Anda di halaman 1dari 2

TUGAS dr.

Darti
P
adabayidengankatarakkongenitalakanterlihatbercakputihdidepanpupilyangdiseb
utsebagaileukokoria(pupilberwarnaputih).

Setiapbayidenganleukokoriasebaiknyadipikirkandiagnosisbandingnyasepertiretin
oblastorrma,endoftalmitis,fibroplasiretrolental,hiperplastikvitreusprimer,danmiopi
atinggidisampingkataraksendiri
Katarakkongenitalmerupakankatarakperkembangansehinggaselselatauseratlensamasihmudadanberkonsistensicair.

Umumnyatindakanbedahdilakukandengandisisiolentisatauekstraksilinear.

Tindakanbedahbiasanyadilakukanpadausia2bulahuntukmencegahambliopiaeksanopsia.

P
ascabedahpasienmemerlukankoreksiuntukkelainanrefraksimatanyayangtelahmenjadi
afakia

Katarak Kongenital
Disisio Lentis
tindakan bedah pada disisio lentis adalah dengan menusuk atau merobek kapsul anterior lensa
dengan harapan badan lensa yang cair keluar. Bahan lensa yang keluar akan mengalir
bersama cairan mata(aquous humor) atau difagositosis oleh makrofag. Setelah terjadi
absorbsi sempurna, maka mata menjadi afakia atau tidak mempunyai lensa lagi.
1. Ekstraksi Linear
Ekstraksi Linear dibuat insisi pada kornea dan dilakukan robekan pada kapsul anterior lensa.
Dimasukkan sendok Daviel kedalam bilik mata atau lensa kemudian lensa dibersihkan dari
bahan lensa yang berada didalam kapsul. Pada saat sekarang untuk mengeluarkan badan lensa
dapat dilakukan dengan aspirasi. selanjutnya luka kornea dapat dijahit kemnali. Bila ada
bahan lensa yang masih tertinggal diharapkan seperti pada disisio lentis yaitu sisa lensa ini
akan keluar bersama cairan mata dan difagsitosis.
Penanganan :
Katarak kongenital harus dilakukan operasi/bedah.
Pencegahan :

Pada katarak kongenital total makula ini tidak boleh mendapat rangsangan. Makula ini tidak
akan berkembang sempurna hingga walaupun dilakukan ekstraksi katarak maka visus
biasanya tidak akan mencapai 5/5. Hal ini disebut ambliopia sensoris (amblyopia ex anopsia).
Katarak kongenital dapat menimbulkan komplikasi lain berupa nistagmus dan strabismus.
Serta pada bedah disisio lentis ini harus menghindari terjadinya uveitis atau glaukoma
sekunder. Bila bahan lensa tidak diabsobsi sempurna maka akan terbentuk katarak sekunder.
pada menghindari terjadinya uveitis, glaukoma dan katarak sekunder.
Pengobatan :
Katarak Kongenital dapat diobati dengan cara melakukan operasi/bedah. Operasi katarak
kongenital dilakukan bila reflek fundus tidak tampak. Biasanya bila katarak bersifat total,
operasi dapat dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih atau bila telah dapat dilakukan
pembiusan.
Tindakan Operasi katarak kongenital yaitu : Disisio atau ekstraksi linear dan ektraksi dengan
fakoemulsifikasi.
Pda umumnya tindakan bedah / operasi dilakukan dengan disisio lentis atau ekstraksi linear.
Tndakan bedah ini biasa dilakukan pada usia 2 bulan untuk mencegah ambliopia eksanopsia.
Pasca bedah pasien memerlukan koreksi untuk kelainan refraksi matanya yang telah menjadi
afakia.
Keterangan :
Katarak kongenitalis adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir (atau beberapa
saat kemudian). Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara
autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh: Infeksi kongenital, seperti campak Jerman
Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia. Faktor resiko terjadinya
katarak kongenitalis adalah: penyakit metabolik yang diturunkan riwayat katarak dalam
keluarga infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan. Katarak Kongenital
adalah katarak yang telah timbul sejak lahir. Katarak Kongenital dianggap sering ditemukan
pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang menderita penyakit misalnya diabetes melitus.
Kekeruhan pada katarak kongenital dijumpai dalam berbagai bentuk dan gambaran
morfologik. Congenital, merupakan katarak yang terjadi sejak bayi lahir dan berkembang
pada tahun pertama dalam hidupnya. Jenis katarak ini sangat jarang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai