Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PERTANYAAN KOMISI II DPR RI

UNTUK PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT


DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA KE PROVINSI SUMATERA BARAT
RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2015-2016
TANGGAL 19 22 DESEMBER 2015

A. KONDISI UMUM WILAYAH

JENIS PENGGUNAAN/PEMANFAATAN TANAH


DI PROV. SUMATERA BARAT TAHUN 2013
Luas
No.

Jenis Penggunaan/Pemanfaatan Tanah


Ha

A. Luas Tanah Areal Budidaya (Non Kawasan Hutan)


1. Perumahan
2. Perkampungan
3. Jasa (Perdagangan, Terminal, dsb)
4. Industri
5. Tanah sawah irigasi
6. Tanah sawah tadah hujan
7. Tegalan
8. Kebun / Kebun Campuran
9. Perkebunan
10. Perikanan/tambak/kolam
11. Tanah Kosong
12. Dll
Jumlah

357
73,855
1,715
1,693
200,788
79,445
60,069
332,889
752,785
26,217
1,693
567,762
2,099,268

0.01
1.75
0.04
0.04
4.75
1.88
1.42
7.87
17.80
0.62
0.04
13.42
49.63

B. Luas Tanah Areal Kawasan Hutan (Non Budidaya)


Total (A + B)

2,130,462
4,229,730

50.37
100.00

REKAPITULASI JUMLAH SERTIPIKAT YANG SUDAH DITERBITKAN


DI PROVINSI SUMATERA BARAT BERDASAR JENIS HAK ATAS TANAH
KONDISI SD TANGGAL 21 DESEMBER 2015
Hak Milik

HGU

HGB

Hak Pakai

HPL

HMSRS

Hak Wakaf

(Bidang)

(Bidang)

(Bidang)

(Bidang)

(Bidang)

(Bidang)

(Bidang)

689.348

104

30.316

4.588

39

1.387

889

Total

726.671

Catatan :
- Luas budidaya = 2.099.268 Ha
- Luas tanah terdaftar (sertipikat) = 839.707 Ha atau 40 % dari luas budidaya.

B.

MASALAH PERBATASAN
1. Pertanyaan
:
Apakah masih terdapat sengketa batas wilayah di wilayah Provinsi
Sumatera Barat yang hingga saat ini masih belum terselesaikan, baik
sengketa batas wilayah antara Sumatera Barat dengan Provinsi
tentangga, maupun sengketa antara Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi
Sumatera Barat? Mohon penjelasannya secara rinci, termasuk juga
progres upaya penyelesaian masing-masing sengketa tersebut.
Jawaban :

a. Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Sumatera Utara :


- Kabupaten Pasaman Barat dengan Kabupaten Mandailing Natal
b. Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi :
- Kabupaten Dharmasraya dengan Kabupaten Bungo;
- Kabupaten Dharmasraya dengan Kabupaten Tebo;
- Kabupaten Solok Selatan dengan Kabupaten Kerinci;
- Kabupaten Pesisir Selatan dengan Kabupaten Kerinci;
c. Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Bengkulu :
- Kabupaten Pesisir Selatan dengan Kabupaten Muko-Muko.
d. Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau :
- Sudah ada kesepakatan yang ditindaklanjuti
Permendagri dan di lapangan tidak ada permasalahan.

dengan

2. Pertanyaan
:
Apa saja kesulitan atau hambatan yang dialami oleh Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat selama ini dalam upaya penyelesaian masalah
sengketa batas wilayah?
Jawaban

: Biro Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat

C. PERTANAHAN DAN TATA RUANG


1. Pertanyaan : Apakah hingga saat ini masih terdapat sengketa pertanahan

yang terjadi antara pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Barat


dengan pihak lainnya yang sudah berlarut-larut dan belum
memperoleh titik penyelesaiannya?
Jawaban

: Berdasarkan data di Kanwil BPN Provinsi Sumatera Barat


permasalahan antara pihak Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat dengan pihak lainnya TIDAK ADA.

2. Pertanyaan :
Apakah seluruh kabupaten/kota di wilayah Provinsi Sumatera Barat sudah
memiliki Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)?

Dan apakah regulasi terkait ketataruangan yang ada saat ini dapat
mendukung upaya untuk menjaga agar pelaksanaan pembangunan di
wilayah Provinsi Sumatera Barat dapat sejalan dengan RTRW yang telah
disusun?

Jawaban :
Seluruh Kabupaten / Kota dan Provinsi Sumatera Barat telah ada RTRWnya. Namun demikian RTRW yang diterbitkan pada tahun 2011 dan 2012

agar segera di evaluasi dan direvisi. Adapun RTRW tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut :
PERATURAN DAERAH YANG MENGATUR RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) DI PROVINSI SUMATERA BARAT
Perda RTRW Prov/Kab/Kota
No.

Wilayah

Provinsi Sumatera Barat

Kota Padang

Kab. Dharmasraya

Nomor

Tanggal
Ditetapkan

Jangka Waktu
Berlaku

Bedasarkan
Peraturan
Lainnya

13 Tahun 2012

27/11/2012

2012 - 2032

4 Tahun 2012

05/06/2012

2010 - 2030

10 Tahun 2012

19/10/2012

2011 - 2031

Kota Bukittinggi

6 Tahun 2011

02/02/2011

2010 - 2030

Kota Padang Panjang

2 Tahun 2013

11/03/2013

2012 - 2032

Kota Sawahlunto

8 Tahun 2012

25/10/2012

2012 - 2032

Kota Solok

13 Tahun 2012

..../12/2011

2012 - 2031

Kota Payakumbuh

1 Tahun 2012

25/01/2012

2012 - 2032

Kab. Pasaman

6 Tahun 2011

27/07/2011

2010 - 2030

10

Kab. Agam

13 Tahun 2011

30/12/2011

2010 - 2030

11

Kab. Lima Puluh Kota

7 Tahun 2012

20/12/2012

2012 - 2032

12

Kab. Tanah Datar

2 Tahun 2012

04/06/2012

2011 - 2031

13

Kab. Padang Pariaman

5 Tahun 2011

14/11/2011

2010 - 2030

14

Kab. Sijunjung

5 Tahun 2012

05/04/2012

2012 - 2033

15

Kab. Solok

1 Tahun 2013

02/01/2013

2013 - 2031

16

Kab. Pesisir Selatan

7 Tahun 2001

29/04/2011

2010 - 2030

17

Kab. Kep. Mentawai

4 Tahun 2003

22/11/2003

2003 - 2011

18

Kota Pariaman

21 Tahun 2012

07/11/2012

2010 - 2030

19

Kab. Solok Selatan

8 Tahun 2012

12/12/2012

2012 - 2032

20

Kab. Pasaman Barat

18 Tahun 2012

17/12/2012

2011 - 2031

D. MASUKAN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG PERTANAHAN


1. Pengaturan tanah ulayat dan pemanfaatannya adalah untuk tetap
melindungi keberadaan tanah ulayat menurut hukum adat minangkabau
serta mengambil manfaat dari tanah termasuk sumberdaya alam, untuk
kelangsungan hidup dan kehidupannya secara turun-temurun dan tidak
terputus antara masyarakat hukum adat dengan wilayah yang
bersangkutan (Perda Pronvinsi Sumatera Barat No. 6 Tahun 2008).
2. Agar eksistensi tanah ulayat tetap terjamin di Sumatera Barat maka
pengaturan dan pemanfaatan tanah ulayat yang telah diatur dalam Perda
Pronvinsi Sumatera Barat No. 6 Tahun 2008 tentang Tanah Ulayat dan
Pemanfaatannya jo Pergub Provinsi Sumatera Barat No. 21 Tahun 2012

tentang Pedoman dan Tata Cara Pemanfaatan Tanah Ulayat di Sumatera


Barat untuk Penanaman Modal agar diakomodir dalam RUU Pertanahan.
3. Kawasan Hutan yang berada di Wilayah Ulayat Masyarakat Hukum Adat
yang telah dilepaskan fungsi kawasannya oleh Kementerian Kehutanan
tetap diakui sebagai Tanah Ulayat.
Demikianlah masukan dari kami Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Sumatera Barat dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai