Anda di halaman 1dari 14

Analisis & Perancangan Sistem

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis &
Perancangan Sistem

Disusun oleh :
Gilang Noor Alamsyah (0113U463)
Kelas I

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2015-2016

SOAL 1
a. Bagaimana proses pengembangan system pada suatu perusahaan serta
gambarkan proyeksi pengembangan system tersebut dengan model
capability maturity.
The Capability Maturity Model (CMM) adalah framework untuk mengukur tingkat
kematangan pengembangan sistem informasi dan manajemen proses dan produk suatu
organisasi. CMM terdiri dari lima tingkat perkembangan.
Framework CMM untuk sistem dan perangkat lunak informasi bermaksud untuk
membantu organisasi meningkatkan kematangan dari proses pengembangan sistem. CMM
dibagi menjadi lima tingkatan kematangan yang mengukur kualitas dari proses
pengembangan sistem dan perangkat lunak organisasi (setiap level menjadi pra-syarat bagi
level sesudahnya).
Nilai-nilai yang dilihat dalam pengukuran CMM antara lain: (1) Apa yang akan
diukur (Parameter); (2) Bagaimana cara mengukurnya (Metode); (3) Bagaimana standar
penilaiannya (Skala penilaian); (4) Bagaimana Interpretasinya (Bagi Manusia).

Level 1 Initial
Hampir setiap organisasi memulai dari level yang seringkali disebut anarki atau
kekacauan (chaos) ini. Pengembangan system tidak menggunakan proses yang terstruktur
dan tiap developer menggunakan alat dan metodenya masing-masing. Pada tahap ini
umumnya proses tidak dapat diprediksi, tidak berulang, sering mengalami krisis, overbudget, dan gagal mencapai target waktu. Ciri-ciri dari fungsi initial adalah tidak ada
manajemen proyek, tidak adanya quality assurance, tidak adanya mekanisme manajemen
perubahan (change management), tidak ada dokumentasi, adanya seorang ahli yang tau
segalanya tentang perangkat lunak yang dikembangkan, dan sangat bergantung pada
kemampuan individual.
Level 2 Repeatable
Proses dan praktek manajemen proyek pengembangan system telah dirancang untuk
melacak biaya proyek, jadwal, dan kegunaan dari sistem. Pada tahap ini, fokus ditekankan
pada manajemen proyeknya, bukan pada pengembangan sistem (pengembangan sistem
bervariasi untuk tiap proyek). Kesuksesan dan kegagalan masih bergantung pada kemampuan
dan pengalaman dari tim yang mengerjakan proyek. Walaupun begitu, telah terdapat usaha
untuk mengulang keberhasilan proyek sebelumnya, dan manajemen proyek yang efektif pun
akhirnya menjadi pondasi bagi standardisasi proses level berikutnya.
Ciri-ciri dari fungsi repeatable adalah kualitas perangkat lunak mulai bergantung
pada proses bukan pada orang, ada manajemen proyek sederhana, ada quality assurance
sederhana, ada dokumen sederhana, ada software configuration management sederhana, tidak
adanya knowledge management, tidak adanya komitmen untuk selalu mengikuti SDLC
dalam kondisi apapun, tidak adanya stastikal control untuk estimasi proyek dan rentan
perubahan struktur organisasi.
Level 3 Defined
Proses pengembangan sistem standar (umumnya disebut metodologi) telah dimiliki
atau dikembangkan dan telah digunakan secara terintegrasi melalui unit sistem atau

pelayanan informasi organisasi. Sebagai hasilnya, hasil dari setiap proyek menjadi lebih
konsisten, dokumentasi serta penyampaian yang berkualitas tinggi, dan proses menjadi lebih
stabil, mampu diprediksi (predictable), dan berulang (repeatable).
Ciri-ciri dari level Defined adalah SDLC sudah ditentukan, ada komitmen untuk
mengikuti SDLC dalam keadaan apapun, kualitas proses dan produk masih bersifat kualitatif
atau hanya perkiraan saja, tidak menerapkan Activity Based Costing, dan tidak adanya
mekanisme umpan balik yang baku.
Level 4 Managed
Telah memiliki tujuan yang terukur untuk kualitas dan produktivitas. Ukuran
mendetail mengenai proses pengembangan proses standar dan kualitas produk telah
dikumpulkan secara rutin dan disimpan dalam database. Pada tahap ini manajemen lebih
proaktif dalam melihat masalah pengembangan sistem. Jadi walaupun proyek menemui
masalah atau isu yang tidak diperkirakan, proses masih akan dapat disesuaikan berdasarkan
efek dari kondisi yang mampu diprediksi dan terukur.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut, sudah ada Activity Based Costing dan digunakan
untuk estimasi proyek berikutnya, proses penilaian kualitas perangkat lunak dan proyek
bersifat kuantitatif, terjadi pemborosan biaya untuk pengumpulan data karena proses
pengumpulan data masih dilakukan secara manual, cenderung belum jelas disebabkan karena
manusia ketika diperhatikan perilakuknya cenderung berubah, tidak ada mekanisme
pencegahan defect dan adanya mekanisme umpan balik.
Level 5 Optimized
Proses pengembangan sistem terstandarisasi secara kontinu dimonitor dan
ditingkatkan berdasarkan ukuran dan analisa data di level 4. Setiap pembelajaran yang ada
disebarluaskan pada seluruh bagian organisasi dengan penekanan pada penurunan
ketidakefisienandalam proses pengembangan sistem ketika menjaga kestabilan kualitas.
Sebagai kesimpulan, organisasi telah menjadikan peningkatan proses pengembangan sistem
yang kontinu bagian dari dirinya.

