Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PELAKSANAAN KERJA PROFESI

PT. AXON 90
JAKARTA

Disusun oleh :
Anugrah Aji Pratama
1111794023

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR


JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA
INSTITUT SENI INDONESIA
YOGYAKARTA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Institut Seni Indonesia Yogyakarta merupakan sebuah institusi
pendidikan yang mempunyai suatu pandangan masa depan untuk
mengembangkan masyarakat ilmiah serta melestarikan kebudayaan
nasional sesuai dengan landasan ilmu pengetahuan dan kemajuan
teknologi.
Dalam mewujudkan hal tersebut, Institut Seni Indonesia berusaha
menciptakan sarjana sarjana yang siap menghadapi dunia kerja nyata.
Melalui mata kuliah kerja praktek, kampus memberikan kesempatan bagi
mahasiswanya untuk merasakan dan terlibat langsung dalam dunia
profesional desain interior.
Desain interior merupakan salah satu ilmu seni terapan yang
menggabungkan antara seni rupa dan ilmu teknik. Pada perkembangan
modern sekarang ini, peranan desain interior menjadi begitu penting
karena masyarakat sudah mulai menyadari untuk menciptakan suatu
ruangan yang tidak memberikan kenyamanan tetapi juga indah dan sesuai
dengan kebutuhan.
Kurikulum pendidikan strata-1 yang dijalankan program studi
desain interior Institut Seni Indonesia Yogyakarta mengarah pada
pemahaman teoritis tentang kaidah perencanaan dan perancangan ruang
dengan pendekatan teknis, psikologi, danestetis. Pelaksanaan pendidikan
di kampus dititik beratkan pada pengembangan kreativitas, pengembangan
wawasan keilmuan dan akademik serta perbekalan dasar keahlian. Mata
kuliah Kerja Profesi dimaksudkan untuk mengenalkan dan mendekatkan
mahasiswa pada dunia kerja agar memiliki pengetahuan praktis dalam
melihat, memahami, dan secara kreatif memecahkan masalah-masalah
yang berhubugan dengan fungsi dan kualitas lingkungan interior.

Sebagai mahasiswa yang berambisi untuk mendirikan perusahaan


interior dan aksesoris. Dalam pelaksanaan kerja profesi ini, penulis
memilih PT. AXON 90, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
konsultan desain interior. Perusahaan ini terletak di Jakarta Selatan dan
sudah cukup lama menggeluti dunia desain interior. Project yang
dikerjakan pun sudah meliputi skala nasional, bahkan ada beberapa projek
yang telah dikerjakan di luar negri. PT. AXON 90 dipimpin oleh pak
Francis Surja Seputra. Beliau merupakan salah satu desainer terkemuka di
Indonesia dan aktif dalam keorganisasian desain interior dalam negri
maupun luar negri. Selain hal di atas penulis memilih perusahaan ini
sebagai tempat pelaksanaan kerja profesi, juga karena penulis ingin belajar
lebih banyak mengenai bidang desain interior terkhusus pada bidang
lighting serta bagaimana cara berkomunikasi dengan pihak pihak lain
yang mendukung proses desain sehingga dapat terwujud dengan sebaik
mungkin.
Pelaksanaan kerja profesi yang dilakukan selama 2 bulan 2 minggu
ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam
dunia kerja desain interior sehingga penulis dapat lebih mengembangkan
diri untuk dapat berpartisipasi di dunia desain interior yang profesional.
B. TUJUAN
Mata kuliah Kerja Profesi diselenggarakan dengan tujuan:
1. Memperluas pengehetahuan mahasiswa dalam bidang desain
interior.
2. Memberikan pengalaman di dunia kerja bagi mahasiswa untuk
menerapkan ilmu yang dipelajari selama di perguruan tinggi
3. Mengembangkan sikap profesional mahasiswa untuk siap dalam
dunia profesional.
C. MANFAAT
1. Bagi mahasiswa:
a. Sebagai masa orientasi dan persiapan untuk menghadapi
dunia kerja yang nyata.
b. Sebagai usaha memantapkan

sikap

kemampuan / ketrampilan di bidangprofesi.

