Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Aritmia Jantung


Aritmia Jantung adalah keadaan dimana jantung kita memompa darah tidak teratur, bisa jadi
lebih cepat atau lambat. Pada keadaan normal dan istirahat, jantung orang dewasa akan berdenyut
secara teratur antara 60 100 detak/menit.
B.
-

Gejala Gejala Aritmia Jantung


Getaran jantung
Pusing
Sesak nafas atau nyeri dada
Demam

C.
-

Tanda Tanda Aritmia Jantung


Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi )
Nadi mungkin tidak teratur
Defisit nadi
Bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun
Kulit pucat, sianosis, berkeringat
Edema
Haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat
Disorientasi, bingung, perubahan pupil
Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah
Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan atau kedalaman pernafasan
Bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi)
Kemerahan kulit (reaksi obat)
Inflamasi
Kehilangan kekuatan

D. Sebab Sebab Aritmia Jantung


Pemakaian obat obatan antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia
lainnya
Alkohol yang berlebihan
Kadar hormon tiroid yang berlebihan
Tingkat oksigen darah yang rendah
Stress
Merokok
Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena
infeksi)
Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya
iskemia miokard, infark miokard.
Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)
Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama
jantung
Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.

Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)


Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)
Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung
Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung)

E.
a.

Komplikasi dari Aritmia Jantung


Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena endapan plak (lemak,
kolesterol dan buangan sel lainnya) sehingga menghambat dan menyumbat pasokan darah ke selsel otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi pada dinding arteri
jantung, maka disebut penyakit jantung koroner atau penyakit jantung iskemik.
Aterosklerosis dimulai dari adanya lesi dan retakan pada dinding pembuluh darah,
terutama karena adanya tekanan kuat pada pembuluh jantung.Pada tahap berikutnya, tubuh
berusaha memulihkan diri dengan menempatkan zat-zat lemak ke dalam pembuluh darah untuk
menutup keretakan. Lambat laun, karena proses peretakan dan penutupan yang berulang, zat-zat
lemak itu bisa menutup pembuluh jantung.
b.
Infark Miokard Akut
Infark miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan pada arteri koroner. Otototot jantung yang tidak tersuplai darah akan mengalami kerusakan atau kematian mendadak.
c.
Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan atau gangguan otot jantung sehingga menyebabkan
dinding-dinding jantung tidak bergerak sempurna dalam menyedot dan memompa darah.
Penderita kardiomiopati seringkali berisiko terkena arritmia dan gagal jantung mendadak.
d.
Penyakit Jantung Rematik
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena demam rematik, yang
disebabkan oleh bakteri streptokokus.
e.
Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efektif ke
seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan karena berhenti bekerja, namun karena tidak
memompa sekuat yang seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan
bagian tubuh lainnya.

f.

Fibrilasi Atrial
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listrik jantung yang mengganggu atrial. Gangguan
impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan memompa darah secara
tidak efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah menuju ke
serambi (ventrikel). Fibrilasi atrial biasanya terkait dengan banyak gangguan jantung lainnya,
termasuk kardiomiopati, koroner, hipertropi ventrikel, dll.
g.
Inflamasi Jantung
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis), selaput yang
menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam (endokarditis). Inflamasi jantung dapat
disebabkan oleh racun maupun infeksi.
h.
Kelainan Katup Jantung

Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung. Kelainan katup
jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis),
kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi
sebagai bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan.
F. Pencegahan Aritmia Jantung
1.
Dengan Pola Hidup Sehat
Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dan stroke dimulai dengan
memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor risiko sehingga mengurangi peluang terkena
penyakit tersebut.
a.
Hindari obesitas atau kegemukan dan kolesterol tinggi. Dengan mengkonsumsi lebih
banyak sayuran, buah-buahan, padi-padian, makanan berserat lainnya dan ikan. Kurangi daging,
makanan kecil (cemilan), dan makanan yang berkalori tinggi dan banyak mengandung lemak
jenuh lainnya.
b.
Berhenti merokok, juga hindari asap rokok dari lingkungan. Merokok menyebabkan
elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri,
dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok
mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi
dibanding dengan bukan perokok.
c.
Kurangi minum alkohol. Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung,
mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri.
d.
Lakukan Olahraga atau aktivitas fisik. Olahraga dapat membantu mengurangi bobot badan,
mengendalikan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko
lain terkena jantung dan stroke.
e.
Kendalikan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah. Hipertensi merupakan faktor utama
terkena stroke dan juga penyakit jantung koroner. Diabetes juga meningkatkan risiko stroke 1,5 - 4
kali lipat, terutama apabila gula darahnya tidak terkendali.
f.
Hindari penggunaan obat-obat terlarang seperti heroin, kokain, amfetamin, karena obatobatan narkoba tersebut dapat meningkatkan risiko stroke 7 kali lipat dibanding dengan yang
bukan pengguna narkoba.
2.

Dengan Tumbuhan Obat


Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit jantung
dan stroke mempunyai efek melancarkan sirkulasi darah dan sebagai antikoagulan yaitu mencegah
penggumpalan darah, karena penyakit jantung dan stroke penyebab utamanya adalah gangguan
pada pembuluh darah.
Beberapa jenis tumbuhan Obat dan bahan alami yang dapat digunakan untuk mencegah
dan mengatasi Penyakit Jantung dan Stroke antara lain :
a. Daun dewa (Gynura segetum)
Khasiat : sebagai anticoagulant, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan
membersihkan racun.
Bagian yang dipakai adalah daun dan umbinya. Dosis yang dianjurkan yaitu 15-30 gram daun
segar dan 6-10 gram umbinya.
b. Mengkudu (Morinda citrifolia)
Khasiat : menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah tinggi.

Khasiat tersebut dapat mencegah risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Dosis : 2-3 buah yang
matang
c. Bawang Putih (Allium sativum)
Khasiat : melancarkan sirkulasi darah, antikoagulan (mencegah pembekuan darah), menurunkan
kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah
sistem kekebalan.
d. Bawang Bombay (Allium cepa)
Berkhasiat mencegah pengumpalan darah, menurunkan kadar lemak darah, menurunkan kadar
gula darah dan menurunkan tekanan darah.
e. Jamur Kuping hitam (Auricularia auricula)
Khasiat : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.
f. Rumput laut (Laminaria japonica)
Khasiat : mencegah penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah
tinggi.
g. Terung Ungu (Solanum melongena L.)
Khasiat : mencegah aterosklerosis (penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah), mencegah
meningkatnya kolesterol darah, menurunkan ketegangan saraf.
h. Jantung pisang
Khasiat : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.
i.
Bunga Mawar (Rosa chinensis)
Khasiat : melancarkan sirkulasi darah, menetralkan racun. Dosis pemakaian: 3-10 g bunga kering
G. Pengobatan Aritmia Jantung
a.
Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
Menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan tipe atau sumber
disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.
2.Monitor Holter
Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dimana disritmia
disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia
3.Foto dada
Dapat menunjukkanpembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel
atau katup
4.Scan pencitraan miokardia
Dapat menunjukkan area iskemik/kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi konduksi
normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.
5. Tes stres latihan
Dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan disritmia.
6. Elektrolit
Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat mnenyebabkan
disritmia.
7. Pemeriksaan obat
Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan atau dugaan interaksi obat

contoh digitalis, quinidin.


8. Pemeriksaan tiroid
Peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum dapat menyebabkan.meningkatkan
disritmia.
b. Penatalaksanaan Medis
1.
Terapi medis
Obat-obat antiaritmia
2. Terapi mekanis
a. Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk
menghentikan disritmia
yang memiliki kompleks GRS,
biasanya
merupakan prosedur elektif.
b. Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan
gawat darurat.
c. Defibrilator kardioverter implantabel : suatu alat untuk mendeteksi
dan
mengakhiri
episode takikardi ventrikel yang mengancam
jiwa atau pada
pasien yang resiko
mengalami fibrilasi
ventrikel.
d. Terapi pacemaker : alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus
listrik berulang ke otot
jantung untuk mengontrol frekuensi
jantung.

Anda mungkin juga menyukai