Manfaat IFRS
B.
Karakteristik IFRS
C.
Konvergensi IFRS
Pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi lima tingkatan:
Full
Adapted,
Piecemeal,
Referenced,
Not
PSAK
PSAK ETAP
PSAK Syariah
Menjelang diaktifkan Pasar Modal pada tahun 1973, dibentuk Badan Penyusun Standar Akuntansi
yang menghasilkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)
Komite PAI yang dibentuk tahun 1974 melakukan revisi mendasar PAI 73 untuk menyesuaikan
ketentuan akuntansi dengan dunia usaha. Hasil revisi ini dikodifikasi dalam Prinsip Akuntansi
Indonesia 1984
Pada tahun 1994, komite PAI melakukan revisi total terhadap PAI 1984. hasil revisi ini dikodifikasi
dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994
Selanjutnya periode 1994-1998, nama komite PAI diubah menjadi komite Standar Akuntansi
Indonesia (SAK).
Mulai 1994, IAI memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi
internasional dengan melakukan revisi dua kali SAK 1994, yaitu pada 1 Oktober 1995 dan 1 Juni
1996
Pada periode 1998-2002, DSAK yang menggantikan komite SAK, melakukan dua kali revisi PSAK,
yaitu revisi per 1 Juni 1999 dan 1 April 2002
N
O
PERBEDAAN
IFRS
Cakupan Pengaturan
Kerangka Dasar
Pernyataan kepatuhan
akan Standar
PSAK
SAK diperuntukkan untuk Entitas
yang bersifat profitoriented,
Nirlaba, UKM (Usaha kecil
menengah) yang disebut SAKENTAP, dan Perusahaan berbasis
syariah.
PrinsipKetepatanWaktu
(Timeliness)
Basis Standar
PrinsipKonservatif
Perbedaan
KomponenLaporan
Keuangan yang lengkap
IFRS
PSAK
Pengungkapan dalam
Laporan
posisikeuangan(neraca)
Laibilitas: Liabilitasjangka
panjangLaibilitasjangka
pendek
Aset: AsetLancarAset
TidakLancar
Ekuitas Hak
nonpengendaliEkuitas
yang dapat
diatribusikan ke
Laibilitas: Laibilitas
jangka pendek
Laibilitas jangka
panjang
Istilah minority
interest