mental

dan

c. Dapat

menjalin

hubungan

kerja

yang

saling

menguntungkan dengan pihak perusahaan atau industri


2. Bagi institusi pendidikan
a. Merupakan salah satu cara evaluasi terhadap kinerja
akademik program studi.
b. Dapat menjalin hubugan kerjasama dengan perusahaan /
industri.
c. Diperoleh informasi tentang perkembangan tuntutan dunia
kerja terhadap kualitas lulusan.
3. Bagi masyarakat industri / perusahaan
a. Sebagai sarana pertukaran informasi antara dunia kerja
dengan isntitusi akademik.
b. Terjalin kerjasama antara mahasiswa praktikan dan
perusahaan dalam pengelolaan proyek.
4. Bagi penulis
a. Sebagai orientasi dan persiapan untuk menghadapi dunia
kerja yang nyata setelah menempuh pendidikan di kampus
secara teoritis.
b. Sebagai usaha untuk memantapkan sikap mental dan
kemampuan / ketrampilan yang dimiliki dalam bidang
profesi yang ditekuni.
c. Menambah wawasan tentang ilmu yang ingin ditekuni
selain yang telah diberikan di kampus.
d. Menambah pengetahuan tentang perkembangan desain
yang sedang trend dan etos kerja di dunia yang
sesungguhnya.
e. Menambah dan membangun link yang bermanfaat bagi
hubungan pertemanan maupun jaringan kerja.
f. Sebagai pengalaman dan pengetahuan baru bagi penulis
tentang dunia kerja bidang interior, arsitektur, furniture
maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan proses
desain.
g. Ketrampilan cara berkomunikasi dengan pihak lain yang
mendukung

suatu

terwujudnya desain.

proses

hubungan

kerja

hingga

BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN

A.
B.
C.
D.
E.

BENTUK DAN LOKASI


LINGKUP PELAYANAN
STRUKTUR ORGANISASI
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
MEKANISME KERJA PROYEK

BAB III
PELAKSANAAN KERJA PROFESI
A. PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kerja profesi yang dilaksanakan di PT. Axon 90 selama
kurang lebih 2 bulan 14 hari, dimulai tanggal 8 Agustus 2014 14
Oktober 2014. Dalam satu minggu, waktu kerja yang ditetapkan
perusahaan adalah 5 hari kerja. Jam kerja biasanya dimulai dari
pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Perusahaan ini
menerapkan waktu yang fleksibel untuk masuk ke kantor. Para
desainer diperbolehkan datang kapan pun dia inginkin dengan
catatan harus selalu datang setiap ada meeting. Dengan waktu yang
fleksibel tersebut, para desainer diharapkan sudah menyelesaikan
kerjaannya di luar kantor dan dapat selesai sesuai target. Ketika
para desainer memerlukan untuk kerja lembur, kantor selalu
terbuka dan dapat diakses kapan pun. Perlu di ketahui bahwa
kantor yang di usung oleh PT. Axon 90 adalah model rumah kantor.
Jadi, rumah pemilik menjadi satu dengan kantor perusahaan.
2. Kedudukan Praktikan dalam Organisasi Perusahaan
PT. Axon 90 ini memberikan kesempatan pada praktikan
untuk bergabung dalam tim desain. Dalam tim tersebut praktikan
diberi kesempatan untuk memberikan ide atau gagasan desain
terhadap proyek yang ada. Tidak menutup kemungkinan praktikan
diberi kesempatan untuk mengembangkan desain yang telah ada.
Selain hal tersebut, praktikan juga berkesempatan mendapat tugas
membuat beberapa sketsa ide desain, layout (dokumen tender), dan
modeling 3D. Selama menjalani kerja profesi ini, praktikan juga

