KATA PENGANTAR
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2015-2019 menjelaskan bahwa sasaran pembangunan di bidang pendidikan antara lain adalah
meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan, tersedianya kurikulum yang andal, dan
tersedianya sistem penilaian pendidikan yang komprehensif. Sejalan dengan kebijakan tersebut,
terutama dalam memenuhi ketersediaan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan
(Pusat Penilaian Pendidikan dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan) menyusun Panduan Penilaian,
salah satu di antaranya adalah Panduan Penilaian untuk SMA. Panduan ini diharapkan dapat
memfasilitasi guru-guru dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian secara akuntabel dan
komprehensif meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta mengolah dan
membuat laporan hasil belajar siswa secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Kami menyadari bahwa panduan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, panduan ini selalu
terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak, terutama guru-guru sebagai pelaksana
pendidikan dan pengawas yang membina guru-guru secara langsung.
Peranserta semua pihak dalam penyusunan, pembahasan, dan kontribusi untuk penyempurnaan
panduan ini sangat kami hargai dan kami sampaikan terimakasih.
DAFTAR ISI
B.
C.
B.
LAMPIRAN:
1.
2.
Format Rapor
Petunjuk Pengisian
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mulai tahun pelajaran 2013/2014 Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang Kurikulum 2013
yang diimplementasikan secara bertahap dan terbatas; untuk SMA, kurikulum ini mula-mula
dilaksanakan di kelas X pada 1.270 SMA yang tersebar di 295 kabupaten/kota pada 34 provinsi.
Kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran berbasis aktivitas, yang diharapkan akan
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi. Hal ini berimplikasi pada pelaksanaan
penilaian yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan,dan keterampilan, yang dilakukan
menggunakan berbagai cara, antara lain observasi, penilaian proyek, dan portofolio.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:
1.
Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya penilaian atas pembelajaran (assessment of
learning), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan
penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning).
Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian siswa terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan guru
menggunakan informasi kondisi siswa untuk memperbaiki pembelajaran.Sedangkan
penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan siswa melihat capaian dan kemajuan
belajarnya untuk menentukan target belajar.
2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi
Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4).
3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian siswa
dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian seorang siswa, baik yang
formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan hasilsiswa lainnya namun
dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan.
4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya semua indikator diukur,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang belum dikuasai
siswa, serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.
5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program remedial bagi
siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan dan program pengayaan bagi
siswa yang telah memenuhi ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan
balik bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Pada kenyataannya penilaian sesuai tuntutan Kurikulum 2013 belum telaksana sebagaimana
diharapkan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan di sekolah Dit. Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Memperhatikan kenyataan di sekolah seperti tersebut di atas dan sebagai salah satu upaya untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
melalui direktorat teknis terkait menyusun Panduan Penilaian. Salah satu panduan tersebut
adalah Panduan Penilaian untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Panduan Penilaian untuk
SMA disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA, bersama Pusat Penilaian Pendidikan
(Puspendik) dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk). Diharapkan panduan ini dapat
memfasilitasi guru dan sekolah untuk mengantarkan siswa mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan, meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Perlu diketahui juga bahwa semua format dan instrumen yang disajikan dalam panduan ini
merupakan contoh. Guru hendaknya dapat mengembangkan format dan instrumenpenilaian
sesuai kebutuhan.
B.
Tujuan
Panduan Penilaian untuk SMA ini disusun untuk memfasilitasi:
1.
guru dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar siswa sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai, meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
2.
3.
kepala sekolah dan pengawas SMA untuk menyusun program dan melaksanakan supervisi
akademik di bidang penilaian.
C.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Panduan Penilaian untuk SMA ini meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, pengolahan hasil penilaian, pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian, format
rapor dan petunjuk pengisiannya.
D.
Sasaran Pengguna
Panduan Penilaian untuk SMA ini diperuntukkan terutama bagi:
1. para guru SMA sebagai rambu-rambu dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian,
mengolah hasil penilaian, memanfaatkan dan menindaklanjuti hasil penilaian, serta
membuat laporan hasil belajar siswa (rapor).
2. kepala sekolah dan pengawas SMA sebagai salah satu bahan untuk menyusun dan
melaksanakan program pembinaan melalui supervisi akademik.
E.
Landasan Hukum
1.
2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2015.
3.
4.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
6.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
7.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
8.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
9.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun
2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
BAB II
PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN
A. Penilaian Sikap
1. Pengertian
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku siswa sebagai hasil
pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki karakteristik
yang berbeda dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian
yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui
capaian dan membina perilaku serta budi pekerti siswa sesuai butir-butir sikap dalam KD
pada KI-1 dan KI-2.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 disusun secara
koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan KD pada KI-4. Sedangkan untuk mata
pelajaran lain, KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 dirumuskan secara umum dan terakumulasi
menjadi satu KD pada KI-1 dan satu KD pada KI-2.
Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan secara berkelanjutan oleh guru mata
pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas dengan menggunakan observasi
dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber. Penanaman sikap
diintegrasikan pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Selain itu, dapat dilakukan
penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman (peer assessment) dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah
satu data untuk konfirmasi hasil penilaian sikap oleh guru. Hasil penilaian sikap selama
periode satu semester ditulis dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan perilaku siswa.
Melalui pembiasaan dan pembudayaan sikap spiritual dan sikap sosial diharapkan siswa
memiliki keseimbangan dalam hubungannya dengan Tuhan (ketakwaan) dan hubungannya
dengan sesama serta lingkungan (budi pekerti luhur dan peduli lingkungan).
2. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap terutama dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling
(BK), dan wali kelas, melalui observasi yang dicatat dalam jurnal berupa catatan anekdot
(anecdotal record) dan catatan kejadian tertentu (incidental record). .
Dalam pelaksanaan penilaian sikap diasumsikan setiap siswa memiliki perilaku yang baik,
sehingga jika tidak dijumpai perilaku yang sangat baik atau kurang baik maka sikap siswa
tersebut dianggap baik, sesuai dengan indikator yang diharapkan. Perilaku sangat baik atau
kurang baik yang dijumpai di kelas selama proses pembelajaran dicatat dalam jurnal guru
mata pelajaran. Sedangkan perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik dan informasi
lain yang valid dan relevandi luar kelas, selain dicatat guru mata pelajaran, juga menjadi
catatan guru BK dan wali kelas. Penilaian diri dan penilaian antarteman dilakukan sebagai
penunjang dan hasilnya digunakan untuk bahan konfirmasi dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter siswa.
Rangkuman hasil penilaian sikap oleh guru mata pelajaran dan guru BK selama satu
semester dikumpulkan kepada walikelas, kemudian wali kelas menggabungkan dan
merangkum dalam bentuk deskripsi yang akan diisikan ke dalam rapor setiap siswa di
kelasnya. Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.
Observasi oleh
guru mata
pelajaran
selama satu
semester
Observasi oleh
wali kelas dan
guru BK
selama satu
semester
Penilaian diri
dan Penilaian
antarteman
Utama
Penilaian
Sikap
Penunjang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian sikap dengan teknik
observasi:
1.
Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas selama periode
satu semester.
2.
Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh siswa yang mengikuti mata
pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua siswa yang menjadi tanggung
jawab bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk 1 (satu) kelas yang
menjadi tanggung jawabnya.
3.
Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK diserahkan kepada wali kelas
untuk diolah lebih lanjut.
4.
Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada
butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran yang
saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat
mencakup butir-butir sikap lainnya yang ditanamkan dalam semester itu jika butirbutir sikap tersebut muncul/ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya.
5.
Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada kemungkinan
dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik muncul lebih dari
satu kali atau tidak muncul sama sekali.
6.
perilaku siswa yang tidak menonjol (sangat baik atau kurang baik) tidak perlu dicatat
dan dianggap siswa tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai dengan yang
diharapkan.
Nama Sekolah
Tahun pelajaran
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
No
Waktu
Kejadian/Perilaku
Butir
sikap
Pos/
neg
5/8/2014
Adi
Meninggalkan
laboratorium tanpa
membersihkan meja
dan alat bahan yang
sudah dipakai
Tanggung
jawab
12/8/ 2014
Meity
Melapor kepada
guru bahwa dia
memecahkan gelas
kimia tanpa sengaja
ketika sedang
melakukan
praktikum
Jujur
Tindak lanjut
Dipanggil untuk
mem-bersihkan
meja dan alat
bahan yang sudah
dipakai.
Dilakukan
pembinaan.
Diberi apresi-asi/
pujian atas
kejujurannya.
Diingatkan agar
lain kali lebih
berhati-hati
No
Waktu
Nama
12/8/ 2014
Rudy
3/9/2014
Bernadus
14/10/
2014
Luciana
dst
...
Kejadian/Perilaku
Membantu
membersih-kan
gelas kimia yang
dipecahkan oleh
temannya
Menyajikan hasil
diskusi kelompok
dan menjawab
sanggahan
kelompok lain
dengan tegas
menggunakan
argumentasi yang
logis dan relevan
Tidak
mengumpulkan
tugas kimia
Butir
sikap
Pos/
neg
Tindak lanjut
Gotong
royong
Diberi
pujian
apresiasi/
Percaya
diri
Diberi
pujian
apresiasi/
Disiplin
Ditanya apa
alasannya tidak
mengumpulkan
tugas
Tabel 2.1: Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
Jika seorang siswa menunjukkan perilaku yang kurang baik, guru harus segera
menindaklanjutinya dengan melakukan pendekatan dan pembinaan, sehingga secara
bertahap siswa tersebut dapat menyadari dan memperbaiki sendiri perilakunya menjadi
lebih baik.
Tabel 2.2 dan Tabel 2.3 berturut-turut menyajikan contoh jurnal penilaian sikap spiritual
dan sikap sosial yang dibuat oleh wali kelas dan/atau guru BK. Satu jurnal digunakan
untuk satu kelas.
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Tahun pelajaran
No
Waktu
12/7/2014
: SMA Cipete
: X/Semester I
: 2014/2015
Nama
Adi
Bagas
27/8/2014
Budiman
Bernadus
15/9/2014
Meity
Kejadian/perilaku
Butir sikap
Pos/neg
Ketakwaan
Toleransi
beragama
Ketakwaan
Toleransi
beragama
Ketakwaan
No
Waktu
Nama
17/12/2014
Bernadus
20/12/2014
Adi
Kejadian/perilaku
Butir sikap
Pos/neg
Ketakwaan
Toleransi
beragama
dst
Tabel 2.2 Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual yang dibuat guru BK atau wali kelas
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Tahun pelajaran
No
Waktu
: SMA Cipete
: X/Semester I
: 2014/2015
Nama
16/7/2014
Betty
17/8/2014
Budiman
8/9/2014
Rudy
Adi
19/9/2014
Cheppy
12/10/2014
Luciana
15/11/2014
Betty
Kejadian/perilaku
menolong seorang lanjut usia
menyeberang jalan di depan
sekolah
menjadi pemimpin upacara
HUT RI di sekolah
Terlambat mengikuti upacara
mengakui pekerjaan rumahnya dikerjakan oleh kakaknya
lupa tidak menyerahkan
surat izin tidak masuk
sekolah dari orang tuanya
memungut sampah yang
berserakan di halaman
sekolah.
mengoordinir teman-teman
sekelasnya mengumpulkan
bantuan untuk korban
bencana alam.
Butir sikap
Pos/neg
Santun
Percaya diri
Disiplin
Jujur
Tanggung
jawab
Kebersihan
Kepedulian
dst
Tabel 2.3 Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial yang dibuat guru BK atau wali kelas
b. Penilaian diri
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan penilaian dengan cara meminta siswa
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Hasil
penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaiandiri dapat
memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian siswa, antara lain:
dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa, karena mereka diberi kepercayaan
untuk menilai dirinya sendiri;
siswa menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan
penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki;
dapat mendorong, membiasakan, dan melatih siswa untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian diri berupa lembar penilaian diri yang
dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa
lugas yang dapat dipahami siswa, dan menggunakan format sederhana yang mudah diisi
siswa. Lembar penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan sikap
siswa dalam situasi yang nyata/sebenarnya, bermakna, dan mengarahkan siswa
mengidentifikasi kekuatan atau kelemahannya. Hal ini untuk menghilangkan
kecenderungan siswa menilai dirinyasecara subjektif.Penilaian diri oleh siswa perlu
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar cek (checklist) atau skala
penilaian (rating scale).
: ...............................................
Kelas/Semester
: ..................../..........................
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya!
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru!
No
1
2
3
4
5
6
7
Pernyataan
Saya menyontek pada saat mengerjakan ulangan.
Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas.
Saya melaporkan kepada guru ketika menemukan
barangyang tertinggaldi kelas.
Saya berani mengakui kesalahan saya.
Saya melakukan tugas-tugas dengan baik.
Saya berani menerima risiko atas tindakan yang saya
lakukan.
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
Ya
Tidak
10
No
8
9
Pernyataan
Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan.
Saya belajar dengan sungguh-sungguh.
...
10
...
Ya
Tidak
Pernyataan pada format di atas hanya contoh. Pernyataan tersebut ada yang bersifat
positif (No.3 s.d.10) dan ada yang bersifat negatif (No.1, 2). Pada waktu membuat
rekapitulasi, guru perlu memilahnya dengan bijaksana. Guru hendaknya berkreasi
menyusun sendiri pernyataan atau pertanyaan yang lebih sesuai untuk format penilaian
diri siswanya.
Penilaian diri tidak hanya digunakan untuk menilai sikap, tetapi juga dapat digunakan
untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
: ...............................................
Kelas/Semester
: ..................../..........................
Petunjuk:
1.
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya! Keterangan angka pada setiap kolom
sebagai berikut: 4 artinya selalu; 3 = sering; 2 = jarang, dan 1 = tidak pernah.
2.
Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru!
No
1
2
3
4
5
6
Pernyataan
Skor
2
dst
11
c. Penilaian antarsiswa/antarteman
Penilaian antarsiswa/antarteman merupakan penilaian dengan cara meminta siswa untuk
saling menilai perilaku temannya.Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman
dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian antarteman.
Kriteria instrumen penilaian antarteman:
kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi
munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
Penilaian antarteman paling cocok dilakukan pada saat siswa mengerjakan kegiatan
kelompok. Misalnya setiap siswa diminta melakukan pengamatan/penilaian terhadap
dua orang temannya, dan dia juga akan dinilai oleh dua orang teman dalam
kelompoknya, sebagaimana diagram pada gambar berikut.
A
E
B
D
12
Petunjuk
1. Amatilah perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan kelompok!
2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek () jika temanmu menunjukkan
perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk indikator yang kamu amati atau tanda
strip (-) jika temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut!
3. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru!
Nama teman yang dinilai
: 1. 2. .
Nama penilai
: .
Kelas/Semester
: .
No
Pernyataan/Indikatoryang diamati
1
2
3
4
5
6
7
8
Teman 1
Teman 2
Pernyataan-pernyataan untuk Indikator yang diamati pada format di atas hanya contoh.
Pernyataan tersebut ada yang bersifat positif (nomor 1, 2, 3, 6, 8) dan ada yang bersifat
negatif (nomor 4, 5, dan 7).
Guru hendaknya dapat berkreasi membuat sendiri pernyataanatau pertanyaan yang lebih
sesuai untuk indikator yang diamati dengan memperhatikan kriteria instrumen penilaian
antarteman.
Lembar penilaian diri dan penilaian antarteman yang telah diisi dikumpulkan kepada
guru, selanjutnya dipilah dan dibuat rekapitulasinya untuk ditindaklanjuti. Guru dapat
menganalisis jurnal atau data/informasi hasil observasi penilaian sikap yang
dilakukannya dengan data/informasi hasil penilaian diri dan penilaian antarteman
(triangulasi) sebagai bahan pembinaan. Hasil analisis dinyatakan dalam deskripsi sikap
Dit. Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
13
spiritual dan sikap sosial yang perlu segera ditindaklanjuti. Kepada siswa yang
menunjukkan banyak perilaku positif diberi apresiasi/pujian dan siswa yang
menunjukkan banyak perilaku negatif diberi motivasi sehingga selanjutnya siswa
tersebut dapat membiasakan diri berperilaku baik (positif).
B.
Penilaian Pengetahuan
1. Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan siswa yang
meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif serta kecakapan
berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian
Kompetensi Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan
perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang mengacu pada silabus.
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai ketuntasan
belajar (mastery learning), juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
penguasaan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Untuk itu,
pemberian umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru merupakan hal yang sangat
penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu
pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses
pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
Ketuntasan belajar untuk kompetensi pengetahuan paling rendah 60. Namun secara bertahap
sekolah harus meningkatkan kriteria ketuntasan di atas 60 dengan mempertimbangkan
kondisi siswa dan pendukung pembelajaran.
2. Teknik Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pada kompetensi pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan,
dan penugasan. Namun tidak menutup kemungkinan digunakan teknik lain yang sesuai,
misalnya portofolio dan observasi. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada gambar
berikut.
Penilaian
Pengetahuan
Tes tertulis
Tes lisan
Penugasan
14
Menetapkan tujuan tes, apakah tujuan tes untuk seleksi, penempatan, diagnostik,
formatif, atau sumatif.
2)
3)
4)
Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan. Untuk
soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci
jawaban karena jawabannya sudah pasti dan dapat diskor dengan objektif.Untuk soal
uraian disediakan pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban dan rubrik
dengan rentang skornya.
5)
Bentuk soal yang sering digunakan di SMA adalah pilihan ganda (PG) dan uraian.
Contoh Kisi-Kisi
Nama Sekolah
Kelas/Semester
: X /Semester 2
Tahun pelajaran
: 2014/2015
Mata Pelajaran
: Kimia
15
No.
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator Soal
Sifat
larutan
3.5 Membandingkan
ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan
logam serta sifat
zatnya
Ikatan
Kimia
No
Soal
1
Bentuk
Soal
PG
...
30
31
PG
PG
Uraian
32
33
Uraian
Uraian
Substansi/Materi
Konstruksi
16
Bahasa
Contoh butir soal pilihan ganda mata pelajaran kimia berdasarkan contoh kisikisi di atas
Rumusan butir soal:
Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!
Pengamatan pada
Elektroda
Lampu
Larutan
No
(1)
padam
(2)
sedikit gelembung
padam
(3)
sedikit gelembung
redup
(4)
banyak gelembung
redup
(5)
banyak gelembung
menyala
Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit
berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor .
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (5)
D. (4) dan (5)
E. (5) dan (1)
Kunci: E
2) Tes tulis bentuk uraian
Tes tulis bentuk uraian atau esai menuntut siswa untuk mengorganisasikan dan
menuliskan jawaban dengan kalimatnya sendiri.
17
Bahan
C2H5OH
CH3COOH
CCl4
H2O
CH4
Polar
V
Kesimpulan
tidak dibelokkan
Tidak Polar
Polar
Polar
V
Tidak Polar
18
Skor
Alasan:
bentuk molekul
1
1
1
1
1
10
b. Tes lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya
secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal pada waktu pembelajaran. Jawaban siswa
dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan menumbuhkan sikap siswa
untuk berani berpendapat.
Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan:
Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment of learning) dan dapat
juga digunakan sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap kompetensi dan materi pembelajaran (assessment for learning).
Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada
kompetensi dasar yang dinilai
: Biologi
:X/1
19
Indikator
1.
2.
Pertanyaan
1.
2.
c. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau
meningkatkan pengetahuan.Penugasan yang digunakan untuk mengukur kompetensi
pengetahuan (assessment of learning)dapat dilakukan setelah proses pembelajaran
sedangkan penugasan yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan (assessment for
learning)diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran.Penugasan dapat
berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas.Penugasan lebih ditekankan pada pemecahan masalah
dan tugas produktif lainnya.
Rambu-rambu penugasan:
Tugas dapat dikerjakan oleh siswa, selama proses pembelajaran atau merupakan
bagian dari pembelajaran mandiri.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok.
20
Contoh penugasan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
: XII /1
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Kompetensi Dasar:
3.1. Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola
besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
Indikator:
Menganalisis taktik danstrategi (pola menyerangdan bertahan) permainan sepakbola.
Rincian tugas:
1.
2.
3.
Skor
Pendahuluan
3
2
Pelaksanaan
4
3
2
1
Kesimpulan
Indikator
diulas
diulas
diulas
diulas
21
Kriteria
Skor
Indikator
Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk
perbaikan penugasan berikutnya tetapi kurangfeasible
Terkait dengan pelaksanaan tugas tetapi tidak ada saran
3
2
Tampilan laporan
4
3
2
1
Keterbacaan
4
3
2
1
Pelaksanaan
Kesimpulan
1
...
Adi
...
4
...
2
...
2
...
Keterbacaan
Nama
Tampilan
No
Pendahulua
Skor untuk
3
...
3
...
Juml
skor
Nilai
14
...
70
...
Keterangan:
Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria.
Pada contoh di atas, skor maksimal = 5 x 4= 20.
Nilai tugas = (Jumlah skor perolehan: skor maks) x 100.
Pada contoh di atas nilai tugas Adi = (14 : 20) x 100 = 70.
d. Observasi
Observasi bukan hanya dilakukan untuk menilai sikap, namun penilaian terhadap
pengetahuan siswa dapat juga dilakukan melalui observasi selama proses pembelajaran,
misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok.Teknik ini adalah cerminan dari
penilaian autentik.
Contoh format observasi terhadap diskusikelompok
Dit. Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
22
Nama
Adi
Aulia
Budi
...
Gagasan
Y
Pernyataan/Indikator
Kebenaran
Ketepatan
konsep
istilah
Y
T
Y
T
....
Y
Proyek
Portofolio
oo
Penilaian
Keterampilan
Teknik lain:
Mis: Tertulis
23
musik.
Contoh
penilaian
proses
yang
melibatkan
aktivitas
fisik
2)
3)
4)
Dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiapkan format observasi dan rubrik
penilaian untuk mengamati perilaku siswa dalam melakukan praktik atau produk
yang dihasilkan.
24
: XI /2
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Kompetensi Dasar : 4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur
dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang
menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan teknologi
terkait sistem pencernaan, serta melakukan uji zat
makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan
makanan serta mengaitkannya dengan kebutuhan energi
bagi setiap individu melalui berbagai bentuk media
informasi.
Indikator
Skor
3
2
1
0
3
2
1
0
Pelaksanaan
(Skor maks = 7)
2
1
2
1
0
Hasil
(Skor maks = 6)
Indikator
Pemilihan alat dan bahan tepat
Pemilihan alat atau bahan tepat
Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan
3
2
25
Kriteria
Skor
1
0
3
2
1
0
3
Laporan
(Skor maks = 3)
2
1
Indikator
Mencatat dan mengolah data tidak tepat
Tidak mencatat dan mengolah data
Simpulan tepat
Simpulan kurang tepat
Simpulan tidak tepat
Tidak membuat simpulan
Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan
dan Isi laporan benar
Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau
Isi laporan benar
Sistematika tidak sesuai dengan kaidah penulisan
dan Isi laporan tidak benar
Tidak membuat laporan
Nama
Persiapan
Adi
...
...
...
Skor untuk
Pelaksanaan
Hasil
5
...
Laporan
Juml
skor
Nilai
14
74
4
...
...
...
...
Keterangan:
Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria.
Pada contoh di atas, skor maksimal = 3 + 7 + 6 + 3= 19.
Nilai praktik = (Jumlah skor perolehan: skor maks) x 100.
Pada contoh di atas nilai praktik Adi = (14 : 19) x 100 = 73,68 dibulatkan menjadi
74.
Dalam penilaian kinerja dapat juga dibuat pembobotan pada aspek yang dinilai,
misalnya persiapan 20%, Pelaksanaan dan Hasil 50%, serta Pelaporan 30%.
a. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yangharus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, inovasi dan kreativitas,kemampuan penyelidikan dan kemampuan
siswa menginformasikan matapelajaran tertentu secara jelas.
Penilaian proyek dapat dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu mata pelajaran,
beberapa mata pelajaran serumpun atau lintas mata pelajaran yang bukan serumpun.
26
Relevansi yaitu kesesuaian topik, data, dan hasilnya dengan KD atau mata
pelajaran.
Keaslian. Proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya sendiri
dengan mempertimbangkan kontribusi guru dan pihak lain berupa bimbingan
dan dukungan terhadap proyek yang dilakukan siswa.
Inovasi dan kreativitas. Proyek yang dilakukan siswa terdapat unsur-unsur baru
(kekinian) dan sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya.
: Sosiologi
Kelas/Semester
:X/1
Kompetensi Dasar
: 4.4
Indikator
27
Skor
maks
6
Pelaksanaan
12
Pelaporan hasil
12
30
b. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.Ada beberapa tipe portofolio yaitu
portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran. Guru dapat
memilih tipe portofolio yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau
konteks mata pelajaran.
Pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru
bersama siswa.Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan siswa dapat
menilai perkembangan kemampuan siswa dan terus melakukan perbaikan.Dengan
demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa
Dit. Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
28
melalui karyanya.
Portofolio siswa disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal pembuatan
sehingga dapat dilihat perkembangan kualitasnya dari waktu ke waktu.
Dalam kurikulum 2013, portofolio digunakan sebagai salah satu bahan penilaian.
Hasil penilaian portofolio bersama dengan penilaian yang lain dipertimbangkan
untuk pengisian rapor/laporan penilaian kompetensi siswa. Portofolio merupakan
bagian dari penilaian autentik, yang langsung dapat menyentuh sikap, pengetahuan,
dan keterampilan siswa.
Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya siswasecara bertahap dan
pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilihbersama oleh
guru dan siswa. Karya-karya terpilih yang menurut guru dan siswaadalah karyakarya terbaik disimpan dalam buku besar/album/stofmap sebagai dokumen
portofolio. Guru dan siswa harus sama-sama memahami alasan mengapa karyakaryatersebut disimpan di dalam koleksi portofolio.Setiap karya pada dokumen
portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi siswa, guru, dan orang lain
yang mengamati.Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari guru,orangtua
siswa,atau pengamat pendidikan yang memiliki keterkaitan dengan karya-karya
yang dikoleksi.
Karya siswa yang dapat disimpan sebagi dokumen portofolio antara lain: karangan,
puisi, gambar/lukisan,surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dsb.
Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga yang mendorong siswa
mencapai hasil belajar yang lebih baik. Guru dapat memanfaatkan portofolio untuk
mendorong siswamencapai sukses dan membangun kebanggaan diri. Secara tidak
langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya siswauntuk mencapai tujuan
individualnya. Di samping ituguru pun akan merasa lebih mantap dalam mengambil
keputusan penilaian karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai
dan dikumpulkan siswanya.
Agar penilaian portofolio menjadi efektif, gurudan siswa perlu menentukan hal-hal
yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio sebagai berikut:
29
catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan siswa perlu diberi
tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar siswa.
2.
Orangtua/wali
siswa
diharapkan
dapat
memberi
30
BAB III
PELAKSANAAN PENILAIAN DAN
PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN
A. Pelaksanaan Penilaian
1.
Perumusan Indikator
Dalam pelaksanaan penilaian, guru lebih dahulu merumuskan indikator pencapaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dijabarkan dari Kompetensi Dasar
(KD) dan Kompetensi Inti (KI) pada setiap mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi diperlukan untuk penyusunan instrumen penilaian dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk Kompetensi Dasar pada
KI-3 dan KI-4 sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut dan
perilaku yang dapat diobservasi sebagai pemenuhan kompetensi dasar pada KI-1 dan KI2. untuk pegetahuan dan pengetahuan.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi/materi, konstruksi, dan bahasa.
Persyaratan substansi merepresentasikan kompetensi yang dinilai; persyaratan konstruksi
memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan
persyaratan bahasa adalah penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Indikator untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
mengandung kata kerja operasional. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu
dalam penyusunan butir soal atau tugas. Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan
dan keterampilan merupakan ukuran, karakteristik, atau ciri-ciri yang menunjukkan
ketercapaian suatu kompetensi dasar tertentu dan menjadi acuan dalam penilaian
kompetensi dasar mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi
satu atau lebih indikator pencapaian pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan untuk
mengukur pencapaian kompetensi sikap digunakan indikator penilaian sikap yang dapat
diamati.
a.
Sikap Spiritual
Penilaian sikap spiritual dilakukan dalam rangka mengetahui perkembangan sikap
siswa dalam menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Indikator sikap spiritual pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan PPKn diturunkan dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan butir-butir
nilai sikap yang tersurat. Sementara itu, indikator untuk penilaian sikap spiritual yang
31
dilakukan oleh guru mata pelajaran lain tidak selalu dapat diturunkan secara langsung
dari KD pada KI-1, melainkan dirumuskan dalam perilaku beragama secara umum.
Berikut ini contoh indikator sikap spiritual yang dapat digunakan untuk semua mata
pelajaran: (1) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; (2) menjalankan
ibadah sesuai dengan agamanya; (3) memberi salam pada saat awal dan akhir
kegiatan; (4) bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa; (5)
mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri; (6) bersyukur ketika
berhasil mengerjakan sesuatu; (7) berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah
berikhtiar atau melakukan usaha; (8) menjaga lingkungan hidup di sekitar sekolah; (9)
memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa; (10)
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia; (11)
menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
b.
Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap sosial siswa
dalam menghargai, menghayati, dan berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaanya. Sikap sosial dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari
KI-3 dan KI-4.
Indikator KD dari KI-2 mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
dirumuskan dalam perilaku spesifik sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD mata
pelajaran tersebut. Sementara indikator KD dari KI-2 mata pelajaran lainnya
dirumuskan dalam perilaku sosial secara umum. Sebagai contoh: tidak menyontek
dalam ujian, mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan.
Disamping itu, pada mata pelajaran tertentu pada KD tertentu, dapat dikembangkan
indikator yang secara spesifik sesuai dengan karakteristik KD pada mata pelajaran
tersebut.
Berikut contoh indikator-indikator umum sikap sosial:
(1) jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Indikator jujur antara lain:
tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan;
tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber);
mengungkapkan perasaan apa adanya;
menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan;
membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya;
32
33
Pengetahuan
Indikator pada kompetensi pengetahuan diturunkan dari KD pada KI-3 dengan
menggunakan kata kerja operasional. Beberapa kata kerja operasional yang dapat
digunakan antara lain:
34
penafsiran,
mengoperasikan,
mempraktikkan,
merancang
menganalisis:
membandingkan,
menilai,
menghitung,
membedakan,
mengelompokkan,
membuat
diagram,
menentukan,
menginventarisasi,
d.
Kompetensi Dasar
3.2
Indikator
Menjelaskan masalah nyata ke dalam
sistem persamaan liniear
Menentukan langkah-langkah
penyelesai sistem persamaan linear
tiga variabel
Keterampilan
Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain: mengidentifikasi,
menghitung, merancang, membuat sketsa, memperagakan, menulis laporan,
menceritakan kembali, mempraktikkan, mendemonstrasikan, mendeskripsikan, dan
menyajikan.
Berikut ini contoh perumusan indikator dari mata pelajaran Matematika kelas XI
Umum.
35
No.
1
2.
