Anda di halaman 1dari 22

PERHITUNGAN STRUKTUR

PERLUASAN PABRIK PT.CCSI


Konstruksi Bangunan
Dalam bagian konstruksi Pembangunan Pabrik CCSI tersebut berisi tentang :
1. Denah gudang pabrik CCSI .
2. Portal yang dikaji.
3. Profil yang di gunakan pada pembangunan pabrik tersebut.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.1, 5,2 dan 5,3 yang ada di halaman
selanjutnya :
1. Denah bangunan yang akan dikaji :
a. Gambar denah gudang pada pabrik CCSI.
Terlampir
b. Denah atap gudang.
Terlampir
c. Gambar portal baja beserta ukuran profil pada balok dan kolom pabrik CCSI
Terlampir
Pembebanan
Pada bab ini menjelaskan mengenai analisis kapasitas dukung fondasi tiang pancang
dan perhitungan pembebanan analisis struktur atas yang meliputi beban mati, beban
hidup dan beban gempa dengan menggunakan program SAP 2000.
Peraturan Pembebanan
a. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983
b. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983
c. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-17262002
d. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SK SNI T-151991-03
e. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002
Dari pedoman perhitungen pembebanan yang pakai, buku buku yang
digunakan sebagai acuan, antara lain adalah tersebut di atas .

Analisis Beban
Data umum struktur adalah sebagai berikut :
1. Mutu beton fc = 37,35 Mpa
2. Tebal pelat lantai ground 25 cm
3. Tinggi kolom masing-masing pada Struktur bangunan bawah pabrik dapat dilihat
pada Gambar 3.
Perhitungan Struktur Rangka Baja ( Section 1 )
Dalam perhitungan pembebanan, peraturan yang dipakai adalah tata cara perencanaan
pembebanan untuk rumah dan gedung tahun 1983. Peraturan peraturan tersebut
adalah sebagai berikut ini.
Pembebanan Tetap :
Beban mati (DL) :
q1 =
- Berat sendiri rafter (asumsi pakai WF 300x150x6,5x9)

= 41 kg/m

- Atap + glasswool

= 4 kg/m2 . 6 m

= 24 kg/m

- ME

= 2 kg/m2 . 6 m

= 12 kg/m

- Gording

= 4 kg/m2 . 6 m

= 24 kg/m

Jumlah

= 96,7 kg/m

Beban Hidup (LL) :


q1 dan q2

= 20 kg/m2 . 6 m

Pembebanan Sementara :
Beban Angin :
Tekanan tiup = 25 kg/m2
Koef. Angin dinding vertikal :
- Di pihak angin = 0,9
- Di belakang angin = 0,4
- Pihak angin = 0,9 . 25 kg/m2 . 6 m = 135 kg/m
- Belakang angin = 0,4 . 25 kg/m2 . 6 m = 60 kg/m

= 120 kg/m

Program SAP ( Struktur Analisis Program )


Program SAP ( Struktur Analisis Program ) adalah suatu program aplikasi komputer
yang sangat di perlukan untuk mengetahui seberapa besar beban yang akan diterima
oleh fondasi berdasarkan gaya gaya yang bekerja sesuai perhitungan dan kombinasi
beban yang telah di masukan dan pada akhirnya akan dapat diketahui bahwa
bangunan tersebut bersifat aman atau tidak.
Perhitungan di modelkan dalam dua kondisi :
1. Kondisi beban tetap
- 1,4 DL
- 1.2 DL+1.6 LL
2. Kondisi beban sementa
- 1.2DL+0.5LL+0.8WL
- 1.2DL+0.5LL-0.8WL
Kriteria Penerimaan :
a) Tegangan ijin :
- material baja : 1600 kg/cm2 (beban tetap) 1.3 x 1600 kg/cm2 (beban sementara)
b) Lendutan vertikal ijin :
- material baja : 1/250 L(L=panjang batang)
- material beton : 1/360 L(L=panjang balok)
Hasil Output SAP 2000
Dari hasil output SAP 2000, didapatkan gaya gaya akibat kombinasi beban yaitu
gaya normal (P), gaya geser (H) dan momen (M) yang bekerja pada tiap tiap kolom
dasar. Gaya pada kolom dasar inilah yang dipakai untuk beban rencana pada analisis
fondasi tiang pancang. Momen Gaya Geser dan Gaya Normal untuk menghitung
rafter dan Kolom WF.

