Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pembangunan

kesehatan

ditujukan

untuk

meningkatkan

kesadaran

kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum
sebagaimana yang diamanatkan di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Demi tercapainya tujuan tersebut maka dilakuan
pengelolaan kesehatan, baik di tingkat pusat maupun daerah , salah satunya adalah
pengelolaan informasi kesehatan.
Informasi kesehatan bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan yang efektif dan efisien. Informasi kesehatan dapat diakses melalui sistem
informasi yang baik. Informasi kesehatan tidak hanya untuk tenaga kesehatan atau
pejabat terkait melainkan untuk dapat diakses oleh masyarakat.
Saat ini, sistem informasi untuk kesehatan di Indonesia salah satunya adalah
Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Rumah Sakit. Kedua sistem
informasi tersebut memiliki fungsi yang sama namun dalam tataran yang berbeda yaitu
untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung
pembangunan kesehatan. Berdasarkan fungsi dari sistem informasi baik kesehatan
maupun rumah sakit, maka perlu dicari sistem seperti apa yang baik, sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan dapat menghasilkan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan nantinya. Pencarian sistem yang sesuai tersebut dapat
dilaksanakan melalui analisis sistem dan perancangan sistem.
1.2

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis sistem ?
2. Apa yang dimaksud dengan perancangan sistem ?
3. Apa yang dimaksud dengan perancangan flow chart ?

1.3

Tujuan
1. Mengetahui gambaran mengenai analisis sistem
2. Mengetahui gambaran mengenai perancangan sistem
3. Mengetahui mengenai gambaran mengenai perancangan flow chart

1.4

Manfaat
1. Hasil dari makalah ini sebagai bahan belajar untuk mahasiswa mengenai analisis
sistem , perancangan sistem dan perancangan flow chart.

2. Mahasiswa dapat mengetahui pengetahuan tentang bagaimana menentukan sistem


yang baik dan sesuai dan bagaimana merancangnya.
3. Sebagai bahan evaluasi dari proses pembelajaran mahasiswa untuk mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Dan Rumah Sakit.

BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1

Definisi Analisis Sistem


Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi

permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan,

hambatan-

hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat


diusulkan perbaikan-perbaikannya. Analisis sistem dilakukan untuk mengetahui
masalah apa yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan yang berguna untuk
membandingkan dan membuat alternatif-alternatif yang diberikan pada sistem baru.
Menurut Jogiyanto (2001:129), analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untulk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatankesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikanperbaikannya.
Atau secara lebih mudahnya, analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang
telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Tahap
analisis sistem ini merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting, karena
kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Tugas utama analis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-kelemahan
dari sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Sedangkan menurut sumber lain, kegiatan analisis sistem adalah kegiatan
untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak
bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem
yang baru. Hal tersebut terlihat sederhana, namun sebenarnya tidak. Banyak
hambatanyang akan ditemui dalam proses tersebut.
Pada banyak proyek sistem informasi, proses analisis dan desain sering kali
berjalan bersama-sama. Jadi selama kegiatan analisis, kegiatan desain juga dilakukan.
Hal ini dilakukan karena pada banyak kasus, user sering kesulitan untuk
mendefinisikan kebutuhan mereka. Jadi mereka akan lebih mudah mendefinisikan
kebutuhan, jika mereka telah melihat gambar rancangan sistemyang baru, khususnya
rancangan antar muka.Dari definisi diatas, maka analisa sistem adalah suatu
perencanaan sekaligus pembuatan sketsa dari elemen yang terpisah namun saling
berintegrasi ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap
desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritisdan sangat penting, karena
3

kesalahan dalam tahap ini menyebabkankesalahan pada tahap selanjutnya.Misalnya


anda dihadapkan pada suatu sistem untuk menentukanseberapa jauh sistem tersebut
telah mencapai sasarannya. Jikasistem mempunyai beberapa kelemahan, anda harus
dapatmenemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai analisis sistem.Tugas utama dari
menganalisis sistem meliputi :
a. Menentukan lingkup sistem
b. Mengumpulkan fakta
c. Menganalisis fakta
d. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporananalisis sistem
2.2

Tujuan Analisis Sistem


Dalam pelaksanaannya, analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya. Selain itu, analisis sistem dilakukan untuk
mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan yang berguna
untuk membandingkan dan membuat alternatif-alternatif yang diberikan pada sistem
baru dan juga untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui.

