(Musik 1: Pembuka)
Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan yang sangat megah nan damai.
Rakyatnya hidup dengan aman dan sejahtera berkat dipimpin oleh raja yang agung
dan bijaksana. Di dalam kerajaan itulah hidup seorang putra mahkota yang akan
meneruskan tahta raja dimasa-masa yang akan datang. Namun ternyata ada yang
selalu membuat hati putra mahkota resah dan gelisah, yakni tidak hadirnya
pendamping hidup. Diam-diam sang pangeran memiliki niat untuk mengembara
untuk mencari pengalaman dan suasana baru jauh dari pengap dan kemewahan
istana sekaligus untuk mencari pendamping hidupnya kelak.
bagian: 1 (Musik 2: didalam Istana)
Pada suatu hari sang pangeran menjumpai sang prabu untuk melaksanakan
hajatnya. Dibawanya serta perbekalan yang akan dibawa, turut serta pengawal
pribadi beliau yang gagah perkasa menuju ruangan pribadi raja.
Tok..toktok (suara pintu).
Permaisuri
: siapa?
Pangeran
: Hamba bunda..
Permaisuri
: ohmasuk ngger..
(keterangan: pengeran memasuki ruagan pribadi raja dan memberi sembah kepada
permaisuri dan Raja, kemudian duduk diatas lantai sambil menunduk hormat)
Permaisuri
: ada apa ngger?
Pangeran
: Ampun bunda.maksud kedatangan hamba ini ingin
menyampaikan
beberapa hal yang selalu
mengganjal hati hamba.
Permaisuri
: Apa gerangan yang membuatmu resah ngger?
Pangeran
: Hamba ingin berjalan-jalan keluar istana bunda.
Raja
: Apa angger tidak salah?
(keterangan: sang prabu bangkit dari singgasana sedangkan pangeran
menundukkan kepalanya dengan hormat)
Pangeran
: ampun ayahandahamba sudah memikirkan hal tersebut setelah
sekian lama.
Raja
: baiklah nggerjika memang itu sudah menjadi keputusanmu.
Permaisuri
: angger..sebenarnya bunda khawatir dengan keselamatan angger,
tapi bunda
tidak bisa memaksamu anakku. Pesan bunda
jangan lama-lama. Jika memang
sudah
selesai urusanmu diluar sana cepatlah kembali lagi ngger.
Pangeran
: Baik.bunda, hamba mohon pamit Ayahanda.
Raja
: pergilah anakku.
(Keterangan: pangeran keluar dari ruang pribadi raja setelah menyembah 3 kali.
raja dan permaisuri melihat kearah anaknya dengan haru).
(Musik:3)
Pagi itu pangeran meninggalkan kerajaan dengan dikawal oleh beberapa
prajurit hingga di perbatasan kota. Kemudian pangeran melanjutkan perjalanannya
dengan berjalan kaki bersama pendamping setianya hingga jauh meninggalkan
istana.
bagian: 2 (Musik 4: didalam hutan)
(keterangan: dua pemuda berjalan sedikit berhati-hati melewati semak belukar
sambil melihat kiri dan kanan jika-jika ada binatang buas yang membahayakan
mereka)
Pangeran
: Kita istirahat dulu di bawah pohon itu Ring.
Giring
: baik pangeran.
(Keterangan: pangeran dan pengawal jalan menuju ke sebuah pohon besar
kemudian duduk bersama)
Pangeran
: kamu tahu ini daerah mana.?
Giring
: ampun pangeran.hamba tidak tahu
Pangeran
: saya rasa kita telah jauh meninggalkan istana..Ring..giring coba
lihat
siapa itu..?! (terkejut)
Giring
: mana pangeran? Siapa.(kaget)
(Keterangan: pangeran berdiri lalu diikuti pengawalnya kemudian berjalan menuju
seseorang yang dilihatnya)
Pangeran
: Maafsaya bisa bertanya?
Mbok Rondo : ehheh.oalah.. kamu ngagetin sajato lee..to le (kaget)
Pangeran
: maaf mbok.saya mau bertanya ini daerah mana ya mbok?
Mbok Rondo : lohle itu darimana?....ini namanya desa manguntur
(Keterangan: mbok rondo sambil terus memetik sayuran)
Pangeran
: saya pengembara mboksaya tersesat.
Mbok
: oh..yo weslah kalo begitu kamu ikut saja dengan saya untuk
sementara
waktu..
Pangeran
: apa tidak merepotkan mbok?
Mbok
: weleh-welehayo.ayo ikut mbok...
Pangeran
: giring.sini.(melambai)
(keterangan: berlari kecil menemui pangeran)
Giring
Pangeran
Giring
Pangeran
Giring
mbok rondo.)
(Musik 5)
Sejak pertemuan dengan mbok Rondo di hutan itulah pangeran kemudian
tinggal di rumah mbok rondo hingga beberapa waktu. Setelah memastikan bahwa
pangeran dalam keadaan aman maka kembalillah pengawal ke istana untuk
memberikan kabar kepada sang prabu atas keadaan sang pangeran diluar istana.