PERHITUNGAN GORDING

qx;px
q;p
qy;py

Beban mati (DL) :


q1 =
- Atap + glasswool

= 4 kg/m

- Gording

= 4,51 kg/m

- Beban Tambahan 20 %

= 2,25 kg/m

Jumlah

= 10,765 kg/m

Beban Hidup (LL) :


Beban orang dalam pengerjaan

= 100 kg/m

Pembebanan Sementara :
Beban Angin :
Tekanan tiup = 25 kg/m2
Koef. Angin dinding vertikal :
- Di pihak angin = 0,9
- Di belakang angin = 0,4
- Pihak angin = 0,9 . 25 kg/m2 . 6 m = 135 kg/m
- Belakang angin = 0,4 . 25 kg/m2 . 6 m = 60 kg/m
Momen
Beban merata
Beban Terpusat

= 1/8 x q x l2
=xpxl
BM

= 48,44 kgm
= 150 kgm
= 198,44 kgm

As X : Mx

= Bm x Cos

= 197,35 kg m

As X : Mx

= Bm x Sin

= 20,74 kg m

Gording Spesifikasi C 125x50x20x2,3

kg/m
cm4

ly

4,51
137
20,6

Wx
Wy

21,9
6,22

cm3
cm3

q
lx

Kg/cm2

cm4

x = Mx / Wx

= 901,14 kg/cm2

y = My / Wy

= 333,44 kg/cm2

Yield Strenght of Steel

ult =

2,100,000

x 2 y 2

y = 2400 kg/cm2

= 1600 kg/cm2

= 960,85 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 OK

Lendutan Pada Sumbu x (Lendutan Searah Sumbu y)


x =

5 q x L4
Px L3
+
384 E I y
48 E I y

600 4
600 3
)
10,453 (
)
=
+
2
2
384 2,1 10 6 20,6
48 2,1 10 6 20,6
5 0,0112 (

= 0,0274 + 0,1359
= 0,1633cm
Lendutan Pada Sumbu y (Lendutan Searah Sumbu x)
y =

5 q y L4
384 E I x

Py L3
48 E I x

5 0,107 (600) 4
99,452 ( 600) 3
=
+
384 2,1 10 6 137
48 2,1 10 6 137

= 0,6277 + 1,5556
= 2,1893 cm
Lendutan Total

=
=

x y

0,1633 2 2,1832 2

= 2,1893 cm ( 1/180 * L ) = 3,3 cm ok ( kuat )

PERHITUNGAN PLAT LANTAI

4.2.1.1 Data Teknis

Mutu bahaan

Mutu baja

Berat isi beton

Tebal Pelat

fc = 30 MPa
13

fy = 390 MPa

13

fy = 240 Mpa
= 2400 kg/m3

Untuk fy = 3000 kg/m2 dan lx = 3000 mm, maka tebal minimum Pelat h
min =

1
. Lx
32

1
. 3000 = 94 mm diambil 25 Cm untuk fungsi
32

4.2.1.2 Pembebanan Pelat


a. Beban Mati (qDL)

Berat sendiri pelat

= 0,25 x 2400 = 600 kg/m2


qDL

= 600 kg/m2

b) Beban Hidup (qLL)

Beban hidup lantai diperkirakan = 5 t/m2

c) Beban Total
Beban total pelat

= 1,2 DL + 1,6 LL

QTL = 1,2 (0,6 ) + 1,6 ( 5 ) = 8,72 t/m2

4.2.1.3 Perhitungan Momen Pelat


Asumsi pelat terjepit elastis
Perhitungan momen pelat menggunakan metoda Amplop
Tabel momen pelat diambil dari Tabel Pelat Gideon Kusuma Grafik dan
Tabel Perhitungan Beton bertulang
Perhitungan momen permeter lebar :
MLX = 0,001 . qx . lx2 . x
MLY = 0,001 . qy . lx2 . y
LXA = 3 m
LYA = 3 m
LYA 3
1
L XA 3

Didapat dari table nilai :


Ix = 25

Iy = 25

tx = 51

ty = 51

Momen arah X
Momen = - 0,001 x 8,72 x 32 x 51 = -4,002 tm
Momen arah Y
Momen = -0,001 x 8,72 x 32 x 51 = -4,002 tm
4.2.1.4 Perhitungan Penulangan Pelat
a. Data Teknis :
Fc

= 30 Mpa

Fy

= 240 MPa

= 25 cm

250 mm

( tebal pelat )

= 4 cm

40 mm

( selimut beton )

