SYAFNIL
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011/2012
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
PENDAHULUAN
prot
ein
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
IKATAN PEPTIDA
Emil Fisher dan Franz (1902)
Holfmeister menemukan :
-asam amino membentuk
ikatan satu sama lain dengan
ikatan amida.
Ikatan amida ini disebut
ikatan peptida.
Dibentuk oleh gugus -amino
dari suatu asam amino dan
gugusan karboksil dari asam
amino lainnya.
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
Ikatan Peptida
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
Polimer
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
Basa (+)
Asam amino
Polar
Asam (-)
Berdasarkan sifat
kelarutannya
di dalam air
1/29/16
1/29/16
Asam amino
non esensial
Asam amino
esensial
Arginin
Asparagin
Asam aspartat
Sistein
Asam glutamat
Glutamin
Glisin
Prolin
Serin
Tirosin
Alanin
Histidin
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Fenilalanin
Treonin
Triptofan
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
Valin
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
10
Asam Aspartat
Bersifat basa, memiliki gugus NH2
Asam Glutamat
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
11
Asam amino
Dengan Gugus R Aromatik
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
13
Titik isoelektrik
Titik isolistrik asam amino asam pada pH 3, diperlukan larutan yang lebih
asam untuk asam amino golongan ini untuk menambah proton gugusan
karboksilat kedua.
Titik isolistrik basa asam amino basa sekitar pH 9-10, diperlukan larutan yang
lebih basa untuk menghilangkan proton dari gugusan amonium kedua.
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
14
Fungsi
1. Kontraksi : Merubah energi kimia menjadi energi mekanik.
2. Pelindung
Protein
3. Cadangan makanan
4. Struktur : membentuk struktur organisme
5. Mengangkut zat-zat gizi
Mengangkut zat-zat gizi dalam saluran cerna melalui dinding saluran
cerna ke dalam darah.
6. Hormon : hormon tyroid, insulin dan epinefrin adalah protein
7. Enzim : Enzim sebagai katalisator
8. Pembentukan antibodi :
Kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi terhadap bahan
racun dikontrol oleh enzim di dalam hati.
Kekurangan protein kemampuan tubuh untuk menghalangi pengaruh
toksik berkurang.
9. Mengatur keseimbangan air
10. Memelihara netralitas tubuh, sebagai buffer untuk menjaga pH pada
taraf konstan.
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
15
Klasifikasi protein
Protein fiber : berbentuk serat atau serabut .
Sifat
:Tidak larut dalam air, asam, basa, maupun etanol
Sumber : kulit, rambut, jaringan pengikat, tulang
Fungsi : struktur dan pelindung
Terbagi atas :
Collogen : jaringan pengikat tulang, gigi dan tendon.
Keratin : kulit, kuku, sayap dan rambut.
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
16
Myoglobin
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
17
UJI KUALITATIF
PROTEIN
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
18
Metode Biuret
Prinsip : Terbentuknya warna ungu (violet-purpulish) yang
dihasilkan ketika ion Cu membentuk kompleks dengan
rantai peptida ( senyawa mgd minimal 2 ikatan peptida,
peptida panjang dan semua protein) pada kondisi alkali.
Intensitas warna diukur pada panjang gelombang 540 nm
19
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
METODA BIURET-2
Aplikasi : Digunakan untuk menentukan kadar protein pada serealia,
daging, kedelai, dan isolat protein.
Keuntungan :
Lebih murah daripada metode Kjeldahl
Cepat ( dapat selesai < 30 menit)
Metode paling sederhana untuk analisis protein
Tidak mendeteksi nitrogen dari senyawa non peptida atau non protein
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
20
Uji ninhidrin
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
21
Uji xantoprotein
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
22
Metode Lowry
Prinsip : kombinasi reaksi Biuret dengan reduksi reagent
Folin Ciocalteau phenol (asam fosfomolibdat
fosfotungstat) oleh residu tirosin dan triptofan dalam protein.
Terbentuknya warna kebiruan diukur pada 750 nm
Aplikasi :
Tidak umum digunakan untuk protein dalam sistem pangan tanpa
diekstrak
Keuntungan :
Sangat sensitif : 50 -100 x lebih sensitif dari metode Biuret
Beberapa kali lebih sensitif dari metode Ninhidrin
Kurang dipengaruhi oleh kekeruhan sampel
Relatif sederhana ( 1 1,5 jam)
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
23
Sekian
1/29/16
Kimia_Organik/Kimia_Hayati/Protein
24