Anda di halaman 1dari 11

[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-

MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

QS Al-Maa’uun (107); 1-7

Indonesian
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Indonesian
Itulah orang yang menghardik anak yatim,

Indonesian
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

Indonesian
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

Indonesian
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

Indonesian
orang-orang yang berbuat riya,

Indonesian
dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 1


[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-
MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

QS AL-Mudatstsir (74); 42-43

Indonesian
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"

Indonesian
Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan
shalat,

Tajwid

A.

Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 2


[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-
MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

A. Muqaddimah
a) Surat Al-maa’uun

Surat Al-maa’uun merupakan surat ke 107. Surat ini terdiri dari tujuh ayat dan
digolongkan ke dalam surat-surat Makiyyah. Surat Al-Maa’uun ini diturunkan setelah
surat At-Takatsur. Nama dari surat ini yaitu Al-Maa’uun diambil dari kata “Al-Mauun”
yang terdapat dalam ayat ke tujuh dari surat itu sendiri, yang berbunyi “Wayam nauu
nal maa’uun”. Arti Al –Maa’uun itu sendiri adalah barang-barang yang berguna.

b) Surat Al muddatstsir

Surat Al Muddatstsir terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah,


diturunkan sesudah surat Al Muzzammil. Dinamai Al Muddatstsir (orang yang berkemul)
diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

B. Pokok-pokok isi

a) Surat Al-Maa’uun

Beberapa sifat manusia yang dipandang sebagai mendustakan agama. Ancaman


terhadap orang-orang yang melakukan shalat dengan lalai dan riya.

b) Surat Al-Mudatstsir

Perintah untuk mulai berda´wah mengagungkan Allah, membersihkan pakaian,


menjauhi maksiat, memberikan sesuatu dengan ikhlas dan bersabar dalam menjalankan
perintah dan menjauhi larangan Allah; Allah akan mengazab orang-orang yang
menentang Nabi Muhammad s.a.w. dan mendustakan Al Quran; tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang ia usahakan

C. Asbabun nuzul

a) Al maa’uun

Setiap wahyu Allah ini turun selalu diikuti oleh sebuah peristiwa atau yang lebih dikenal
dengan kata “Asbabun nuzul”, begitu juga dengan Al Qur’an surat Al-Maa’uun ini : “Pada
zaman Rasullah dulu ada sekelompok kaum munafik yang rajin ibadah, dalam hal ini
mengejarakan sholat. Namun sayangnya mereka sholat itu tidak diniatkan karena Allah,
melainkan karena ingin dilihat oleh orang lain.

Ketika ada orang yang melihat mereka sholat maka mereka akan sholat dengan
khusyu’nya tetapi jika tidak ada orang yang melihatnya maka mereka sholat dengan
Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 3
[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-
MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

seenaknya bahkan mereka tidak mengerjakannya. Apa yang dikerjakan selalu ingin
mendapatkan pujian dari orang lain.Selain itu kaum munafik ini enggan untuk
memberikan barang-barang berguna yang dimikinya kepada orang yang
membutuhkannya. Allah tidak menyukai kaum seperti ini. Oleh karena itu Allah
menurunkan Wahyu Nya kepada Nabi Muhammad saw dengan perantara malaikat Jibril,
sebagai ancaman kepada kaum munafik tersebut dan menggolongkan mereka kedalam
orang-orang yang mendustakan agama Allah

D. Pembahasan

Dilihat dari setiap ayat yang terdapat didalam surat Al-Maa’uun menjelaskan isi pokok
dari surat ini , yang secara garis besar adalah menjelaskan tentang beberapa sifat
manusia yang di pandang sebagai mendustakan agama Allah dan sekaligus merupakan
ancaman yang ditunjukan Allah kepada orang-orang yang melalaikan sholat dan berbuat
riya atau sifat seseorang yang melakukan amal perbuatan bukan karena Allah dan ingin
mendapatkan pujian dari masyarakat.

a) Sifat-sifat yang di pandang sebagai mendustakan agama Allah ada 5 antara lain :

1. Orang yang menghardik anak yatim

Allah sangat membenci orang-orang yang menghardik anak yatim, hal ini dijelaskan di
Surat Al Mauun ini dan Allah menempatkannya pada urutan pertama sebagai orang-
orang yang mendustakan agama dibandingkan ciri-ciri yang lainya.