= 16 mm ( tulangan utama )

digunakan tulangan utama plat = 16 mm


d

= h s + tulangan = 250 (40 + ( x 16))


= 202 mm = 20,2 cm.

b .Perhitungan Penulangan
o Arah Bentang Pendek ( LX )
Tumpuan = 4,002 kg m = 40,02 KN m
fc

min

4 fy

30
0.00571
4.240

Dan nilai min tidak lebih kecil dari :


min

1.4
fy

1,4
0,00583
240

Diambil nilai min = 0,0058


maks 0,75 b

b 1

fc 1
fy

b 0,85

382,5

600 fy

30
382,5

0,0484
240 600 240

maks 0,75 .0,0484 0,0363

Untuk mencari

0,85 fc '
4 Mu

1 1
2

fy
1,7. fc '.b.d

0,85 30
4 19,62
1 1

240
1,7 30 1000 202 2
0,00409

10 6

< min ( 0,00409< 0,0058 ), maka digunakan min.


As = . b . d .
= 0,00363 x 1000 x 202
= 733,26 mm2
Digunakan tulangan 16 As1 =

x 162 = 201 mm2

As
733,26

3,64
As1
201

Jarak antar tulangan =

100
20cm , Maka digunakan 16 200
5

Kontrol kekuatan plat :

s = 180 mm < smaks = 3. h = 3 . 250 = 750 mm

D 2
2
Luas tulangan per mAs = 4
.1000 = 1116,44 mm
s
As. fy
1178 . 240

0,85. fc '.b
0,85. 30 .1000

Mn = As.fy.(d a/2)

= 10,508

= 1116,44.240.(20210,508/2)
= 52717473,41 Nmm
Mn = 0,8 . 52717473,41
= 42173978,73 Nmm = 4217,3978 kg m
Mn > Mu = 4002,48 kgm OK
o Arah Bentang ( Ly )
Tumpuan = 4,002 kg m = 40,02 KN m
fc

min

4 fy

30
0.00571
4.240

Dan nilai min tidak lebih kecil dari :


min

1.4
fy

1,4
0,00583
240

Diambil nilai min = 0,0058

maks 0,75 b

b 1

fc 1
fy

b 0,85

382,5

600 fy

30
382,5

0,0484
240 600 240

maks 0,75 .0,0484 0,0363

Untuk mencari


0,85 fc '
4 Mu
1 1

fy
1,7. fc '.b.d

0,85 30
4 19,62
1 1

240
1,7 30 1000 202 2
0,00409

10 6

< min ( 0,00409< 0,0058 ), maka digunakan min.


As = . b . d .
= 0,00363 x 1000 x 202
= 733,26 mm2
Digunakan tulangan 16 As1 =

x 162 = 201 mm2

As
733,26

3,64
As1
201

Jarak antar tulangan =

100
20cm , Maka digunakan 16 200
5

Kontrol kekuatan plat :

s = 180 mm < smaks = 3. h = 3 . 250 = 750 mm


Luas tulangan per mAs =

D 2
2
4
.1000 = 1116,44 mm
s

As. fy
1178 . 240

0,85. fc '.b
0,85. 30 .1000

Mn = As.fy.(d a/2)

= 10,508

= 1116,44.240.(20210,508/2)
= 52717473,41 Nmm
Mn = 0,8 . 52717473,41
= 42173978,73 Nmm = 4217,3978 kg m
Mn > Mu = 4002,48 kgm OK

DAYA DUKUNG TANAH DARI DATA SONDIR


TITIK
NO
1
2
3

KEDALAMAN
M
4,80
3,20
5,60

NILAI SONDIR ( Qc )

Kg/Cm2
240
220
240

JHP ( f )
Kg/Cm2
712
384
628

ANALISA PERHITUNGAN
Analisa Perhitungan ini adalah pengolahan data sondir yang berupa Qc dan Jhp
untuk menentukan nilai daya tekan axial dari tanah. Dalam perhitungan ini
digunakan tiang 25 cm. Berikut adalah rumus yang dipergunakan daya
penentuan nilai daya tekan.
P=

QcxL FxK

5
3

Dimana : P

P=

daya tekan axial dari tanah

Qc

: Nilai Sondir

: Nilai Jhp

: Keliling

QcxL FxK

5
3

TITIK
NO

KEDALAMAN
M

1
2
3

4,80
3,20
5,60

NILAI SONDIR ( Qc )

JHP ( f )

Kg/Cm2

Kg/Cm2

240
220
240

712
384
628

Daya Dukung
Axial Tekan ijin
( tonf)

Daya Dukung
Axial Tekan ijin
( tonf)

Tiang 28

Tiang 32

49,50
45,37
49,50

Diambil yang terkecil yaitu 45,37 ton


Nilai yang digunakan dalam perhitungan plat lantai dengan daya dukung tiang
pancang.

