Outline
Uji
Dalam
: 12 = 22
: 12 22
: (12 < 22)
: (12 > 22)
Pemilihan
tingkat kepentingan
(level of significance) .
Penentuan distribusi pengujian yang
digunakan.
Dalam uji dua variansi ini yang digunakan
adalah distribusi F yang merupakan suatu
distribusi sampling dengan sifat-sifat sebagai
berikut :
Distribusi F adalah distribusi sampling untuk
variabel s21/ s22 (rasio variansi sampel)
Seluruh nilai F > 0
Tidak simetris.
Terdapat perbedaan bentuk distribusi yang
tergantung pada ukuran sampelnya serta
banyaknya sampel pengamatan pada sampel
tersebut.
Nilai-nilai
Tingkat
Pendefinisian
Contoh
Untuk
Tujuan
Diasumsikan
Setelah
Sedangkan
7. Rasio Uji
2
s1 26,29
RU 2
2,656
98
s2
8. Pengambilan Keputusan
Karena RUF < 4,53 maka Ho : 12
= 22 diterima.
Hal
Seandainya
Pengambilan keputusan.
Karena RUF < 3.50 maka Ho : 12 = 22 diterima .
Penentuan
digunakan
Sesuai namanya maka distribusi ini
yang digunakan adalah distribusi t.
Pendefinisian daerah penolakan atau
daerah kritis.
Dalam menggunakan distribusi t untuk
pengujian ini derajat kebebasan df
ditentukan dengan rumus df = v = n -1,
dengan n adalah banyaknya pasangan
data.
Pernyataan aturan keputusan (Decission
Rule).
Rumus
sd
d d
sd / n
(d d )
i 1
1
dengan d adalahn perbedaan
nilai
pasangan data sebelum dan sesudah
diperlakukan
Pengambilan keputusan secara statistik :
Jika rasio uji berada di daerah penerimaan
maka hipotesis nol diterima dan jika
berada di daerah penolakan maka
hipotesis nol ditolak.
Contoh
Seorang
insinyur akan
mengevaluasi program baru untuk
menjalankan sebuah prosedur
pengelolaan basis data ( data base).
Jika
Suatu
Kedelapan
Kemudian
Rasio
Uji
d d
20
RU ttest
1,37
sd / n 4,14 / 8
Pengambilan
keputusan
Karena -2.365 < RUt < +2.365 maka
H0 : d = 0 diterima.
Pendefinisian
derah derah
penolakan atau daerah kritis.
Pernyataan aturan keputusan.
Perhitungan rasio uji adalah :
Rumus yang digunakan untuk rasio
uji adalah :
Jika 1 dan 2 telah diketahui,
RU ztest
x1 x2
1 2
n1 n2
Contoh
Sebuah
Dua
Dengan
Suatu
Suatu
Dengan
Rasio
uji
12 2 2
n1
n2
RU
200 2 180 2
46,43
35
36
x1 x2
12 2 2
n1
n2
Pengambilan
2800 2750
1,08
46,43
keputusan
Karena -1.96< RUz < 1.96 maka
H0 diterima.
Hal ini sama artinya bahwa tidak
ada perbedaan antara sistem
antenna 1 dan antenna 2.
Contoh
22
n1 n2
Derajat kebebasan
Derajat kebebesan adalah
derajat yang lebih kecil dari dua
sampel tersebut.
Contoh
Agen
Untuk
Di
Aturan keputusan
Tolak H0 dan terima H1 jika RUF >
3.39 dan jika tidak demikian terima
H0
Rasio uji
s1
62000 2
RU Ftest 2
3,745
2
32000
s2
Pengambilan keputusan
Karena RUF > 3.59 maka H0 di tolak
dengan sama artinya H1 : 12 22
diterima.
Uji t
Hipotesis
H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
Tingkat kepentingan = 0.05
Menggunakan distribusi t
Batas batas daerah kritis untuk
penolakan adalah = 0.05 maka /2
= 0.025 dari tabel F untuk = 0.025
dan df1 pembilang = v1 =9 dan df2
penyebut= v2 = 11 didapatkan
batas kritisnya = 2.262.
Aturan keputusan.
Tolak Ho dan terima H1 jik RUt < -2.62
atau RUt >2.62 jika tidak terima H0.
Rasio uji
RU t
x1 x2
2
s1 s2
n1 n2
595000 58000
2
62000 32000
10
12
0,692
Pengambilan keputusan
Karena - 2.262 < RUt < 2.262 maka
H0 diterima yang sama artinya dengan
klaim yang dinyatakan agen genset
tersebut benar.
Contoh
Dengan mengulang pada Contoh 1 di mana uji F
pada variansi menujukan bahwa 21 = 22 maka
uji t untuk meannya adalah sebagai berikut :
Hipotesis
H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
Tingkat kepentingan = 0.05
Menggunakan distribusi t
Batas-batas daerah penolakan atau daerah kritis
uji ujung ujung = 0.05 maka /2 = 0.025
derajat kebebasan didapatkan
df = n1 + n2 2 = 15.
Dari tabel maka akan didapatkan nilai sebagai
berikut ini : 2.131.
Contoh
TERIMA
KASIH