Kompetensi Dasar
4.1
Indikator
1.
2.
Pelaksanaan Penilaian
a. Penilaian Sikap Spritual
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakuan setiap hari selama pembelajaran satu
semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta
siswa.
Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran.Sikap siswa
di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru
BK, dan wali kelas mencatat perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik dalam
jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku
tersebut.
b. Penilaian Sikap Sosial
Pelaksanaan penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu
semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta
siswa.
Penilaian sikap sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester. Penilaian
sikap sosial di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sikap siswa di luar jam
pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan
wali kelas mencatat perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal
segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku
tersebut.
c. Penilaian Pengetahuan
Pelaksanaan penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan
hasil belajar siswa. Penilaian proses dilakukan melalui ulangan harian yang dapat
dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan. Cakupan ulangan harian
meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih sedangkan cakupan
penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.
Penilaian hasil belajar dilakukan melalui ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan
akhir semester (UAS). UTS merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk
36
merupakan kegiatan
penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran
di akhir semester. Cakupan UAS meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
semua KD pada satu semester.
d. Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan
hasil belajar siswa. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik selama proses
pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian
proyek, dan penilaian portofolio yang diberikan setelah pembelajaran. Penilaian
kompetensi keterampilan dapat juga dilakukan melalui ulangan harian sesuai
karakteristik kompetensi dasar sedangkan penilaian keterampilan pada UTS dan UAS
sesuai karakteristik setiap mata pelajaran.
1)
Penilaian Kinerja
Intensitas (frekuensi) pelaksanaan penilian kinerja ditentukan guru berdasarkan
tuntutan KD dan dapat dilakukan untuk satu atau beberapa KD. Beberapa langkah
dalam melaksanakan penilaian kinerja meliputi:
a) menjelaskan rubrik penilaian kepada siswa sebelum pelaksanaan penilaian.
b) memberikan tugas secara rinci kepada siswa.
c) memastikan ketersediaan dan kelengkapan alat serta bahan yang digunakan.
d) melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan.
e) membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian.
f) melakukan penilaian dilakukan secara individual.
g) mencatat hasil penilaian.
h) mendokumentasikan hasil penilaian.
2)
Penilaian proyek
Penilaian proyek dilakukan untuk satu atau beberapa KD pada satu mata pelajaran
atau lintas mata pelajaran. Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian
proyek:
a)
b)
c)
memberikan pemahaman yang sama kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan.
37
d)
proyek.
e)
3)
f)
g)
h)
i)
Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan untuk melihat perkembangan pencapaian
kompetensi dan capaian akhir serta dapat digunakan untuk mendeskripsikan
capaian keterampilan dalam satu semester. Beberapa
langkah dalam
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
38
k)
mencantumkan
tanggal
pembuatan
pada
setiap
bahan
informasi
39
B.
40
Berikut cotoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas.
Gilang:
Selalu bersyukur dan selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki
toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang
Gilang:
Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam
pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat
Catatan:
Kriteria penilaian sikap dibuat oleh sekolah disesuaikan dengan peraturan dan karakteristik
sekolah sebagai rujukan untuk menentukan nilai akhir deskripsi sikap siswa minimal BAIK
pada rapor.
2. Nilai Pengetahuan
Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian ulangan harian (UH), ulangan
tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS) untuk mengetahui pencapaian
kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Laporan hasil belajar baik yang dilakukan melalui
UH, UTS maupun UAS adalah kompetensi setiap KD.
Ulangan harian dapat dilakukan melalui tes tertulis dan/atau penugasan, maupun lisan, dll
sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Ulangan harian dapat dilakukan lebih dari
satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan materi yang luas dan komplek) sehingga ulangan
harian tidak perlu menunggu selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu
ulangan harian untuk KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup
oleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, ulangan harian dapat dilakukan
setelah pembelajaran lebih dari satu KD.
41
merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Setelah itu
diklasifikasikan dalam bentuk predikat dengan menggunakan tabel ketuntasan belajar dan
selanjutnya hasil akhir kompetensi pengetahuan diperjelas dengan deskripsi singkat
kompetensi yang menonjol berdasarkan histori pencapaian KD selama satu semester.
Contoh rancangan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Matematika kelas X semester
I.
UAS
UTS
KD 3.1
KD 3.2
UH1
UH2
KD 3.3
UH3
UH4
KD 3.4
KD 3.5
UH5
UH6
Hasil Penilaian ke
2
3
4
UH1
UTS
UAS
UH2
UTS
UAS
UH3
UH4
UTS
UH5
UAS
UH6
UAS
...
Keterangan
UAS
Contoh pengolahan nilai pengetahuan pada mata pelajaran Matematika kelas X semester I.
No
Nama
KD
Ani
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
Hasil Penilaian ke
1
2
3
4
75
68
70
60
66
70
86
80
90
80
80
95
88
80
Nilai RAPOR
...
Rata2
71
65
84
88
84
78
Keterangan:
1. Penetapan batas ketuntasan = 70
2. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka nilai pengetahuan pada
75 68 70
71
3
71 65 84 89 83
3. Nilai akhir rapor
78
5
KD 3.1
4. Deskripsi berisi beberapa kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh siswa dan
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai siswa
adalah KD 3.4 dan yang perlu diitngkatkan pada KD 3.2.
Contoh deskripsi diatas: Memiliki kemampuan mendeskripsikan operasi
aritmetika pada fungsi, namun perlu peningkatan pemahaman masalah
kontekstual menggunakan konsep sistem persamaan linear tiga variabel
Dit. Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
42
3. Penilaian Keterampilan
Nilai kompetensi keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk),
proyek, dan portofolio. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika
penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian yang
dilakukan dengan teknik berbeda (kinerja dan proyek) maka hasil akhir penilaian KD
tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata
pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester. Selanjutnya,
penulisan capaian kompetensi keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0
100 dan diklasifikasikan dengan predikat (A-D) serta dilengkapi deskripsi singkat capaian
kompetensi. Sementara karya siswa terbaik sebagai hasil dari penilaian kinerja dan proyek
dari setiap KD pada KI-4 dikumpulkan dalam bentuk portofolio. Kumpulan sampel karya
tersebut merupakan SEBAGIAN bahan untuk mendeskripsikan capaian keterampilan siswa
yang ditulis di rapor. Portofolio tersebut tidak dinilai lagi dengan angka. Portofolio diberikan
kepada siswa dan orang tua siswa pada akhir semester.
