ULCUS DIABETIKUM
Zakiyyatul
Aflakha
2010.04.0.0043
I
Made
Ryan
Hendrayana
2010.04.0.0045
Julius
Tanoto
2010.04.0.0049
Diabetes Melitus
Definisi
Penyakit metabolik sebagai akibat dari kurangnya insulin
efektif baik oleh karena adanya disfungsi sel beta pankreas
atau ambilan glukosa di jaringan perifer, atau keduanya
(pada DM-Tipe 2), atau kurangnya insulin absolut (pada DMTipe 1).
Klasifikasi
DM tipe I
DM tipe II
DM Tipe spesifik lain
DM gestational
Faktor Resiko
Usia tua >45 tahun
Obesitas
abortus berulang
Riwayat DM pada kehamilan
Dislipidemi
Gejala Klinis
Poliuri
Polidipsi
Penurunan Berat Badan
Polifagi
Parese
Paralisa
Phlebitis
Pruritis
Polineuropati
Kriteria Diagnosis
GEJALA KLASIK dengan :
Kadar glukosa sewaktu 200 mg/dl
Kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl
Kadar glukosa plasma 2 jam PP atau
setelah 75 gr glukosa TTGO 200 mg/dl
Tatalaksana
Terapi Primer :
Diet
Latihan fisik
Edukasi
Terapi sekunder :
OHO dan insulin
Cangkok pankreas
Komplikasi
Komplikasi Akut
Hipoglikemia
Diabetes Ketoasidosis
Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar
Nonketotik
Komplikasi Kronik
Komplikasi Makrovaskuler
Penyakit Arteri Koroner
Penyakit Serebrovaskuler
Penyakit Vaskuler Perifer
Komplikasi Mikrovaskuler
Retinopati Diabetik
Nefropati
Neuropati Diabetes
PROGNOSIS
75% orang diabetes mellitus tipe 2 akan
Preventif
Menjaga berat badan ideal
Olah raga teratur
Makan makanan yang sehat
Minum obat jika diperlukan
KAKI DIABETIKUM
DEFINISI
Ulkus dibetikum adalah luka ulkus yang terjadi pada
penderita diabetes, lokasi tersering adalah di kaki,
atau sering di sebut sebagai kaki diabetik, yaitu
kelainan pada tungkai bawah yang merupakan
komplikasi kronik diabetes mellitus
KLASIFIKASI
Menurut Wagner kaki diabetik dibagi menjadi6:
Derajad 0: tanpa lesi terbuka, mungkin ada deformitas
atau selulitis
Derajad 1: tukak superfisial
Derajad 2: tukak dalam sampai tendon, kapsul atau tulang
Derajad 3: tukak dalam dengan abses, osteomyelitis
Derajad 4: gangren setempat (bagian depan kaki atau
tumit)
Derajad 5: gangren seluruh kaki
Faktor Resiko
Neuropati
Berkurangnya sensasi rasa nyeri setempat
Angiopati
Sirkulasi darah dan tungkai yang menurun
dan kerusakan endotel pembuluh darah.
Manifestasi angiopati pada pembuluh
darah penderita DM antara lain berupa
penyempitan dan penyumbatan pembuluh
darah perifer (yang utama).
Sering terjadi pada tungkai bawah
(terutama kaki). Akibatnya, perfusi jaringan
bagian distal dari tungkai menjadi kurang
baik dan timbul ulkus yang kemudian dapat
berkembang menjadi nekrosi/gangren yang
sangat sulit diatasi dan tidak jarang
memerlukan tindakan amputasi.
Immunopathy
Berkurangnya daya tahan tubuh
terhadap infeksi.
Secara umum penderita diabetes lebih
rentan terhadap infeksi. Hal ini
dikarenakan kemampuan sel darah
putih memakan dan membunuh
kuman berkurang pada kondisi kadar
gula darah (KGD) diatas 200 mg%.
Kemampuan ini pulih kembali bila KGD
menjadi normal dan terkontrol baik.
FASE INFLAMASI
Fase inflamasi berlangsung sejak terjadinya luka sampai kira kira
hari ke-5.
pembuluh darah yang terputus pada luka akan menyebabkan
perdarahan dan tubuh akan berusaha menghentikannya dengan
vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang putus (retraksi),
dan reaksi hemostasis
Sel mast dalam jaringan ikat menghasilkan serotonin dan histamine
yang meningkatkan permeabilitas kapiler sehingga terjadi eksudasi
cairan, penyebukan sel radang, disertai vasodilatasi setempat yang
menyebabkan udem dan pembengkakan
Aktifitas seluler yang terjadi adalah pergerakan leukosit menembus
dinding pembuluh darah (diapedesis) menuju luka karena daya
kemotaksis. Leukosit mengeluarkan enzim hidrolitik yang
membantu mencerna bakteri dan kotoran luka. Limfosit dan
monosit yang kemudian muncul ikut menghancurkan dan memakan
kotoran luka dan bakteri (fagositosis
FASE PROLIFERASI
Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasia karena yang
FASE REMODELLING
Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri dari
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama
: Ny. M
Umur: 60 tahun
Alamat
: Tanjungsari, Mojokerto
Subjektif
Keluhan Utama : luka di mata kaki kanan e.c.
Diabetes mellitus
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien adalah seorang ibu dengan 4 orang anak
Pasien memiliki kebiasaan makan makanan
manis, suka nyemil, dan minum minuman
kemasan.
Pasien gemar makan jeroan, makanan yang
berlemak dan bersantan, dan makan ikan asin.
(-) perokok
Pasien
sering
mengkonsumsi
prednison.
Prednison diminum sejak usia 20 tahun,
kontinyu. Berhenti konsumsi 5 tahun terakhir.
Pasien sering meminum obat pereda nyeri
( novalgin, asam mefenamat, dll ) yang tidak
terkontrol. Pasien selalu meminum apabila sudah
merasa nyeri.
Obyektif
Keadaan umum
: Tampak lemah
Keadaan sakit
: Sedang
BB
: 68kg TB : 158
Status Gizi : Obesity
Kesadaran : Compos mentis GCS : 4-5-6
Vital sign
: T : 150/90 mmHg RR : 20 x/menit
N : 96 x/menit Suhu : 36,8 Caksiler
Regular, isi
cukup, tekanan cukup, equal
Kepala
: Konjungtiva anemis (-)
Sclera icterus (-)
Cyanosis (-)
Dyspneu (-)
Leher : Pembesaran thyroid (-)
Pembesaran KGB (-)
Deviasi Trakea (-)
Thorax
:
Pulmo : I = Bentuk simetris
P = Pergerakan simetris
P = sonor/sonor
A = Vesikuler/Vesikuler, Rh -/-, Wh -/Cor :
I = Ictus cordis tidak tampak
P = Ictus cordis tidak teraba
P = batas jantung normal
A = S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : I = tampak sedikit cembung simetris
A = Bising usus normal
P = H/L/R = -/-/- , Nyeri tekan (-)
P = Asites (-)
Ekstrimitas
Edema
: Akral hangat
- + +
+ +
Status Lokalis : Ulkus Diabetikum
Maleolus Lateral Pedis Dextra.
Pulsasi a. dorsalis Pedis (+)
Pulsasi a. tibialis post
(+)
GDA terakhir 103 mg/dl
ASSESMENT
ULCUS DIABETIKUM MALEOLUS LATERAL PEDIS DEXTRA
+HYPERTENSION STAGE II
PLANNING
Planning Diagnosa
Lab ( DL, UL, Lipid Profile, LFT, RFT )
Funduskopi
ECG
Foto Thorax, Foto Pedis
Planning Terapi
Minum obat diabet / insulin teratur
Perawatan luka dengan baik dan teratur
terapi hiperbarik untuk mempercepat penyembuhan luka
Planning Edukatif
Pola hidup sehat dan olahraga teratur
Jalankan diet sesuai anjuran
Kontrol rutin baik di poli penyakit dalam, poli ginjal
ataupun poli jantung
Prinsip HBOT
- Oksigen 100%
- Tekanan dinaikkan menjadi 2,4 ATA
Mekanisme Kerja
Hiperoksigenasi
Memperkecil volume gelembung gas dan
Pada