NAMA :
Mata Kuliah
NIM :
SKS
: 2 (DUA)
TTD TGN
Hari/Tanggal :
Sejak akhir bulan April 2013 anda sebagai dokter yg telah mempunyai STR
ditempatkan di puskesmas yg situasi dan keadaannya mirip dengan puskesmas tempat
anda melaksanakan kepaniteraan klinis Ilmu Kes. Masy (Public Health)
Permasalahan kesehatan yang ada mirip dengan situasi data akhir (evidence based) yg
anda punyai sekarang.
Disiapkan dana sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
kemudian anda diminta menggunakan dana tersebut untuk mengatasi permasalahan
kesehatan masyarakat diwilayah kerja puskesmasmu dengan membuat rencana kerja
operasional mulai bulan Mei 2013:
Buatlah skala prioritas berdasakan SKN/ SKD dan penggunaan data dan
informasi agar pemanfaatan dana efektif dan efisien
2
Selamat bekerja
Jawaban
A. Interpretasi/Pendapat Tentang Masalah Penyakit Maupun Kesehatan Yg
Ada:
Puskesmas Kediri merupakan Puskesmas Perawatan yang terletak di jalan TGH
Abdul Karim Kabupaten Lombok Barat dengan luas Wilayah Kerja 14.20 Km2.
Secara administratif Wilayah Kerja Puskesmas Narmada terdiri atas 6 Desa dengan
46 dusun. Dalam operasionalnya Puskesmas Kediri ditunjang oleh 1 Puskesmas
Pembantu, dan 6 Poskesdes, serta 56 posyandu. Tenaga kesehatan di wilayah kerja
puskesmas Kediri berjumlah 74 orang dengan jumlah kader 228 orang. Jumlah
Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kediri pada Tahun 2013 mencapai 37.066
jiwa dengan 18.636 diantaranya laki-laki dan 18.430 perempuan, jumlah KK 9060
dan kepadatan penduduk 2.610 jiwa/Km2. (dibagi jadi sarana, tenaga, biaya)
Permasalahan penyakit yang ada di puskesmas Kediri berdasarkan 10 penyakit
terbanyak, angka kejadian ISPA yang masih tinggi, jumlah pasien pneumonia yang
dirawat inap masih cukup tinggi. Selain itu, angka kesembuhan pasien dengan
penyakit skabies dan TB paru masih rendah pada puskesmas ini.
Sedangkan untuk permasalahan kesehatan lainnya yang berkaitan dengan perilaku
dan lingkungan adalah angka kunjungan lansia ke posyandu lansia yang masih rendah
dilihat dari tidak tercapainya target kelompok yang ikut, target 10 klp, yg dtg 5 klp,
pemberian ASI eksklusif absolut masih kurang. Selain itu masih kurangnya penerapan
perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga dapat menimbulkan penyakit seperti
ISPA, diare, DBD, demam tifoid, penyakit kulit dan sebagainya.
B. Analisis Masalah Penyakit Maupun Kesehatan Yg Ada Berdasarkan
Indikator Masing Masing Program.
Puskesmas Kediri memiliki beberapa program kerja. Adapun masalah
penyakit maupun kesehatan yg ada di wilayah kerja Puskesmas Kediri adalah:
1. Kesehatan Ibu dan Anak
2. Tabel 5.3. Pencapaian Program KIA Termasuk KB Puskesmas Kediri Tahun 2013
No
Kegiatan
Target
Pencapaian
ANC K1
95 %
94.9 %
ANC K4
95 %
87.05 %
3
4
DO K1_K4
10 %
8.3 %
90 %
89.9 %
90 %
89.9 %
PNC KF1
90 %
88.6 %
PNC KF3
90 %
88.6 %
82.6 %
10
63.1 %
11
KN1
90 %
91.9 %
12
KN3
90 %
89.1 %
13
14
70 %
32.4 %
15
70 %
27.83 %
16
75 %
64 %
17
75 %
64 %
18
0%
19
0%
target
pencapaian
100 % 5 dusun/10 100 %
dusun
Evaluasi desa siaga
5 desa
Survey PHBS
30 klaster/210 KK
Pemuataran Film
2 desa
Penyegaran kader
19 orang
Pembelian poades
5 lokasi
Penyuluhan terpadu
5 lokasi /50 lokasi
Sumber : laporan penilaian kinerja tahun 2014
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Survey PHBS, dari survey PHBS yang kita lakukan untuk puskesmas kediri
30 klaster (210 kk) untuk klasifikasi PHBS sehat 87 KK (4143 %) untuk
klasifikasi tidak sehat 123 KK (58.57 %)
4
4. Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Akses Sarana Air Bersih telah mencakup 88.5% keluarga di Wilayah Kerja
Puskesmas Narmada. Sumber air minum terbanyak yang digunakan
masyarakat adalah sumur gali yang mencapai 6.991 keluarga atau sekitar
63.6%, selanjutnya pemakai ledeng 2.611 keluarga atau 23.8%, sisanya
memakai pompa air 0.8%, air kemasan 0.04% lain-lain 0.3%.