Allah memerintahkan kepada kita semua untuk memelihara mereka dengan kasih
sayang, terdapat didalam firman Allah surat Al-Baqarah ayat 220, artinya : “Tentang
dunia dan akhirat .Dan mereka bertanya kepada mu tentang anak yatim, katakanlah :
“mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka
maka mereka adalah saudara mu dan Allah mengetahui siapa yang membuta kerusakan
dari yang mengadakan perbaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia dapat
mendatangkan kesulitan kepadamu.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” Jadi wajib bagi kita semua untuk memelihara anak yatim bukan malah
menghardiknya bahkan menyia-nyiakannya.

2. Orang yang tidak menganjurkan memberi makan orang miskin

Maksudnya adalah orang yang melarang orang lain memberi makan kepada orang
miskin. Secara moral ini bukan merupakan tindakan yang baik dan Allah membenci
perbuatan seperti ini. Pada Al Quran surat Al Baqarah ayat 215 yang artinya : “Mereka
bertanya kepada mu tentang apa yang mereka nafkahkan .Jawablah: “Apa saja harta
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak,kaum kerabat,anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 4
[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-
MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

perjalanan”. Dan apa saja kebajikan yang kamu buat maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahuinya.”

Berdasarkan ayat ini seharusnya kita jangan terlalu khawatir dengan harta yang kita
miliki akan hilang atau kita jatuh miskin karena kita menafkahkan orang lain. Rezeki,
umur, dan jodoh Allah yang mengatur semuanya, jika Allah menghendaki kita miskin
mudah bagi Allah untuk melakukanya. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah
bersyukur atas segala yang nikmat yang telah Allah berikan kepada kita dan jangan lah
terbesit dalam diri rasa iri dan sombong karena hal itu adalah tanda orang yang tidak
mau bersyukur

Ada satu hal lagi yang perlu ditekankan pada point yang kedua ini, janganlah kita
membeda-bedakan orang karena harta kekayaan yang dimilikinya baik yang kaya atau
pun miskin.Di mata Allah kekayaan tidak ada artinya, hanya tingkat ketaqwaanlah yang
membedakan kita. Semakin tinggi ketakwaan kita maka semakin tinggi derajat kita
dihadapan Allah, dan sebaliknya. Dan ingat lah prinsip bahwa tangan diatas lebih baik
daripada tangan di bawah, maksudnya lebih baik kita memberi daripada menerima dan
berusahalah untuk tidak menunggu bantuan orang lain.

3. Orang yang melalaikan sholat

Ciri yang ketiga dari orang yang mendustakan agama adalah orang yang melalaikan
sholatnya. Ayat ke empat dan kelima dari surat Al Mauun ini merupakan peringatan bagi
mereka yang melalaikan sholat tergolong kedalam orang yang mendustakan agama.

Ada sebuah cerita menarik yang mungkin bisa menjadi motivasi bagi kita untuk dapat
meningkatkan ibadah sholat kita. Begini ceritanya, ada seseorang hamba Allah yang
telah meninggal, ketika di alam kubur digambarkan surga yang indah sebagai tempatnya
nanti, di dalam surga tersebut terdapat banyak pintu yang menunggu orang-orang yang
sholeh dan sholehah.

Namun ada satu kejanggalan yang terjadi pada hamba Allah yang tadi, semua pintu yang
ada di surga tersebut memanggil untuk masuk kedalammnya. Hamba Allah itu bebas
untuk memilih surga yang mana saja. Subhanallah. Sebenarnya apa yang terjadi hingga
semuanya seperti itu? Ternyata selama hidupnya ia tidak pernah meninggalkan sholat
bahkan melalaikannya saja tak pernah. Ia selalu berusaha untuk sholat tepat pada
waktunya, ketika adzan belum sampai dikumandangkan namun telah masuk waktunya
sholat maka ia akan meninggalkan aktivitas yang dilakukannya untuk mengerjakan
sholat.

4. Orang yang berbuat riya

Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 5


[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-
MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

Riya adalah melakukan suatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah swt
akan tetapi hanya sekedar untuk mencari pujian atau kemansyhuran dimasyarakat
semata. Riya ini termasuk kedalam penyakit hati yang terkadang kita sendiri tidak
pernah menyadarinya. Sifat inilah yang terbesit di dalam hati kaum munafik disetiap
amal ibadah yang dilakukannya.

Sedikit saja terlintas dalam hati kita, ketika melakukan amal perbuatan bukan dilandasi
karena ridha dari Allah maka amal perbuatan yang kita lakukan akan percuma saja.Oleh
karena itu hati-hatilah disetiap melakukan pekerjaan jagalah selalu niat kita, jangan
sampai melenceng kemana-mana hingga akhir pekerjaan itu. Sesuai dengan hadit yang
diriwayatkan oleh Imam Buhkrori dan Muslim “Bahwa segala sesuatu itu tergantung
niatnya.”

5. Orang yang tidak mau memberikan barang-barang yang berguna, yang dimilikinya
(tidak mau untuk mengeluarkan zakat ).

Kelima sifat ini merupakan sifat-sifat buruk yang seharusnya dihindari oleh kita semua
karena sifat seperti ini akan membawa kita kedalam kesengsaraan.

Sebagian mufassirin mengartikan enggan menolong dengan barang–barang berguna


adalah enggan untuk mengeluarkan zakat.Padahal seperti yang kita ketahui bahwa
membayar zakat adalah asalah satu kewajiban yang harus kita kerjakan, apabila orang
itu tidak mampu untuk membayar zakat maka Islam telah mengatur semuanya,

Zakat yang wajib dibayar adalah zakat fitrah, biasanya dikeluarkan menjelang Idul Fitri
karena dengan zakat ini dapat mensucikan diri kita dari dosa-dosa dan
menyempurnakan puasa yang telah kita lakukan selama satu bulan penuh. Selain zakat
fitrah ada zakat harta, zakat ini di tujukan kepada mereka yang memiliki kekayaan baik
berupa perkebunan, peternakan, perikanan, harta benda dan yang lainnya, apabila telah
sampai batas yang telah ditentukan (atau nisabnya) .

Dengan adanya zakat ini dapat menumbuhkan kasih sayang sesama manusia karena
orang-orang kaya saling berbagi dengan si miskin. Sehingga lama kelamaan perbedaan
kaya dan miskin tidak nampak. Masih banyak manfaat lainnya dari zakat , semua itu
akan terwujud apabila dilakasanakan sesuai dengan aturan islam dan yang berhak
mendapatkan zakat benar-benar terpenuhi. jika kita memiliki harta benda yang berlebih
dan sudah sampai batasnya alangkah baiknya kita sisihkan dahulu untuk zakat karena
khawatir di dalam harta yang kita miliki ada hak nya orang lain, takut jika harta itu
termakan oleh kita maka kita sama saja memakan harta yang bukan menjadi hak kita,
oleh karena itu kita wajib membersihkan harta kita.

b) Perilaku melalaikan shalat

Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 6


[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-
MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

Tegakkanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar
(QS 29: 45)

Melalaikan shalat tidak hanya bermakna tidak menjalankannya. Bagi orang yang sudah
menjalankannya pun apabila luput dari substansi shalat juga bisa dimaknai
melalaikannya. Mengenai hal ini konon Sunan Kalijaga, dai di Tanah Jawa pada abad ke-
16, punya penilaian yang menarik: uwis shalat ananging durung sholat, sudah shalat
tetapi belum shalat. Dengan demikian melalaikan shalat bisa bermakna formal tetapi
juga bisa substansial.

Formalitas shalat yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam
memang wajib dijalankan sesuai amalan Nabi saw. Tidak bisa tambah-tambahi apalagi
dikurangi baik syarat, rukun, wajib, maupun secara urutannya. Oleh karena itu, siapapun
yang menjalankan shalat wajib belajar dan memahami seluk-beluknya. Sebab jangan-
jangan secara tidak sadar shalat kita belum benar dan itu berarti lalai. Para ahli hukum
menegaskan bahwa shalat tergolong ibadah khusus yang punya kaidah: semua amalan
shalat haram dijalankan kecuali yang diperintahkan (diamalkan) Rasulullah saw.

Sedangkan substansi shalat kaitannya dengan perilaku manusia sesuai dengan ayat di
atas adalah mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Siapa pun yang menjalankan
shalat wajib berikhtiar sekuat tenaga untuk jauh dari perbuatan yang tercela, tertolak,
dan salah. Tidak ada kasus shalat jalan terus tetapi korupsi jalan terus, menipu,
menindas, mencuri juga jalan terus. Sebab segala perbuatan yang keji, jelek, dan tercela
itu tidak bisa berjalan seiring dengan perbuatan shalat.
Tidak melalikan berarti menyadari dan menjaganya. Menjaga shalat dengan demikian
bisa dimaknai menjalankannya secara benar dan khusyuk, serta menjaga perilaku di luar
shalat agar jauh dari perbuatan keji dan munkar. Sebutlah untuk menjalankan shalat
Subuh cukup lima menit, tai untuk menjaga shalat Subuh berarti menjauhkan driri dari
erbuatan keji dan tercela itu sesuai shalat Subuh hingga masuk shalat Zuhur. Begitu juga
untuk menjalankan shalat Zuhur cuku lima menit lantas diperlukan untuk menjaganya
hingga masuk waktu shalat Ashar. Demikian seterusnya, sehingga lima kali kita jalankan
shalat wajib dalam sehari akan 24 jam kita jauhi perbuatan keji dan munkar.

Jika kita cermati hadits Nabi yang menegaskan bahwa amalan pertama yang kelak
diperhitungkan adalah amalan shalat, tentu cakupannya tidak sebatas pada shalat
formal. Sebab, selain rentang waktunya amat sempit dibandingkan waktu diluar shalat,
juga apa manfaat dan bekas shalatnya jika perilaku di luar shalat nyatanya tidak
mencerminkan substansi shalat. Formalitas dan substansi shalat harus kita jaga, sesuai
dengan perintah shalat dalam Al-Quran yang selalu memakai kataqawama, aqamu,
aqimu yang sering diterjemahkan sebagai ‘tegakkan’.

Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 7


[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-
MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

Menjaga ataupun menegakkan shalat berarti bersikap dewasa dalam shalat. Sebab, jika
masih juga kita sebatas formalitas, maka seperti shalatnya anak-anak yang dikategorikan
sudah shalat tetapi belum shalat. Wallahu a’lam bis shawab.

Ketika Malaikat Jkbril turun dan berjumpa dengan Rasulullah SAW, Ia berkata, “ Wahai
Muhammad, Allah tidak akan menerima puasa, zakat, haji, sedekah, dan amal shaleh
seseorang yang meninggalkan shalat. Ia dilaknat di dalam Taurat, Zabur, Injil dan Al-
Qur’an. Demi Allah yang telah mengutusmu sebagai nabi pembawa kebenaran,
sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat, setiap hari mendapat 1.000 laknat dan
murka. Para Malaikat melaknatnya dari langit pertama hingga ketujuh.

Orang yang meninggalkan shalat tidak akan memperoleh minuman dari telaga surga,
tidak mendapat syafaatmu, dan tidak termasuk sebagai ummatmu. Ia tidak berhak
dijenguk ketika sakit, diantarkan jenazahnya, diberi salam, diajak makan dan minum. Ia
juga tidak berhak memperoleh rahmat Allah. Tempatnya kelak di dasar neraka bersama
orang-orang munafik, siksanya akan dilipat gandakan, dan di hari qiamat ketika dipanggil
untuk diadili akan datang dengan tangan terikat di lehernya. Para malaikat
memukulinya, pintu neraka jahannam akan dibukakan baginya, dan ia melesat bagai
anak panah kedalamnya, terjun dengan kepala terlebih dahulu, menukik ketempat
Qorun dan Haman di dasar neraka.

Ketika ia menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, makanan itu berkata, “Wahai


musuh Allah, semoga Allah melaknatmu, kamu memakan rezeki Allah namun tidak
menunaikan kewajiban-kewajiban dari-Nya”
Ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang paling dahsyat, perbuatan yang paling
buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian terhadap shalat lima
waktu, shalat Jum’at, dan shalat berjemaah. Padahal semua itu ibadah-ibadah yang oleh
Allah SWT ditinggikan derajatnya, dan di hapuskan dosa-dosa maksiat bagi siapa saja
yang menjalankannya.

Orang yang meninggalkan shalat karena urusan dunia akan celaka nasibnya, berat
siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya. Ia
dibenci Allah, dan akan mati dalam keadaan tidak islam, tinggal di neraka Jahim atau
kembali ke neraka Hawwiyah.” Lalu Rasullulah SAW bersabda,”Barangsiapa
meninggalkan shalat hingga terlewat waktunya, lalu mengqadanya, ia akan disiksa di
neraka selama satu huqub (80 tahun). Sedangkan ukuran satu haru di akhirat adalah
1.000 tahun di dunia.” Demikian tertulis dalam kitab Majalisul Akbar.

