Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN OPERASI CYTO

Nama Pasien
Hari/Tanggal

:
:

Alamat
No.MR
Jenis Anastesi

:
:
:

Ny. AMI
Minggu, 01
November 2015
Bandarlampung
43.34.35
General Anastesi

Operator 1
Asisten 1

:
:

dr. Ratih Sari Putri


dr. Asrul Sani

Asisten 2
Anastesi
Instrument

:
:
:

Tiara Anggraini, S.ked


dr. Bambang Eko,Sp.An
br. Wahyu

15.55 WIB : OPERASI DIMULAI

Penderita dalam posisi terlentang dalam keadaan general anastesi.


Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan sekitarnya.
Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
Dilakukan insisi pfannensteil di atas symphisis sepanjang 9cm di atas luka lama. Insisi
diperdalam secara tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum.
Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Diputuskan dilakukan
Seksio Sesaria Transperitonealis Profunda (SSTP) dengan cara sbb:
Membuka plika vesikouterina, kemudian vesika urinaria disisihkan ke bawah dan
dilindungi dengan hak besar.
Insisi SBR semilunar sepanjang 5cm secara tajam kemudian bagian tengah
ditembus secara tumpul dengan jari sampai menembus kavum uteri dan diperlebar
kelateral kanan dan kiri, didapatkan ketuban hijau, keruh, bau (), mekonium (-)
Janin dilahirkan dengan meluksir kepala

16.05 WIB : Lahir neonatus hidup perempuan, BB : 1600 gram PB : 46 cm A/S : 6/8 PT AGA
16.15 WIB : Lahir plasenta lengkap, BP: 320 gram, PTP: 38 cm, 16x17 cm

Kedua sudut luka dijahit secara figure of eight


Dilanjutkan penjahitan SBR satu lapis secara sejulur feston dengan vicryl no.1
Dilanjutkan dengan reperitonealisasi secara jejulur dengan benang plain catgut no.2.0.
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya
Dilanjutkan pembersihan cavum abdomen dengan NaCl 0,9%, kemudian dilakukan
penutupan dinding abdomen lapis demi lapis dengan cara sebagai berikut:
Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0
Lapisan otot dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0.
Fascia dijahit jelujur feston dengan vicryl no.0
Subkutis dijahit secara jelujur dengan plain catgut no.2.0
Kutis dijahit subkutikuler dengan vicryl no.3.0
Luka operasi ditutup dengan sufratule, kassa dan hypafix.

17.15 WIB : OPERASI SELESAI

Diagnosis pra bedah

: P2A0 post SSTP a.i PEB + Oligohidramnion + Bekas SC 1x

Diagnosis pasca bedah

: Post SSTP a.i PEB + Oligohidramnion + Bekas SC 1x

Tindakan

: Seksio Sesaria Transperitoneal Profunda (SSTP)

Pembuat Laporan

Operator

dr. Asrul Sani

dr. Ratih Sari Putri

No
.

Tanggal

Identitas

Diagnosis Pre
Operasi

Tindakan

Diagnosis Post
Operasi

Operator

1.

Minggu, 1 Ny.

G2P1A0 hamil 34 Seksio Sesaria

November Aminuriyah

minggu inpartu

Transperitoneal PEB +

2015

kala I fase laten

Profunda

/ 32 tahun

Post SSTP a.i

dr. Ratih
Sari Putri

Oligohidramnion

dengan PEB +

+ Bekas SC 1x

bekas SC 1x (a.i

(a.i presbo)

presbo) JTH
preskep +
oligohidramnion
Intraoperatif:

Penderita dalam posisi terlentang dengan spinal anastesi. Dilakukan aseptik dan
antiseptik pada daerah operasi dan sekitarnya. Daerah operasi dipersempit dengan

doek steril.
Dilakukan insisi Pfannenstiel pada abdomen 9 cm. Insisi diperdalam secara tajam
dan tumpul sampau menembus peritoneum. Setelah peritoneum terbuka dan tampak

uterus sebesar kehamilan preterm.


Diputuskan dilakukan SSTP
Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala.
Lahir neonatus hidup perempuan, BB : 1600 gram PB : 46 cm A/S : 6/8 PT AGA
Lahir plasenta lengkap dengan tarikan ringan pada tali pusat.

Pukul 17.15 WIB Operasi Selesai

LAPORAN OPERASI CYTO

Nama Pasien
Hari/Tanggal

:
:

Ny. YOS
Rabu, 4 November
2015

Operator 1
Asisten 1

:
:

dr. Ratih Sari Putri


dr. Asrul Sani

Alamat

Bandarlampung

Asisten 2

Muhammad Fadlilah, S.ked

No.MR
Jenis Anastesi

:
:

43.38.69
General Anastesi

Anastesi
Instrument

:
:

dr. Bambang Eko,Sp.An


br. Eko

03.00 WIB : OPERASI DIMULAI

Penderita dalam posisi terlentang dalam keadaan general anastesi.


Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan sekitarnya.
Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
Dilakukan insisi pfannensteil di atas symphisis sepanjang 9cm di atas luka lama. Insisi
diperdalam secara tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum.
Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Diputuskan dilakukan
Seksio Sesaria Transperitonealis Profunda (SSTP) dengan cara sbb:
Insisi SBR semilunar sepanjang 5cm secara tajam kemudian bagian tengah
ditembus secara tumpul dengan jari sampai menembus kavum uteri dan diperlebar
kelateral kanan dan kiri, didapatkan ketuban hijau, keruh, bau (), mekonium (+)
Janin dilahirkan dengan ekstraksi bokong

03.10 WIB : Lahir neonatus hidup perempuan, BB 3200 gr, PB 49 cm, A/S 7/8 FTAGA
03.15 WIB : Lahir plasenta lengkap, BP 500 gr, PTP 43 cm, 15x16cm

Kedua sudut luka dijahit secara figure of eight


Dilanjutkan penjahitan SBR satu lapis secara sejulur feston dengan vicryl no.1
Dilanjutkan dengan reperitonealisasi secara jejulur dengan benang plain catgut no.2.0.
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya
Dilanjutkan pembersihan cavum abdomen dengan NaCl 0,9%, kemudian dilakukan
penutupan dinding abdomen lapis demi lapis dengan cara sebagai berikut:
Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0
Lapisan otot dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0.
Fascia dijahit jelujur feston dengan vicryl no.0
Subkutis dijahit secara jelujur dengan plain catgut no.2.0
Kutis dijahit subkutikuler dengan vicryl no.3.0
Luka operasi ditutup dengan sufratule, kassa dan hypafix.

03.50 WIB : OPERASI SELESAI

Diagnosis pra bedah

: G2P1A0 hamil 37 minggu inpartu kala I fase aktif + bekas SC


1x + PEB JTH presbo

Diagnosis pasca bedah

: P2A0 Post SSTP a.i bekas SC 1x + presbo + PEB

Tindakan

: Seksio Sesaria Transperitoneal Profunda (SSTP)

Pembuat Laporan

Operator

dr. Asrul Sani

No.
1.

dr. Ratih Sari

Tanggal

Identitas

Rabu, 4
Novemb
er 2015

Ny.
YOS/28th
/433869

Diagnosis
Pre Operasi
D/G2P1A0
hamil
37
minggu
inpartu kala I
fase aktif +
bekas SC 1x
+PEB
JTH
presbo

Tindakan

Diagnosis
Post Operasi
Seksio
P2A0 Post
sesaria
SSTP a.i bekas
transperiton SC 1x +
ealis
presbo + PEB
profunda

Operator
dr. Asrul
Sani
dr. Ratih
Sari

Intraoperatif:

Penderita dalam posisi terlentang dengan general anastesi. Dilakukan


aseptik dan antiseptik pada daerah operasi dan sekitarnya. Daerah operasi

dipersempit dengan doek steril.


Dilakukan insisi Pfannenstiel pada abdomen 9 cm. Insisi diperdalam
secara tajam dan tumpul sampau menembus peritoneum. Setelah

peritoneum terbuka dan tampak uterus sebesar kehamilan preterm.


Diputuskan dilakukan SSTP
Bayi dilahirkan dengan ekstraksi bokong
Lahir dengan SSTP neonatus hidup perempuan, BB 3200 gr, PB 49 cm,

A/S 7/8 FTAGA


Lahir plasenta lengkap dengan tarikan ringan pada tali pusat.

Pukul 03.50 WIB Operasi Selesai

LAPORAN OPERASI CYTO

Nama Pasien
Hari/Tanggal

:
:

Alamat
No.MR
Jenis Anastesi

:
:
:

Ny. LIY
Selasa, 03
November 2015
Bandar Lampung
43.38.56
General Anastesi

Operator 1
Asisten 1

:
:

dr. Ratih Sari Putri


dr. Asrul Sani

Asisten 2
Anastesi
Instrument

:
:
:

M. Dwi Ario, S.ked


dr. Bambang Eko,Sp.An
br. Eko

23.30 WIB : OPERASI DIMULAI

Penderita dalam posisi terlentang dalam keadaan general anastesi.


Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan sekitarnya.
Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.
Dilakukan insisi pfannensteil di atas symphisis sepanjang 9cm di atas luka lama. Insisi
diperdalam secara tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum.
Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus sebesar kehamilan aterm. Diputuskan dilakukan
Seksio Sesaria Transperitonealis Profunda (SSTP) dengan cara sbb:
Insisi SBR semilunar sepanjang 5cm secara tajam kemudian bagian tengah
ditembus secara tumpul dengan jari sampai menembus kavum uteri dan diperlebar
kelateral kanan dan kiri, didapatkan ketuban hijau, keruh, bau (), mekonium (-)
Janin dilahirkan dengan meluksir kepala

23.40 WIB : Lahir neonatus hidup laki laki, BB : 2600 gram PB : 50 cm A/S : 7/8 PT AGA
23.50 WIB : Lahir plasenta lengkap, BP: 450 gram, PTP: 47 cm, 17x18 cm

Kedua sudut luka dijahit secara figure of eight


Dilanjutkan penjahitan SBR satu lapis secara sejulur feston dengan vicryl no.1
Dilanjutkan dengan reperitonealisasi secara jejulur dengan benang plain catgut no.2.0.
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya
Dilanjutkan pembersihan cavum abdomen dengan NaCl 0,9%, kemudian dilakukan
penutupan dinding abdomen lapis demi lapis dengan cara sebagai berikut:
Peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0
Lapisan otot dijahit jelujur dengan plain catgut no2.0.
Fascia dijahit jelujur feston dengan vicryl no.0
Subkutis dijahit secara jelujur dengan plain catgut no.2.0
Kutis dijahit subkutikuler dengan vicryl no.3.0
Luka operasi ditutup dengan sufratule, kassa dan hypafix.

00.45 WIB : OPERASI SELESAI

Diagnosis pra bedah

: G2P1A0 hamil 37 minggu belum inpartu dengan PEB +


impending eklampsia + R/ bekas SC 1x (a.i PEB) JTH preskep

Diagnosis pasca bedah

: Post SSTP a.i impending eklampsia + Bekas SC 1x

Tindakan

: Seksio Sesaria Transperitoneal Profunda (SSTP)

Pembuat Laporan

Operator

dr. Asrul Sani

No
.
1.

Identitas
Selasa, 3

dr. Ratih Sari Putri

Tanggal

Diagnosis Pre
Tindakan
Operasi
Ny. Liya/ 30 G2P1A0 hamil 37 Seksio Sesaria

Diagnosis Post
Operasi
Post SSTP a.i

November tahun

minggu belum

Transperitoneal impending

2015

inpartu dengan

Profunda

PEB +
impending
eklampsia + R/
bekas SC 1x (a.i
PEB) JTH
preskep
Intraoperatif:

eklampsia +
Bekas SC 1x

Operator
dr. Ratih
Sari Putri

Penderita dalam posisi terlentang dengan general anastesi. Dilakukan aseptik dan
antiseptik pada daerah operasi dan sekitarnya. Daerah operasi dipersempit dengan

doek steril.
Dilakukan insisi Pfannenstiel pada abdomen 9 cm. Insisi diperdalam secara tajam
dan tumpul sampau menembus peritoneum. Setelah peritoneum terbuka dan tampak

uterus sebesar kehamilan preterm.


Diputuskan dilakukan SSTP
Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala.
Lahir neonatus hidup laki laki, BB : 2600 gram PB : 50 cm A/S : 7/8 PT AGA
Lahir plasenta lengkap dengan tarikan ringan pada tali pusat.

Pukul 00.45 WIB Operasi Selesai

Anda mungkin juga menyukai