C.
-
E.
a.
f.
Fibrilasi Atrial
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listrik jantung yang mengganggu atrial. Gangguan
impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan memompa darah secara
tidak efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah menuju ke
serambi (ventrikel). Fibrilasi atrial biasanya terkait dengan banyak gangguan jantung lainnya,
termasuk kardiomiopati, koroner, hipertropi ventrikel, dll.
g.
Inflamasi Jantung
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis), selaput yang
menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam (endokarditis). Inflamasi jantung dapat
disebabkan oleh racun maupun infeksi.
h.
Kelainan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung. Kelainan katup
jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis),
kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi
sebagai bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan.
F. Pencegahan Aritmia Jantung
1.
Dengan Pola Hidup Sehat
Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dan stroke dimulai dengan
memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor risiko sehingga mengurangi peluang terkena
penyakit tersebut.
a.
Hindari obesitas atau kegemukan dan kolesterol tinggi. Dengan mengkonsumsi lebih
banyak sayuran, buah-buahan, padi-padian, makanan berserat lainnya dan ikan. Kurangi daging,
makanan kecil (cemilan), dan makanan yang berkalori tinggi dan banyak mengandung lemak
jenuh lainnya.
b.
Berhenti merokok, juga hindari asap rokok dari lingkungan. Merokok menyebabkan
elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri,
dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok
mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi
dibanding dengan bukan perokok.
c.
Kurangi minum alkohol. Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung,
mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri.
d.
Lakukan Olahraga atau aktivitas fisik. Olahraga dapat membantu mengurangi bobot badan,
mengendalikan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko
lain terkena jantung dan stroke.
e.
Kendalikan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah. Hipertensi merupakan faktor utama
terkena stroke dan juga penyakit jantung koroner. Diabetes juga meningkatkan risiko stroke 1,5 - 4
kali lipat, terutama apabila gula darahnya tidak terkendali.
f.
Hindari penggunaan obat-obat terlarang seperti heroin, kokain, amfetamin, karena obatobatan narkoba tersebut dapat meningkatkan risiko stroke 7 kali lipat dibanding dengan yang
bukan pengguna narkoba.
2.
Khasiat tersebut dapat mencegah risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Dosis : 2-3 buah yang
matang
c. Bawang Putih (Allium sativum)
Khasiat : melancarkan sirkulasi darah, antikoagulan (mencegah pembekuan darah), menurunkan
kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah
sistem kekebalan.
d. Bawang Bombay (Allium cepa)
Berkhasiat mencegah pengumpalan darah, menurunkan kadar lemak darah, menurunkan kadar
gula darah dan menurunkan tekanan darah.
e. Jamur Kuping hitam (Auricularia auricula)
Khasiat : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.
f. Rumput laut (Laminaria japonica)
Khasiat : mencegah penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah
tinggi.
g. Terung Ungu (Solanum melongena L.)
Khasiat : mencegah aterosklerosis (penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah), mencegah
meningkatnya kolesterol darah, menurunkan ketegangan saraf.
h. Jantung pisang
Khasiat : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.
i.
Bunga Mawar (Rosa chinensis)
Khasiat : melancarkan sirkulasi darah, menetralkan racun. Dosis pemakaian: 3-10 g bunga kering
G. Pengobatan Aritmia Jantung
a.
Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
Menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan tipe atau sumber
disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.
2.Monitor Holter
Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dimana disritmia
disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia
3.Foto dada
Dapat menunjukkanpembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel
atau katup
4.Scan pencitraan miokardia
Dapat menunjukkan area iskemik/kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi konduksi
normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.
5. Tes stres latihan
Dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan disritmia.
6. Elektrolit
Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat mnenyebabkan
disritmia.
7. Pemeriksaan obat
Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan atau dugaan interaksi obat