Anda di halaman 1dari 11

4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

0
0

Konsep Kebutuhan Nutrisi


Definisi
Beberapa pengertian kebutuhan nutrisi
Menurut (Eristine Brooker, 2001) nutrisi adalah kebutuhan akan
makanan dan penggunaannya oleh tubuh. Menurut (kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1990) Nutrisi adalah suatu proses pemasukan dan
pengolahan zat makanan oleh tubuh. Menurut (Notoadmojo, 1997)
nutrisi adalah makanan yang harus mengandung zat-zat tertentu,
sehingga memenuhi fungsi makanan.

Manfaat nutrisi bagi ibu laktasi


Manfaat kebutuhan nutrisi bagi ibu laktasi akan meningkat 25%
yaitu untuk memproduksi Air Susu Ibu (ASI), untuk memenuhi
kebutuhan cairan yang meningkat, sebagai sumber tenaga juga untuk
kesehatan (Mellyana Nuliana, 2003) dengan mengkonsumsi makanan
sesuai dengan kebutuhan, ibu dapat mencukupi kebutuhan ASI.
Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktifitas,
metabolisme cadangan di dalam tubuh. (Puspa Swara, 2003).

Jenis-jenis zat nutrisi pada ibu laktasi.


Kebutuhan nutrisi pada masa laktasi meliputi :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Laktasi
Kalori
Protein
Karbohidrat
Lemak
Calsium
Ferum
Vitamin A (satuan internasional)
Vitamin B
Vitamin C
Vitamin D (S.I)
Riboflavin
AS. Nicofin

3000
100
21
5
2
15
8000
2,3
150
400-800
23
23

gram
gram
gram
gram
mg
mg
mg
(S.I)
mg
mg

Obstetri Fisiologi, 1983, hal : 205.

Fungsi zat nutrisi bagi ibu laktasi


Zat nutrisi yang dikonsumsi ibu, berguna untuk melakukan
aktifitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi
ASI, serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk
petumbuhan dan perkembangan. (Mellyana Huliana, 2003). Berikut ini
fungsi zat nutrisi secara umum sebagai berikut :
A. Sebagai sumber tenaga
Sebagai sumber tenaga seperti energi. Sumber tenaga
diperlukan untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru,
serta penghematan protein. Jika sumber tenaga kurang, maka
protein akan digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi
kebutuhan energi. Zat nutrisi yang termasuk sumber tenaga, yaitu
karbohidrat, zat lemak dan protein. Sebagai sumber karbohidrat,
yaitu beras, sagu, jagung, tepung terigu, havermout dan ubi. Zat

lemak bisa diambil dari hewani dan nabati. Zat lemak hewani
misalnya lemak, mentega dan keju. Lemak yang berasal dari
nabati, ialah minyak kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa
dan margarin.
B. Sebagai sumber pembangun
Sebagai sumber pembangun yaitu protein. Protein diperlukan
untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati.
Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum
diserap dalam darah. Pencernaannya dibantu oleh enzim dalam
lambung dan pankreas sebelum di serap oleh mukosa usus dan di
bawah ke hati atau hepar melalui pembuluh darah vena porta.
Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein
nabati. Protein hewani antara lain ikan, udang, kerang, kepiting,
daging ayam, hati, telur, susu, dan keju. Adapun protein nabati
terkandung dalam kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang
merah, kacang hijau, kacang kedelai, tahu dan tempe. Sumber
protein terlengkap terdapat dalam susu, telur dan keju. Ketiga
makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin
B.
C. Sumber pengatur dan pelindung
Sebagai sumber pengatur dan pelindung yaitu mineral, air, dan
vitamin. Unsur-unsur mineral,air, dan vitamin digunakan untuk
melindungi tubuh dan serangan penyakit dan mengatur kelancaran

metabolisme di dalam tubuh. Sumber zat pengatur dan pelindung


bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar.
Berikut ini beberapa jenis mineral penting.
a. Zat kapur.
Zat kapur dibutuhkan untuk pembentukan tulang, sumbernya
antara lain susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun
hijau.
b. Fosfor
Fosfor digunakan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak.
Sumbernya antara lain susu keju dan daging.
c. Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena
dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel serta
menambah sel darah merah atau hemoglobin sehingga daya
angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara
lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan,
dan sayur-sayuran berwarna hijau.
d. Yodium
Yodium sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan
mental (terbelakang) dan kekerdilan fisik. Sumber yodium
seperti minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium.

e. Kalsium

Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi


anak. Sebagai sumbernya yaitu susu dan keju. Kebutuhan akan
vitamin pada masa menyusui meningkat untuk memenuhi
kebutuhan bayinya. Berikut ini beberapa vitamin penting.
a. Vitamin A
Vitamin A digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi
dan

tulang,

perkembangan

saraf,

penglihatan,

dan

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber


vitamin A yaitu kuning telur, hati, mentega, sayuran
berwarna

hijau,

dan

buah-buahan

berwarna

kuning.

(terutama wortel, tomat dan nangka).


b. Vitamin B1 (thiamine)
Vitamin B1 dibutuhkan agar kerja saraf dan jantung normal,
membantu metabolisme secara tepat oleh tubuh, nafsu makan
yang

baik,

membantu

proses

pencernaan

makanan,

meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan


mengurangi ke1elahan. Sumbernya antara lain hati, kuning
telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk dan nanas dan
kentang bakar.
c. Vitamin B2 (riboflavin)
Di butuhkan untuk pertumbuhan, nafsu makan, pencernaan,
sistem urat saraf, serta jaringan kulit dan mata. Sumbernya

antara lain hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan


dan sayur berwarna hijau.
d. Vitamin B6 (pyridoxin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta
kesehatan gigi dan gusi. Sumbernya antara lain gandum,
jagung, hati, dan daging.
e. Vitamin B12 (cyanocobalamin)
Digunakan untuk pembentukan sel darah merah dan
kesehatan jaringan saraf sumbernya antara lain telur, daging,
hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
4

Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu laktasi


1. Faktor fisiologis
Kondisi fisiologis mempengaruhi status nutrisi, termasuk tingkat
aktifitas, kemampuan daya beli dan meyiapkan makanan.
2. Faktor psikologis
Stress dan cemas akan meningkatkan asupan makanan atau
mengurangi asupan makanan.
3. Faktor sosiologis
Seseorang tinggal sendirian (ditingalkan suami) biasanya tidak
dapat makan sebanyak-banyaknya.
4. Faktor ekonomi
Pendapatan seseorang dapat mempengaruhi asupan makanan.

10

Ibu Laktasi
Ibu laktasi ialah seseorang yang mengalami masa setelah melahirkan

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990) khususnya yang lama laktasinya


kurang lebih 6 bulan dan kebutuhan nutrisi yang digunakan mengandung
unsur-unsur seperti protein, karbohidrat, dan lemak.

Tingkat Pengetahuan
2.3.1 Definisi
Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan

penginderaan

terhadap

suatu

obyek

tertentu

(Notoatmodjo, 1993). Penginderaan terjadi melalui pancaindra


manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
dan telinga (pendengar dan penglihatan).
Pengetahuan merupakan dominant yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).
2.3.2 Proses Adopsi Perilaku (Notoatmodjo, 1993).
0

Awareness (Kesadaran)
Diman orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih
dahulu terhadap stimulus (obyek).

2. Interest (Meras tertarik)


Terhadap stimulus suatu obyek tertentu, disini sikap obyek sudah
mulai timbul.

11

3.

Evaluation (Menimbang-nimbang)
Terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini
berarti sikap responden lebih baik lagi.

Trial (Mencoba)
Subyek mulai mencoba melaleikan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus.
Adoption (Menerima)
Dimana subyek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikap terhadap stimulus.
Dari pengalaman dan penelitian, ternyata perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak di
dasari oleh pengetahuan. Apabila penerima perilaku baru (adopsi
perilaku) melalui proses seperti diatas, dimana di dasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif. Maka perilaku akan
bersifat long lasting.
2.3.3

Tingkat Pengetahuan Didalam Domain Kognitif

Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6


tingkatan yaitu :
1.

Know (Tahu)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini


adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, oleh sebab

12

itu, tahu adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.


Kata kerja untuk mengetahui bahwa orang tahu tentang apa yang
dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
menyatakan.
Contoh : dapat menyebutkan manfaat nutrisi.
2.

Comprehention (memahami)
Memahami diartikansebagai suatu kemampuan

untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, serta


menginterprestasikan materi secara benar. Orang yang telah paham
terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan.
Contoh : dapat menjelaskan, menyimpulkan serta meramalkan,
mengapa ibu laktasi harus mengetahui tentang kebutuhan nutrisi.
Aplication (aplikasi)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang penggunaanya telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang
sebenarnya (real). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai rumus,
metode, penggunaan hokum-hukum prinsip dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain.
Contoh : Dapat menggunakan rumus statistic dalam perhitunganperhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip
pemecahan masalah (problem solving cycle) didalam pemecahan
masalah kesehatan dari kasus yang telah diberikan.
Analysis (analisis)

13

Analisis diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi


atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitanya antara satu dengan
yang lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata-kata
kerja.
Contoh : membuat bagan, dapat menggambarkan, membedakan,
memisahkan, mengelompokan dan sebagainya.
5.

Synthesis (sintesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan


atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain, sintesis merupakan suatu kemampuan
untuk meyusun formalisasi yang ada.
Contoh : Dapat menyusun, merencanakan, meringkas, serta dapat
menyesuaikan
terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6.

Evaluation (evaluasi)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan


justifikasi atau penelitian terhadap suatu obyek atau materi. Penilaianpenilaian ini berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan criteria yang telah ada.
Contoh : Dapat menafsirkan sebab-sebab ibu tidak mengetahui
tentang kebutuhan
nutrisi.

14

Pengeluaran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau


angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
subyek penelitian atau responden kedalam pengetahuan yang ingin kita
ketahui atau kita ukur dari subyek penelitian atau responden kedalam
pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan
dengan tingkatan-tingkatan tersebut diats. (Notatmodjo, 1993).

Anda mungkin juga menyukai