Arsonetri
0891261020
Latar
Belakang
Rumusan Masalah
1)Apakah manfaat metode budidaya
karang lebih besar dari metode
Pengambilan karang alam?
2)Apakah terdapat hubungan positif
antara manfaat metode budidaya
karang dengan penerapannya oleh
nelayan?
3)Apakah pemberian insentif dari
pemerintah mampu meningkatkan
manfaat metode budidaya karang?
Tujuan Penelitian
1)
Manfaat
Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat
berupa data yang sahih yang mampu
memberikan masukan, ilmiah maupun praktis
yang dapat mendorong penerapan metode
pengelolaan terumbu karang secara lestari
dalam industri terumbu karang untuk aquarium
laut khususnya dan sumberdaya alam laut
pada umumnya dan bahan pertimbangan bagi
pemerintah dalam mendukung usaha budidaya
terumbu karang dan mengeluarkan kebijakankebijakan yang berkaitan dengan industri
terumbu karang yang berkelanjutan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pembangunan Berkelajutan
yaitu untuk memelihara proses-proses penting dan sistem pendukung
kehidupan; pengawetan keanekaragaman genetik dan menjamin pemanfaatan
ekosistem dan spesies secara berkelanjutan (Moffat, 1996: 27).
Lebih jauh definisi mengenai pembangunan berkelanjutan diperjelas dalam
Laporan Brundlant pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang
dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya (Mitchell et al., 1997: 32).
Di Indonesia gagasan pembangunan berkelanjutan dituangkan ke dalam
dokumen Agenda 21 Indonesia yang merupakan penjabaran dari Agenda 21
yang dihasilkan pada Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de Janeiro tahun
1992.
Dalam Agenda 21 Indonesia terdapat empat strategi nasional untuk
pembangunan berkelanjutan, yaitu 1) Pelayanan masyarakat, 2) Pengelolaan
limbah, 3) Pengelolaan sumberdaya tanah dan, 4) Pengelolaan sumberdaya
alam (Mitchell et al., 1997: 62-63).
KERANGKA KONSEP
PENELITIAN
Tidak berkelanjutan
Berkelanjutan
Sumberdaya
Terumbu Karang
UsahaPariwisata
Perikanan
Tangkap
Karang Hias
Karang Hias
Untuk
Aquarium
Untuk
Aquarium
Dari Alam
-Ilegal
-Merusak habitat
-Biaya lingkungan tinggi
Kerusakan ekosistem
terumbu karang
Hasil Budi
Daya
-Alternatif
-Tidak merusak habitat
-Biaya lingkungan rendah
Tidak berkelanjutan
Berkelanjutan
Sumberdaya
Terumbu Karang
Usaha Pariwisata
Usaha Perikanan
Tangkap
Usaha Ekstraksi/penambangan
Terumbu Karang
Karang Hias
Dari Alam
Untuk
Aquarium dll
Hasil Budi Daya
-Alternatif
-Tidak merusak habitat
-Biaya lingkungan rendah
Manfaat Usaha
Budidaya Karang
Insentif dan
disisentif dari
pemerintah
Analisis Kualitatif
Metode
Hasil Penelitian
Saran
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Berdasarkan bidang yang diteliti, penelitian ini adalah
penelitian lingkungan karena mengangkat masalah
lingkungan untuk dikaji mendalam dan komprehensif dalam
lingkup ilmu lingkungan.
Berdasarkan metoda pengumpulan datanya, penelitian ini
merupakan penelitian survei yaitu mengambil sebagian kecil
dari populasi sebagai objek penelitian yang dijadikan
sampel.
Berdasarkan dimensi waktu dan taraf analisisnya, maka
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif inferensial
yaitu selain menjelaskan dan mengkaji secara deskriptif
juga melakukan analisis statistik, serta pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
2.N.P.Q
D2(N1)+2.P.Q
Di mana:
S = jumlah sampel, N = jumlah populasi, P =
Q = 0,5 D = 0,05, 2 dengan dk=1 dan taraf
kesalahan 5%.
