Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ARTIKEL

NUR HAIRANI
KELAS:XI IA 3
SMAN 1 PANTI

ENERGI
Setiap manusia itu membutuhkan energy mulai dari anak anak dewasa dan manusia energy yang
terbesar di dunia adalah energy matahari tetapi energy yang terbesar dalam tubuh seseorang adalah
energy jiwa contohnya saja orang yang sedang pingsan
Apabila orang yang tidak terang jiwanya otomatis energy yang ada di dalam tubuh manusia dalam
melakukan segala segala hal di kehidupan sehari-hari tidak dapat berlansung sebagaimana mestinya
karena semua kegitan mnausia dalam keseharianya dapt dilaksanakan dengan lancer.apabila kejiwaan
sesorang terganggu
Dalam kehidupan modern yang serba kompleks ini, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi begitu
canggih dan mengelaborasi ke hampir seluruh kawasan dunia. Pada saat mana manusia harus
berkelit dengan problem kehidupan yang serba materialistis dan pada gilirannya sangat egois dan
individual. Hubungan antar manusia pada zaman modern juga cenderung impersonal. Masyarakat
tradisional yang guyub dikikis oleh gelombang masyarakat modern yang tembayan. Fenomenafenomena tersebut membuat manusia semakin kehilangan jati dirinya. Kondisi demikian juga
mengharuskan manusia untuk benar-benar mampu bertahan mengendalikan dirinya, untuk kemudian
tetapi tegar dalam kepribadian.
Seperti yang diakui oleh Zakiah Darajat bahwa ketenangan hidup, ketentraman jiwa atau kebahagiaan
batin tidak banyak tergantung kepada faktor-faktor luar; sosial, ekonomi, politik, adat kebiasaan dan
sebagainya, malainkan lebih tergantung kepada cara dan sikap menghadapi faktor-faktor tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap para pasien yang terganggu kesehatan
mentalnya, ia menyimpulkan bahwa kesehatan mental yang terganggu dapat mempengaruhi
keseluruhan hidup seseorang. Pengaruh itu adalah perasaan, pikiran, kelakuan, kesehatan badan,
sedang yang tergolong penyakit jiwa (psychoses) adalah lebih berat lagi.
Manusia yang serasi, selaras dan seimbang adalah merupakan jargon hidup bangsa Indonesia.
Sejalan dengan ini adalah usaha untuk memperoleh hidup sehat dan layak: jiwa yang seimbnag,
pribadi yang integrated dan kemampuan memecahkan segala problema hidup dengan percaya diri
dan kepribadian yang solid. Sebab kesehatan adalah kondisi normal bagi seseorang dari terhindarnya
gangguan jiwa (neorosis) dan penyakit jiwa (psychoses). Manusia demikian adalah manusia yang
sehat secara jasmani maupun rohani lahir maupun batin. Makalah sederhana ini barmaksud
membahas pandangan Islam mengenai penyakit jiwa dan terapinya.

Pengertian
Penyakit jiwa (psychoses) adalah kelainan kepribadian yang ditandai oleh mental dalam (profoundmental) dan gangguan emosional yang mengubah individu normal menjadi tidak mampu mengatur
dirinya untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat. Dua istilah dapat diidentifikasikan dengan
psychoses ini adalah insanity dan dementia. Insanity adalah istilah resmi yang menunjukkan bahwa
individu itu juga kacau dan gila akibat dari tindakannya. Pada saat lain istilah demenia digunakan untuk
kebanyakan kelainan mental, tetapi secara umum kini diinterpretasikan sebagai sinonim dengan
kekacauan mental (mental disorder) yang menyolok. Kebanyakan semua, penyakit jiwa ini disertai
dementia itu.
Pada masyarakat umum, penyakit jiwa ini biasanya diistilahkan dengan gila atau penyakit gila. Sebab
mereka sering melakukan tingkah laku yang semaunya sendiri, tidak wajar dan abnormal.
Seseorang yang diserang penyakit jiwa kepribadiannya terganggu dan selanjutnya menyebabkan
kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar dan tidak sanggup memahami problemanya.
Seringkali orang yang sakit jiwa tidak merasa bahwa dirinya sakit, sebaliknya ia menganggap dirinya
normal, bahkan lebih baik, lebih unggul, dan lebih penting dari yang lain
Jenis-jenis Penyakit Jiwa
Penyakit jiwa biasanya dibedakan menjadi dua katagori umum, yaitu: Pertama, adalah kelainan mental
yang dicirikan oleh gangguan fungsional. Warisan keturunan yang tidak menyenangkan (unfavorable
heredity) dilengkapi faktor-faktor konstitusional dan pengalaman hidup yang merugikan adalah
merupakan sebab utama dari penyakit tersebut, termasuk dalam kategori ini adalah: schizophrenia,
paranoia, manic-depressive dan involution melancolia. Kedua, terdiri dari penyakit mental yang
dikelompokkan dengan pertanda atau bukti organik (toxis-organic psychoses) termasuk dalam
kelompok ini adalah senile dementia, psychoses with cerebral arteriosclerosis, general presis, alcoholic
psychoses.
Seperti juga Zakiah sebutkan,[5] bahwa penyakit itu terdiri dari dua macam: pertama, adalah penyakit
jiwa yang disebabkan oleh gangguan-gangguan kejiwaan telah berlarut-larut, sehingga mencapai
puncaknya tanpa suatu penyelesaian yang wajar, atau dengan kata lain disebabkan oleh hilangnya
keseimbangan mental secara menyeluruh akibat kondisi lingkungan yang sangat menekan,
ketegangan batin dan sebagainya: kedua, penyakit jiwa yang disebabkan oleh adanya kerusakan
anggota tubuh, misalnya: otak, sentral saraf atau anggota fisik lain untuk menjalankan tugasnya. Hal ini
mungkin disebabkan oleh karena keracunan akibat minum-minuman keras, obat-obat perangsang atau
narkotik akibat penyakit kotor (sifilis), dan sebagainya.
Pandangan Islam tentang Penyakit Jiwa

