Anda di halaman 1dari 2

NAMA

: ASNI TAFRIKHATIN

NIM

: 15721251001

Prodi

: Pascasarjana P. Teknik Elektro


RINGKASAN
LANDASAN PENELAAH ILMU

A. Pendahuluan
Kegiatan keilmuan dan pengembangan ilmu memerlukan objektivitas dan nilai
nilai kehidupan manusia.
B. Hubungan Ilmu dengan Nilai-Nilai Hidup
Pertimbangan nilai pada ilmu menurut ilmuwan dibedakan menjadi dua golongan
yaitu sebagai berikut.
1. Nilai kebenaran dengan mengesampingkan nilai-nilai metafisik. Ilmuwan yang
memandang ilmu pengetahuan harus bebas nilai adalah sebagai berikut.
a. Jacob Brownski : Tujuan pokok ilmu adalah mencari sesuatu yang benar
tentang dunia.
b. Victor Reisskop : Tujuan ilmu adalah mencapai pemahaman terhadap sebab
dan kaidah tentang proses ilmiah.
c. Carl G Hempel dan Paul Oppenheim : Tidak hanya menjawab apa, tetapi
mengapa.
d. Maurice Richter : Tujuan ilmu adalah memperoleh pengetahuan yang
digeneralisasi, dan distematisasi mengenal dunia ilmiah.
Tujuan pokok ilmu pengetahuan adalah kaidah baru atau penyempurnaan
kaidah-kaidah
2. Nilai-nilai etik dan kegunaan untuk melengkapi pertimbangan nilai kebenaran.
Ilmuwan yang berpandangan bahwa ilmu pengetahuan harus taut nilai adalah:
a. Francis Bacon : ilmu pengetahuan merupakan kekuasaan
b. Daoed Yoesoef : ilmu pengetahuan merupakan suatu kebenaran sendiri
c. Soeroso H Prawirohardjo :
1) Myrdal : ilmu ekonomi telah menjadi terlalu matematik, steril dan tidak
realistic.
2) Bacan : ilmu-ilmu social harus mempunyai komitmen pada usaha untuk
membangun dunia dan merumuskan metode yang cocok untuk
menyelesaikan persoalan.
d. CA van Peursen : perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari teori
pengetahuan, teknik, dan etik.

Hanya dengan menjaga jarak antara ilmu dan ideology, maka pertimbangan etik bagi
ilmu pengetahuan menjadi mungkin dilakukan demi kepentingan masyarakat.
Perkembangan ilmu pengetahuan atas dasar pertimbangan ilmu static dan ilmu dinamik.
Soejomo Soemargono berpendapat bahwa segi static ilmu adalah ciri sistem tercermin
dalam metode ilmiah, sedangkan segi dinamik adalah semacam pedoman, asas-asas
yang perlu diperhatikan oleh para ilmuwan dalam kegiatan ilmiahnya. Jujun
Suriasumantri berpendapat bahwa pengetahuan memiliki tiga landasan yaitu:
a. Ontologis : apa yang ingin diketahui atau denagn kata lain merupakan suatu
pengakajian mengenai teori tentang ada.
b. Epistemology : proses yang terlibat dalam memperoleh pengetahuan
c. Dasar aksiologis ilmu : manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang
didapatkannya.
Ilmu itu bersifat netral, tidak mengenal sifat baik dan buruk, manusialah yang
menentukan. Dilihat dari ontologis, ilmu memiliki bentuk-bentuk pengetahuan. Ilmu
mempelajari problem-problem yang telah diketahui atau yang ingin diketahui yang tidak
terselasaikan dalam pengetahuan sehari-hari.
William H Harried an Judith S Levey menjelaskan ilmu menunjuk pada kumpulan
yang teratur tentang alam kodrat baik yang hidup dan tidak hidup. Dari beberapa
pendapat para ahli dapat disimpulakn ontology ilmu adalah ciri-ciri yang essensial dari
objek ilmu yang berlaku umum, artinya dapat berlaku juga bagi cabang-cabang ilmu
yang lain.
Asumsi dasar adalah anggapan yang merupakan dasar dan titik tolak bagi kegiatan
setiap cabang ilmu pengetahuan. Asumsi dasar ada dua macam yaitu mengambil dan
postulat (kebenaran apriori) dan mengambil dari teori sarjana terdahulu. Asumsi
dasarkeilmuan, Harsojo menyebutkan tentang macamnya dalam karangan Apakah
Ilmu itu dan Ilmu Gabungan tentang Tingkah Laku Manusia :
a. Dunia itu ada dan kita dapat mengetahui bahwa dunia itu benar ada
b. Dunia empiris itu dapat diketahui oleh manusia melalui panca indra
c. Fenomena-fenomena yangt erdapat di dunia ini berhubungan satu sama lain
secara kausal.

Anda mungkin juga menyukai