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut, Pengumpulan data secara automatis, adanya


mekanisme pencegahan defect, adanya mekanisme umpan balik yang sangat baik, dan
adanya peningkatan kualitas dari SDM dan juga peningkatan kualitas proses.
Kegunaan CMM

Untuk menilai tingkat kematangan sebuah organisasi pengembang perangkat lunak;

Untuk menyaring kontraktor yang akan menjadi pengembang perangkat lunak;

Untuk memberikan arah akan peningkatan organisasi bagi top management di dalam
sebuah oragnisasi pengembang perangkat lunak;

Sebagai alat bantu untuk menilai keunggulan kompetitif yang dimiliki sebuah perusahaan
dibandingkan perusahaan pesaingnya.

b. Jelaskan dan uraikan prinsip-prinsip dalam suatu sitem


Ketersediaan, meliputi:
1. Dokumentasi data lengkap, dimana setiap aktifitas bisnis dapat terekam dalam sebuah
sistem informasi. Meminimalkan kegagalan sistem, mencegah agar sistem tersebut dapat
berjalan sesuai dengan harapan.
2. Keamanan
Pemberian password, salah satu bentuk keamanan sebuah sistem, diperlukan security
password untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan data.
Posisi komputer yang aman, hal ini lebih mengarah tentang tata letak komputer dan
jaringan.
Pasang alarm keamanan, untuk mencegah pencurian perangkat keras. Seperti:monitor,
cpu, dll.
Data control, pemantauan data secara rutin dapat mengurangi resiko masalah keamanan
data yang disimpan pada sebuah sistem.
3. Dapat dipelihara
Pengukuran kinerja sistem dan peninjauan berkala sistem, dua hal ini saling
berhubungan.Karena peninjauan sistem secara rutin dapat digunakan untuk memantau

data sekaligus mengukur kinerja sistem yang sedang berjalan. Sehingga manajemen
sistem informasi data mengetahui apa yang akan dilakukan terhadap sistem tersebut
kedepannya.
4. Integritas
Verifikasi data, proses pengecekan data saat data dimasukkan hingga keluar menjadi
sebuah informasi.Verifikasi data membutuhkan waktu dan tenaga, yang dilakukan oleh
manajemen sistem.
Pengecekan data rangkap, untuk mengurangi redundansi data (data rangkap) perlu
dilakukan secara bertahap. Bisa juga dikategorikan sebagai data control. Hanya saja hal
ini bertujuan untuk memanajemen sistem database.

c. Jelaskan aktivitas siklus pada pengembangan system


1. Perencanaan
- Me-Review (Peninjauan) permintaan proyek
- Meprioritaskan permintaan proyek
- Mengalokasikan sumberdaya
- Membentuk tim pengembangan proyek
2. Analisis
- Melakukan investigasi permulaan
- Melakukan analisis kegiatan secara rinci:
Studi sistem yang paling mutakhir
Menentukan kebutuhan users
Merekomendasikan solusi
3. Desain
- Memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, apabila diperlukan
- Mengembangakan rincian system
4. Implementasi
- Mengembangkan program, apabila diperlukan
- Memasang (Install) dan mentes sistem baru
- Melatih users
- Merubah ke sistem baru
5. Dukungan
- Melakukan tinjauan sistem sesudah implementasi (post-implementation system
-

review)
Mengidentifikasi kesalahan dan peningkatan
Memantau (monitor) kinerja system

SOAL 2
Analisis

system adalah suatu proses pemecahan masalah yang dapat

diuraikan dalam pencapaian tujuan.


a. Sebutkan dan uraikan pendekatan-pendekatan dari analisis sitem
Perbandingan Metode Ilmiah yang sudah sejak lama
ada dengan Pendekatan Sistem sebagai
Metode Ilmiah Baru
Metode Ilmiah

Pendekatan Sistem

yang Sudah Ada

Sebagai Metode Ilmiah Baru

1. Merupakan paradigma berpikir yang 1. Merupakan paradigma berpikir yang


mempuyai

landasan

ontologis,

epistemologis dan aksiologis.


2. Dalam

proses

kegiatan

cara

landasan

ontologis,

epistemologis dan aksiologis.


memper- 2. Dalam proses kegiatan memper- gunakan

gunakan logika deduktif dan induktif


3. Merupaan

mempuyai

berpikir

memecakan masalah
4. Bersifat atomistik

logika deduktif dan induktif

untuk 3. Merupakan

cara

untuk

memecakan

masalah
4. Bersifat holistik

5. Bersifat analistis, berorientasi pada 5. Bersifat analistis, sistematik dan sistemik,


pemecahan masalah sampai tuntas
6. Berorientasi pada proses

berorientasi pada kebijakan


6. Berorientasi pada keluaran

7. Penerapannya ditujukan kepada hal-hal 7. Penerapannya ditujukan kepada hal-hal


yang lebih bersifat teknis

yang lebih bersifat kompleks dan rumit

8. Dalam organisasi sering digunakan 8. Dalam organisasi sering digunakan untuk


untuk keputusan para pelaksana

keputusan para pengambil keputusan


9. Proses kegiatan terdiri atas:

a. Perumusan masalah
9. Proses kegiatan terdiri atas:

b. Penelitian

a. Perumusan masalah

c. Penilaian

b. Penyusunan kerangka berpikir

d. Penelaahan

c. Perumuan hipotesis

e. Pemeriksaan

d. Pengujian hipotesis

f. Pelaksanaan

e. Penarikan kesimpulan

10.Bersifat vertikal

10. Bersifat vertikal

b. Bagaimana menguraikan atau mengidentifikasi suatu masalah proyeksi


analisis system.
1. Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang
sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai pengetahuan
tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi, sehingga dapat mengidentifikasi
penyebab terjadinya masalah ini.
Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan mengkaji ulang
terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang
telah ditemukan oleh analis sistem di tahap perencanaan sistem.
2. Mengidentifikasi Titik Keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus
mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik keputusan
menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi.
Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik
keputusan penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya di titik-titik keputusan
tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen
paperwork flow atau form flowchart bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.
3. Mengidentifikasi Personil-Personil Kunci

Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi


terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik
yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah
tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada
bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja (job description).

c. Jelaskan

bagaimana seorang analisis system melakukan tahapan

perencanaan proyek
1. Perencanaan Proyek
Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan
sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan
memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi sumber daya untuk
melaksanakan kegiatan (Imam Soeharto, 1997).Secara garis besar, perencanaan berfungsi
untuk meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu penjadwalan, anggaran dan mutu.
Pengertian di atas menekankan bahwa perencanaan merupakan suatu proses, ini
berarti perencanaan tersebut mengalami tahap-tahap pengerjaan tertentu Tahap-tahap
pekerjaan itu yang disebut proses. Dalam menyusun suatu perencanaan yang lengkap
minimal meliputi :
a. Menentukan tujuan.
Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak dari kegiatan
yang akan dilakukan.
b. Menentukan sasaran.
Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai untuk mewujudkan suatu tujuan
yang lelah ditetapkan sebelumnya.
c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan.

Untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi maka perlu diadakan kajian
terhadap posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
d. Memilih alternatif
Selalu tersedia beberapa alternatif yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran.Karenanya memilih alternatif yang paling sesuai untuk suatu
kegiatan yang hendak dilakukan memerlukan kejelian dan pengkajian perlu
dilakukan agar alternatif yang dipilih tidak merugikan kelak.
e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan
Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan
setelah memperhatikan berbagai batasan.
Tahapan perencanaan di atas merupakan suatu rangkaian proses yang dilakukan
sesuai urutannya. Dari proses tersebut perencanaan disusun dan selanjutnya
dilakukan penjadwalan.

SOAL 3 - Analisis kelayakan dan proposal system


a. Sebutkan dan gambarkan bagian dari titik periksa dari bagan kelayakan
system serta sebutkan system yang and analisis

b. Didalam suatu kegiatan analisis kelayakan dan proposal sistemterdapat 4


pengujian kelayakansistem tersebut. Sebutkan dan jelaskan !

Kelayakan Organisasional

Seberapa baik sistem yang diusulkan untuk mendukung prioritas bisnis perusahaan.

Kelayakan Ekonomi

Penghematan biaya

Peningkatan pendapatan

Pengurangan investasi yang dibutuhkan.

eningkatankeuntungan.

Kelayakan Teknis

Kemampuan, keandalan dan ketersediaan hardware, software dan jaringan.

Kelayakan Operasional

Penerimaan karyawan, pelanggan dan supplier.

Dukungan manajemen.

Persyaratan pemerintah dan persyaratan lainnya.

Operational feasibility/kelayakan operasional adalah ukuran sebaik apa solusi tersebut


akan bekerja dalam organisasi. Juga ukuran pendapat orang tentang sistem atau proyek
tersebut.
Technical feasibility/kelayakan teknis adalah ukuran kepraktisan solusi teknis tertentu
dan kesediaan sumber dan pakar teknis.
Schedule feasibility/kelayakan jadwal adalah ukuran kelayakan daftar pelaksanaan
proyek tersebut.
Economic feasibility/kelayakan ekonomis adalah ukuran efektivitas biaya sebuah proyek
atau solusinya.

c. Ilustrasikan proyeksi biaya yang akan digunakan di dalam perencanaan


analisis kelayakandn proposal system ( hal 386) dan bagaimana cost
effective ataupun payback analisis nya?
Payback analys merupakan metode yang sederhana dan popular dalam menentukan
bagaimana dan kapan sebuah investasi akan balik modal. Karena biaya pengembangan
sistem telah ada jauh sebelum keuntungan mulai bertambah, maka akan membutuhkan
waktu lama bagi keuntungan untuk melampaui biaya. Sesudah implementasi, anda akan
mengeluarkan ongkos operasi tambahan yang harus diperoleh kembali.

Payback analys menentukan berapa banyak waktu yang diperlukan sebelum keuntungan
yang meningkat dan berkelanjutan.Periode waktu itu disebut payback period.
Pada gambar diatas kita melihat sebuah sistem informasi yang akan dikembangkan
dengan biaya $418.040. biaya operasi bersih yang diperkirakan untuk tiap enam tahun
mendatang juga ditunjukkan dalam table. Juga ditunjukkan keuntungan bersih yang
diperkirakan selama enam tahun operasi yang sama. Berapa payback period-nya?
Pertama, kita menentukan biaya dan keuntungan untuk nilai waktu terhadap uang (yaitu,
menetapkan nilai tersebut ke nilai dolar saat ini). Dengan cara: nilai dolar saat ini pada tahun
n tergantung pada discount rate. Discount rate adalah presentase serupa dengan tingkat suku
bunga yang anda peroleh pada tabungan anda. Pada banyak kasus discount rate untuk bisnis
adalah opportunity cost untuk menanamkan modal pada proyek lain, termasuk kemungkinan
berinvestasi di pasar saham, dll. Kemungkinan lain, discount rate dapat menggambarkan apa
yang dianggap oleh perusahaan sebagai return on investment yang dapat diterima.
Misalkan discount rate untuk perusahaan contoh kita adalah 12 persen. Nilai saat ini
disebut present value, untuk dolar di masa mendatang dapat dihitung dengan rumus berikut:
PVn=1/(1+i)n
PVn merupakan present value $1.00 n tahun dari saat ini dan I adalah discount rate. Oleh
karena itu, present value dolar dua tahun dari sekarang adalah:
PV2=1/(1+0,12)2=0.797
Pada gambar sebelumnya, perhatikan bahwa kita telah menetapkan semua biaya dan
keuntungan pada contoh ke present value.Perhatikan pula bahwa discount rate pada tahun 0
adalah 1.000.present value dolar oada tahun 0 adalah $1. Dengan kata lain, jika anda
memiliki satu dolar saat ini, maka dolar tersebut bernilai tepat $1.
Perhatikan biaya dan keuntungan seumur hidup kumulatif.Biaya seumur hidup secara
berangsur-angsur meningkat dalam periode 6 tahun karena muncul biaya operasi.Tetapi
perhatikan juga keuntungan seumur hidup bertambaah pada tingkat yang lebih cepat.

Keuntungan seumur hidup akan melampaui biaya seumur hidup antara tahun 3 dan 4.
Dengan membuat grafik membuat biaya dan keuntungan time-adjusted seumur hidup
kumulatif, kita dapat memperkirakan bahwa break-even point akan menjadi kira-kira 3,5
tahun sesudah sistem mulai dioperasikan.
Perlu diperhatikan bahwa anda dapat melakukan payback analysis tanpa melakukan
time-adjusting pada biaya dan keuntungan. Hasilnya adalah 2,8 tahun payback yang tampak
lebih menarik dari pada 3,5 tahun yang kita hitung.

d. Buatkan proposal system yang sedang dikerjakan

Anda mungkin juga menyukai