Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Struktur Aktifitas Hormon

Glukortikoid
1. Struktur penting yang menjadi
penunjang aktifitas:
Ikatan rangkap C4-C5
Rantai samping 17-ketol (-COCH2OH)
Gugus keton pada C3
Namun, sejumlah senyawa yang tidak
mempunyai sistem C3-keto masih
mempunyai aktivitas cukup besar diduga
struktur ini memiliki peran yang kecil
terhadap interaksi khas obat-reseptor

2. Pada konsep interaksi obat-reseptor,


cincin C dan D lebih penting
dibanding cincin A dan B.
3. Subtitusi gugus 21-OH dengan F
aktivitas gluko dan mineralokortikoid.
Subtitusi gugus 21-OH dengan gugus
Cl atau Br menghilangkan akt.
4. Adanya subtituen 1-ene

5. Mineralokortikoid umumnya tidak mengandung


gugus 11-OH dan 17-OH Adanya subtituen OH
dapat menghilangkan akt.
6. Subtitusi gugus F, Cl, Br pada posisi 9 akt.
Mineralokortikoid dengan urutan F > Cl > Br,
demikian pula pada subtitusi 12-F.
7. Adanya ikatan rangkap pada posisi C1-C2 dan
subt. Pada 6-Cl, 16-OH, 16-OCH3, 16-CH3,
16-CH3, 17-OH, 17-CH3, dan 16 , 17-ketal
akt. Mineralokortikoid secara bermakna.

8.
9. Pemasukan gugus -CH3 pada posisi
2,6,16 akt. Glukortikoid karena
mempengaruhi halangan ruangan yang
dapat mencegah reduksi gugus 3-keton
baik pada in vitro maupun in vivo. Contoh:
akt. 2-metilhidrokortison > hidrokortison
10. Subtitusi pada posisi 4, 7, 9, 11,
dan 21 akt

11. Pemasukan gugus -OH pada posisi 1, 6,


7, 9, 14 dan 16 atau reduksi gugus 20-keton
aktivitas glukortikoid
12. Pemasukan subtituen 9-F dapat akt.
Karena:
- Adanya gugus penarik e- dapat menimbulkan efek
induksi pada gugus 11-OH sehingga seny. Menjadi
lebih asam dan kemampuan interaksi obat-reseptor
yang melibatkan ikatan Hidrogen menjadi lebih baik.
- Melindungi gugus 11 -OH dari proses oksidasi
metabolik.

13. Pemasukan ikatan rangkap antara


C1-C2 akt. Glukortikoid.
14. Bentuk ester ( ester asetat,
benzoat, butirat, heksanoat, kaproat,
sipionat, diasetat, dipropionat,
pivalat, valerat) masa kerja obat.

Anda mungkin juga menyukai