Xmanessssppoo
Xmanessssppoo
ABSTRAK
Salah satu pandangan dari berbagai persoalan pembangunan Nasional Timor-Leste adalah berkaitan
dengan pembangunan lintas sektor, khususnya pembangunan prasarana jalan District. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui mutu dan biaya antara dua lapis dan tiga lapis perkerasan jalan raya.
Berdasarkan latar belakang maka ada tiga metode yang akan dibandingkan dalam penelitian ini :
Metode Analisis Komponen SKBI-2.3.26.1987 (diadopsi metode Timor-Leste) yaitu dua lapis
perkerasan, Metode Analisis Komponen SKBI-2.3.26.1987 tiga lapis perkerasan dan Manual Desain
Perkerasan Jalan Nomor-2-M-BM-2013 tiga lapis perkerasan.Penelitian dilakukan pada Infrastruktur
jalan raya diruas jalan Tibar-Gleno Timor-Leste dengan panjang jalan 31,86 KM. Mulai dari KM
13+985,80 - KM 45+855,57. Jenis penelitian ini dilakukan merupakan penelitian komparatif, yaitu
penelitian yang bersifat membandingkan. Dua lapis perkerasan berdasarkan Metode Analisa
Komponen SKBI-2.3.26.1987 (diadopsi metode Timor-Leste) Surface Course (Laston MS 744) tebal
75 mm, Base Course (Batu Pecah kelas A) dtebal 200 mm, tiga lapis perkerasan berdasarkan Metode
Analisa Komponen SKBI-2.3.26.1987 Surface Course (Laston MS 744) tebal 50 mm, Base Course
(Batu Pecah kelas A) tebal 200 mm, Sub base Course (Sirtu Kelas A) tebal 250 mm dan tiga lapis
perkerasan berdasarkan Manual Desain Lapis Perkerasan Jalan Nomor-02-M-BM-2013 AC WC 40
mm dan AC BC 135 mm, LPA kelas A CTB tebal 150 mm dan LPA Kelas A tebal 150 mm. Biaya
yang dibutuhkan untuk dua lapis perkerasan berdasarkan Metode Analisa Komponen SKBI2.3.26.1987 (diadopsi metode Timor-Leste) senilai Rp 83.622.092.000,00, biaya yang dibutuhkan
untuk tiga lapis perkerasan berdasarkan Metode Analisa Komponen SKBI-2.3.26.1987 senilai Rp
107.390.292.000,00 dan Biaya yang digunakan tiga lapis perkerasan berdasarkan Manual desain
perkerasan jalan Nomor-02-M-BM-2013 senilai Rp 124.066.851.000,00.
Kata Kunci : Jalan Raya, Perkerasan, SKBI 1987, MDPJ 2013.
PENDAHULUAN
Salah satu pandangan dari berbagai
persoalan pembangunan Nasional Timor-Leste
adalah berkaitan dengan pembangunan lintas
sektor, khususnya pembangunan prasarana jalan
District. Untuk memenuhi target dan sasaran
pembangunan tersebut maka Pemerintahan TimorLeste bekerja sama dengan Pemerintahan District
Ermera membuat pembangunan jalan District
diruas Tibar Gleno, untuk menghubungkan antara
District Lequia dan District Ermera.
Tanah asli di alam jarang sekali dalam
kondisi mampu mendukung beban berulang dari
lalu-lintas kendaraan tanpa mengalami deformasi
yang besar. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
struktur yang dapat melindungi tanah dari beban
roda kendaraan. Struktur ini disebut perkerasan
(pavement). Perkerasan berfungsi untuk melindungi
tanah dasar (subgrade) dan lapisan-lapisan
pembentuk perkerasan supaya tidak mengalami
tegangan dan regangan yang berlebihan oleh akibat
beban lalu-lintas (Hardiyatmo. H.C. 2006).
METODE PENELITIAN
(1 + 1)
(1 + 1)
LHRs
Kendaraan / jam
/ 2 arah
197
68
3.
4.
5.
Bus 6 ton
Truk 2 as 13 ton
Truk 3 as 20 ton
(2 + 4)
(5 + 8)
(6+7.7)
72
42
9
No.
Jenis Kendaraan
TOTAL
Konfigurasi
Roda
388
d.
10
Jenis Kendaraan
LHRs awal
perencanaan
1.
2.
3.
4.
5.
197
68
72
42
9
Perhitungan Angka
Masing Kendaraan
= 0,0599 x
Ekivalen
397
137
145
85
18
(E)
Masing-
8160
8160
No.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis Kendaraan
Kendaraan Ringan 2 as 2
Pick-Up 2 as 2 ton (1+1)
Bis 2 as 6 ton (2+4)
Truk 3 as 13 ton (5+8)
Truk 3 as 20 ton (6+7.7)
0,0002
0,0036
0,1410
0,2923
+ 0,0002 =
+ 0,0002 =
+ 0,0577 =
+ 0,9238 =
+ 0,7452 =
HARGA
CBR
2
0,0404 + 0,0794
2
= 0,0599
PROSENTASE YANG
SAMA/LEBIH BESAR
5 = (4/total 3)*100%
161
100%
4
4,5
156
97%
14
147
91%
4.
21
133
83%
5.
26
112
70%
6.
25
86
7.
23
61
38%
1,0648
8.
10
10
38
24%
9.
10,5
12
28
17%
1,0375
10.
11
16
10%
11.
12
12
12
7%
0,0004
0,0004
0,0613
3.
FREKUENSI
2.
LET =
LEP
LEA
LET
LER
0,0404 0,0794 0,0599 0,0599
0,0139 0,0274 0,0207 0,0207
2,2639 4,4535 3,3587 3,3587
22,9215 45,0900 34,0058 34,0058
4,7856 9,4141 7,0998 7,0998
30,0254 59,0644 44,5449 44,5449
1.
Angka Ekivalen
0,0002
Jenis Kendaraan
Kendaraan Ringan 2 ton
Pick-Up 2 ton
Bus 6 ton
Truk 2 as 13 ton
Truk 3 as 20 ton
Total ( )
No.
10
= 0,0599
10
53%
161
X 1.5 =
X1 =
12 ,32 + (11,997 )
= 392 , 213
0,062
X2=
12 ,32 (11,997 )
= 5, 209
0 ,062
CBR
5,05
=
b.
123
x100 %
388
= 31,7 % > 30 %
Curah hujan berkisar 100-400
mm / tahun
Sehingga dikategorikan < 900 mm/tah
un, termasuk pada iklim I. Seperti kita
lihat Pada Bab II di tabel 2.4 Faktor
Regionalnya 1,0 1,5 maka dalam
penelitian ini yang diambil adalah 1,5
ITP = 5,8
Menghitung
Dua
Lapis
Perkerasan
berdasarkanMetode Analisa Komponen SKBI
2.3.26.1987 (Diadopsi Metode Timor-Leste)
Dari nilai ITP = 5,8 berdasarkan Petunjuk
Perencanaan Tebal Perkarasan Lentur Jalan Raya
Dengan Metode Komponen SKBI 2.3.26.1987
Daftar VIII Batas batas Minimum Tebal Lapis
Permukaan (D), yang direncanakan oleh konsultan
perencana susunan lapis perkerasannya sebagai
berikut :
a. Lapis permukaan (surface course)
A1 = 0,4 (Laston MS 744)
D1 = ..........?
b. Lapis Pondasi (base course)
A2 = 0,14 (batu pecah kelas A CBR 100%)
D2 = 20 cm
Dimana :
A1 dan A2 adalah koefisien relatif bahan
perkerasan (SKBI 2.3.26.1987).
D1 dan D2 adalah tebal masing-masing lapis
perkerasan.
Maka tebal lapis permukaan (D1) yang dicari
dengan menggunakan persamaan dibawah ini
:
D1 =
5,8 2,8
= 7,5 cm
0,4
Lapis
Analisis
Perkerasan
Komponen
6,05 5,8
= 0,625 cm Karena ITP 5,8 cm
0,4
Jenis Kendaraan
VJP
Konfigurasi
Kend/ jam
Roda
/ 2 arah
(1 + 1)
197
EMP
VJP
(smp/jam)
LHRs *EMP
197
1.
2.
Pick-up 2 ton
(1 + 1)
68
68
3.
4.
5.
Bus 6 ton
Truk 2 as 13 ton
Truk 3 as 20 ton
TOTAL
(2 + 4)
(5 + 8)
(6+7.7)
72
42
9
388
2
2
2
144
84
18
511
2013
= LHR 2012
4
100
xLHR
2012
TAHUN
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
VJP
(kendaraan/jam)
388
404
420
436
454
472
491
511
531
552
VJP
(smp/jam)
511
531
553
575
598
622
647
672
699
727
Kapasitas
(smp/jam)
2639
Volume/Capasity
(V/C)
0,194
0,201
0,209
0,218
0,227
0,236
0,245
0,255
0,265
0,276
No.
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
FREKUENSI
3
5
9
14
21
25
25
23
10
12
4
12
160
No.
