mempunyai

pengakuan
harga

diri

dari

pihak

dan

berkeinginan

lain
untuk

tentang
selalu

mempertahankan harga diri tersebut.


2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi yang menyangkut aspek psikologis dapat
ditunjukkan oleh sikap dan perilakunya.Menurut ahli psikologi perkembangan
kehidupan pribadi manusia dipengaruhi oleh faktor keturunan (pembawaan) dan
faktor

lingkungan

(pengalaman).

Aliran Nativisme menyatakan perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak


lahir,sedangkan aliran Empirisme menyatakan perkembangan pribadi dibentuk
oleh lingkungan hidupnya. Aliran yang menyatakan bahwa kedua faktor itu secara
terpadu memberikan pengaruh tarhadap kehidupan seseorang adalah aliran
konvergensi.
3. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan
dan lingkungan tempat mereka hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, kepribadian
setiap individu akanberbeda-beda sesuai denga sifat badan dankondisi lingkungan
hidupnya.

13

4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku


Kepribadian atau tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh proses
perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berinteraksi
dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian saat sekarang.
Kehidupan pribadi yang mantap akan membentuk perilaku yang mantap
pula,sehingga mampu memecahkan berbagai permasalahan hidupnya.
5. Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi
Upaya pengembangan kehidupan pribadi dapat dilakukan sbb.:
Membiasakan hidup sehat,teratur,serta efisien waktu, mengenal dan memahami
nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku secara baik dan benar.
Mengerjakan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara mandiri dan penuh
tanggung jawab. Sering bersosialisasi dengan masyarakat. Melatih cara merespon
berbagai masalah dengan baik. Menghindari sikap dan tindakan yang bersifat lari
dari masalah.

Disiplin, patuh, dan tanggung jawab terhadap aturan hidup

keluarga. Melaksanakan peran sesuai status dan tanggung jawab dalam kehidupan
keluarga. Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatakan penguasaan
ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki,baik

melalui

pendidikan

yang

formal

maupun

tidak.

Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif dan keteladanan dari pihak yang
memiliki otoritas, serta mengefektifkan perkembangan sosial.

14

BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Guru harus membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan dan
melibatkan peserta didik secara aktif sehingga pusat pembelajaran tidak tertuju
pada guru melainkan berpusat pada siswa. Namun perlu diketahui juga bahwa
peserta didik ialah individu yang sangat berbeda dan memiliki watak atau sifat
yang beragam.
Untuk itu, guru harus memahami kejiwaan masing-masing peserta didik.
Atau secara umum, seorang guru hendaknya memiliki pemahaman tentang
psikologi perkembangan manusia. Pemahaman terhadap psikologi perkembangan
ini memiliki kekuatan yang sangat besar dalam usaha mewujudkan keberhasilan
proses kependidikan. Setiap perubahan yang terjadi dan setiap tingkah yang
dilakukan akan dengan mudah disikapi jika seorang guru meiliki pemahaman
yang benar terhadap psikologi perkembangan ini.

15

Saran
Berdasarkan uraian diatas, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam
makalah ini. Pentingnya Landasan Psikologi pendidikan sesuai dengan
perkembangan anak dan strategi pembelajaran maka hal ini harus di berikan
kepada calon pendidik agar tidak ada masalah yang terjadi di kemudian hari.

Daftar Pustaka
http://blog-barabai.blogspot.co.id/2015/03/makalah-landasan-pendidikan-anaksd.html
http://blogmarlis.blogspot.co.id/2013/05/makalah-landasan-teori-psikologi.html
http://www.academia.edu/9301107/Strategi_Pembelajaran_IPA_SD

16

17

Anda mungkin juga menyukai