Praktik
87
66
Produk
Proyek
75
75
92
82
Rerata
Portofolio
Skor
Akhir
87
75
92
78,50
83,125
Keterangan:
1.
Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Skor Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum,
sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan teknik
yang berbeda.
2.
Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan skor akhir pada setiap
KD.
3.
Nilai keterampilan NA
4.
5.
92 75 87 78,50
83,125 83 (pembulatan).
4
43
Contoh 2:
Pengolahan capaian kompetensi keterampilan.
Mata Pelajaran
: Bahasa Inggris
Kelas/Semester
: X/1
No
Nama
1
2
Yenny
dst
Menangkap makna
KD 4.7
1
2
3
85
88
98
Nilai
optimum
98
Menyunting
KD 4.8
1
2
3
82
80
86
Menyusun teks
No
Nama
1
2
Yenny
dst
KD 4.9
1
70
2
74
Nilai
optimum
86
Nilai
Optimum
Rerata
nilai
Optimum
Nilai
Rapor
74
86
3
73
44
BAB IV
PEMANFAATAN DAN TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN
A. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Konsekuensi dari pembelajaran tuntas adalah tuntas atau belum tuntas. Bagi siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar maka dilakukan tindakan remedial dan bagi peserta ddik yang
sudah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar dilakukan pengayaan. Pembelajaran
remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan,
sedangkan
kompetensi
sikap
tidak
ada
remedial
atau
pengayaan
namun
45
a.
Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa yang memiliki minat tertentu diberikan
pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu
teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai
ketuntasan.
b.
Belajar mandiri, yaitu secara mandiri siswa belajar mengenai sesuatu yang diminati.
c.
d.
3. Hasil Penilaian
a.
b.
Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung dengan mengganti nilai
indikator yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil remedial, yang selanjutnya
diolah berdasarkan rerata nilai seluruh KD.
c.
Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal KD
d.
Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran
biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai
tambah (lebih) dari siswa yang normal.
B.
Rapor
Penilaian oleh guru digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa sebagai dasar
untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar
(rapor) siswa. Hasil pencapaian kompetensi siswa tersebut disimpan dalam bentuk portofolio
perkembangan siswa. Dokumen tersebut dianalisis untuk mengetahui perkembangan capaian
kompetensi siswa dan digunakan untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan pada siswa
(program remedial atau program pengayaan).
Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi siswa pada kompetensi sikap (sikap
spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah
karena karakternya berbeda. Laporan kompetensi sikap berupa deskripsi. Deskripsi sikap
spiritual dan sikap sosial setiap mata pelajaran menjadi lampiran sikap spiritual dan sikap sosial
dalam rapor. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam
bentuk bilangan bulat (skala 0 100) dan dilengkapi kulafikasi predikat (A D) serta
dilengkapi dengan deskripsi singkat yang menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol.
Contoh format laporan hasil belajar (rapor) terlampir.
46
Mata Pelajaran
Semester 1
Semester 2
Penget
Ketrap
Penget
Ketrap
Rerata
Keterangan
Penget
Ketrap
Kelompok A
1
Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti
80
80
80
80
Pendidikan Pancasila
dan
Kewarganegaraan
70
70
70
70
Bahasa Indonesia
57
58
57
70
57
64
Matematika
58
60
60
60
59
60
Sejarah Indonesia
65
65
65
65
Bahasa Inggris
70
70
70
70
Kelompok B
1
Seni Budaya
65
60
65
65
Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan
Kesehatan
58
60
70
60
Prakarya dan
Kewirausahaan
70
65
70
70
64
60
47
No
Mata Pelajaran
Semester 1
Semester 2
Penget
Ketrap
Penget
Ketrap
Rerata
Keterangan
Penget
Ketrap
Kelompok A
1
Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti
80
70
80
70
Pendidikan Pancasila
dan
Kewarganegaraan
70
70
70
70
Bahasa Indonesia
58
60
60
70
59
65
Matematika
60
60
58
60
59
60
Sejarah Indonesia
90
70
70
70
Bahasa Inggris
73
74
75
75
Kelompok B
1
Seni Budaya
65
65
65
65
Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan
Kesehatan
65
60
65
58
Prakarya dan
Kewirausahaan
75
75
75
75
65
59
48
BAB V
PENUTUP
Salah satu parameter utama keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah tercapainya
efektivitas pembelajaran, yaitu dengan dicapainya tujuan pembelajaran oleh siswa secara optimal
sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran
tersebut diperlukan penilaian pencapaian kompetensi siswa.
Melalui panduanini diharapkan para guru dapat melaksanakan penilaian dan melaporkan pencapaian
kompetensi siswa, baik dalam ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.
Semoga, para guru diberi kemudahan dalam memahami panduan ini dan dapat menerapkannya
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian. Pada akhirnya, semua siswa dapat
menguasai kompetensi secara bermakna, luas dan mendalam serta dapat menerapkannya pada
berbagai konteks kehidupan sesuai dengan semangat Kurikulum 2013. Dengan demikian, upaya
peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan dapat tercapai.
49
DAFTAR PUSTAKA
Ana Ratna Wulan (2013). Penilaian Proses dan Hasil Belajar Kurikulum 2013. Bahan Paparan:
Disajikan dalam workshop pembahasan dan finalisasi naskah pendukung pembelajaran,
Direktorat Pembinaan SMA.
Bernie, T and Charles, F (2009), 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times. John Wiley
& Sons.
Binkley, Marilyn et al. 2012. Defining Twenty-First Century Skills. Dalam Grifin, P., Care, E., &
McGaw, B (eds), Assessment and Teaching of 21st Century Skills (pp.17-66). London:
Springer.
http//www.p21.org: Partnership for 21st century learning.
Mardapi, Dj. dan Ghofur, A, (2004).Pedoman Umum Pengembangan Penilaian; Kurikulum
Berbasis Kompetensi SMA.Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA/MA dan SMK/MAK (2013).Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Nizam (2015). Penilaian Kelas pada K-13 Jenjang SMA. Paparan disampaikan pada Workshop
Tim Pengembang Pelaksanaan Kurikulum Direktorat Pembinaan SMA.
Pedoman Pengembangan Portofolio untuk Penilaian(2004). Departemen Pendidikan Nasional:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah
Umum.
