Anda di halaman 1dari 37

Apendisitis

Oleh:
Dr. Okmaronab Febriza

Pembingbing:
Dr. Irvan Kamarudin Sp.B

Laporan Kasus
Identitas Penderita
Nama : Ny. I
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur : 29 tahun
Status
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Alamat
: Desa Kesehatan,
Karang Baru
Perkerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk
: 15 Agustus 2015
Tanggal Pemeriksaan
: 19 Agustus 2015

Anamnese Penyakit
Keluhan Utama

: Nyeri perut kanan bawah

Riwayat Penyakit Sekarang :


Nyeri perut kanan bawah dialami pasien memberat
dalam 2 hari SMRS. Nyeri bertambah berat jika ada
perubahan posisi tubuh. Sebelumya pasien mengeluhkan
nyeri di bawah ulu hati sejak satu minggu ini.
Demam (-), riw. Demam dialami pasien 2 hari
sebelumnya
Mual (+), muntah (-) dialami pasien sejak 2 hari
sebelumnya
BAK (+) normal, warna kuning jenrnih, nyeri (-)
BAB (+) normal, mencret (-)
Menstruasi (+), siklus normal,

Riwayat Penyakit Terdahulu


Riw. Dyspepsia disangkal
Riwayat Penggunaan Obat
Riw. Penggunaan NSAID
Riwayat Penyakit Keluarga : -

Vital sign
Status Present
Sensorium
:
Tekanan Darah :
Nadi
:
Frekuensi Napas:
Temperatur
:

Compos Mentis
116/72 mmHg
80 x/menit
16 x/menit
37,5 oC

PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
: Refleks cahaya (+/+), pupil : bulat, sentral, isokor,
Konjungtiva
palpebra inf pucat (-/-), sklera ikterik
(-/-). Pemeriksaan pada telinga
dan hidung dijumpai
kesan normal.
2. Leher
: tidak dijumpai pembesaran kelenjar getah bening
3. Axilla
: Tidak ada pembesaran KGB
4. Toraks
: bentuk dada simetris, retraksi tidak dijumpai. Denyut
jantung 80 kali/menit, reguler, bising tidak dijumpai. Pernafasan 16
kali/menit, reguler, tidak dijumpai rhonki dan wheezing.
5. Abdomen : soepel, peristaltik dalam batas normal, Nyeri tekan
Mcburney (+), Rovsing sign(+), Defans Muskular (-), Psoas sign (+),
Obturator sign (+)
6. Pinggang : Nyeri ketok CVA (-/-)
7. Genital
: tidak diperiksa
8. Ekstremitas Superior: dbn
9. Ekstremitas Inferior: dbn

Diagnosa Banding
1.Apendisitis Akut
2.Infeksi Saluran Kemih
3.Limpadenitis mesenterika
Penatalaksanaan
-IVFD Rl 20 gtt/i
-Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
-Inj. Ranitidin 50mg/12 jam
-Inj. Ketorolac 1 gr/12 jam

Planning DIagnostik
Darah Rutin
Eritrosit
: 4,03 mm3
Hb
: 10,4 g/%
Ht
: 31,1 %
Leukosit
: 6.600/mm3
Trombosit: 256.000/mm3
Bleeding time : 4
Clotting time : 7
Glukosa ADR : 160 mg/dl
Gol darah: O

Urine rutin
Protein urin : negatif
Glukosa urin : negatif
Bilirubin urin: negatif
Sedimen urin
:
Eritrosit 3-4/lpb
Leukosit 2-4/lpb
Epitel
positif/lpb
Kristal negatif/lpb
Silinder negatif

Follow Up

Tanggal

Anamnesis dan
pemeriksaan

Diagnosis

Planning
dan Terapi

16

Nyeri Perut Kanan

Appendisitis

Th/

Agustus

Bawah (+)

Akut

-IVFD RL 20

2015

gtt/i
Sens: CM

-Inj. Ceftriaxon

HR : 80x/i

1 gr/12 jam

RR : 16x/i

-Inj. Ranitidin

TD : 116/72 mmHg

50 mg/12 jam

Temp: 37,5

-Inj. Ketorolac

1 gr/12 jam

Nyeri tekan Mc
burney (+)

Tanggal

Anamnesis dan
pemeriksaan

Diagnosis

Planning
dan Terapi

17

Nyeri Perut Kanan

Appendisitis

Th/

Agustus

Bawah (+)

Akut

-IVFD RL 20

2015

Mual (+)

gtt/i
-Inj. Ceftriaxon

Sens: CM

1 gr/12 jam

HR : 82x/i

-Inj. Ranitidin

RR : 22x/i

50 mg/12 jam

TD : 120/80 mmHg

-Inj. Ketorolac

Temp: 37,4

1 gr/12 jam

-Lansoprazol

Nyeri tekan Mc

1x1 tab

burney (+)

Tanggal

Anamnesis dan
pemeriksaan

Diagnosis

Planning
dan Terapi

18

Nyeri Perut Kanan

Appendisitis

Th/

Agustus

Bawah (+)