60,04
55,04
60,04

Beban Total yang diterima oleh tiang pancang untuk plat lantai di tengah
Berat Pile Cap

0,4 x 1 x 1 x 2,4

Berat Tiang

( 0,5 x 0,28 x 0,277 ) x 5,6 x 2,4 x 2 = 1,0424

ton

Berat Plat

0,25 x 3 x 3 x 2,4

= 5,4

ton

Beban Hidup

5x3x3

= 45

ton

= 52,4

ton

Daya dukung tiang pancang

= 45,37 ton

Beban yang bekerja

= 52,4 ton

Maka jumlah tiang Pancang

= 1,15 2 buah

= 0,96

ton

Beban Total yang diterima oleh tiang pancang untuk plat lantai di pinggir
Berat Pile Cap

0,25 x 0,6 x 0,6 x 2,4

= 0,216

ton

Berat Tiang

( 0,5 x 0,28 x 0,277 ) x 5,6 x 2,4

= 1,0424

ton

Berat Plat

0,25 x 3 x 1,5 x 2,4

= 2,7

ton

Beban Hidup

5 x 3 x 1,5

= 22,5

ton

= 26,4584

ton

= 3,72

ton

= 0,96

ton

Daya dukung tiang pancang

= 45,37 ton

Beban yang bekerja

= 26,4584 ton

Maka jumlah tiang Pancang

= 0,582 1 buah

Beban Total yang diterima oleh pondasi tiang pancang


Gaya Kolom
Berat Pile Cap

2 x 0,4 x 0,5 x 2,4

Berat Tiang

( 0,5 x 0,28 x 0,277 ) x 5,6 x 2,4 x 2 = 1,0424

ton

Berat Plat

0,25 x 3 x 1,5 x 2,4

= 2,7

ton

Berat Sloff

0,4 x 0,25 x 1 x 2,4

= 0,24

ton

Beban Hidup

5 x 3 x 1,5

= 22,5

ton

= 31,1624

ton

Daya dukung tiang pancang

= 45,37 ton

Beban yang bekerja

= 31,1624 ton

Maka jumlah tiang Pancang

= 0,68 1 buah

DESIGN SLOOF
Dimensi Sloof

ht = 300
b = 200

Kekuatan Beton

K-250

b' 60 kg/cm2

Kekuatan Baja

U-32

au ' 2780 kg/cm2

n = 24

au x b x ht = 2,59 cm2

A minimum

= 12/

A minimum

= 1 % x b x ht

Tulangan =

Atas

Dia 3 16

Bawah

Dia 3 - 16

Sengkang

dia 8 200

= 6 cm2

3 D 16

ht = 300

Dia 8 - 200
2 D 12

3 D 16

b = 200

PERHITUNGAN POER TIANG PANCANG


Gaya Kolom

= 3,8

ton

Berat Tiang

( 0,5 x 0,28 x 0,277 ) x 5,6 x 2,4 x 2 = 1,0424

ton

Beban Hidup

5 x 3 x 3 x 0,5

ton

= 22,5

= 27,3424
P

= 27,3424 Ton

= 0,4 m

P
4.hx( hxD)
27,3424
t
4 x 0,5 x(0,5 0,25)
t

t = 18,228 ton/m2
t = 1,8228 kg/cm2 < 10,277
tebal pile cap cukup dan tidak memerlukan tulangan geser
Momen Lentur potongan 1 1 :
Berat sendiri poer ( q ) = 0,4 x 1 x 2400
= 960 kg/m
M1 1 = 27342,4 x 0,5 ( x 960x100 x 0,252 )
= 10671,2 kgm
Mn

10671,2
1

= 10671,2 kgm = 1067120 kgcm

Asumsi : ( d a ) = 0,9 d
Mn

As =

fy d a
2

1067120

= 2400 ( 0,9 x 50 ) = 9,88 cm2

Digunakan D 16 dengan As = 2,011 cm2


9,88

Jumlah tulangan ( N ) = 2,011 = 4,915 buah 5 buah

ton

Anda mungkin juga menyukai