2.3

Langkah-langkah Analisis Sistem


Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh analis sistem :
a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
c. Analyze, yaitu menganalisis sistem
d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkahlangkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistemruang
lingkup tugasnya lebih terinci.
a. Mengidentifikasi Masalah (Identify)
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan
sebagaisuatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang
menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itulah pada
tahapanalisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem
adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Tugas-tugas
yuang harus dilakukannya adalah sebagai berikut ini :
1) Mengidentifikasi penyebab masalah
2) Mengidentifikasi titik keputusan
4

3) Mengidentifikasi personil-personil kunci


b. Memahami Kerja Sistem (Understand)
Langkah kedua dari tahap analisis sistem adalah memahami kerja dari sistem
yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci
bagaimanasistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini
diperlukandata yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di
tahapperencanaan sistem juga pernah dilakukan penelitian untuk memperoleh
data,penelitian ini sifatnya adalah penelitian pendahuluan (preliminary survey).
Sedangpada tahap analisis sistem, penelitian yang dilakukan adalah penelitian terinci
(detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang
ada

sebelum

mencoba

untuk

menganalisis

permasalahan-permasalahan,

kelemahankelemahandan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem untuk dapat


memberikanrekomendasi

pemecahannya.

Sejumlah

data

perlu dikumpulkan

menggunakan teknikpengumpulan data yang ada, yaitu wawancara, observasi, daftar


pertanyaan danengambilan sampel.
Langkah kedua dari tahap analisis sistem dapat terdiri dari beberapa tugas
yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut ini :
1) Menentukan jenis penelitian
2) Merencanakan jadwal penelitian
a) Mengatur jadwal wawancara
b) Mengatur jadwal observasi
c) Mengatur jadwal pengambilan sampel
3) Membuat penugasan penelitian
4) Membuat agenda wawancara
5) Mengumpulkan hasil penelitian
c. Menganalisis Sistem (Analyze)
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil
penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit dilakukan
oleh analissistem yang masih baru. Pengalaman menunjukkkan bahwa banyak analis
sistemyang

masih

baru

mencoba

untuk

memecahkan

masalah

tanpa

menganalisisnya.
Tahapan dalam melakukan analisis sistem yaitu:
1) Menganalisis kelemahan sistem
Analisis kelemahan sistem digunakan unutk menjawawb pertanyaan-perntanyan
seperti: Mengapa dikerjakan?,Perlukah dikerjakan?,Apakah telah dikerjakan
dengan baik?.

Dalam menganalisis kelemahan siste, diperlukan kriteria yang

tepat untuk menilai sebuah sistem. Kriteria yang tepat ini dapat diperoleh dari
sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru supaya efisien danefektif.
5

Wilkinson memberikan sasaran yang harus dicapai untuk menentukan


kriteriapenilaian sebagai berikut :
a) Relevance (sesuai kebutuhan)
b) Capacity (kapasitas dari sistem)
c) Efficiency (efisiensi dari sistem)
d) Timeliness (ketepatan waktu menghasilkan informasi)
e) Accessibility (kemudahan akses)
f) Flexibility (keluwesan sistem)
g) Accuracy (ketepatan nilai dari informasi)
h) Reliability (keandalan sistem)
i) Security (keamanan dari sistem)
j) Economy (nilai ekonomis dari sistem)
k) Simplicity (kemudahan sistem digunakan)
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dan kriteria-kriteria ini, selanjutnya analis
sistem akan dapat melakukan analisis dari hasil penelitian dengan baik untuk
menemukankelemahan-kelemahan dan permasalahan-permasalahan dari sistem
yang ada.
2) Menganalisis kebutuhan informasi pemakai atau manajemen
Tugas lain dari analis sistem yang masih diperlukan sehubungan dengan sasaran
utamasistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi
parapemakainya perlu dianalisis.
d. Membuat Laporan Hasil Analisis Sistem (Report)
Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari
analis sistem dan timnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini
diserahkankepada steering committe (komite/panitia pengarah pengembangan
sistem) yangnantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersamasama denganpanitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan
dan analisisyang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Tujuanutama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :
1) Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
2) Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
3) Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
4) Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau menghentikan
proyek bila dipandang tidak layak lagi)
2.4

Definisi Perancangan Sistem


Perancangan sistem merupakan salah satu tahap untuk membentuk sistem.
Perancangan sistem menunjukkan bagaimana merealisasikan solusi terpilih, yang telah

dipilih melalui proses pemecahan masalah ( problem solving process) (Laudon &
Laudon, 2013).
Perancangan sistem adalah model atau blueprint dari solusi sistem informasi
yang terdiri dari seluruh spesifikasi yang akan digunakan pada saat analisis sistem.
Sepesifikasi ini terdiri dari komponen teknisi, organisasi, dan manusia.
Perancangan sistem berisi tentang pendefinisian dari kebutuhan fungsional
yang nantinya akan digunakan untuk rancang bangun implementasi. Perancangan
sistem dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan
dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat perancangan sistem adalah (Silfianti,
2012) :
1. Faktor kelayakan (feasibility factors) yaitu faktor yang berkaitan dengan
kemungkinan keberhasilan suatu sistem yang dikembangkan dan digunakan
a. Kelayakan teknis, yaitu untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada
atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan
b. Kelayakan ekonomis, untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk
mendukung dibentuknya sistem berdasarkan solusi terpilih
c. Kelayakan legal, yaitu untuk melihat apakah ada konflik antar sistem yang sedang
dipertimbangkan

dengan

kemampuan

perusahaan

untuk

melaksanakan

kewajibannya secara legal


d. Kelayakan operasional, untuk melihat apakah prosedur dan kemampuan pegawai
yang ada sudah cukup untuk menjalankan sistem atau apakah diperlukan
penambahan tau pengurangan prosedur dan kemampuan
e. Kelayakan rencana yaitu bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi
dalam waktu yang telah ditetapkan
2. Faktor strategis (strategic factors) yaitu faktor yang berkaitan dengan pendukung
sistem dari sasaran bisnis dipertimbangan untk setiap proyek yang diusulkan.
a. Produktivitas, yaitu untuk mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input
yang tersedia. Tujuannya adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan
yang tidak berarti
b. Diferensiasi yaitu mengukur bagaimana perusahaan dapat menawarkan produk
atau pelayanan yang berbeda dari pesaingnya.
c. Manajemen yaitu melihat bagaimana sistem menyediakan informasi yang dapat
menolong manajer atau pimpinan dalam

merencanakan, mengendalikan dan

membuat keputusan.

2.5

Tujuan Perancangan Sistem


Tujuan dari perancangan sistem diantaranya adalah untuk memenuhi
kebutuhan para pemakai sistem serta untuk memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada programer dan ahli teknik lainnya.

2.6

Metode Perancangan Sistem


Terdapat beberapa metode yang biasa digunakan dalam perancangan sistem,
diantaranya:
1. Problem-solving Process
Metode ini biasa digunakan untuk merancang sistem baru. Sebuah sistem
informasi baru dibangun sebagai solusi untuk masalah atau mengatur masalah yang
dihadapi organisasi. Berikut adalah langkah-langkah Problem-solving Process.

Gambar 1. Langkah-langkah Problem-solving Process


Sumber: Essentials of Management Information Systems 10th Edition. New Jersey, 2013.
a. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dalam Problem-solving Process
dimana untuk mempermudah mengindentifikasi dapat menggunakan what,
when, where, who, dan how.
b. Mengembangkan alternatif solusi
Analisis sistem yang telaah dilakukan menjabarkan alternatif yang paling
mungkin untuk mengikuti mengingat sifat dari masalah. Beberapa solusi
mungkin hanya memerlukan penyesuaian dalam manajemen, pelatihan
tambahan, atau penyempurnaan prosedur organisasi yang ada. Beberapa solusi
8

memerlukan modifikasi untuk sistem informasi yang ada di organisasi atau


suatu sistem informasi yang baru.
c. Memilih solusi terbaik
Pemilihan solusi terbaik dapat menggunakan studi kelayakan dimana bertujuan
untuk menentukan apakah masing-masing solusi yang diusulkan layak atau
dapat dicapai dari sudut pandang keuangan, teknis, dan organisasi. Studi
kelayakan menetapkan apakah setiap solusi alternatif adalah pilihan yang baik,
apakah teknologi yang dibutuhkan untuk sistem yang tersedia dan dapat
ditangani oleh staf sistem informasi organisasi, dan apakah organisasi mampu
menampung perubahan yang ada dalam sistem.
d. Mengimplementasikan solusi yang dipilih
Langkah pertama dalam penerapan solusi adalah membuat spesifiksi desain
secara rinci mencakup input, outpus, proses, databse, user, prosedur, hingga
job design dan proses desain. Langkah selanjutnya yaitu pemilihan hardware,
pembuatan software dan program, tahap percobaan, pelatihan user dan
pendokumentasian.
2. System Development Lifecycle (SDLC)
SDLC merupakan metode lama dalam perancangan sistem informasi.
Lifeccycle methodology adalah pendekatan bertahap untuk membangun sebuah
sistem, metode ini membagi pengembangan sistem menjadi serangkaian tahapan.
Berikut adalah tahapan dalam metode SDLC

Gambar 2. Tahapan Metode SDLC


Sumber: Essentials of Management Information Systems 10th Edition. New Jersey,
2013

2.7

Prinsip Perancangan Sistem


Prinsip perancangan sistem akan membantu meningkatkan kemuningkan untuk
mendapatkan sistem yang baik. Prinsip Perancangan sistem yang baik adalah sebagai
berikut (Bahlil & Botta, 2008) :
1. Menggunakan model untuk merancang sistem (Use models to design systems)
Perancangan sistem bisa berdasarkan kebutuhan, berdasarkan fungsii atau
berdasarkan model. Menggunakan perancangan sistem yang berdasarkan model
memiliki manfaat dalam model yang dapat dijalankan yang meningkatkan efisiensi
dan kekakuan suatu sistem.
2. Menggunakan desain top down/hirarki (Use hierarchial , top down design)
Bekerja pada level tinggi terlebih dahulu karena, walaupun fungsi level tertinggi lebih
sedikit kemungkinan untuk berubah, namun ketika itu berubah, perubahan tersebut
mendorong perubahan pada fungsi yang lain. Jadi, buat lah sistem kemudian menjadi
subsistem , lalu subsistem menjadi sub-subsistem.
3. Bekerja pada item yang resiko tinggi terlebih dahlu (Work on high-risk items first)
Mengerjakan item yang memiliki resiko tinggi terlebih dahulu untu mencegah
munculnya resiko. Item dengan resiko tinggi memiliki kemungkinan untuk berubah,
yang akan menyebabkan perubahan pada entitas yang lain. Sehingga bila,
mengerjakannya terlebih dahulu akan mencegah perubahan pada entitas-entitas yang
lain.
4. Prioritas
Memerioritaskan hal-hal terkait perancangan sistem seperti persayaratan tujuan,
kebutuhan pengguna, fungsi dll akan membantu mengatur budget, jadwal, arsitektur
sistem, kepuasan pengguna dan penurunan resiko.
5. Mengontrol level interaksi antar entitas (Control the level of interacting entities)
Objek dalam sistem seharusnya bertukar input dan output pada objek yang memiliki
level sama, sehingga jangan sampai suatu objek dalam sistem memiliki interaksi
dengan obek yang dua klai lebih tinggi levelnya dibandingkan dengan objek tersebut.
6. Merancang interface
Interface (antarmuka) adalah mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan
sistem atau antara sistem dengan sistem lain (Munir, 2012). Perancangan interface