Sementara dalam kitab Qurratul Uyun, Abu Laits Samarqandi menulis sebuah hadist,
“Barangsiapa meninggalkan shalat fardlu dengan sengaja walaupun satu shalat,
namanya akan tertulis di pintu neraka yang ia masuki.” Ibnu Abbas berkata,” Suatu
ketika Rasulullah SAW bersabda, “Katakanlah, Ya Allah, janganlah salah seorang dari

Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 8


[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-
MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

kami menjadi orang-orang yang sengsara.” Kemudian Rasulullah SAW


bertanya,”Tahukah kamu siapakah mereka itu?” Para sahabat menjawab, “Mereka
adalah orang yang meninggalkan shalat. Dalam Islam, mereka tidak akan mendapat
bagian apapun.”

Disebutkan dalam hadist lain,” Barang siapa meninggalkan shalat tanpa alasan yang
dibenarkan syariat, pada hari kiamat Allah SWT tidak akan memperdulikannya, bahkan
Allah SWT akan menyiksanya dengan azab yang pedih. Diriwayatkan pada suatu hari
Rasulullah SWT berkata, “Katakanlah, Ya Allah, janganlah Engkau jadikan seorangpun
diantara kami celaka dan diharamkan dari kebaikan.”
“Tahukah kalian siapakah orang yang celaka, dan diharamkan dari kebaikan?” “Siapa,
ya, Rasulullah?”
“Orang yang meninggalkan shalat,” jawab Rasulullah.
Dalam hadits yang berhubungan dengan peristiwa Isra’ Mikraj, Rasulullah SAW
mendapati suatu kaum yang membenturkan batu ke kepala mereka. Setiap kali kepala
mereka pecah, Allah memulihkannya seperti sedia kala. Demikianlah, mereka
melakukannya berulang kali. Lalu, baginda Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril:
“ Wahai Jibril, siapakah mereka itu?”
“ Mereka adalah orang-orang yang kepalanya merasa berat untuk mendirikan shalat,”
jawab Jibril.

Diriwayatkan pula, di neraka Jahanam ada suatu lembah bernama “WAIL”. Andaikan
semua gunung di dunia dijatuhkan ke dalamnya, maka ianya akan meleleh karena
panasnya yang dahsyat. Wail adalah tempat orang-orang yang meremehkan dan
melalaikan shalat, kecuali jika mereka bertaubat.

Bagi mereka yang memelihara shalat secara baik dan benar (kaffah), Allah SWT akan
memuliakannya dengan lima hal yaitu: Dihindarkan dari kesempitan hidup;
diselamatkan dari siksa kubur; dikaruniai kemampuan untuk menerima kitab catatan
amal dengan tangan kanan; dapat melewati shirathal mustaqim secepat kilat dan
dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab. Sebaliknya, Barang siapa yang meremehkan
atau melalaikan shalat, Allah SWT akan menyiksanya dengan 15 siksaan. Enam siksaan di
dunia, tiga siksaan ketika meninggal, tiga siksaan di alam kubur , dan tiga siksaan saat
bertemu dengan Allah SWT.

Adapun enam siksaan yang ditimpakan di dunia adalah di cabut keberkahan umurnya, di
hapus tanda kesalehan dari wajahnya (pancaran kasih sayang terhadap sesama), tidak
di beri pahala oleh Allah semua amal yang dilakukannya, do’anya tidak di angkat
kelangit, tidak memperoleh bagian do’a kaum salihin, dan tidak ber iman ketika roh
dicabut dari tubuhnya.

Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 9


[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-
MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

Adapun tiga siksaan yang ditimpakan saat meninggal dunia ialah: mati secara hina, mati
dalam keadaan lapar, dan mati dalam keadaan haus. Andaikata diberi minum sebanyak
isi lautan, ia tetap tidak akan terpuaskan.

Sedangkan tiga siksaan yang didapat di alam kubur ialah: kubur menghimpitnya hingga
tulang-belulangnya remuk berantakan, kuburnya di bakar, hingga sepanjang siang dan
malam tubuhnya berkelojotan menahan panas, tubuhnya di serahkan kepada seekor
ular bernama Asy-Syujaul Aqra. Kedua mata ular itu berupa api dan kukunya berupa
besi. Panjang kukunya adalah sepanjng satu hari perjalanan.