Dalam perspektif Islam, penyakit jiwa sering diidentikkan dengan beberapa sifat buruk atau tingkah
laku tercela (al-akhlaq al-mazmumah), seperti sifat tamak, dengki, iri hati, arogan, emosional dan
seterusnya.
Hasan Muhammad as-Syarqawi dalam kitabnya Nahw Ilmiah Nafsi, membagi penyakit jiwa dalam
sembilan bagian, yaitu: pamer (riya), marah (al-ghadhab), lalai dan lupa (al-ghaflah wan nisyah), waswas (al-was-wasah), frustrasi (al-yas), rakus (tama), terperdaya (al-ghurur), sombong (al-ujub), dengki
dan iri hati (al-hasd wal hiqd).
Beberapa sifat tercela di atas ada relevansinya jika dianggap sebagai penyakit jiwa, sebab dalam
kesehatan mental (mental hygiene) sifat-sifat tersebut merupakan indikasi dari penyakit kejiwaan
manusia (psychoses). Jadi pada penderitanya sakit jiwa salah satunya ditandai oleh sifat-sifat buruk
tersebut.

Riya
Seperti yang dijelaskan oleh As-Syarqawi,[7] bahwa dalam penyakit riya terdapat unsur penipuan
terhadap dirinya sendiri dan juga orang lain, karena hakikatnya ia mengungkapkan sesuatu yang tidak
sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Penyakit riya merasuk dalam jiwa seseorang dengan
halus dan tidak terasa sehingga hampir tidak ada orang yang selamat dari serangan penyakit ini
kecuali orang arif yang ikhlas dan taat.
Dalam riya terhdap unsur-unsur kepura-puraan, penipuan, munafik, seluruh tingkah-lakunya
cenderung mengharap pujian orang lain, senang kepada kebesaran dan kekuasaan. Over acting,
menutup-nutupi kejelekannya dan seterusnya. Sifat yang demikian ini digambarkan dalam al-Quran
surat an-Nisa: 142 dan at-Taubah:67 dan juga hadits nabi:
Yang paling aku kuatirkan terhadap umatku adalah riya dan syahwat yang tersembunyi.
Islam memberikan terapi riya ini dengan cara mengikis nafsu syahwat sedikit demi sedikit dan
menanamkan sifat merendahkan diri (tawadhu) dengan melihat kebesaran Allah SWT
Emosi/Marah
Marah pada hakikatnya adalah memuncaknya kepanikan di kepala, lalu menguasai otak atau pikiran
dan akhirnya kepada perasaan. Kondisi semacam ini seringkali sulit untuk dikendalikan.
Lebih lanjut As-Syarqawi mengungkapkan, bahwa emosi marah akan menimbulkan beberapa
pelampiasan, misalnya secara lisan akan memunculkan caci-makian, kata-kata kotor/keji dan secara
fisik akan menimbulkan tindakan-tindakan destruktif. Dan jika orang marah tidak mampu melampiaskan
tindakan-tindakannya di atas, maka dia akan berkompensasi pada dirinya sendiri dengan cara
misalnya: merobek-robek pakaian, menampar mukanya sendiri, mencakar-cakar tanah, membanting
perabot rumah tangga dan seterusnya seperti tindakan orang gila. Marah juga dapat berpengaruh pada

hati seseorang, yaitu sifat dengki dan iri hati, menyembunyikan kejahatan, rela melihat orang lain
menderita, cemburu, suka membuka aib orang lain dan seterusnya
Atas dasar inilah maka nabi melarang orang yang sedang marah untuk melakukan putusan atau
memutuskan sesuatu perkara sebagaimana sabdanya:

Anda mungkin juga menyukai