M AN U S I A
Versi Kej.2:4-25
Dari kedua versi kisa penciptaan tersebut, tampak jelas bahwa manusia tidak ada dengan
sendirinya, melainkan karena TUHAN Allah yang menciptakan manusia. Manusia ada karena
kehendak atau putusan Allah untuk menjadikan ada. Manusia bukan keturunan Tuhan Allah, juga
bukan keluar dari allah, tetapi diciptakan oleh Allah. Allah menciptakan manusia dengan cara
yang berbeda dari ciptaan-ciptaan yang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menurut
pandangan Alkitab, manusia adalah makhluk dalam arti yang sebenarnya, yang ada karena
diciptakan oleh Tuhan Allah. Manusia adalah hasil karya Allah, yang keadaannya berbeda
sekali dengan Tuhan Allah, yang menciptakannya.
Mengenai struktur manusia, berdasarkan kisah penciptaan, maka dapat dikatakan bahwa manusia
terdiri dari: tubuh, jiwa dan roh.
Manusia diciptakan dari debu tanah, dari kata adamah atau basar (Ibr) atau sarx (Yun), yang
berarti daging. Dari debu tanah itulah terbentuk struktur tubuh atau badan manusia, yang disebut
manusia lahiriah tubuh atau badan menampakkan pribadi manusia dalam keseluruhannya.
Manusia tidak mungkin berada tanpa tubuh.
Manusia dengan keberadaan tubuhnya, belum dapat dikatakan sebagai manusia hidup.
Kehidupan terwujud ketika Tuhan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Setelah
ada nafas hidup, maka manusia dikatakan sebagai mahkluk hidup atau nefesy (Ibr). Nefesy dapat
berarti nafsu, yang bersifat lahiriah, seperti makan, minum tidur, dll; dan yang bersifat rohaniah,
seperti membenci, bergirang, dll. Nefesy atau psyhke (Yun) berarti jiwa atau nyawa yang tidak
berjasad, berbeda dengan tubuh yang bersifat fana, yang berjadas dan yang dapat rusak atau
binasa. Jika tubuh mengungkapkan tentang lahiriah, maka jiwa mengungkapkan tentang batiniah.
Jadi dalam diri manusia ada struktur lahir dan batin.
Segi batin dalam diri manusia tidak hanya diungkapkan dengan kata nefesy atau psykhe saja,
tetapi juga dengan kata hati atau leb (Ibr) atau kardia (Yun) dan kata roh atau ruah (Ibr) atau
pneuma (Yun). Hati manusia adalah kehendak manusia yang rasionil, yang penuh kesadaran.
Roh adalah alat untuk mengetahui (Maz 77:7; Mark 2:8), tempat emosi (Kej 41:8), alat untuk
menghayati dunia luar (1 Kor 16:18), alat untuk bersaksi (rm 8:16), alat untuk beribadat (Rm
1:9), dan alat untuk bersekutu (Flp 2:1). Roh adalah segi batin manusia yang peka, yang
dengannya manusia menerima dan menyatakan segala macam pengamatan rohani.
Origenes
Menurut gambar Allah berarti memiliki tabiat yang berakal, dengan maksud agar manusia
melalui ketaatan menjadi serupa dengan Allah.
Irenaeus
Manusia segambar dengan Allah berarti sejak semula manusia adalah makhluk yang
berakal dan yang benar-benar serupa dengan Allah.
Luther
Hanya Tuhan Yesus Kristus yang memiliki gaambar Allah yang hakiki. Gambar Allah
pada manusia, yaitu pengetahuan akan Allah, kebenaran dan kekudusan dapat hilang.
Calvin
Gambar berarti pada hakekatnya manusia tidak dapat berubah, sedangkan yang dimaksud
dengan rupa adalah sifat manusia, yang dapat berubah.
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah berarti bahwa manusia dijadikan atau
diciptakan memiliki kesamaan illahi, yang harus dipandang sebagai kesamaan kualitas atau
cara hidup dengan Allah.
4. Kebebasan Manusia
Kejatuhan manusia dalam dosa telah merusak gambar dan rupa Allah dalam diri manusia.
Kerusakan gambar Allah pada manusia menimbulkan masalah baru, yaitu tentang kebebasan
manusia. Kebebasan manusia sering dipahami sebagai kemungkinan manusia untuk (tanpa
paksaan) memilih salah satu dari dua hal, yang satu baik dan yang lainnya jahat. Dari
kebebasan tersebut, tidak jarang membuat manusia menentukan pilihan yang mengakibatkan
dosa. Padahal menurut Alkitab, kebebasan dilihat sebagai suatu hubungan antara manusia
dengan Tuhan. Tuhan telah memperbaiki hubunga-Nya dengan manusia melalui Yesus
Kristus. Yesus Kristus telah melakukan karya-Nya, yaitu membebaskan atau
memerdekakan manusia dari perbudakan dosa. Kebebasan ditentukan oleh ikatan manusia
dengan Tuhan Allah. Dosa manusia bukan disebabkan karena manusia menggunakan