10

untuk meminimalisir data yang sama berada di subsistem yang berbeda. Interface
seharusnya menghubungkan hal-hal atau data dengan level yang sama.
7. Memproduksi perancangan yang satisficing (Produce satisficing designs)
Satisficing adalah strategi pembuatan keputusan yang menggunakan alternatif yang
tersedia sehingga ditemukan ambang penerimaan . Sebaiknya tidak memproduksi
perancangan yang optimal, yang dimaksud dengan optimal disini adalah secara
spesisifk mencari alternatif terbaik yang tersedia.
8. Jangan mengoptimalisasi terlalu dini (Do not optimize early)
Lakukan optimaslisasi sistem saat akhir proses perancangan. Bila terlalu dini, maka
perlu mengoptimalisasi kembali setiap saat perancangan berubah.
9. Mempertahankan model terbaru pada sistem (Maintain an updated model of the
system)
10. Membangun peralihan yang stabil (Develop stable intermediates)
Peralihan disini maksudnya adalah suatu kondisi yang memungkinkan untuk sistem
terhenti. Perlunya membuat suatu rencana peralihan stabil agar bila perlaihan terjadi
diamna sistem terhenti , maka sesuatu yang berguna masih tersedia. Salah satu faktor
yang bisa menyebabkan peralihan adalah dukungan politik.
11. Menggunakan pengembangan yang evolutioner (Use evolutionary development)
Membuat suatu sistem dengan evolutioner yaitu sistem yang dibuat saat ini dengan
memeprtimbangakn hal-hal lain yang dapat dilakukan pada sistem dikemudian hari.
Contohnya adalah Departemen Pertahanan Amerika ( The Departement of Defense/
DoD) membuat suatu sistem yang pada kemudian hari bila pada sistem ini
ditambahkan persyaratan dan uang , maka akan menjadi sistem yang lebih kompleks
yang dapat digunakan. Sistem tersebut digunakan pada pesawat B-52, dengan
menambahkan persayaratn dan uang maka akan didapatkan kemampuan baru pada
sistem pesawat tersebut.
12. Memahami perusahaan (Understand your enterprise)
Pahami perusahaan atau tempat sistem tersebut digunakan agar sistem tersebut sesuai
denngan perusahaan atau tempat tersebut.
13. Tentukan apa bukan bagaimana
Tentukan apa fungsi dari sistem tersebut bukan bagaimana mengimplementasikan
solusi. Contoh : seharusnya adalah play music , bukan play a CD. Pertanyaan
bagaimana muncul setelah menemukan jawaban terhadap pertanyaan apa. Contohnya
adalah apa kebutuhan pelanggan, kemudian baru lah menjawab bagaimana
memuaskan kebutuhan pelangan.
14. Mencatat persyaratan fungsional
Persyaratan fungsional akan digunakan untuk perancangan suatu sistem. Persyaraatan
terdiri dari bagaimana sistem berinteraksi dan mengkomunikasian fungsi sistem,

11

kemampuan dan kendala. Selain itu juga terdiri dari scenario utama dan alternative
scenario sistem.
15. Alokasi setiap fungsi pada satu komponen
Satu fungsi sebaiknya untuk satu komponen dengan satu pemilik. Hal ini untuk
mencegah dua pemilik pada satu fungsi yang merubah satu fungsi akan merubah
seluruh sistem.
16. Fungsi sistem sebaiknya didokumentasikan
Seluruh fungsi sistem harus teridentifikasi dan dideskripsikan secara tepat.
17. Menulis glossary
Buatlah glossary untuk istilah-istilah penting yang terkait dengan sistem
18. Merancang percobaan sistem
Perocabaan terhadap suatu sistem haus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem
tersebut dapat berjalan atau tidak, maka perlu dirancang bagaimana mencoba sistem
tersebut.
19. Merancang pengembangan sistem
Sistem sebaiknya dirancang agar dapat dikembangkan dan dapat beradaptasi dengan
pengembangan yang baru.
2.8

Flowchart Sistem
Flowchart merupakan penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urutan prosedur dari suatu program secara sederhana, terurai, rapi, dan jelas dengan
menggunakan simbol-simbol standar. Flowchart dapat membantu analis dan
programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil
dan membantu dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian

2.9

(Falani, 2012).
Tujuan Flowchart
Beberapa tujuan dari pembuatan flowchart antara lain adalah (BBC, 2014):
a. Untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur sehingga memudahkan

pengguna dalam memahami isi informasi yang ada di dalam sistem.


b. Untuk mendokumentasikan prosedur kerjadalam ISO.
c. Untuk menjadi pedoman dalam menjalankn operasional.
d. Untuk menjadi peta kerja sehingga mencegah terjadinya hilang arah.
e. Untuk mempermudah pengambilan keputusan.
2.10 Jenis- Jenis Flowchart
Flowchart digolongkan ke dalam lima jenis, yaitu:
a. Flowchart Sistem (System Flowchart)
System flowchart merupakan bagan yang menunjukkan urutan prosedur dan
proses dari beberapa file didalam media tertentu. Melalui flowchart ini dapat
terlihat jenis penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data, serta
menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan output. Namun tidak
digunakan untuk menggambarkan urutan langkah dalam menyelesaikan masalah,

12

dan hanya menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk (Nilawati,


2005)

Gambar 3.Contoh Flowchart Sistem


b. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
Document flowchart digunakan untuk menelusuri alur form dan laporan sistem
dari satu bagian ke bagian lain, seperti bagaimana alur dari laporan dan formulir
diproses, dicatat, dan disimpan (Jogiyanto, 2005).

13

Gambar 4.Contoh Flowchart Paperwork


Keterangan:
# : Masukkan data calon anggota ke dalam computer (proses pengisian data)
P : Tandatangan dan validasi data
c. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
Schematic flowchart memiliki kesamaan dengan system flowchart yaitu
menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Namun flowchart skematik
digunakan sebagai alat komunikasi antara analis system dengan seseorang yang
tidak familiar dengan symbol-simbol flowchart yang dapat konvensional.
Pemakaian gambar sebagai ganti dari symbol-simbol dapat memudahkan dan
menghemat waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari symbol sebelum dapat
mengerti flowchart.
Penggunaan gambar juga dapat mengurangi kemungkinan salah pengertian
tentang system (Falani, 2012).

14

Gambar 5.Contoh Flowchart skematik


d. Flowchart Program (Program Flowchart)
Flowchart program merupakan bagan yang memiliki keterangan lebih rinci
tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya
dilaksanakan. Flowchart ini dapat menunjukkan setiap langkah program atau
prosedur dalam urutan yang tepat (Falani, 2012).
Metode penggambaran flowchart program terbagimenjadi 2 jenis, yaitu
(Nilawati, 2005):
1) Conceptual flowchart, yaitu flowchart yang menggambarkan alur pemecahan
masalah secara global.
2) Detail flowchart, yaitu flowchart yang menggambarkan alur pemecaha
nmasalah secara rinci.

15

Gambar 6.ContohFlowchart Program


e. Flowchart Proses (Process Flowchart)
Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang
memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur
atau sistem. Dalam analisis sistem, flowchart ini dapat berfungsi secara efektif
untuk menelusur ialur suatu pelaporan atau formulir (Falani, 2012).
Flowchart proses memiliki simbol khusus, yaitu:
Gambar
.Contoh

Flowchart Proses
2.11 Pedoman- Pedoman Pembuatan Flowchart
Pedoman dalam membuat flowchart antara lain adalah (Jogiyanto, 2005):
a. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
b. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini
harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
16

c.
d.

Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.


Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata

e.
f.

kerja.
Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
Lingkup dan range dari aktivitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
dengan hati-hati. Percabangan- percabangan yang memotong aktivitas yang
sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Symbol
konektor harus digunakan dan percabangannya diletakkan pada halaman yang
terpisah atau hilangkan seluruhnya apabila percabangannya tidak berkaitan

g.

dengan sistem.
Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

2.12 Simbol-Simbol Flowchart


Simbol-simbol yang digunakandalam flowchart menurut ANSI (American
National Standart Institute) dan ISO (International Standart Organization) adalah:

17

BAB III
STUDI KASUS
3.1

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STOK OBAT PADA


APOTEK ARJOWINANGUN
1.

Analisis sistem
Analisis sistem dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan yang ada di Apotek Arjowinangun. Maka dilakukan
langkah-langkah analisis sistem , yaitu:
a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
Apotek Arjowinangun mlayani banyak sekali transaksi tiap harinya dan apotek
ini memiliki banyak jenis-jenis obat untuk dijual. Maka perlu dilakukan
pengelolaan data, salah satunya adalah data stok obat. Namun, sistem
pengolahan yang dilakukan oleh apotek masih sistem konvensional, baik itu
proses pengecekan persediaan maupun pencatatan. Pada proses pengecekan
persediaan perlu dilakukan banyak tahapan sehingga mendapatkan hasil yang
akurat. Padahal, untuk menciptakan kepuasan konsumen, apotek memerlukan
keakuratan data dan tepat waktu saat obat diperlukan.
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
Sistem pengolahan data stok obat Apotek Arjowinangun dilakukan dengan
sistem konvensional. Data-data stok obat diarsipkan menggunakan buku besar
dan sistem Microsoft Office.
c. Analyze, yaitu menganalisis system
Kelemahan sistem pengolahan data stok obat secara konvensional adalah
proses pengolahan membutuhkan waktu yang lama da nada kemungkinan
banyaknya kesalahan yang terjadi.
d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Penulis membuat laporan terkait temuan masalah sistem informasi stok obat
dan ditujukan pada pihak universitas maupun pihak apotek , guna dapat

2.

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan tersebut.


Perancangan sistem dan flowchart
Setelah melakukan analisis sistem dan mengetahui permasalahannya, maka proses
dilanjutkan pada perancangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan Apotek
Arjowinangun yaitu untuk itu proses pengecekan persediaan maupun pencatatan
stok obat. Berdasarkan permasalahan yaitu, proses pengecekan obat yang butuh
waktu lama dan sistem pencatatan masih dalam buku besar. Maka, penulis

18

membuat rancangan sistem dan flow chart untuk menangani masalah diatas.
Berikut perancangan yang dibuat oleh penulis.
a. Perancangan data flow diagram
1) Diagram Konteks

Gambar 8. Diagram Konteks


2) DFD Level 1

Gambar 9. Diagram DFD Level 1

3) DFD Level 3

19

Gambar 10. Diagram DFD Level 3


4) DFD Level 4

Gambar 11. Diagram DFD Level 4


b. Perancangan Enhanced Entity Relation (EER)
Enhanced Entity Relation adalah (.)

Gambar 12. Perancangan EER


c. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram adalah ()

20

Gambar 13. Perancangan ERD


3.

Kekurangan Penelitian
Menurut kami, terdapat kekurangan dalam penelitian untuk membuat suatu sistem
informasi stok obat di Apotek Arjuwinangun ini yaitu :
a. Analisis sistem
Saat melakukan analisis sistem, penulis hanya fokus pada masalah sistem yang
ada di apotek tersebut atau hanya melakukan analisis kebutuhan sistem
informasi. Penulis tidak melakukan analisis dari segi sumber daya manusia.
Apabila sistem informasi tersebut dilaksanakan, apakah sumber daya manusia
yang ada di apotek tersebut baik dari segi kuantitas maupun kualitas memadai
untuk pelaksanaan sistem informasi tersebut. Terutama dari ssegi kualitas,
apakah sumber daya manusia yang ada di apotek tersebut memiliki
kemampuan untuk mengoperasikan sistem tersebut.

21

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Systems analysis is process to define and understand the problem of system,
develop the alternative solution and choose the best solution for the system. System
analysis has purpose on make new system or develops the current system. There are
four steps of system analysis, first is identifying the problem, second is understand the
current system, third is analyzing the system and the last is reporting the analysis result.
Furthermore, system design shows how the chosen solution that is made on
system analysis should be realized. There are two factors that should be considered on
designing system, they are feasibility factors and strategic factors. There are two
methods on system design; they are problem solving process and system development
lifecycle (SDLC). In addition, there is several principle of good system design such as
use models to design systems, prioritize, use hierarchical or top down design etc.
Furthermore, flowchart offers a logical graphic model of steps of programs
procedure clearly. Flowchart used standard symbol to describe each step of procedure.
It helps programmer on analyzing alternatives for system operation. There are five
types of flowcharts, they are system flowchart document flowchart, schematic
flowchart, program flowchart and flowchart process.

22

Daftar Pustaka
Anonim.
2009.
Modul
2
Analisis
Sistem.
[pdf]
(http://pujianto.blog.ugm.ac.id/files/2009/12/Apsi2.pdf) diakses tanggal 3 Oktober
2015
http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1004/Konsep+SI.pdf
Bahlil, A.T. & Botta, R., 2008. Fundamental Principles of Good Sytem Design. Engineering
Management Journal, 20(4), pp.9-17.
Falani, Z.A. 2012.AnalisadanPerancanganSistemInformasi. [Online] Tersedia di:
http://mfile.narotama.ac.id/files/Zakki%20Falani/Analisa%20&%20Perancangan
%20SI/Flowchart.pdf. Diaksespada 5 Oktober 2015.
Jogiyanto. 2005. SistemTeknologiInformasiEdisiKe II. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Laudon, J.C. & Laudon, J.P., 2013. Essentials of Management Information Systems 10th
Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Munir, 2012. Direktori File UPI. [Online] Universitas Pembangunan Indonesia Available at:
HYPERLINK
"http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/19660325200112
1-MUNIR/Analisis_Perancangan_Sistem/Analis01_KerangkaSistem.pdf"
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121
-MUNIR/Analisis_Perancangan_Sistem/Analis01_KerangkaSistem.pdf [Accessed 4
October 2015].
Nilawati, R. 2005. DefinisidanSimbol Flowchart.AlgoritmadanPemrograman 1.[Online]
Tersedia di:https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBoQFjAAahU
KEwiL3rzQiKvIAhWFCo4KHYUwA2A&url=http%3A%2F
%2Frama.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F14921%2F2%2Bdefinisi
%2Bdan%2Bsimbol
%2BFlowchart.pdf&usg=AFQjCNG7NEP0X7hZW7O9Lg6uX5P47ksEswDiaksespada
5 Oktober 2015.
Silfianti, W., 2012. Universitas Gunadarma Staffsite. [Online] Universitas Gunadarma
Available at: HYPERLINK
"http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9882/Pengembangan+Sistem+1+2.
pdf"
http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9882/Pengembangan+Sistem+1+2.p
df [Accessed 4 October 2015].
Yulianto, Ardian Agung dkk. 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi. [pdf]
(http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=170663.) Diakses tanggal 3 Oktober 2015

23

Anda mungkin juga menyukai