Akut

-IVFD RL 20

2015

Mual (+)

gtt/i
-Inj. Ceftriaxon

Sens: CM

1 gr/12 jam

HR : 82x/i

-Inj. Ranitidin

RR : 24x/i

50 mg/12 jam

TD : 120/80 mmHg

-Inj. Ketorolac

Temp: 37,5

1 gr/12 jam

-Lansoprazol

Nyeri tekan Mc

1x1 tab

burney (+)

Tanggal
19

Anamnesis dan
pemeriksaan
Nyeri Perut Kanan

Diagnosis Planning dan


Terapi
Appendisiti Th/

Agustus

Bawah (+)

-IVFD RL 20 gtt/i

2015

Mual (+)

Akut

-Inj. Ceftriaxon 1
gr/12 jam

Sens: CM

-Inj. Ranitidin 50

HR : 84x/i

mg/12 jam

RR : 22x/i

-Inj. Ketorolac 1

TD : 120/80 mmHg

gr/12 jam

Temp: 37,5

-Lansoprazol 1x1

tab

Nyeri tekan Mc

- Puasa

burney (+)

- Appendektomi +
Laparotomi pukul

Appendektomi + laparotomi
tanggal 19 Agustus 2015

Tanggal
20

Anamnesis dan
pemeriksaan
Nyeri Luka bekas

Diagnosis

Planning dan
Terapi
Th/

Post

Agustus

Operasi

Appendekto -IVFD RL 20 gtt/i +

2015

Demam (-)

mi

drips Tramadol 100

Flatus (-)

mg/8 jam

BAB (-)

-Inj. Ceftriaxon 1
gr/12 jam

Sens: CM

-Inj. Ranitidin 50

HR : 84x/i

mg/12 jam

RR : 22x/i

-Inj. Ketorolac 1

TD : 120/80

gr/12 jam

mmHg

- Infus

Temp: 37,5

Metronidazole 1

fl/8 jam

Tanggal
21

Anamnesis dan
pemeriksaan
Nyeri Luka bekas

Diagnosis

Planning dan
Terapi
Th/

Post

Agustus

Operasi

Appendekto -IVFD RL 20 gtt/i +

2015

Demam (-)

mi

drips Tramadol 100

Flatus (-)

mg/8 jam

BAB (-)

-Inj. Ceftriaxon 1
gr/12 jam

Sens: CM

-Inj. Ranitidin 50

HR : 82x/i

mg/12 jam

RR : 23x/i

-Inj. Ketorolac 1

TD : 120/80

gr/12 jam

mmHg

- Infus

Temp: 37,2

Metronidazole 1

fl/8 jam

Tanggal
22

Anamnesis dan
pemeriksaan
Nyeri Luka bekas

Diagnosis

Planning dan
Terapi
Th/

Post

Agustus

Operasi

Appendekto -IVFD RL 20 gtt/i +

2015

Demam (-)

mi

drips Tramadol 100

Flatus (+)

mg/8 jam

BAB (-)

-Inj. Ceftriaxon 1
gr/12 jam

Sens: CM

-Inj. Ranitidin 50

HR : 82x/i

mg/12 jam

RR : 23x/i

-Inj. Ketorolac 1

TD : 120/80

gr/12 jam

mmHg

- Infus

Temp: 37,2

Metronidazole 1

fl/8 jam

Tanggal
23

Anamnesis dan
pemeriksaan
Nyeri Luka bekas

Diagnosis

Planning dan
Terapi
Th/

Post

Agustus

Operasi

Appendekto -IVFD RL 20 gtt/i +

2015

Demam (-)

mi

drips Tramadol 100

Flatus (+)

mg/8 jam

BAB (-)

-Inj. Ceftriaxon 1
gr/12 jam

Sens: CM

-Inj. Ranitidin 50

HR : 82x/i

mg/12 jam

RR : 24x/i

-Inj. Ketorolac 1

TD : 120/80

gr/12 jam

mmHg

- Infus

Temp: 37,2

Metronidazole 1

fl/8 jam

Tanggal
24

Anamnesis dan
pemeriksaan
Nyeri Luka bekas

Diagnosis

Planning dan
Terapi
Th/

Post

Agustus

Operasi (-)

Appendekto -IVFD RL 20 gtt/i +

2015

Demam (-)

mi

drips Tramadol 100

Flatus (+)

mg/8 jam

BAB (+)

-Inj. Ceftriaxon 1
gr/12 jam

Sens: CM

-Inj. Ranitidin 50

HR : 81x/i

mg/12 jam

RR : 20x/i

-Inj. Ketorolac 1

TD : 120/80

gr/12 jam

mmHg

- Infus

Temp: 37,3

Metronidazole 1
fl/8 jam

Tanggal
25

Anamnesis dan
pemeriksaan
Nyeri Luka bekas

Diagnosis

Planning dan
Terapi
Th/

Post

Agustus

Operasi (-)

