Anda di halaman 1dari 25

Minimal Invasif Pasien

Intracerebral Hemorrhage
INDIKA

Pembimbing:
Dr. Imam Hidayat, M.Kes., Sp.BS

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Perdarahan
intraserebral
(intracerebral
hemorrhage) adalah suatu sindroma yang ditandai
dengan adanya perdarahan spontan kedalam
subtansi otak yang disebabkan pecahnya pembuluh
darah otak.

Epidemiologi
Sekitar15%-20% kasus stroke hemoragik
disebabkan karena perdarahan intraserebral
dengan angka morbiditas dan mortalitas
mencapai 40%
Di Amerika Serikat : stroke hemoragik karena perdarahan
intraserebral mencapai 50% yang terjadi secara spontan
dengan letak perdarahan di regio ganglia basalis.

Di Eropa Barat stroke hemoragik karena perdarahan


intraserebral mencapai 10%-20% terjadi pada
usia < 35 tahun yang memiliki riwayat hipertensi.

Gejala Klinis
Gejala yang sering timbul pada
perdarahan intraserebral adalah nyeri
kepala, sering terjadi saat beraktivitas.
Keluhan nyeri kepala dapat disertai dengan
mual muntah, dapat terjadi penurunan
kesadaran disertai dengan adanya tandatanda neurologi fokal seperti paralisis dan
hilangnya sensorik, kaku kuduk yang sering
ditemukan pada perdarahan subaraknoid.

Patofisiologi
Umumnya
perdarahan
intraserebral
terjadi di kapsula interna yaitu sekitar 70%,
20% terjadi di fossa posterior yaitu pada
batang otak dan serebelum, dan 10%
terjadi di luar kapsula interna . Gambaran
patologik
akan
menunjukan
adanya
ekstravasasi
darah
karena
rupturnya
pembuluh darah otak yang diikuti edema
dalam jaringan otak di sekitar daerah
hematom.
Sehingga
mengakibatkan
terjadinya diskontinuitas jaringan dan
adanya kompresi oleh hematom dan
edema pada struktur disekitarnya.

Diagnosis
Harus dilakukan dengan segera.
Evaluasi klinis dapat ditegakan melalui:
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan penunjang ( CT- scan)
Pemeriksaan laboratorium

Tatalaksana

Prinsip dari pengobatan pada penderita yang


dirawat dengan intracerebral hemorrhage adalah :
Normalisasi tekanan darah
Pengurangan tekanan intrakranial
Pengontrolan terhadap edema serebral
Pencegahan kejang

Rujuk pasien

Terapi pembedahan
Tindakan kraniotomi
Tindakan pembedahan invasif minimal
Tindakan kraniotomi dekompresif

Prognosis
Prognosis dari perdarahaan intraserebral
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Tingkat kesadaran
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Tekanan darah yang tinggi umumnya
prognosisnya jelek.
5. Cepat dan tepatnya pertolongan

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama
: Tn. PS
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tanggal Lahir/Umur
: 35 tahun
Alamat
: Banda Aceh
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pekerjaan Orang Tua : Swasta
Nomor CM
: 1036877
Tanggal Masuk
: 15 Januari 2015
Tanggal Periksa
: 26 Januari 2015
No Telepon
: 0821145368888

Anamnesis
Dilakukan secara Alloanamnesis kepada istri pasien pada
tanggal 26 Januari 2015
Keluhan Utama:

Nyeri kepala
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien dirujuk dari rumah sakit Fakinah datang ke IGD RSUDZA


dengan keluhan nyeri kepala sejak 10 hari yang lalu. Nyeri kepal
dirasakan semakin lama semakin berat. Os masuk IGD tanpa
adanya penurunan kesadaran, mual muntah (-), kejang (-), baal
(-). Kesadaran compos mentis, dapat berbicara normal. Os
mengeluhkan nyeri kepala hebat seperti ini pertama kalinya.

Riwayat Penyakit Dahulu

Memiliki riwayat hipertensi yang tidak di kontrol sejak muda.


Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu pasien menderita hipertensi dan meninggal karena


penyakit hipertensi.
Riwayat Kebiasaan Sosial

pasien adalah perokok aktif . Dan sudah mulai merokok sejak


SMA
Riwayat Penggunaan Obat

Disangkal

Pemeriksaan Fisik
Vital Sign (26 Januari 2015)
Tekanan Darah : 180/110 mmHg
Heart Rate

: 88 kali/menit
Respiratory Rate
: 20 kali/menit
Temperatur
: 37,5 oC
GCS
: E4M6V5(compos mentis)

Leher :JVP meningkat (-),


deviasi trakea (-),
pembesaran KGB leher (-)
Jantung :
I: IC tak tampak
Pa: IC teraba di ICS V MCLS
Pe: Redup, Batas atas ICS III PSLS,
Batas kanan ICS IV PSLD,
Batas kiri ICS V MCLS
A: Bunyi jantung I-II murni,
murmur (-), gallop (-)

Ekstremitas :
Superior : Edema (-),
sianosis (-)
Inferior : Edema (-),
sianosis (-)

Kepala : Normocephal,
rambut (-)
THT : DBN ;
Mulut : DBN
Leher : Fraktur servikal (-),
massa (-), pembesaran
kelenjar getah bening (-),
TVJ R-2 cmH2O
Paru
:

Paru :
I: Simetris
Pa: Stem fremitus
kanan=stem fremitus
kiri
Pe: Sonor
A: Vesikular (+/+), Wh
(-/-),
rh (-/-)

Abdomen :
I: Simetris
A: BU (+) normal
Pe: Timpani
Pa: Supel, nyeri tekan (-)
Hepatomegali(-)
Splenomegali (-)

Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan`

Hasil

Nilai Rujukan

Hemoglobin

9,4

12,0-14,5

Leukosit

26,2

4,5-10,4

Eritrosit

3,6

4,7-6,1

Trombosit

332

150-450

Hematokrit

27

45,0-55,9

Eosinofil

0-6

Basofil

0-2

Neutrofil segment

82

50-70

Limfosit

10

20-40

Ureum

36

13-43

Kreatinin

0,72

0,67-1,17

Natrium

136

135-145

Kalium

3,4

3,5-4,5

Klorida

103

90-110

CT- Scan ( 18 januari 2015)


Ct scan non trauma,laki-laki 35 tahun
Potongan axial

- Tulang: tidak terdapat deformitas atau fraktur


- Soft tissue: dalam batas normal
Sulcus dan gyrus menyempit
midline shift terdorong
Adanya gambaran hematom ar ganglia basalis

Diagnosa Sementara
Intracerebral Hemorrhage at regio ganglia basalis
sinistra + hipertensi stage II

Terapi
Terapi Pembedahan
Craniotomy evakuasi ICH
Terapi Mendikamentosa
Ivfd RL 20 gtt/i
Ceptriaxone 2 gr/24 jam
Novalgine amp/8 jam
Ranitidin amp/8jam
Phenitoin 1 amp + 20 ccNacl bolus perlahan
head up 30 derajat
Diet sonde 6 x 200 cc

Pembahasan Kasus

Laki-laki , 34 tahun.
Perokok aktif

Di AS angka kejadian stroke


hermoragik dengan
perdarahan intraserebral
mencapai 50% dengan
populasi terbanyak terjadi
pada laki-laki. Di Eropa barat
insidensi stroke hemoragik
dengan perdarahan
intraserebral sekitar 10-20%
terjadi pada orang muda yaitu
usia < 35 tahun, yang
memiliki riwayat darah tinggi
dan pengguna narkoba ,
tembakau serta alkohol.

Datang dengan keluhan nyeri


kepala

Gejala yang ditimbulkan akibat


perdarahan intraserebral
tergantung pada lokalisasi dan
volume perdarahannya.
Umumnya gejala yang timbul
adalah nyeri kepala hebat ,

Pasien menderita hipertensi


sejak muda

Perdarahan intraserebral
dapat terjadi secara spontan
(primer) yaitu karena adanya
riwayat hipertensi dengan
angka kejadiannya mencapai
90%.

Dari hasil pemeriksaan ct scan


terdapat gambaran hematom d
regio ganglia basalis sinistra

Di Amerika Serikat angka


kejadian stroke hemoragik yang
disebabkan karena perdarahan
intraserebral mencapai 50% yang
terjadi secara spontan dengan
letak perdarahan berada di regio
ganglia basalis dari otak.

Tidakan pembedahan :
kraniotomy evakuasi ICH

Berdasarkan penelitian mengenai


manajemen terhadap
spontaneous intraserebral
hemorrhage, AHA ( American
Heart Association) melaporkan
bahwa pada penderita yang
menjalani terapi pembedahan
dengan hematom serebral yang
berukuran diatas 3 cm atau
perdarahan intraserebral yang

Prognosis
Quo ad Vitam

: Dubia ad bonam
Quo ad Functionam
: Dubia ad malam
Quo ad Sanactionam
: Dubia ad bonam

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai