PENGANGKAT PENGANGKUT
Perancangan Elevator Pada Lift 15 Lantai
Kapasitas 10 orang
Oleh:
Julian Tri Utomo
I0409016
Nicodimus Indra L
I0409035
I0409044
Ariyo N. S. P
I0410008
I0410019
A. Elevators Counterweight
Penyeimbang ini biasanya terdiri dari
rangka baja, pengisi dan komponen yang
melekat pada frame. Pengisi, umumnya, cor
besi, pelat baja dan blok beton prefabrikasi.
Pengisi terbuat dari logam memerlukan dua
tie-rod ketika dinilai kecepatan tidak melebihi
1 m / detik. Mereka terlihat perakitan
ditumpuk dengan batang dasi melewati
bagian mencapai header (atas dan bawah
anggota) yang memperpanjang di sekitar rel
panduan
dari
penyeimbang
memperpanjang sekitar
yang
juga
sedemikian rupa
mungkin
menengah juga.
memiliki
header
1 | Page
menahan beban,
Dengan memberi arus gerak rotasi motor,
Dengan menggunakan DC terhadap lilitan motor pada saat suplay ac diputus
hubungkan, dan
Mengandalkan energi yang dihasilkan motor pada saat motor tersebut
digerakkan beban.
Empat macam metoda pengereman yang banyak dipakai adalah sebagai berikut:
1. Plug Breaking
Plug Breaking merupakan pengereman motor dengan cara membalikkan
arah motor sehingga motor dapat menghasilkan daya torsi penyeimbang dan
membentuk daya perlambatan. Motor hanya digerakkan dalam satu arah dan
harus benar-benar berhenti pada saat tombol stop ditekan.
2. Pengereman Dinamik
2 | Page
step-down
jenis
regeneratif
motor
AC
adalah
sebuah
sistem
seperti
sebuah
generator
induksi
motor
3 | Page
dengan
namanya,
pengereman
mekanik
adalah
cara
pengereman yang ada tidak cukup untuk membawa motor sehingga benar-benar
berhenti. Solenoid rem dapat disambungkan antara dua saluran suplai atau
antara satu dari suplai tersebut dan netral. Solenoid tersebut disambungkan
secara langsung pada saluran suplai motor.
C. Konstruksi Tali Baja
Tali baja tarik khusus untuk lift harus dibuat dari kawat baja yang cukup
kuat, tetapi cukup lemas tahan tekukan, dimana tali tersebut bergerak bolak balik
melalui roda. Batas patah elemen kawat baja ialah kira-kira 19.000 kgf/cm 2 atau
190kgf/mm2 (high content carbon steel).
Konstruksi tali yang khas untuk lift terdiri dari 8 pintalan yang dililitkan
bersama, arah kekiri ataupun kekanan dengan inti ditengah dari serat sisal manila
henep, yang jenuh mengandung minyak lumas. Tiap-tiap pintalan terdiri dari 19
kawat yaitu 9.9.1, artinya 9 kawat diluar, 1 dipusat dan 9 lagi diantaranya. Biasanya
9 elemen kawat baja yang diluar dibuat dari baja "lunak" (130 kgf/mm 2) agar
menyesuaikan gesekan dengan roda puli dari besi tuang, tanpa menimbulkan
keausan berlebihan. Konstruksi tali sering disebut atau ditulis 8x19 atau 8 x 9.9.1.
FC (fibre core). Pada gambar 2.6 dan gambar 2.7 terdapat beberapa contoh bentuk
konstruksi tali dan arah lilitan.
Mcw
H
qsr
qCC
qult
lz
gn
6 | Page
Car yang dipakai adalah jenis P10 dengan kapasitas 10 orang, maka
1
M cr = 800 kg=400 kg
2
7 | Page
BEBAN (KAPASITAS)
=1,25
PEMILIHAN ROPE
8 | Page
0.75 x m x 75 s
75
Factor daya
0.85
0.77
0.7
0.6
0.63
0.59
10
15
20
0.5
0.4
0.4
25
0.35
Diasumsikan:
Lift dengan kapasitas 3500 lb = 1587.6 kg dan kecepatan 3 m/s memerlukan daya
listrik.
E=
0.75 x 1587.6 x 3
HP = 48 HP ; Untuk 5 lift = 0.67 x 5 x 48 HP = 160 HP
75
Note:
1 orang diperhitungkan 75 kg
9 | Page
0.746 kw
x 10 jam = 240 kwh
HP
HP = 23 HP
10 | P a g e
Daftar Pustaka
sistem
mesin
lift
Diunduh
pada
11 | P a g e