Keluarga yang memiliki jamban mencapai 52% dan yang memenuhi syarat
kesehatan mencapai 71.46%.
Keluarga yang memiliki tempat pembuangan sampah mencapai 38.01%
sedangkan yang memenuhi syarat kesehatan mencapai 50.59%.
Keluarga yang memiliki sistim pengelolaan air limbah 32.21% dan yang
memenuhi syarat kesehatan telah mencapai 70.44%.
5. Gizi
6. Tabel 5.4 pencapaian program perbaikan gizi masyarakat kediri tahun
2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Kegiatan
Cakupan Vitamin A Bayi (6-11 bulan)
Cakupan Vitamin A Balitan (12-59 bulan)
Cakupan D/S (Proyeksi)
Cakupan D/S (Riel)
Cakupan N/D-O-B (Kebersihan Program)
BGM ditemukan
Penemuan Balita Gizi Buruk
Pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi
Target
80 %
80 %
75 %
80 %
80 %
<3%
0
100 %
Pencapaian
92.42 %
78.53 %
77.27 %
95.75 %
66.14 %
67 orang
8 orang / 0.12 %
100 %
9
10
11
Buruk Gakin
Pemberian Vitamin A Ibu Nifas
90 %
90.73 %
Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil
95 %
86.95 %
Bumil Gizi Kurang Ditemukan
< 20 %
11.41 %
Pada tahun 2014 terdapat selisih terlalu tinggi antara jumlah balita proyeksi (
6581 )
Dengan jumlah balita riel ( 5306 balita) yaitu sebesar 1275 balita.
Pola asuh dan pola makan yang masih kurang bauk di masyarakat, misalnya
lebih mendahulukan makanan snack daripada makanan pokok.
Ada 10 kasus gizi buruk yang mendapat PMT pemulihan dari 14 kasus gizi
buruk yang ditemukan. Terdapat 4 kasus gizi buruk yang tidak mendapat PMT
pemyulihan karena : 1 kasus meninggal dunia, 1 kasus pindah keluar wilayah,
1 kasus masih berumur 3 bulan (bayi) dan 1 kasus diberikn pada tahun 2014
5
Seringnya pergantian kader.
7. Pengendalian Penyakit Menular
-
TB Paru
Target
50 %
70 %
Pencapaian
54.6 %
66.3 %
17
785 %
94.8 %
orang)
Malaria
malaria klinis
Penderita malaria klinis yang diobati
Pencapaian
573
573
6
3
Penderita positif malaria yang diobati sesuai setandar
4
Cakupan malaria berat yang dirujuk
Sumber : Laporan penilaian kinerja tahun 2014
Kusta
-
No
kegiatan
1
Penemuan tersangka penderita kusta
2
Pengobatan penderita kusta
3
Pemeriksaan kontak penderita
target
pencapaian
2
2
2
Diare
Tabel 5.9. pencapaian program diare puskesmas kediri tahun 2014
No
kegiatan
1
Penemuan kasus diare oleh nakes & kader
2
Kasus diare ditangani oral rehidrasi
3
Kasus diare ditangani rehidrasi I.V
Sumber : laporan penilaian kinerja tahun 2014
target
11862
11862
pencapaian
2113
2098
181
7
~
penyuluhan terpadu lintas program tentang prilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dan promosi kegiatan Stop BABS kepada masyarakat
mungkin
~ kerjasama dengan kader untuk penjarigan kasus diare dan pemberian oralit di
masyarakat sedini mungkin
~ peningkatan kesehatan serta kesejahteraan ibu dan anak untuk meningkatkan
mutu hidup keluarga
~ kunjungan rumah bagi penderita diare yang pernah berobat rawat jalan ( klinik
sanitasi ) atau pasca rawat inap di puskesmas kediri
-
ISPA
3
4
target
7206
pencapaian
5149
720
758
720
758
59
ditangani / di rujuk
Analisa masalah program P2P ISPA :
cakupan penjaringan kasus ispa belum mencapai target ( 71.45 %). Hal ini
karena kasus ispa yang terjaring adalah kasus yang dating berobat ke sarana
kesehatan, dan laporan penemuan kasus ISPA oleh kader tidak semua kader
melaporkan. sehingga kasus yang tidak datang ke sarana kesehatan tidak
tercatat.