Penilaian Autentik Pada Proses dan Hasil Belajar (2013). Hand out 2.3.1 Pelatihan Instruktur
Nasional Implementasi Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
50
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2014 tentang
Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
tentangKegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 2Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
51
52
CONTOH
RAPOR SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)
Nama Siswa:
53
RAPOR SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)
Nama Sekolah
_________________________________
NPSN
_________________________________
NIS/NSS/NDS
_________________________________
Alamat Sekolah
_________________________________
___________________________________
Kode Pos ___________Telp.____________
Kelurahan
___________________________________
Kecamatan
___________________________________
Kota/Kabupaten
___________________________________
Provinsi
___________________________________
Website
___________________________________
: ___________________________________
54
: ....................................................
2. Nomor Induk
: ....................................................
: ....................................................
4. Jenis Kelamin
: ....................................................
5. Agama
: ....................................................
: ....................................................
7. Anak ke
: ....................................................
8. Alamat Siswa
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
Pada tanggal
: ....................................................
: ....................................................
a. Ayah
: ....................................................
b. Ibu
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
a. Ayah
: ....................................................
b. Ibu
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
...................., ............20....
Pas Foto
3x4
Kepala Sekolah,
NIP
55
Nama Sekolah
: ................................
Kelas
: ................................
Alamat
: ................................
Semester
: 1 (Satu)
Nama
: ................................
Tahun Pelajaran
: ................................
Nomor Induk/NISN
: ................................
A.
Sikap
1. Sikap Spiritual
Deskripsi:
2. Sikap Sosial
Deskripsi:
B.
Mata Pelajaran
Pengetahuan
Angka Pred
Deskripsi
Keterampilan
Angka Pred
Deskripsi
Kelompok A
1
Pendidikan
Agama dan Budi
Pekerti
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan
56
No
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Matematika
Sejarah Indonesia
Bahasa Inggris
Pengetahuan
Angka Pred
Deskripsi
Keterampilan
Angka Pred
Deskripsi
Kelompok B
1
Seni Budaya
Pendidikan
Jasmani, Olah
Raga, dan
Kesehatan
Prakarya
2
3
Kelompok C
...
C.
...
Ekstra Kurikuler
No.
D.
Kegiatan Ekstrakurikuler
1.
Pendidikan Kepramukaan
2.
...............................
3.
...............................
Keterangan
Prestasi
No
Jenis Prestasi
Keterangan
1.
2.
3.
57
E.
Ketidakhadiran
Sakit
...... hari
Izin
...... hari
Tanpa Keterangan
...... hari
Mengetahui:
Orang Tua/Wali,
Wali Kelas,
.......................................
.......................................
NIP.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
.......................................
NIP.
58
KELUAR
Tanggal
Kelas yang
Ditinggalkan
NIP
Orang Tua/Wali,
__________, ___________
Kepala Sekolah,
NIP
Orang Tua/Wali,
__________, ___________
Kepala Sekolah,
NIP
Orang Tua/Wali,
59
KELUAR
Tanggal
Kelas yang
Ditinggalkan
: __________________
NO.
MASUK
Nama Siswa
_________________
_______, _________
Nomor Induk
_________________
Kepala Sekolah,
Nama Sekolah
_________________
_________________
_________________
NIP
Tahun Pelajaran
5
_________________
Nama Siswa
_________________
Nomor Induk
_________________
Nama Sekolah
_________________
_______,__________
Kepala Sekolah,
_________________
_________________
Tahun Pelajaran
5
_________________
NIP
60
NO.
MASUK
Nama Siswa
_________________
__________, _____
Nomor Induk
_________________
Kepala Sekolah,
Nama Sekolah
_________________
_________________
_________________
Tahun Pelajaran
5
_________________
NIP.
61
Nama Siswa
Nama Sekolah
Nomor Induk
No.
Prestasi yang
Pernah Dicapai
Kurikuler
Keterangan
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
Ekstra Kurikuler
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
Catatan
Lainnya
Khusus ................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
62
PETUNJUK PENGISIAN
Rapor merupakan ringkasan hasil penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang
dilakukan siswa dalam kurun waktu tertentu. Rapor dipergunakan selama siswa yang bersangkutan
mengikuti seluruh program pembelajaran di Sekolah Menengah Atas tersebut. Berikut ini petunjuk
untuk mengisi rapor:
1.
Identitas Sekolah diisi dengan data yang sesuai dengan keberadaan Sekolah Menengah Atas;
2.
3.
Rapor harus dilengkapi dengan pas foto berwarna (3 x 4) dan pengisiannya dilakukan oleh
Wali Kelas;
4.
Deskripsi sikap spiritual diambil dari hasil observasi terutama pada mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi pekerti, dan didukung oleh penilaian guru mata pelajaran lainnya;
5.
Deskripsi sikap sosial diambil dari hasil observasi terutama pada mata pelajaran PPKn dan
didukung oleh penilaian guru mata pelajaran lainnya;
6.
Deskripsi pada kompetensi sikap ditulis dengan kalimat positif (memotivasi) untuk butir-butir
nilai sikap yang sangat baik dan/ atau kurang baik;
7.
Capaian siswa dalam kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan ditulis dalam
bentuk angka pada skala 0- 100 dan kualifikasi (D-A) serta deskripsi singkat yang tertunggi
dan perlu peningkatan untuk masing-masing mata pelajaran;
8.
Deskripsi pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan ditulis dengan kalimat
positif meliputi capaian tertinggi dan terendah yang diperoleh siswa;
9.
Laporan Ekstrakurikuler diisi dengan nama dan nilai berdasarkan kegiatan ekstrakurikuler
yang diikuti oleh siswa;
10. Saransaran wali kelas diisi dengan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian siswa;
11. Prestasi diisi dengan prestasi yang dicapai oleh siswa dalam bidang akademik dan non
akademik pada kegiatan yang berkaitan dengan sekolah;
12. Ketidakhadiran diisi dengan data akumulasi ketidakhadiran siswa karena sakit, izin, atau tanpa
keterangan selama satu semester.
13. Tanggapan orang tua/wali adalah tanggapan atas pencapaian hasil belajar siswa.
14. Keterangan pindah keluar sekolah diisi dengan alasan kepindahan. Sedangkan pindah masuk
diisi dengan sekolah asal.
15. Predikat capaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan berdasarkan tabel sbb:
Skala
86 100
70 85
56 69
55
Predikat
Sangat baik (A)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (D)
63