Appendekto -IVFD RL 20 gtt/i +

2015

Demam (-)

mi

drips Tramadol 100

Flatus (+)

mg/8 jam

BAB (+)

-Inj. Ceftriaxon 1
gr/12 jam

Sens: CM

-Inj. Ranitidin 50

HR : 84x/i

mg/12 jam

RR : 24x/i

-Inj. Ketorolac 1

TD : 120/80

gr/12 jam

mmHg

- Infus

Temp: 37,1

Metronidazole 1

fl/8 jam

Pembahasan

Apendisitis
Apendisitis : peradangan dari
apendiks vermiformis
Nyeri abdomen akut yang paling
sering ditemukan
Membutuhkan tindakan bedah
segera

Ny. I, usia 29 tahun datang dengan


keluhan nyeri perut kanan bawah
memberat dalam 2 hari ini. Nyeri
bertambah berat dengan perubahan
posisi. Sebelumnya pasien
mengeluhkan nyeri di bawah ulu hati
sejak satu minggu sebelumnya.

Anatomi
Panjang: 10 cm
(3,5-15 cm)
pria 0,5 cm lebih
panjang
Lokasi: titik McBurney
1/3 lateral garis antara
pusat dgn S.I.A.S
kanan
Kapasitas lumen 0,1
ml
berpangkal di caecum.
Di pertemuan 3 tinea
caecalis dengan ujung
appendiks yang
bervariasi.

No

Posisi

persenta
se

Retrocaecal

65%

Pelvic

31%

Paracolic

2%

Preileal

1%

Ileum

1%

Insidensi apendiks
Laki-laki : perempuan 1,2-1,3: 1
Angka kejadian apendisitis 10 :
10.000 per tahun
Tertinggi pada rentang usia 10-29
tahun
Pada negara maju

Etiologi
Non obstruktif
dimulai dgn inflamasi/infeksi pada
mukosa atau melalui infeksi pada
kelenjar lymph
Obstruktif
Faecalith, corpus alienum, hiperplasia
KGB, cacing dan neoplasma

Pemeriksaan fisik
Pada inspeksi perut tidak ada gambaran spesifik
Palpasi dan tanda tanda appendicitis yang
dapat dilakukan adalah :
Nyeri tekan Mc Burney - nyeri tekan di titik Mc
Burney.
Rovsing sign - nyeri tekan pada kiri perut bawah
Blumberg sign nyeri tekan lepas
Psoas sign nyeri pada saat paha pasien
diekstensikan
Obturator sign - Nyeri pada rotasi ke dalam
secara pasif saat paha pasien difleksikan

Perkusi
terdapat nyeri ketok
pekak hati (-)

Auskultasi
sering normal
peristaltic dapat hilang karena ileus paralitik
pada peritonitis generalisata akibat
apendisitis perforata pada keadaan lanjut
bising usus tidak ada (karena peritonitis)

Pemeriksaan penunjang

Darah Rutin : leukositosis


Hitung Leukosit : peningkatan neutrofil
Urinalisa : menyingkirkan kemungkinan ISK
Radiologis
Foto polos abdomen : kemungkinan perforasi
Graded compression USG : diameter lumen >
5mm, apendikolith, thickening apendicial wall,
periapedicial fluid. Sens : 55-96% , Spec : 8598%
Barium enema : filling defect, mouse tail app
CT-Scan : >5 cm, wall thickenend. Sens 92-97%,
Spec 85-94%

Diagnosa
Karakteristik

Scor
e

Migration of pain

Anorexia

Nause and vomitting

Tenderness in RLQ

Rebound Pain

Elevated Temprature

Leukocytosis

Shift to the left in WBCs

Total

10

Interpretasi Alvarado
Score :
1-4 sangat mungkin
bukan apenditis akut
5-7 sangat mungkin
apendisitis akut (pada
pasien ini skor alvarado
6)
8-10 pasti apendisitis
akut

Positif predictive value 65%


Negative predictive value
85%

Diagnosis Banding
1. Rongga thorax : basal pneumonia, pleuritis
2. Abdomen atas : - perforasi
- peptic ulcer
- kolesistitis akut
3.
Abdomen : - regional enteritis
bawah
- mesenterial adenitis
4. Pelvic

: - salphingitis
- torsio kista ovarium
kehamilan
ektopik
terganggu

5.

: - kolik pada ureter kanan

Penatalaksaan
Appendectomy segera, kecuali:

Advance peritonitis
perlu persiapan, rehidrasi,
antibiotik
Keluhan berkurang appendicitis
kronik & operasi elektif

Komplikasi
Perforasi
Masa Periapendikuler

Prognosis
Dengan diagnosis yang akurat serta
tatalaksanan, tingkat mortalitas dan
morbiditas penyakit ini sangat kecil.
Keterlambatan diagnosis akan
meningkatkan morbiditas dan mortalitas
bila terjadi komplikasi. Serangan berulang
dapat terjadi bila apendiks tidak diangkat
Mortalitas 67% jika tanpa operasi
Mortalitas <1% pada apendisitis dengan
operasi

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai