Jawab :
Para ulama berbeda pendapat mengenai orang yang dengan sengaja tak berpuasa atau berpuasa
tapi membatalkannya tanpa udzur syari, misalnya sakit atau dalam perjalanan. Ada dua
pendapat sbb; Pertama, pendapat jumhur ulama yang mengatakan orang tersebut wajib
mengqadha`. Dalam kitab Rahmatul Ummah fi Ikhtilafil A`immah disebutkan,Mereka [Imam
Abu Hanifah, Malik, Syafii, dan Ahmad] sepakat bahwa orang yang sengaja makan atau minum
pada siang hari pada bulan Ramadhan sedang dia dalam keadaan sehat dan mukim (tak dalam
perjalanan), maka dia wajib mengqadha`... (M. Abdurrahman Ad Dimasyqi, Rahmatul Ummah fi
Ikhtilafil A`immah, hlm. 93).
Dalil wajibnya qadha` adalah hadits dari Abu Hurairah RA yang diriwayatkan Imam Dawud
mengenai seorang laki-laki yang menggauli istrinya pada siang hari bulan Ramadhan. Pada
ujung hadits, Rasulullah SAW bersabda, Dan berpuasalah satu hari [sebagai gantinya] dan
mintalah ampun kepada Allah [wa shum yauman wastighfirillaah]. (HR Abu Dawud, no 2393).
Jumhur ulama mengatakan hadits ini merupakan dalil yang menunjukkan wajibnya qadha` bagi
orang yang sengaja berbuka (membatalkan puasanya) tanpa udzur syari. (Imam Shanani,
Subulus Salam, 2/164; Said Al Qahthani, Al Shiyam fil Islam, hlm. 288; Ahmad Huthaibah, Al
Jami li Ahkam Al Shiyam, hlm. 138).
Kedua, pendapat sebagian ulama, seperti Imam Ibnu Hazm dan Imam Ibnu Taimiyyah, yang
mengatakan bahwa qadha` tidak disyariatkan bagi orang tersebut. Dalilnya, hadits dari Abu
Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,Barangsiapa berbuka pada satu hari dari bulan
Ramadhan tanpa suatu rukhsah yang diberikan Allah kepadanya maka dia tak akan dapat mengqadha`nya dengan puasa satu tahun (lam yaqdhi anhu shiyaam ad dahr). (HR Abu Dawud, no
2396; Ibnu Majah no 1672; Ad Darimi 2/10; Ahmad, 2/376).
Dalil lainnya, pendapat sebagian shahabat seperti Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khaththab, Ali
bin Abi Thalib, Ibnu Masud, dan Abu Hurairah yang tak mewajibkan qadha` bagi orang yang
sengaja berbuka tanpa udzur syari. (Ibnu Hazm, Al Muhalla, 2/359; Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al