diajak untuk bertemu client serta merasakan bagaimana proses


presentasi lelang.
Sebenarnya PT. Axon 90 membebaskan praktikannya untuk
belajar apapun yang mereka inginkan dan ketahui. Praktikan pun
diwajibkan selalu aktif dalam meminta projek yang ada supaya
selalu mendapat pengalaman dalam bekerja. Selama berada disana
praktikan didampingi oleh desainer desainer senior.
3. Keterlibatan Dalam Proyek
Selama praktek di PT. Axon 90, praktikan diikutkan dalam proyek
proyek sebagai berikut:
a. Perancangan retail Emax Apple Store Kemang Jakarta
Projek ini didapat dari manajemen Emax, projek ini
dilakukan untuk mendesain ulang gerai gerai Emax Apple
Store yang ada di Indonesia. PErubahan desain yang
dilakukan adalah perubahan style retail yang dulunya
minimalis menuju ke arah industrialis. Retail Emax
Kemang ini berdiri pada bangunan mandiri sehingga
menjadi suatu retail yang besar. Retail Emax Kemang ini
juga dilengkapi dengan caf.
Dalam proyek ini, praktikan dilibatkan dalam
pengukuran lapangan ulang karena adanya perubahan
layout dan pembuatan revisi total layout.
b. Perancangan restoran Jiexpo Jakarta
Projek ini di dapat dari manajemen restoran Jiexpo
Jakarta.
Sehingga tidak melalui proses tender. Projek yang
dikerjakan adalah restoran yang berada di dalam gedung
Jiexpo. Client meminta untuk mendesain ulang restoran
tersebut supaya lebih multifungsi. Dalam artian zoning
yang ada dapat di ubah sewaktu waktu ketika ada
pengunjung restoran yang ingin memakai restoran dengan
kegiatan lain. Sebagai contoh: meeting, pernikahan dan lain
lain.

Dalam projek ini, praktikan ikut serta dalam


pembuatan potongan layout dan mengikuti presentasi
desain dengan pihak restoran dan kontraktor.
c. Perancangan retail Emax Apple Store Ambasador Jakarta
Seperti halnya retail Emax lainnya, projek ini di
dapat melalui manajemen Apple Emax. Dalam semua
projek Apple Store, praktikan baru ikut serta setelah desain
ada. Jadi praktikan tidak mendesain dari awal, tetapi ikut
serta dalam revisi desain dan diperbolehkan memberi
masukan pada desain yang telah ada. Projek Emax
Ambasador ini mengerjakan gedung 4 lantai untuk
dijadikan store. Dengan pembagian 2 lantai sebagai store
dan 2 lantai lainnya sebagai coworking cafe. Gaya yang di
inginkan juga sama dengan design retail Emax yang lainnya
yaitu ke arah industrial.
Dalam projek ini, praktikan diikutsertakan untuk
membuat layout titik lampu dan layout fasade Emax
Ambasador.

d. Perancangan retail Emax Apple Store Jogja City Mall


Yogyakarta
Projek Emax selanjutnya berada di Yogyakarta.
Tepatnya ada di Jogja City Mall. Mall tersebut merupakan
mall baru di Jogja sehingga Emax ingin memperlebar
pasarnya disana. Emax ingin membuat retail dengan konsep

industrial dan pada retail di JCM ini Emax juga


menginginkan adanya coworking caf.
Praktikan turut serta dalam membuat fasade retail
dan titik lampu untuk Emax JCM ini. Praktikan juga diajak
untuk mengolah furniture pada projek ini.
e. Perancangan retail Emax Apple Store Bandara Ngurah Rai
Bali
Projek lainnya berada di bandara internasional
Ngurah Rai Bali. Retail ini berada di dalam bandara
tepatnya

berada

di

lokasi

kedatangan

domestik.

Rencananya retail ini hanya akan dipakai untuk setahun


saja. Sehingga Emax meminta untuk memakai barang
barang dari gudang Emax yang masih dapat dipergunakan
lagi supaya menghemat pengeluaran. Gaya yang ingin
diterapkan tetap mengusung industrial.
Praktikan turut serta dalam pembuatan layout titik
lampu, pemilihan material yang masih dapat dipakai dan
turut serta dalam bertemu client.
f. Perancangan retail Emax Apple Store Sarinah Jakarta
Projek Emax lainnya adalah Emax Sarinah. Emax
Sarinah mempunyai tiga lantai. Seperti Emax lainnya, retail
ini terdiri dari store dan coworking caf. Gaya yang akan
diterapkan tetap sama yaitu ke arah industrial.
Dalam projek ini, praktikan turut membantu dalam
pembuatan layout titik lampu saja. Sebab pengerjaan desain
lain sudah dikerjakan.
g. Perancangan retail Emax Apple Store Terogong Jakarta
Projek Emax yang terakhir dikerjakan oleh
praktikan adalah Emax Terogong Jakarta. Dalam projek ini
Emax membuat retail baru dan ingin mendesainnya dengan
gaya sesuai retail retail Emax lainnya. Dalam semua

projek Emax, rata rata projek telah dikerjakan. Sehingga


praktikan hanya mendapat kesempatan untuk turut serta
dalam revisi desain. Dalam revisi desain, praktikan
diperkenankan memberikan masukan ide terhadap desain
yang dianggap kurang masuk.
Dalam Projek ini, praktikan mendapat tugas untuk
membuat layout titik lampu

h. Perancangan RMHC (Ronald Mcdonald House Carity)