100
90
80
60
40
20
0
0
5,3
10
12
14
Konfigurasi
LHRs
Roda
Kendaraan / hari / 2 arah
(1 + 1)
197
(3 + 5)
68
(4 + 6)
72
(6 + 7.7)
42
(5+5+6+7.7)
9
TOTAL
VDF
0,30
0,80
1,00
7,30
28,90
ESA
CESA
59,10
54,40
72,00
306,60
260,10
752,20
259073,715
238470,56
315622,8
1344027,09
1140187,37
3297381,53
Jenis Kendaraan
Kendaraan Ringan 2 as 2 ton (1+1)
Pick-Up 2 as 2 ton (1+1)
Bis 2 as 6 ton (2+4)
Truk 2 as 10 ton (5+8)
Truk 3 as 20 ton (6+7.7)
LHRT
197
68
72
42
9
Total
DL
80%
80%
80%
80%
80%
VDF4
0,30
0,80
1,00
7,30
28,90
ESA 4
47,28
43,52
57,6
245,28
208,08
601,76
F2
F3
< 0,5
0,5 - 2,0
STRUKTUR PERKERASAN
F4
F5
Jenis Permukaan
berpengikat
HRS WC
HRS Base
AC WC
Lapisan beraspal
CTB atau LPA Kelas A
30
35
50 - 100
150
150
150
150
125
125
100 - 200
F8
3.
METODE
TEBAL PERKERASAN
Surface course
Base Course Sub Base Course
75 mm
200 mm
-
Metode Timor-Leste
Metode Analisis Komponen
50 mm
SKBI 2.3.26.1987
MDPJ Nomor 02-M-BM- AC WC 40 mm, AC BC
2013
135 mm,
200 mm
250 mm
150 mm
150 mm
200 - 500
AC c
Cement Treated base (CTB) (Cement treated base A)
135
CTB4
LPA Kelas A2
30 - 50
AC BC5
4,0 - 30
ACc atau
ACf
HRS (6)
HRS, SS,
atau Penmac
2,0 - 4,0
F7
F6
155
185
50
50
220
280
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
METODE
TEBAL PERKERASAN
Surface course
Base Course Sub Base Course
75 mm
200 mm
-
Metode Timor-Leste
Metode Analisis Komponen
50 mm
SKBI 2.3.26.1987
MDPJ Nomor 02-M-BM- AC WC 40 mm, AC BC
135 mm,
2013
200 mm
250 mm
150 mm
150 mm
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
dan
DAFTAR PUSTAKA
American Association of State Highway and
Transportation Officials (AASHTO), 1993,
Guide for The Design of Pavement
Structures, AASHTO, Washington, DC
Ansyori, A. A., 2001. Rekayasa Jalan Raya. UMM
Press, Malang Jawa Timur.
Atmaja. J. dan Liliwarti, 2009. Studi Laboratorium
Penggunaan Dinamic Cone Penetrometer
(DCP) pada Tanah Lempung yang
Dipadatkan pada Sisi Basah untuk Lapisan
Fondasi Jalan, Jornal Rekayasa Sipil
Volume V, Nomor 1, April 2009 Jurusan
Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang.
Departemen Pekerja Umum, 1976, Manual
Pemeriksaan Bahan Jalan, Penerbit
Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, SKBI.2.3.26.1987,
UDC. 625.73 (02), SNI 1732-1989-F.
Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan
Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa
Komponen. Yayasan Badan Penerbitan
P.U. Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Bina
Marga. 036/TBM/1997 Manual Kapasitas
Jalan Indonesia, (MKJI).
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. (2011).
Standar Satuan Harga Dasar Konstruksi
Jalan dan Analisa Harga Satuan No
050/0614/110/2011. Jawa Timur.
Departemen Pekerja Umum, 2013, Manual Desain
Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013,
Jakarta.
Ferdian T. 2008, Analisis Struktur Perkerasan
Lentur Menggunakan Program Everseries
dan Metoda AASHTO 1993 Studi kasus:
Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Jornal Vol.
15 No. 3 Desember 2008. Jakarta.
FHWA (Federal Highway Administration), 2006,
Geotechnical Aspects Of Pavements,
Reference Manual/Participant workbook,
Publication No. FHWA NHI-05-037, U.S.
Depart. Of Transportation Federal
Highway Administration.
Hardiyatmo, H.C. 2006. Perancangan Perkerasan
Jalan dan Penyelidikan Tanah, Universitas
Gajah Mada.
Koestalam, Pinardi dan Sutoyo, 2010. Perencanaan
Tebal Perkerasan Jalan, Jenis Lentur dan
Jenis Kaku, Penerbit PT. Mediatama
Saptakarya.
Nageim H. K. Al dan Nunn M. (2009), Durable
Pavement Maintenance Using Reinforced
Asphalt, 20 Years of Experience, The
International
Journal
of
Pavement
Engineering & Asphalt Technology Vol 10
Issu 1 ISSN 1464-8164, May 2009, PEAT.