Anda di halaman 1dari 2

PERENCANAAN SEBAGAI PROSES DAN PROFESI

Fani Apriliani (201322050)


Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul Jakarta

Perencanaan Sebagai Proses


Sebelum Perang Dunia Kedua, para ahli di Benua Eropa dan Amerika banyak yang
beranggapan bahwa perencanaan diperlukan sebagai arahan untuk melakukan suatu tindakan.
Pengertian arahan ini cenderung menggambarkan perencanaan sebagai sebuah kata benda yang
bersifat statis dan tidak dinamis. Perencanaan sebagai arahan yaitu merupakan hasil dari suatu proses
yang disebut rencana atau plan.
Namun, setelah Perang Dunia Kedua, perencanaan sebagai plan mulai ditinggalkan karena
telah

menuai

berbagai

pertanyaan

dan

kritik

terkait

ketidakjelasan

masa

depan

pengimplementasiaannya (Meyerson and Banfield 1955; Altshuler 1965). Tepatnya, sejak era tahun
1960-an, plan mulai ditinggalkan dan perhatian lebih ditekankan pada perencanaan sebagai sebuah
proses (Davidoff, 1965; Dyckman, 1969; Faludi, 1973; Godschalk, 1974; Forester, 1980; Alexander,
1984; Friedmann, 1987).
Proses itu sendiri berarti suatu kegiatan yang berlangsung dalam tahapan-tahapan tertentu,
baik yang tertata secara sistematis maupun yang berlangsung secara alamiah. Menurut John Glasson
(1977), tahap-tahap perencanaan meliputi identifikasi persoalan, perumusan tujuan-tujuan umum
dan sasaran-sasaran yang lebih khusus, identifikasi pembatas-pembatas yang mungkin, proyeksi
mengenai keadaaan di masa mendatang, pencarian dan penilaian berbagai alternatif, penyusunan
rencana.
Dengan demikian, persepsi perencanaan sebagai proses menunjukkan bahwa perencanaan
tidak hanya terfokus pada akhir proses itu sendiri (hasil, rencana, plan), tetapi pada keseluruhan
proses kegiatan pengkajian yang ditata secara sistematis dimulai dari apa yang diharapkan atau
diinginkan sampai terwujudnya harapan dan keinginan tersebut. Beberapa pengertian perencanaan
sebagai berikut:

Perencanaan sebagai proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan


dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (Bintoro Tjokroaminoto).

Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang menyangkut
hal-hal yang akan dikerjakan di masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. (SP. Siagiaan)

Planning is process of human forethought and action based upon that thought (Chadwick,
1971).

Teori Perencanaan (TPL 202)


Novida Waskitaningsih, ST, MT, M.Sc.

Planning is the process of preparing a set of decisions for action in the future, directed at
achieving goals by preferable means (Dror, 1973).

Pada hakekatnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan


secara sistematis dan berkesinambungan atas sejumlah alternatif yang ada, mengenai sasaran dan
cara-cara yang akan dilaksanakan di masa mendatang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta
pemantauan dan penilaian hasil pelaksanaannya.

Perencanaan Sebagai Profesi


Perencanaan sebagai profesi (perencana) yaitu pekerjaan yang memberikan penafsiranpenafsiran untuk masa mendatang, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, potensi dan kendala yang ada, serta mewujudkannya ke
dalam suatu rencana. Merencanakan suatu daerah dari skala mikro sampai makro (site planning,
urban planning, regional planning) ataupun dari interest-nya (transportasi, tata guna lahan, ekonomi,
sosiologi, pariwisata, dan lain sebagainya).
Perencanaan sebagai profesi yang dinamik dan multisektor menuntut kemampuan akademik
dan keterampilan seorang perencana sehingga dapat aktif meningkatkan pembangunan negara.
Perencanaan sebagai profesi meliputi kemampuan mengetahui struktur spasial kota/tata ruang,
desain fisik kota, sistem perkotaan, dasar hukum tata ruang, penyusunan rencana dan evaluasi proyek,
menguasai teknik partisipatif dalam pengambilan keputusan, menganalisa informasi demografik,
kemampuan untuk mengatasi masalah dengan keseimbangan anatara kompetensi teknis, kreatifitas
dan pragmatis.
Profesi seperti penasihat (advisor) sebagai penyedia kemampuan ilmiah (pemikiranpemikiran) dan pengambil keputusan (decision maker) saling berinteraksi membentuk planning
agency (badan, lembaga). Perencanaan adalah apa yang dikerjakan agency tadi, misal memberi
nasihat ilmiah untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kebijakan yang akan
melibatkan peran advisor dan decision makers.

Sumber:
Faludi, Andreas. A Reader in Planning Theory. Pergamon Press, Oxford, 1984
Glasson, John. An Introduction to Regional Planning. Hucthinson and Co Publiser Ltd, London, 1974
Prasetyo, Irwan. Pengembangan untuk Profesi Perencanaan Kota dan Wilayah. IAP, Jakarta, tt
Sujarto, Djoko. Pengantar Planologi. Departemen Teknik Planologi, Bandung, tt
Website: Diakses pada tanggal 04 Oktober 2015 Pukul 16.00 WIB
http://teoper.blogspot.co.id/

Teori Perencanaan (TPL 202)


Novida Waskitaningsih, ST, MT, M.Sc.

Anda mungkin juga menyukai