Anamnesis
Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasien
(patient-centered approach) dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien,
kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh
based).
Konseling
Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan
untuk dirinya, dokter keluarga melaksanakan konseling dengan kepedulian terhadap
perasaan dan persepsi pasien (dan keluarga) pada keadaan di saat itu.
Konsultasi
Pada saat - saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter lain
yang dianggap lebih piawai dan / atau berpengalaman. Konsultasi dapat dilakukan
kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, atau dinas
Pada saat - saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan medis yang
rasional pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter praktik di strata pertama, dan
demi kepentingan pasien.
10 Pengobatan rasional
Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksanakannya dengan rasional,
berdasarkan tanda bukti (evidence based) yang sahih dan terkini, demi kepentingan
pasien.
11 Pembinaan keluarga
Pada saat - saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil lebih baik, bila
adanya partisipasi keluarga, maka dokter keluarga menawarkan pembinaan keluarga,
termasuk konseling keluarga.
LI 2. Memahami dan menjelaskan manajemen klinik dokter keluarga
Struktur Organisasi dan Fungsional Klinik Dokter Keluarga
Struktur Organisasi Manajemen Klinik Dokter Keluarga
Man
1. Medis : Dokter Keluarga, Spesialis, Paramedis
2. Non Medis : Administrasi,Teknisi, Operator komputer, dll
3. Lin-lain
Money
1. Sistem Pra Upaya
2. Sistem Sharing, individu, kolektif, dll
3. Sistem Fee for services
Material
Produk Pelayanan Dokkel : 10 paket pelayanan kesehatan dokter keluarga
Machine
Sentra : - Peralihan pelatihan/pendidikan dokter keluarga
- Pelayanan kesehatan : sub klinik DK, klinik DK type
I,II
Methode
1. Organisasi : Struktur, job discription, alur kerja
2. Standarisasi : - Produk Yankes-dokter keluarga
- Fasilitas-klinik DK
- Prosedur-pelayanan+rujukan+report
- Sistem informasi-komunikasi/data
- Biaya
- Evaluasi
- Intervensi
Organisasi : - Intraklinik
Interklinik
- Ekstra klinik : 1. Dr. Spesialis
2. Rumah sakit/klinik rujukan
3. Apotik/Lab
medis
4. Org. Profesi kesehatan lain
Standarisasi : Module, Form : Hidup sehat, panduan, SOP, Software.
b. Klinik keluarga merupakan bagian dari rumah sakit (satelite family clinic)
Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang berkesinambunagn, sistematis dan
objektif dalam memantau dan menilai pelayanan yang diselenggrakan dibandingkan dengan
standar yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki
mutu pelayanan. (Maltos and Keller, 1989)
Karakteristik program menjaga mutu ada empat macam :
1 Program menjaga mutu harus dilakukan secara berkesinambungan. Artinya
pelaksanaan program menjaga mutu tidak hanya satu kali, tetapi harus terus menerus.
Dalam kaitan perlunya memenuhi sifat berkesinambungan, program menjaga mutu
sering pula disebut dengan nama program meningkatkan mutu berkelanjutan
2
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tinkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelengaraannya sesuai dengan kode etik
2
penerimaan dan perawatan pasien dan lain selanjutnya yang seperti ini.
Unsur keluaran. Yang dimaksud denganunsur keluaran adalah yang menunjukan
pada penampilan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Penampilan
pelyanan tersebut dibedakan atas dua macam :
a Penampilan aspek media (medical performance)
b
seperti
misalnya
Planning
Material : Bahan Program Lingkungan Hidup terdiri dari bahan setengah jadi
(raw material) dan bahan jadi. Dalam Program Lingkungan Hidup untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya
manusianya sendiri.
Market : Memasarkan bukan hanya dalam bentuk produk, namun juga dapat
dilakukan dengan pemberian informasi mengenai terbentuknya suatu program
sehingga bisa ditujukan kepada orang - orang yang tepat. Pelaksanaan
Program Lingkungan Hidup haruslah diketahui masyarakat karena tujuan
program ini diadakan adalah untuk masyarakat itu sendiri. Penyebarluasan
informasi tentang Program Lingkungan Hidup dapat dilakukan dengan cara
sosialisasi yang sudah terjadwal.
Organizing
" Jika anda gagal dalam memepersiapkan, maka anda mempersiapkan untuk
kegagalan."
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan
yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang
telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugastugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan
Pelaksanaan dari sebuah kegiatan merupakan puncak dari hasil kerja sama sebuah
kepanitiaan, dengan harapan sebuah tim kepanitiaan dapat saling membantu dan
memberikan solusi terhadap suatu masalah yang terjadi antara panitia satu dengan
yang lain. Sehingga, dalam keadaan seperti apapun, kegiatan dapat berjalan dengan
lancar dan sukses.
Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber
daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program
kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah
disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan.
4
Controlling
" Lelah itu pasti, namun menyerah itu pilihan. Sesungguhnya banyak orang yang
tidak tahu betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan saat mereka memutuskan
untuk menyerah. "
Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian
dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif dan
efisien serta bernilai guna dan berhasil guna dalam program Lingkngan Hidup.
Evaluating
" Belajarlah dari pengalaman karena pengalaman adalah guru yang baik. "
Jika seluruh kegiatan telah selesai, maka yang dilakukan selanjutnya adalah evaluasi.
Mengapa hal ini diperlukan, karena dengan adanya setiap permasalahan atau
kekurangan yang terjadi dapat diketahui dan dikumpulkan sebagai arsip, sehingga
pada kegiatan serupa yang selanjutnya dapat dijadikan pelajaran dan diharapkan
untuk kegiatan yang selanjutnya tidak terulang permasalahan yang serupa. Evaluasi
minimal dilakukan sekali di akhir kegiatan. Namun, perlu juga dilakukan evaluasi
dipertengahan pelaksanaan kegiatan, tanpa mengganggu jalannya kegiatan. Evaluasi
juga merupakan salah satu sarana controling ketika kegiatan berlangsung.
(SPDK)
Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan umum. (terletak di tempat strategis)
Mempunyai bangunan yang memadai, d) Dilengkapi dengan saraba komunikasi,
Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK
Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus perlatihan
f
g
h
i
j
berkesinambungan
Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur
Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat klinik ybs.
(KDK)
Dokter Spesialis yang menyelenggarakan pelayanan sekunder di klinik Dokter
c
d
e
Spesialis (KDSp)
Rumah sakit rujukan
Asuransi kesehatan/ Sistem Pembiayaan
Seperangkat peraturan penunjang.
Dalam sistem ini kontak pertama pasien dengan dokter akan terjadi di KDK yang
selanjutnya akan menentukan dan mengkoordinasikan keperluan pelayanan sekunder jika
dipandang perlu sesuai dengan SOP standar yang disepakati. Pasca pelayanan sekunder,
pasien segera dirujuk balik ke KDK untuk pemantauan lebih lanjut. Tata
selenggarapelayanan seperti ini akan diperkuat oleh ketentuan yang diberlakukan dalam
skema JPKM/asuransi.
Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga banyak macamnya. Secara
umum dapat dibedakan atas tiga macam:
1 Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga hanya
pelayanan rawat jalan saja. Dokter yang menyelenggarakan praktek dokter keluarga
tersebut tidak melakukan pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah atau
pelayanan rawat inap di rumah sakit. Semua pasien yang membutuhkan pertolongan
diharuskan datang ke tempat praktek dokter keluarga. Jika kebetulan pasien tersebut
memerlukan pelayanan rawat inap, pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit.
2
oleh dokter keluarga yang telah berhasil menjalin kerja sama dengan rumah sakit
terdekat dan rumah sakit tersebut memberi kesempatan kepada dokter keluarga untuk
merawat sendiri pasiennya di rumah sakit.
Tentu saja penerapan dari ketiga bentuk pelayanan dokter keluarga ini tidak sama
antara satu negara dengan negara lainnya, dan bahkan dapat tidak sama antara satu
daerah lainnya. Di Amerika Serikat misalnya, pelayanan kunjungan dan perawatan
pasien di rumah mulai jarang dilakukan. Penyebabnya adalah karena mulai timbul
kesadaran pada diri pasien tentang adanya perbedaan mutu pelayanan antara
kunjungan dan perawatan pasien di rumah dengan di tempat praktek. Pasien akhirnya
lebih senang mengunjungi tempat praktek dokter, karena telah tersedia pelbagai
peralatan kedokteran yang dibutuhkan.
Di beberapa negara lainnya, terutama di daerah pedesaan, karena dokter keluarga
tidak mempunyai akses dengan rumah sakit, maka dokter keluarga tersebut hanya
menyelenggarakan pelayanan rawat jalan saja. Pelayanan rawat inap dirujuk sertakan
sepenuhnya kepada dokter yang bekerja dirumah sakit. Tetapi pengaturan rujukan
untuk pelayanan rawat inap tersebut, tetap dilakukan oleh dokter keluarga. Dokter
keluarga memberikan bantuan sepenuhnya, dan bahkan turut mencarikan tempat
perawatan dan jika perlu turut mengantarkannya ke rumah sakit.
Sekalipun pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga tidak
sama, perlulah diingatkan bahwa orientasi pelayanan dokter keluarga yang
diselenggarakan tetap tidak boleh berbeda. Orientasi pelayanan dokter keluarga bukan
sekedar menyembuhkan penyakit, tetapi diarahkan pada upaya pencegahan penyakit.
Atau jika tindakan penyembuhan yang dilakukan, maka pelaksanaannya, kecuali
harus mempertimbangkan keadaan pasien sebagai manusia seutuhnya, juga harus
mempertimbangkan pula keadaan sosial ekonomi keluarga dan lingkungannya.
Praktek dokter keluarga tidak menangani keluhan pasien atau bagian anggota badan
yang sakit saja, tetapi individu pasien secara keseluruhan
Berdasarkan bagan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem pembiayaan klinik dokter
keluarga dapat berasal dari asuransi sosial, asuransi komersial, dan out of pocket. Model
pembiayaan yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan.
Bentuk - Bentuk Pembiayaan Pra-Upaya
Mengingat bentuk pembayaran pra-upaya banyak menjanjikan keuntungan, maka pada saat
ini bentuk pembayaran pra-upaya tersebut banyak diterapkan. Pada dasarnya ada tiga
bentuk pembiayaan secara pra-upaya yang dipergunakan.
Ketiga bentuk yang dimaksud adalah:
1
waktu jaminan.
Sistem paket (packet system)
Yang dimaksud dengan sistem paket adalah sistem pembayaran di muka yang dilakukan
oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan
harga yang dihitung untuk suatu paket pelayanan kesehatan tertentu. Dengan sistem
pembayaran ini, maka besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada
penyelenggara pelayanan kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan, melainkan oleh paket pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan.
Penyakit apapun yang dihadapi, jika termasuk dalam satu paket pelayanan yang sama,
mendapatkan biaya dengan besar yang sama. Sistem pernbiayaan paket ini dikenal pula
dengan nama sistem pembiayaan kelompok diagnosis terkait (diagnosis related group)
besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,
melainkan oleh besarnya anggaran yang telah disepakati.
PELAKSANAAN DOGA DI INDONESIA
Mekanisme dan jenjang pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan sebenarnya atau idealnya, ada tiga tahap pelayanan kesehatan yang diperlukan
oleh masyarakat. Ketiga tahap pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:
1
dsb.
Pelayanan Tingkat Sekunder
Jika diangap perlu, pasien akan dirujuk ke Pelayanan Tingkat Sekunder. Untuk itu dokter
praktik umum akan menulis surat konsultasi atau rujukan kepada tenaga kesehatan yang
dimiliki
Penetapan komposisi jenis kelamin dan umur peserta yang terdaftar di Dokter Keluarga
tersebut (Community Rating by Class)
Pembayaran besaran kapitasi tersebut, pada prinsipnya hanya dapat dilakukan bila Kantor
Cabang telah melaksanakan perhitungan sesuai ketentuan-ketentuan pokok seperti di atas
Penetapan penggolongan Dokter Keluarga berdasarkan kapitasi pelayanan yang
yakni:
Hasil penilaian sarana dan prasarana
Ketersediaan tenaga perawat
Ketersediaan tenaga administrasi
Kemampuan penyediaan sarana laboratorium
Penggolongan besaran kapitasi Dokter Keluarga berdasarkan kapasitas
Penetapan komponen besaran kapitasi yang dibayarkan kepada Dokter Keluarga untuk
masing-masing kategori adalah sebagai berikut:
Kategori Kapitasi A yakni maksimal sebesar Rp 6.500,00 per jiwa, terdiri dari: jasa
medis dokter, pelayanan obat dan pelayanan laboratorium sederhana (darah rutin dan
urine rutin). Besaran jasa medis dokter adalah sebesar Rp 2.000,00, siasanya adalah
biaya obat dan pelayanan laboratorium sederhana (darah rutin dan urine rutin).
Kategori Kapitasi B yakni maksimal sebesar Rp 6.000,00 per jiwa terdiri dari : jasa
medis dokter, pelayanan obat dan salah satu pelayanan laboratorium sederhana (darah
rutin dan urine rutin). Besaran jasa medis dokter adalah sebesar Rp 2.000,00, sisanya
adalah biaya obat dan salah satu pelayanan laboratorium sederhana (darah rutin dan
urine rutin).
Kategori Kapitasi C yakni maksimal sebesar Rp 5.500,00 per jiwa, terdiri dari : jasa
medis dokter, pelayanan obat (tanpa pelayanan laboratorium sederhana). Besaran jasa
medis dokter adalah sebesar Rp 2.000,00, sisanya adalah pelayanan obat (tanpa
pelayanan laboratorium sederhana)
Jenis sistem pembiayaan
Jenis pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan antara lain :
1
Persyaratan agar pelayanan managed care di perusahaan dapat berhasil baik, antara lain:
a
Para pekerja dan keluarganya yang ditanggung perusahaan harus sadar bahwa
kesehatannya merupakan tanggung jawab masing-masing atau tanggung
jawab individu. Perusahaan akan membantu upaya untuk mencapai derajat
b
c
Sistem reimbursement
Perusahaan membayar biaya pengobatan berdasarkan fee for services. Sistem ini
memungkinkan terjadinya over utilization. Penyelewengan biaya kesehatan yang
dikeluarkan pun dapat terjadi akibat pemalsuan identitas dan jenis layanan oleh
g
h
i
d
e
f
d
e
f
kelompok masyarakat
Santunan diberikan sesuai kontrak
Tidak diperlukan pemeriksaan awal
Peranan pemerintah cukup besar dengan membuat undang-undang
LI 4. Memahami dan menjelaskan peran dokter keluarga & mitra kerja dalam pelayanan
dokter keluarga
Hubungan kerjasama antara dokter keluarga dengan mitra kerjanya
Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu
hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Berdasarkan kamus Heritage Amerika
(2000), kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya dalam usaha penggambungkan pemikiran.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukanan oleh Gray (1989) menggambarkan bahwa
kolaborasi sebagai suatu proses berfikir dimana pihak yang terlibat memandang aspek-aspek
perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan
pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan. American Medical Assosiation (AMA),
1994, Kolaborasi adalah proses dimana dokter dan perawat merencanakan dan praktek bersama
sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batasan-batasan lingkup praktek mereka
dengan berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan menghargai terhadap setiap orang yang
berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan masyarakat.
Partnership kolaborasi merupakan usaha yang baik sebab mereka menghasilkan outcome
yang lebih baik bagi pasien dalam mencapai upaya penyembuhan dan memperbaiki kualitas
hidup. Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing pengetahuan yang
direncanakan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien. Bekerja bersama
dalam kesetaraan adalah esensi dasar dari kolaborasi yang kita gunakan untuk menggambarkan
hubungan perawat dan dokter.
Komunikasi dokter Profesi lain :
Kolaborasi dokter perawat
Komunikasi dokter-Apoteker
Kolaborasi Prinsip :
Perencanaan
Pengambilan keputusan bersama
Berbagi saran / ide
Kebersamaan
Tanggung gugat
DOKTER
PASIE
Register
d nurse
Pemberi
pelayan
an lain
Hubungan dokter-Apoteker
McDonough dan Doucette (2001) mengusulkan satu model untuk Hubungan Kerja
Kolaboratif antara Dokter dan Apoteker (Pharmacist-Phycisian Collaborative Working
Relationship. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hubungan ini antara lain
disebutkan:
a
hubungan dokter-Apoteker.
Karakteristik konteks. Yang dimaksud adalah kondisi pasien, tipe praktek (apakah
tunggal atau bersama), kedekatan jarak praktek, banyaknya interaksi, akan menentukan
lanjut
Rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge)
Pengiriman dokter/ tenaga kesehatan yang lebih ahli dari strata pel.kes. Yang lebih
mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu untuk bimbingan dan
Rujukan tenaga,
Pengiriman dokter/tenaga kesehatan dari strata pelayanan kesehatan yang lebih
mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu untuk menanggulangi
masalah kesehatan yang ada di masyarakat atau sebaliknya, untuk pendidikan dan
latihan.
Rujukan sarana
Pengiriman berbagai peralatan medis/ non medis dari strata pelayanan kesehatan yang
lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu untuk
Rujukan kesehatan:
Lingkup: Masalah kesehatan masyarakat
Tujuan: Pemeliharaan den pencegahan
Jalur: Dinas Kesehatan secara bertingkat
2
Karakteristik
b
3
a
Manfaat
Dari sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan
Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan berbagai macam
secara berulang-ulang
Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena telah diketahui
Tata Cara
Interval referral
pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penderita sepenuhnya kepada dokter
konsultan untuk jangka waktutertentu, dan selama jangka waktu tersebut dokter tsb tidak
ikut menanganinya
Collateral referral
menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita hanya untuk
satumasalah kedokteran khusus saja
Cross referral
menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita sepenuhnya kepada
dokter lain untuk selamanya
Split referral
menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita sepenuhnya kepada
beberapa dokter konsultan, dan selama jangka waktu pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab tersebut dokter pemberi rujukan tidak ikut campur.
dr. Rina Amelia, Departemen IKM/ IKP/ IKK, Fakultas Kedokteran USU
LI 6. Memahami dan menjelaskan adab dan tata cara dokter muslim dalam menangani
pasien
5S
Aa Gym mengatakan 5S merupakan kunci keberhasilan menuju kepribadian yang
menawan. Seperti halnya Rasul yang tersenyum kepada umatnya. begitu juga segala
tingkah laku, tindak tanduk beliau membiaskan pesona yang tembus ribuan kilometer,
ribuan tahun sampai hari kiamat.
Untuk itu sudah selayaknya kita umat manusia meneladeni kepribadian beliau.
Dengan cara mengamalkan 5S tersebut.
- Pertama adalah Senyum, setiap orang dapat tersenyum, macamnyapun
beragam, ada yang karena senyuman orang menjadi teriris hatinya. Ada juga
'senyum menggoda' yang membuat orang yang melihatnya terjerumus ke
lembah maksiat. Tetapi ada juga senyuman yang membuat hati kita tergetar
melihatnya yaitu 'senyum ketabahan' . Serta ada senyum yang sebaiknya
diamalkan setiap saat yaitu 'senyum tulus' yang lahir dari hati yang paling
dalam, lahir dari kerinduan ingin membahagiakan. Dalam hal ini Rasulullah
saw, telah mempraktekkan senyuman yang tulus di hadapan para sahabat.
kebekuan akan mencair dan kita akan merasa nyaman sepanjang perjalanan
Kemudian S Keempat adalah 'Sopan.' Orang yang sopan akan dapat mencuri
hati siapapun yang melihatnya. setidaknya kita menjadi hormat pada orang
yang bersikap sopan. Selain itu kesopanan merupakan sikap menentukan nilai
orang tersebut, semakin tinggi nilai sikap kesopanan, maka makin tinggi
derajatnya. Serta kesopanan yang muncul dari kemuliaan akhlak merupakan
tanda-tanda kedalaman pemahaman agama seseorang. Jadi apalah artinya jika
mempunyai ilmu agama yang luas, gelar yang panjang, kedudukan yang
tinggi, kalau memiliki sikap yang tidak sopan. Oleh karena itu adabaiknya kita
Berusaha menjaga kesehatan pasien sebagai konsekuensi amanah dan tanggung jawabnya
dan berusaha menjaga rahasia pasien kecuali dalam kondisi darurat atau untuk tindakan
preventif bagi yang lainnya.
Rosulullah sholallohu 'alaihi wasalam bersabda :
"Barangsiapa yang menutup (aib) seorang muslim maka Allah akan menutup (aibnya)
pada hari kiamat. " (HR. al-Bukhari 2442 dan Muslim 7028).
Senantiasa menyejukkan hati pasien, menghiburnya dan mendo'akannya.
Salah satunya ialah dengan mengucapkan "Tidak mengapa, insyaallah ini adalah
penghapus dosa", atau meletakkan tangan kanan di tempat yang sakit seraya berdo'a :
" Wahai Robb manusia, hilangkanlah penyakit tersebut, sembuhkanlah, Engkau adalah
penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak
ditimpa penyakit lagi. " (HR. Muslim 2191 dan yang lainnya).
Hendaknya memberitahukan kepada pasien bahwa yang menyembuhkan hanya Allah
Ta'ala sehingga hatinya bergantung kepada Allah, bukan kepada dokter.Nabi sholallohu
'alaihi wasalam berkata kepada Abu Rimtsah (seorang dokter ahli) :
" Allah adalah dokter, sedangkan kamu adalah orang yang menemani yang sakit. " (HR.
diharamkan.
Hendaknya profesi dalam bidang kedokteran bertujuan untuk memuliakan manusia.
Oleh karena itu tidak diperkenankan bagi seorang dokter atau petugas kesehatan lainnya
untuk membakar potongan tubuh pasien, namun hendaknya diberikan kepada sang pasien
atau keluarganya untuk dikubur. Selain itu tidak diperbolehkan memperjualbelikan darah
pasien, mengadakan operasi-operasi plastik untuk mengubah wajah, telinga, alis, hidung
dan lainnya, karena hal itu termasuk mengubah ciptaan Allah yang diharamkan dalam
Islam. Allah Ta'ala berfirman :
(Setan berkata) : "Dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benarbenar mereka mengubahnya. " (QS. an-Nisa' (4) : 119).
Di samping itu, tidak diperbolehkan ta'awun dalam kejelekan, seperti menjual obat-obat
"Barangsiapa yang menerjuni kedokteran sedangkan tidak diketahui orang itu ahli
kedokteran, maka ia menanggung (kerugian pasien)." (HR. Abu Dawud 4586, ash7
shahiihah 635).
Profesi dalam bidang pengobatan termasuk pekerjaan yang mulia sehingga diharapkan
bagi para dokter untuk menggapai ridha Allah dalam setiap aktivitasnya.
Nabi sholallohu 'alaihi wasalam bersabda : "Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia yang lain." (Dikeluarkan oleh ad-Daruqutni, ash-shahiihah
426).
Di samping adab-adab tersebut di atas, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh para petugas
kesehatan tentang rumah sakit, klinik, apotek maupun tempat praktiknya, yaitu :
1
Hendaknya mengkhususkan satu ruangan untuk shalat, baik bagi laki-laki maupun
perempaun, mengingat pentingnya masalah sahalat.
Menjadi kewajiban dan PR kita bersama untuk menjadikan rumah sakit terhindar dari
ikhtilath (bercampurnya laki-laki dan perempuan yang bukan mahram).
Hendaknya tidak menyediakan asbak bagi para pengunjung rumah sakit karena itu adalah
bentuk ta'awun dalam kejelekan.
Hendaknya memisahkan antara ruangan pasien yang berpenyakit menular dengan yang
tidak menular, demikian pula agar para pengunjung tidak kontak langsung dengan si
pasien tersebut sehingga penyakitnya tidak menular- dengan izin Allah- kepada yang
lainnya. Rosulullah sholallohu 'alaihi wasalam bersabda : "Jangan sekali-kali
mencampur yang sakit dengan yang sehat." (HR. al-Bukhari 5328). Hal itu dikuatkan
juga dengan sabda beliau tentang wabah penyakit menular : "Jika kalian mendengar
(ada wabah) di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya." (HR. al-Bukhari
5287 dan Muslim 5775).
menghadap kiblat tatkala buang air besar dan kencing dan jangan pula
membelakanginya." (HR. al-Bukhari 144, Muslim 264, at-Tirmidzi 8, Abu Dawud 9).
7
Dianjurkan untuk mengubah kantornya ke arah kiblat dan duduk menghadap kiblat,
berdasarkan hadits Abu Hurairah, bahwa Rowulullah sholallohu 'alaihi wasalam bersabda
: "Sesungguhnya segala sesuatu memiliki tuan, dan tuannya majelis adalah arah kiblat."
(HR. ath-Thabrani dalam al-Ausath 2354, dan dihasankan Syaikh al-Haitsami 8/114, asSakhawi (102) dan Syaikh al-albani dalam ash-Shahiihah (2645) dan Shahiih at-Targhib
(3085) ).
tersebut (mengambil hijab), Nabi SAW berkata: Putriku mengapa engkau menutup dirimu
sedangkan dia tidak melihatmu? Beliau berkata: Apabila dia tidak melihat saya, tapi saya melihat
dia dan dia (jika tidak melihat dan buta) tetapi dia mencium bau wanita. Rasulullah SAW
sedemikian gembiranya sambil berkata: Saya bersaksi bahwa engkau adalah belahan jiwaku.
(Hayaatu Al-Imam Husain,Khutbah Hadrat Zaenab)
Lihatlah begitu diagungkannya urusan hijab oleh Rasulullah SAW.
Allah Ta`ala menyebutkan dalam firman-Nya surat al-An'am/6 ayat 119:
"Padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya
atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya".
Bila memang dalam keadaan darurat dan terpaksa, Islam memang membolehkan untuk
menggunakan cara yang mulanya tidak diperbolehkan. Selama mendatangkan maslahat, seperti
untuk pemeliharaan dan penyelamatan jiwa dan raganya.
Meskipun dibolehkan dalam kondisi yang betul-betul darurat, tetapi harus mengikuti
rambu-rambu yang wajib untuk ditaati. Tidak berlaku secara mutlak. Keberadaan mahram adalah
keharusan, tidak bisa ditawar-tawar. Sehingga tatkala seorang muslim/muslimah terpaksa harus
bertemu dan berobat kepada dokter yang berbeda jenis, ia harus didampingi mahramnya saat
pemeriksaan. Tidak berduaan dengan sang dokter di kamar praktek atau ruang periksa.
Syarat ini disebutkan Syaikh Bin Baz rahimahullah untuk pengobatan pada bagian tubuh
yang nampak, seperti kepala, tangan, dan kaki. Jika obyek pemeriksaan menyangkut aurat
wanita, meskipun sudah ada perawat wanita misalnya, maka keberadaan suami atau wanita lain
(selain perawat) tetap diperlukan, dan ini lebih baik untuk menjauhkan dari kecurigaan.
Adab pergaulan antara laki-laki dan perempuan berguna agar kaum Muslim tidak tersesat
di dunia. Adab-adab tersebut antara lain:
a
beriman:
Hendaklah
mereka
Tidak berdua-duaan
Rasulullah saw bersabda: Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan (khalwat) dengan
wanita kecuali bersama mahromnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak menyentuh lawan jenis
Di dalam sebuah hadits, Aisyah ra berkata, Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah
menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada
pemimpin). (HR. Bukhari)
Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu
perkara yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah bersabda, Seandainya kepala
seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita
yang tidak halal baginya. (HR. Thabrani dengan sanad hasan)