“Aku diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyiksamu, karena engkau mengundurkan
salat Subuh hingga terbit matahari, mengundurkan shalat Zuhur hingga Asar,
mengundurkan shalat Asar hingga Magrib, mengundurkan Magrib hingga Isya, dan
mengundurkan shalat Isya hingga Subuh,” kata ular itu.

Setiap kali ular itu memukul, tubuh si mayat tersebut melesak 70 hasta (sekitar 3.000
meter) kedalam bumi. Ia disiksa di alam kubur hingga hari qiamat. Di hari qiamat, di
wajahnya akan tertulis kalimat berikut: ”Wahai orang yang mengabaikan hak-hak Allah,
wahai orang yang di khususkan untuk menerima siksa Allah, di dunia kau telah
mengabaikan hak-hak Allah, maka hari ini berputus asalah kamu dari rahmat-Nya.”

Adapun tiga siksaan yang diterimanya ketika bertemu dengan Allah SWT
adalah: Pertama, ketika langit terbelah, malaikat menemuinya, membawa rantai
sepanjang 70 hasta untuk mengikat lehernya. Kemudian memasukkan rantai itu
kedalam mulut dan mengeluarkannya dari duburnya. Kadang kala ia mengeluarkannya
dari bagian depan atau belakang tubuhnya. Malaikat itu berkata, “inilah balasan bagi
orang yang mengabaikan kewajiban-kewjiban yang telah ditetapkan Allah.”

Ibnu Abbas berkata, “Andaikan satu mata rantai itu jatuh ke dunia, niscaya cukup untuk
membakarnya.”
Kedua, Allah tidak memandangnya, Ketiga, Allah SWT tidak menyucikannya, dan ia
memperoleh siksaan yang teramat pedih.

Demikianlah ancaman bagi orang-orang yang dengan sengaja melalaikan shalat. Semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada orang yang bersegera
menunaikan segala perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang oleh-NYA. Amin.

Rasulullah SAW bersabda, “Sembahlah Allah seakan engkau melihat-Nya, Apabila


engkau tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya DIA melihatmu.”

(HR Bukhari dan Muslim)

Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 10


[MENGHINDARI PERILAKU MELALAIKAN SHALAT: QS AL-
MAA’UUN (107) 1-7 DAN QS AL-MUDATSTSIR (74) 42-43] August 27, 2012

c) Menghindari perilaku melalaikan shalat

1. Menyegerakan berwudhu dan shalat di awal waktu


2. Mengerjakan shalat dengan memperhatikan syarat dan rukunnya sebagaimana
yang diperintahkan.
3. Mengerjakan shalat dengan disertai kekhusyukan dan merenungi makna bacaan
shalat.

Rasulullah SAW. bersabda :

"Barang siapa yang memelihara (mengerjakan) sholat, maka ia akan mendapat cahaya
(nur), petunjuk jalan dan kebebasan ( selamat) pada hari kiamat. Barang siapa tidak
memelihara sholat, ia tidak akan mendapat cahaya, petunjuk jalan dan kebebasan.
Bahkan dihari kiamat nanti ia akan bersama Qorun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin
kholaf." (HR.Ahmad dan Thabrani).

Maksudnya, orang yang meninggalkan sholat, jika ia seorang pemimpin akan masuk
neraka bersama Fir'aun. Jika seorang pejabat akan masuk neraka bersama Haman. Jika
seorang hartawan, maka ia akan masuk neraka bersama Qorun dan jika seorang
saudagar (pedagang atau petani) maka akan masuk neraka bersama ubay bin kholaf.

E. Penutup

Surat Al Maa'uun menjelaskan sifat-sifat manusia yang buruk yang membawa mereka ke
dalam kesengsaraan. Surat Al-Mudatstsir (74) 42-43 menjelaskan bahwa melalaikan
shalat mengakibatkan seorang muslim masuk neraka saqar. Sehingga, hendaknya kita
sebagai muslim menjauhkan diri dari sifat dan perilaku yang mendustakan agama
sehingga kita akan beragama dengan agama yang lurus.

Kelompok 1 Kelas XII IPA 2 11

Anda mungkin juga menyukai