Selanjutnya populasi dan sampel akan
dikelompokan
menjadi Populasi
dua bagian
Nelayan Terumbu Karang
Sample
Pengambilan dari Alam
Nda
Sda
Budidaya
Nbd
S bd
Data
Jenis Data
Penelitian
Sumber Data
Kuantitatif
Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi, dan kodya Kondisi Terumbu Karang Bali
denpasar
Reef Check Indonesia
Yayasan Bahtera Nusantara, Giri baruna, LINI
Metode pengambilan
data
Primer
Responden nelayan
Kualitatif
Komponen
Wawancara
Dokumentasi
Dokumentasi dan
Observasi
Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi
Wawancara mendalam
Sekunder
Referensi/internet,
Departemen kelautan Dan Perikanan
Dokumentasi
Bahtera nusantara
AKKI (Asosiasi Karang, Kerang Indonesia)
Dokumentasi
Biaya
Penerimaan
Keuntungan
Pengukuran
Mekanisme
dukungan
Pemerintah terhadap
peningkatan
manfaat budidaya
karang
Variabel
Kuantitatif
Pemberian
subsidi
dan Kualitatif
pelatihan selama peralihan dari
usaha karang alam ke budidaya
karang
Insentif harga untuk produk
hasi budidaya
Kemudahan administrasi bagi
pengusaha karang budidaya
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa daftar
pertanyaan terstruktur untuk merekam
data kuantitatif dan pedoman
wawancara yang mendalam untuk
merekam data kualitatif.
Variabel yang akan diujikan adalah
variabel manfaat penggunaan budidaya
karang dan penerapan budidaya karang
Analisis
Analisis
Manfaat Biaya (Net Present Value/NPV)
Data
Analisis manfaat biaya digunakan dalam menjawab tujuan pertama yaitu
manfaat metode budidaya karang lebih besar dari manfaat metode
usaha karang alam. Analisis keputusannya adalah kriteria kelayakan
sebagai berikut:
Jika NPV usaha budidaya karang lebih besar dari NPV usaha karang
alam (NPVbd >NPVda), maka usaha budidaya layak diteruskan. Namun
Jika NPV usaha budidaya karang lebih kecil dari NPV usaha karang alam
(NPVbd <NPVda), maka usaha budidaya tidak layak diteruskan.
Jika B/C rasio manfaat biaya budidaya karang lebih besar dari rasio B/C
manfaat biaya usaha karang alam (B/C bd>B/Cda), maka usaha budidaya
layak diteruskan. Namun Jika B/C rasio manfaat biaya budidaya karang
lebih kecil dari rasio B/C manfaat biaya usaha karang alam
(B/Cbd<B/Cda), maka usaha budidaya tidak layak diteruskan.
B1 C1 B2 C2
Bn Cn
NPV B0 C0
...
2
n
1 r 1 r
1 r
Bn Cn
B1 C1 B2 C2
NPV B0 C0
...
2
n
1 r 1 r
1 r
Bn
B1
B2
B0
...
2
n
1 r 1 r
1 r
RasioB / C
Cn
C1
C2
C0
...
1 r 1 r 2
1 r n
Di mana:
= Manfaat, yaitu keuntungan yang diperoleh dari
B
pelaksanaan usaha terumbu karang.
= Biaya, yaitu ongkos yang dikeluarkan para nelayan
C
dalam melakukan kegiatan usaha terumbu karang, meliputi biaya
investasi serta biaya
operasional dan perawatan.
1,2,..,n = Waktu, yaitu sejak tahun pertama sampai akhir tahun
dan umur produksi
ditetapkan selama 5 tahun dengan dasar
umur operasional satu unit
operasional adalah 5 tahun.
r
=Tingkat Bunga, yaitu jika modal investasi usaha terumbu
karang diperoleh dari dana kredit
Penutup
Besar harapan peneliti untuk
mendapat
masukan dari pembimbing, Pembahas,
Penguji dan peserta seminar demi
terwujudnya dan sempurnanya
penelitian ini
terimakasih