Sedangkan mbok rondo yang sudah terbiasa dengan kehadiran pangeran dalam
hidupnya ia pun mengangkatnya sebagai anak angkatnya dan menamainya dengan
nama Ande-ande lumut. Begitulah keadaan pangeran dalam masa-masa
pencariannya dengan tinggal bersama mbok rondo sebagai rakyat biasa. Pada
suatu hari ande-ande lumut bercerita kepada mbok rondo bahwa dia ingin mencari
pendamping hidup yang berbudi luhur. Mbok rondopun tahu bahwa ternyata andeande lumut adalah bukan pemuda sembarangan. Maka dibuatlah semacam
sayembara. Beritanyapun tersebar hingga pelosok daerah.
bagian: 3 (Musik 6: <dirumah para klenting>)
Sampailah berita sayembara itu ketelinga Nyai Runting. Nyai Runting adalah
janda kaya didaerah galuh didekat desa manguntur. Dia memiliki tiga orang anak
yaitu klenting merah, klenting hijau dan seorang anak tiri, klenting kuning. Namun
Klenting kuning tidak seberuntung saudari-saudarinya. Dia sering diperlakukan
laksana pembantu dan sering disiksa oleh saudari-saudarinya termasuk oleh ibu
tirinya sendiri.
Klenting merah
: hai kamubodoh banget sihcuci baju kok masih apek
begini!!
Klenting kuning
: sudah saya cuci kok mbak yu.
Klenting merah
: hiiiii (Keterangan: klenting merah marah dan
menjambak rambut klenting
kuning).
Klenting kuning
: ampunampun mbak yu..
Nyai Runting
: he..he..heh..apa-apaan ini.sudahsudah.hey kamu,
klenting
kuning Sana.lanjutkan pekerjaanmu..
Klenting Hijau
: coba saya mbok.(nylonong menghampiri mbok rondo
dengan percaya diri)
Mbok Rondo
: emmnamamu siapa nduk?
Klenting Hijau
: klenting Hijau mbok.(percaya diri)
Mbok Rondo
: klenting hijautunggu ya cah ayu (Keterangan: mbok
rondo tersenyum)
(Musik:11 klenting Hijau)
Mbok Rondo
: Putraku si ande-ande lumut.mettuo iki ene wadon ayu sing
ngunggah- ngunggahi, klenting ijo iku asmone .
Ande-ande Lumut
: duhibu kulo mboten puronduh ibu kulo mboten meddon
putri wau sisone
man cuyu kangkang..
Mbok Rondo
: waduhngger..sampean itu gimanakok semua tidak mau?
Ande-ande lumut
: sepurone mbok.maafin saya
(Keterangan: klenting hijau dan merah kembali duduk sambil berbisik-bisik)
Maka begitulah setiap ada perempuan yang mencoba melamar Ande-ande
lumut. Pemuda itu selalu menolak. Tidak lama kemudian tibalah klenting kuning di
depan rumah mbok rondo. Dengan pakaian kusut dan wajah coreng-coreng bedak
tai lincung. Seketika itu suasana menjadi berubah, bau menyengat dirumah mbok
Rondo.
Klenting Kuning
: kulonuwuuun..
Mbok Rondo
: monggoo (Keterangan: semua yang hadir menutup
hidung).
Mbok Rondo
: kowe sopo nduk?
Klenting Kuning
: kulo klenting kuning mbok.saya mau ikut sayembara
Klenting Merah
: hahahaha..apa, mau ikut sayembara?
Klenting Hijau
: mimpi..kali yeeeeee
Klenting Merah
: kita berdua aja yang cantik ditolak. apalagi kamu.udah
jelek bau lagi Klenting Merah dan hijau: Haahahahahahahah.(tertawa
mengejek)
(keterangan: klenting merah dan hijau tersenyum sinis. klenting kuning menunduk
malu)
Mbok Rondo
:emmBaiklah nduk..biar saya coba tanya kepada putraku
Ande-ande
lumut..(menengahi)
(Musik12: Klenting Kuning)
Mbok Rondo
: Putraku si ande-ande lumut.mettuo iki ene wadon sing ele
rupane
ngunggah-ngunggahi, klenting kuning iku asmone .
(nyinden)
Ande-ande Lumut
: nggeh ibukulo puron meddun nggeh ibu kulo enggeh
puron
(nyinden)
Mbok Rondo
: le.apa kamu tidak salah?
Ande-ande lumut
: tidak mboksaya memang menginginkan gadis itu.
(keterangan: ande-ande lumut keluar dari kamar. Para klenting berdiri takjub kagum
atas ketampanan si Ande-Ande lumut).
Ande-ande Lumut
: mbok.sebenarnya saya adalah seorang pangeran..dan
klenting
kuning adalah Dewi Sekartaji
perempuan yang saya cari selama
pengembaraan saya.
Mbok Rondo
: opo ngger?... kamu seorang pangeran?
Klenting Merah dan Hijau
: apapangeeeran??
(Keterangan: klenting merah dan hijau gigit jari kemudian pulang dengan tangan
hampa)
(Musik: 13)
Maka begitulah perjalanan Ande-ande lumut dalam pencarian sang dewi hati
klenting Kuning yang sebenarnya adalah Dewi sekartaji. Akhirnya Ande-ande lumut
dan klenting Kuning menjadi sepasang suami istri. Kini sang pangeran menjadi Raja
mewarisi tahta ayahnya. Mereka berdua hidup bahagia selamanya.
(Musik:14< tamat> )