PARKINSON
Pembimbing
Disusun Oleh:
Bunga Nur Annisa 2010730019
Penulis
STATUS PASIEN
IDENTITAS
Nama
: Tn. MA
Usia
: 59 Tahun
Pekerjaan
: Pensiunan
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Alamat
: Jakarta Pusat
Tanggal masuk
: 25 november 2015
AUTOANAMNESIS
Keluhan utama
Tangan gemetar terus menerus sejak 8 bulan SMRS
Riwayat penyakit sekarang
Os mengeluh tangan gemetar terus menerus sejak 8 bulan SMRS , keluhan ini
dirasakan oleh os hilang timbul . Keluhan dirasakan semakin berat dan terasa kaku
saat os menulis , os juga mengeluh memegang pulpen sering jatuh . Os mengatakan
keluhan gemetar sering timbul saat istirahat lalu saat tangan mulai beraktivitas
gemetar sedikit berkurang . Os juga merasa saat jalan atau saat akan menggapai suatu
barang gerakan os menjadi lambat Sehingga os merasa gerakannya seperti robot .
Os juga merasa bergetar tanpa sadar dan tak terkendali. Os merasa leher menjadi
kaku, bahu juga menjadi kaku dan perut terasa tegang. Os mengatakan saat ini tulisan
menjadi kecil-kecil dan rapat . Suara Os pun menjadi pelan .BAB & BAK dalam
keadaan normal.Keluhan trauma , demam , mual , muntah disangkal oleh Os .
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat pengobatan
Sempat berobat ke dokter lalu diberikan obat namun tidak diminum (hanya 1 kali)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
: Compos mentis
GCS
: E4M6V5 15
Tanda vital
-
TD 110/70 mmHg
Nadi 88 kali/ menit
Suhu 36,8 C
Pernapasan 20 kali/ menit
Status generalis
Kepala
: Normocephal
Wajah
: Hipomimia
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Thorax
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
-
Inspeksi
Perkusi
: Timpani
Ekstremitas
- Atas
-
Bawah
Status Neurologis
Kesadaran
: composmentis
GCS
: E4V5M6 (15)
R. Meningeal
- Kaku Kuduk
: (-)
- Kuduk Kaku
: (+)
- Lasegue sign
: tidak terbatas
- Kernig sign
: tidak terbatas
- Brudzinski I
: (-)
- Brudzinski II
: (-)
- Brudzinski III
: (-)
Nervus cranialis
N. I (Olfaktorius)
Daya penghidu
: Normal
N. II (Optikus)
Visus
N. III (Okulomotorius)
Reflex cahaya langsung
: (+/+)
Bentuk pupil
: Bulat, isokor
Ptosis
: (-/-)
Strabismus divergen
: (-/-)
: Normal
N. IV (Troklearis)
Strabismus konvergen
: (-/-)
: Normal
N. V (Trigeminus)
Menggigit
: (+)
Reflex bersin
Reflex masseter
Reflex zygomatikum :
Reflex kornea
Gerakan mengunyah :
: (+/+)
N. VI (Abdusen)
Strabismus konvergen
: (-/-)
Diplopia
: (-/-)
: Normal
N. VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi
: Normal
Bersiul
: (-) Sulit
Mengedip
: (+/+)
Meringis
: (+/+) kaku
Menutup mata
: (+/+)
Tic facialis
: (-/-)
: (-)
N. VIII (Vestibulo-koklearis)
TesRinne
: (+/+)
Tes Weber
TesSchwabach
N. IX (Glosofaringeus)
Reflex muntah
: (+)
N.X (Vagus)
Bersuara
: (+)
Refleks muntah
: (+)
N.XI (Asesorius)
Memalingkan kepala
: (+/+)
Kekuatan bahu
: (+/+)
Sikap bahu
: Simetris
: Eutrophy
Artikulasi
: Normal
Deviasi lidah
: (-)
Tremor
: (-)
Kekuatan lidah
: (+) normal
Menjulurkan lidah
: Normal
N. XII (Hipoglosus)
PemeriksaanMotorik
Tonus
o Ekstremitas atas
Kontur otot
o Atrofi (-)
o Hipertrofi (-)
LenganAtas
D
5
N
Kekuatan
Tonus
LenganBawah
S
4
Hipertoni
TungkaiAtas
D
5
N
S
4
Hipertoni
Tangan
D
5
N
TungkaiBawah
S
5
N
Kaki
Kekuatan
Tonus
Hipertoni
Rigiditas
Gaya Berjalan
: (+/+)
Frozen Shoulder
: (+/+)
DIAGNOSIS KERJA :
Diagnosis Klinis
: Sindrom Parkinson
Diagnosis Topis
: Substansia Nigra
Diagnosis Etiologi
Diagnosis Patologi
: Degeneratif
3x1 tab
Amantadine
200-300 mg/hari
FISIOTERAPI
Mengatasi kaku pada anggota gerak
Memperbaiki sikap tubuh
Cara melangkah & meregangkan tangan
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad malam
-----------------------------------------RESUME
-----------------------------------------Seorang laki-laki berusia 59 tahun
Keluhan Utama
terasa tegang. Os mengatakan saat ini tulisan menjadi kecil-kecil dan rapat . Suara Os pun
menjadi pelan .
BAB & BAK dalam keadaan normal.Keluhan trauma , demam , mual , muntah disangkal
oleh Os .
STATUS INTERNA
-
TTV :
TD : 110/70 mmHg
Pulse: 88 kali/menit (regular)
RR
S
STATUS GENERALIS
Kesadaran
: CM
Kepala
Mata
Hidung
Mulut
Leher
Thorax
Inspeksi
Palpasi
: Krepitasi -/-
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
: BU (+) normal
Palpasi
Perkusi
: timpani
Ekstremitas
Atas
Bawah
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kesadaran
: compos mentis
GCS
: E4V5M6 (15)
R. Meningeal
- Kaku Kuduk
: (-)
- Kuduk Kaku
: (+)
- Lasegue sign
: tidak terbatas
- Kernig sign
: tidak terbatas
- Brudzinski I
: (-)
- Brudzinski II
: (-)
- Brudzinski III
: (-)
: Normal
N. II (Optikus)
Visus
Lapangan pandang
: Normal
N. III (Okulomotorius)
Reflex cahaya langsung
: (+/+)
Bentuk pupil
: Bulat, isokor
Ptosis
: (-/-)
Strabismus divergen
: (-/-)
: Normal
N. IV (Troklearis)
Strabismus konvergen
: (-/-)
: Normal
N. V (Trigeminus)
Menggigit
Membuka
: (+)
mulut : (+) kaku
Reflex bersin
Reflex masseter
Sensibilitas wajah
: (+)
Reflex zygomatikum :
Reflex kornea
: (+/+)
Gerakan mengunyah :
N. VI (Abdusen)
Strabismus konvergen
: (-/-)
Diplopia
: (-/-)
: Normal
N. VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi
: Normal
Bersiul
: (-) Sulit
Mengedip
: (+/+)
Meringis
: (+/+) kaku
Menutup mata
: (+/+)
Tic facialis
: (-/-)
: (-)
N. VIII (Vestibulo-koklearis)
Tes berbisik
: (+/+)
TesRinne
: +/+
Tes Weber
N. IX (Glosofaringeus)
Reflex muntah
: (+)
N.X (Vagus)
Bersuara
: (+)
Refleks muntah
: (+)
N.XI (Asesorius)
Memalingkan kepala
: (+/+)
Kekuatan bahu
: (+/+)
Sikap bahu
: Simetris
: Eutrophy
Artikulasi
: Normal
Deviasi lidah
: (-)
Tremor
: (-)
Kekuatan lidah
: (+) normal
Menjulurkan lidah
: Normal
N. XII (Hipoglosus)
Tonus
Ekstremitas atas
Kontur otot
Atrofi (-)
Hipertrofi (-)
Rigiditas
Gaya Berjalan
Frozen Shoulder
: Biseps +/+
Triseps +/+
Achilles +/+
Patella +/+
DIAGNOSIS KERJA :
DIAGNOSIS KLINIS :
Diagnosa Klinis
:Sindrom Parkinson
Diagnosis topis
: substansia nigra
Diagnosis etilogi
Diagnosis patologi
: degeneratif
CT Scan
(untuk melihat daerah ganglia basalis apakah ada suatau massa atau
perdarahan).
RENCANA TERAPI (MEDIKAMENTOSA) : terapi yang diberikan kepada pasien
setelah pemeriksaan adalah
Trihexyphenidyl : 3x2mg ( untuk pasien Parkinson Idiopatik)
Levazide
Amantadine
: 200-300 mg/hari
FISIOTERAPI :
Mengatasi kaku pada anggota gerak
Memperbaiki sikap tubuh
Cara melangkah & meregangkan tangan
PROGNOSIS :
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
BAB II
Penyakit Parkinson yaitu bagian dari Parkinsonism yang secara patologi ditandai oleh
degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNC) yang disertai
adanya inklusi sitoplasmi ke osinofilik (Lewy bodies).
Parkinsonism adalah suatu sindroma yang ditandai oleh tremor waktu istirahat, rigiditas,
bradikinesia dan hilangnya reflex postural akibat penurunan kadar dopamine dengan berbagai
macam sebab.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita 3 : 2. 5
10% orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40
tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh
usia pada umumnya mencapai 1% di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 %
pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 89 tahun.
PENYEBAB
Penyakit parkinson terjadi ketika sel saraf atau neuron di dalam otak yang disebut substantia
nigra mati atau menjadi lemah. Secara normal sel ini menghasilkan bahan kimia yang penting
di dalam otak yang disebut dopamin. Dopamin adalah suatu bahan kimia yang dapat
menghantarkan sinyal-sinyal listrik diantara substantia nigra dan di sepanjang jalur sel saraf
yang akan membantu menghasilkan gerakan tubuh yang halus. Ketika kira-kira 80% sel yang
memproduksi dopamine rusak, gejala penyakit parkinson akan nampak.
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko (multifaktorial) yang telah diidentifikasi, yaitu :
a. Usiameningkat pada usia lanjut.
b. Rasial orang kulit putih lebih sering daripada orang Asia dan Afrika.
c. Genetik
d. Lingkungantoksin, penggunaan pestisida, infeksi.
Possible : terdapat salah satu gejala utama yaitu tremor istirahat, rigiditas,
bradikinesia, kegagalan reflex postural.
Probable : bila terdapat 2 gejala utama atau 1 dari 3 gejala pertama yang tidak
simetris.
Definite : bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala atau dua gejala dengan satu
gejala lain yang tidak simetris.
STADIUM PENYAKIT
Skala menurut Hoehn dan Yahr merupakan skala penilaian yang paling sering digunakan
untuk menggambarkan progresifitas penyakit
0
I.
TRAP unilateral
II.
TRAP bilateral
III.
IV.
V.
Pasien hanya dapat berada di kursi atau tempat tidur bila tidak dibantu wheelchair
bound
Tanda khusus :
Meyersonsign :
Tidak dapat mencegah mata berkedip kedip bila daerah glabela diketuk berulang. Ketukan
berulang ((2x/detik) pada glabela membangkitkan reaksi berkedip-kedip (terus menerus).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan bila ada indikasi, antara lain:
-
SUMBER :
1. Diagnosis Topik Neurologi , DUUS ,Edisi ke-4 , Tahun 2010 Penerbit : EGC , hal 301303.
2. Clarke
CE,
Moore
AP.
Parkinsons
Disease.
http://www.aafp.org/afp/