Jakarta
Projek ini didapat dari manajemen Mcdonal
dikarenakan PT. Axon 90 telah menjadi perusahaan desain
yang mendesain restoran MCd. Projek ini adalah projek
amal sehingga projek ini tidak mendapat fee desain. Dalam
projek ini, PT. Axon 90 diminta untuk mendesain sebuah
bangunan yang nantinya dipakai menjadi kantor badan
amal milik Mcdonal. Badan amal tersebut nantinya akan
bergerak pada bidang kesehatan dan pendidikan anak
anak. Gaya yang diminta dari manajemen Mcd adalah gaya
yang dapat memberikan keceriaan pada anak anak atau
orang orang yang dating ke RMHC ini. Projek ini masih
dalam proses pengerjaan.
Dalam projek ini, praktikan mendapat kesempatan
untuk membuat layout fasad pagar depan dari RMHC.
i. Perancangan Nuskin (Batal)
Selama kerja praktek di PT. Axon 90, tidak semua
projek berjalan dengan lancer. Ada juga projek yang di
cancel oleh PT. Axon 90. Projek NUskin ini sebenarnya di
dapat dari kontraktor kepercayaan Axon. Projek ini
sebenarnya akan ditenderkan dengan perusahaan desain

lainnya tetapi PT. Axon 90 membatalkan projek tersebut


karena dianggap kurang menguntungkan bagi perusahaan.
Dalam projek ini, praktikan sempat berpartisipasi
dalam membuat zoning.
j. Perancangan Courts Bekasi (Batal)
Projek Courts ini juga dibatalkan oleh perusahaan
karena dianggap hanya untuk membandingkan desain dan
fee desain dengan perusahaan lain. Courts sendiri
sebenarnya perusahaan dari Australia yang bergerak pada
bidang jual beli produk (supermarket).
Dalam projek ini, praktikan sudah melakukan
beberapa tahap proses desain. Pada Awalnya praktikan
bertemu

dengan

client.

Kemudian

praktikan

sudah

mengukur lapangan dan membuat zoning dari projek ini.


k. Perancangan retail Jotun (Batal)
Projek Jotun juga dibatalkan karena dianggap
kurang menguntungkan karena PT. Axon 90 merasa hanya
disuruh mengikuti aturan retail yang telah ada sebelumnya
dan tidak ada tindak lanjut yang jelas ketika dihubungi
kembali.
Dalam projek ini, praktikan baru berpartisipasi dalam
pencarian data jotun dan referensi jotun.
B. TAHAPAN PELAKSANAAN PROYEK
1. Tahapan Pengumpulan Data
Tahapan awal dalam memulia projek adalah pengumpulan
data. Pengumpulan data bisa berupa data lapangan ataupun data
non fisik. Selama melakukan kerja praktek, data lapangan biasanya
sudah didapatkan dari tim ketika meninjau lapangan atau dari
pemberi projek langsung, Terkadan tim Axon pun juga melakukan
survey lapangan langsung ketika data yang di dapat kurang jelas,
Praktikan pun beberapa kali diajak untuk melakukan survey
lapangan secara langsung untuk mengetahui keadaan lapangan.