Cakupan penjaringan kasus pneumonia telah melampaui target yaitu 758 kasus
(105,27%). Hal ini dapat disebabkan karena masih ada anggapan dimasyarakat
8
bahwa ISPA adalah penyakit yang biasa pada balita (sehingga tidak segera
berobat). Bila kondisi ISPA dibiarkan maka akan menjadi pneumonia.
Status gizi balita yang masih rendah sehingga daya tahan tubuh menurun
Penyuluhan serta konseling bagi penderita rawat inap dan keluarganya tentang
pencegahan penyakit ISPA dan pneumonia
Konseling klinik sanitasi bagi penderita ISPA dan pneumonia yang berkunjung
(berobat rawat jalan ) ke puskesmas kediri
Kunjungan rumah bagi penderita (terutama balita) yang telah dirawat inap di
puskesmas kediri dengan diagnosa ISPA dan pneumonia
Refresing kader
Tabel 5.11. pencapaian program demam berdarah dengue puskesmas
kediri tahun 2014
No
kegiatan
1
Angka Bebas jentik
2
Cakupan penyelidikan epidemiologi
Sumber : laporan penilaian kinerja tahun 2014
target
95 %
36
pencapaian
90 %
36
rincian sbb.
Desa Kediri
: 3 kasus
: 1 kasus
: 2 kasus
Desa Gelogor
: kasus
: kasus
9
kasus DBD yang ditemukan ini dapat disebabkan karena belum optimalnya kesadaran
masyarakat tentang Pembarantasan Sarang Nyamuk (PSN). Hal ini dapat dilihat dari
masih tingginya prosentase Angka Bebas Jantik (ABJ) yaitu kesadaran masyarakat
sudah mengguanakan bak mandi dan menggunakan ember.
Upaya pemecahan maslah :
1. penyuluhan terpadu yang dilakukan oleh petugas promosi kesehatan, sanitasi
dan P2P
2. penyelidikan Epidemiologi dan survey jentik
3. abatisasi di setiap rumah yang ditemukan jentik
Table 5.12. pemecahan program PMS dan HIV-AIDS puskesmas kediri tahun
2014
No kegiatan
target
1
Kasus PMS yang diobati
2
Klien yang mendapat penaganan HIV-AIDS
b. Sumber : Laporan penilaian kinerja tahun 2014
pencapaian
10
TB
Jumlah kunjungan
Prognosa
Medium
Keinginan
Low
masyarakat
Potensi KLB
Low
Low
Sumber daya yang Medium
Medium
tersedia
Dana
High
High
Berdasarkan tabel skala prioritas di atas, penulis menentukan
DBD
23
Medium
High
High
High
High
Diare sebagai
program yang di prioritaskan, karena jumlah kunjungan yang cukup tinggi dengan
prognosa penyakit yang cukup baik. Penyakit diare memiliki kemungkinan cukup
10
tinggi untuk menjadi KLB sehingga, penulis berpendapat bahwa diare layak
menjadi program yang diprioritaskan. Selain itu, dalam penatalaksanaan program
diare ini, dana yang diperlukan cukup rendah, sehingga semakin menguatkan
program diare sebagai program yang diprioritaskan.
10
11
D. Rencana Pemecahan Masalah DBD
Tujuan
Tujuan program ini adalah untuk mengendalikan penularan demam berdarah
dengue di wilayah kerja Puskesmas Narmada terutama di daerah yang terdapat
kejadian demam berdarah dengue.
Rencana Kegiatan
a.
b.
Tahap persiapan
Tahap pelaksanaan
- Melakukan survey jentik radius 100 meter dari rumah pasien yang
-
c.
Rencana Anggaran: JUmlah anggaran dana untuk DBD adalah 20% dari total 25%
anggaran untuk P2M.
Rencana Monitoring dan Evaluasi
11
12
1.
2.
3.
12