Dialog Farmasis Pasien
Dialog Farmasis Pasien
Ny. Karim : Suami saya sudah lama sekali sakit, kadang saya khawatir apa dia bisa sembuh.
Saya tidak tahu apakah saya masih sanggup menghadapinya.
Farmasis : Sudahlah, tentu dia akan sembuh dan anda pasti sanggup menghadapinya. Anda
orang yang sangat tegar.
Ny. Karim: Tapi masih lama sekali. Dr. Agus seharusnya bisa membuat suami saya cepat
sembuh.
Farmasis : Anda kan tahu dr. Agus itu dokter yang baik dan anda tak perlu khawatir atas
perhatiannya terhadap suami anda. Anda harus mempercayai dokter anda.
Ny. Karim: Yah, tapi sepertinya suami saya kok tidak mengalami kemajuan ya.
Farmasis : Sudah berapa lama sih sakitnya Pak Karim?
Ny. Karim: Tiga belas bulan.
Farmasis : Kadang-kadang memang perlu waktu. Mungkin anda hanya perlu lebih banyak
bepergian. Saya pikir akan baik bagi anda jika meminta seseorang untuk datang
dan tinggal dengan dengan Pak Karim, katakan sehari dalam seminggu, jadi anda
bisa lebih sering bepergian.
Ny. Karim: Saya tidak ingin sering-sering pergi. Yang saya inginkan hanya kesembuhan
suami saya.
Farmasis : Dia akan sembuh, percayalah. Dia mendapatkan perawatan yang terbaik.
DIALOG 2
Ny. Karim: (menarik napas panjang)
Suami saya sudah lama sekali sakit, kadang saya khawatir apa dia bisa sembuh.
Saya tidak tahu apa saya masih sanggup menghadapinya.
Farmasis : Saya mengerti, tentu sangat berat bagi anda melihat Pak Karim sangat
menderita.
Ny. Karim: Benar sekali. Saya kadang merasa tidak berdaya.
Farmasis : Kelihatannya anda sangat berkecil hati ya.
Ny. Karim: (Menganggukkan kepala dan berusaha untuk menahan tangis).
Farmasis : (setelah jeda lama) Apakah ada yang bisa saya bantu?
Ny. Karim: Kadang-kadang bisa berbicara dengan orang lain sudah membantu saya. Dr. Agus
selalu bilang saya tidak perlu khawatir. Bagaimana saya tidak bisa khawatir?
Farmasis : Kedengarannya orang-orang hanya menghibur anda dan bukannya memahami
betapa berat yang anda rasakan.
Ny. Karim: Saya tidak menyalahkan dr. Agus. Saya tahu dia dokter yang baik. Tapi saya ingin
dia memahami bahwa kadang saya jadi sangat frustrasi karena lamanya
penderitaan ini.
CONTOH KOMUNIKASI EFEKTIF YANG MEMBANTU (MA) DAN TIDAK MEMBANTU (KT)
Anak
Orang tua
Anak
: Betul, saya benci PR, saya benci teman-teman, saya benci guru-gurunya.
Orang tua
Anak
: Saya sebetulnya tidak benci semua guru, hanya dua saja, salah satu
diantaranya betul-betul tidak saya sukai.
: Ibu Tuti, yang mengajar matematika. Saya akan diajar olehnya selama setahun
ini.
Orang tua
Anak
: Dia membuat seakan-akan tidak mungkin mendapat nilai baik kecuali murid itu
benar-benar jenius.
Orang tua : a. Kamu merasa kalah sebelum bertanding, karena kamu merasa tidak
mungkin mampu mencapai nilai baik.
b. Saya akan memberimu 5 ribu untuk tiap nilai delapan, barangkali hal ini
dapat mendorongmu lebih semangat.
c. Saya harap kamu mau mencoba lebih keras lagi tahun ini.
Anak
: Saya tidak akan mengambil hati guru itu. Saya sudah tidak disukai oleh anakanak lain. Saya juga merasa anak perempuan tidak suka saya.
Orang tua : a. Kamu tidak akan melakukan apapun karena kamu merasa anak-anak lain
tidak menyukaimu.
b. Lebih baik kamu lupakan anak-anak perempuan itu, pikirkan saja nilainilaimu.
c. Jangan putus asa, coba lagi berjuang..
Anak
: Ada sekelompok anak perempuan yang top di sekolah. Mereka populer. Saya
ingin bisa masuk dalam kelompok mereka, tetapi tidak tahu caranya
Anak
: Saya betul-betul tidak mengerti mereka kok bisa bersatu dalam kelompok itu.
Padahal mereka bukan yang tercantik. Mereka juga tidak selalu mendapat nilai
bagus, tetapi umumnya nilai mereka malah lebih rendah dari saya
Orang tua : a. Kamu bingung apa yang menjadi persyaratan masuk kelompok itu ya.
b. Pada saat ibu seumur kamu, ibu tidak pernah pusing-pusing memikirkan hal
seperti itu.
c. Padahal kamu anak yang manis. Barangkali mereka takut tersaingi oleh
kamu.
KAPAN KITA PERLU MENGGUNAKAN KETRAMPILAN PESAN DIRI/PESAN SAYA
(PD/PS) ?
1. Being Assertive
2. Being Respective/respectful
Ketika kita ingin mengungkapkan perasaan dan pikiran mengenai perilaku orang lain
yang positif terhadap sikap Anda dan terhadap dirinya sendiri.
Contoh : Saya merasa sangat terbantu dengan kehadiran Anda
Saya menjadi kembali bersemangat dengan ide ini .
Mama jadi tenang kamu sudah pulang.
Terima kasih, kamu memberi tahu mama
Silahkan bilang, saya siap mendengarkan
Saya merasa diterima karena Anda mau mendengarkan sebentar .
3. Being Appreciative
Ketika kita bersikap menghargai ide atau pandangan orang lain yang sejujurnya ingin
Anda tolak atau tidak Anda setujui.
Contoh : Saya terkesan dengan ide Anda, tapi maaf, saya pikir menurut saya .
Pandangan kamu menarik sekali, tapi bagaimana kalau ..
Perlu diingat langkah-langkah/kunci menyampaikan pesan diri untuk no. 3 di atas,
atau bila ingin menyampaikan pesan/pandangan yang berbeda dengan orang lain
hartus melalui 4 pintu gerbang, yaitu:
1. Apakah pesan Anda itu benar atau ada kebenaran.
2. Apa manfaatnya menyampaikan pesan itu bagi Anda.
3. Bagaimana caranya menyampaikan pesan.
4. Apakah waktunya tepat untuk menyampaikan pesan itu.
Mahasiswa : Bu, saya mau minta ijin untuk tidak mengikuti UTS KIE minggu depan,
karena saya mendapat tugas dari Dekan untuk mengikuti LKMM Nasional
di Jakarta selama satu minggu. Apakah bisa saya ikut ujian susulan?
Mahasiswa : Bu, bolehkah kami meminjam buku Handbook for Patient Medication
Counselling-nya untuk kami fotokopi? Kami janji besok pagi buku itu
akan kami kembalikan.
Anak : Ma, besok kan tanggal satu, Mama waktunya gajian kan. Belikan HP baru
dong, yang 3G gitu lo. HP-ku kan udah kuno, malu sama temen2. Lagian
minggu depan aku kan ultah, jadi itu buat kadonya ya Ma.