Biasanya setelah mendapat data lapangan dilanjutkan dengan


mencari data non fisik.
2. Perencanaan
Tahan selanjutanya adalah tahap perencanaan. Dimana
Desainer dan timnya saling berdiskusi untuk menyelaraskan antara
keinginan klien dan data yang didapat dari lapangan. Biasanya
hasil diskusi langsung dibuat kedalam sketsa ide alternative.
Terkadang perencanaan diadakan bersama klien yang bersangkutan
supaya mendapat hasil yang lebih sesuai keinginan klien. Bila klien
tidak menunjuk kontraktor atau menenderkan kontraktor yang akan
mengerjakan, biasanya pada tahap ini perusahaan sudah mulai
memikirkan kontraktror yang nantinya akan diajak kerjasama.
3. Gambar Desain
Gambar desain meliputi lay-out, rencana lantai, dinding,
plafond dan penentuan titik lampu, detail furniture, serta perspektif
tiga dimensi ruang. Pada proses ini juga dibuat material board
untuk memudahkan klien memahami material yang digunakan.
4. Persentasi awal
Sebelum melakukan presentasi dengan klien, biasanya
perusahaan mulai mengkoreksi ulang data presentasi yang ada dan
mengobrolkannya dengan tim. Ketika terjadi kekurangan terhadap
dokumen, akan dilakukan revisi dahulu. Setelah semua dianggap
fix oleh perusahaan, baru diadakan presentasi dengan klien sesuai
perjanjian awal. Biasanya klien meminta waktu 2 3 minggu
untuk presentasi awal.
Dokumen yang disiapkan pada presentasi awal biasanya
beruka gambar kerja global dan persepktif 3D. Fee desain pun juga
telah diajukan. Bila klien tidak menunjuk kontraktor, perusahaan
akan memberikan beberapa alternative kontraktor yang akan diajak
kerjasama. PT. Axon 90 hanya bergerak pada bidang konsultan
desain. Dalam presentasi ini, sudah dapat diputuskan desain lanjut

atau ada revisi. Bila lanjut dan diterima, maka pada saat presentasi
awal sudah dapat melakukan tanda tangan kontrak dan perjanjian
lain setelah itu dilanjut pelengkapan gambar kerja.
5. Revisi
Setelah melakukan presentasi awal dan masih ada
kekurangan, maka akan dilakukan revisi dan membuat perjanjian
ulang untuk melakukan presentasi. Apabila disetujui maka
dibuatlah suatu kontrak kerja mengenai pelaksanaan proyek. Dari
sini maka pekerjaan di lapangan dapat dimulai sesuai dengan
perjanjian kontrak kerja.
6. Gambar Kerja
Setelah melakukan presentasi dan menyelesaikan revisi
(bila ada) tahap berikutnya adalah melengkapi gambar kerja.
Gambar kerja merupakan gambar desain yang telah disetujui dan
sudah dilengkapi dengan ukuran serta detail bentuk desain. Setelah
jadi, gambar kerja diserahkan pada bagian produksi.
7. Pengawasan
Sebenarnya PT. Axon 90 tidak sampai tahap pengawasan
karena perusahaan ini murni konsultan desain. Tahap pengawasan
sudah berada di tangan kontraktor yang mengerjakan. Walaupun
terkadang perusahaan masih meninjau projek untuk mengecek
kecocokan dengan gambar kerja.
C. FAKTOR PENDUKUNG DAN KENDALA
Selama melakukan kerja profesi ini terdapat factor pendukung dan kendala
yang dihadapi oleh praktikan, yaitu:
1. Suasana kantor yang menyenangkan sehingga membuat
praktikan merasa relax di kantor dan jam kerja yang fleksibel.
Suasana kantor yang menyenangkan ini dikarenakan adanya
berbagai factor yang mendukung, misalnya staff kantor yang

ramah, tim kerja yang asyik dan pemimpin perusahaan yang


ramah.
2. Praktikan yang dapat meminta pekerjaan sesuai keahlian yang
dimiliki atau diminati. Dalam hal ini, praktikan tertarik pada
bidang lighting.
3. Kemampuan verbal yang cukup baik sehingga mudah
berkomunikasi dengan staff dan tim dengan baik.
4. Skill praktikan yang cukup memadahi dalam mengolah desain
sehingga memudahkan dalam mengerjakan proyek proyek
yang ada.
5. Manajemen kantor yang kurang baik sehingga beberapa projek
tidak berjalan sesuai rencana.
6. Tidak adanya alat pendukung yang

memadahi

dalam

mengerjakan desain yang ada. Dalam hal ini alat yang


dimaksud adalah computer. Hal tersebut berdampak pada
pengerjaan desain menjadi kurang cepat dan terbatas pada
autocad saja.

Anda mungkin juga menyukai