Bawang dayak mengandung senyawa-senyawa yang meliputi alkaloid, glikosida,
flavonoid, fenolik, triterpenoid/steroid dan antrakuinon. Pada penelitian Kuntorini 26 menyatakan
kandungan antioksidan tersebut akan mencapai kadar puncak pada umbi bawang dayak yang berusia 12 minggu setelah tanam (mst). Penelitian sebelumnya pada senyawa bioaktif yang terdapat di dalam tanaman segenus bawang dayak yaitu Eleutherine americana diperoleh hasil isolasi beberapa naftokuinon, naftalene dan turunannya seperti hongconin, elecanacin, eleuthoside B, Isoeleutherine, eleutherin, eleutherol, eleutherinoside A. Lebih lanjut lagi, tanaman ini diketahui memiliki aktivitas antistafilokokus, aktivitas anti-HIV dan menghambat proliferasi sel K562 (erythroleukimia manusia). 27,28,29,30