KELENJAR ADRENAL
KORTEKS ADRENAL
3 lapisan :
zona glomerulosa (terluar) 15% korteks adrenal
zona fasikulata (terbesar) 75%
zona retikularis 10%
menghasilkan hormon adrenokorteks
termasuk hormon steroid (lipofilik)
Setiap lapisan enzim berbeda hormon steroid yang
berbeda
zona glomerulosa : 11 dan 21 hidroksilase & 18 aldolase
zona fasikulata dan retikularis : 11, 17 dan 21 hidroksilase
ALDOSTERON
aktivitas terutama di duktus koligen nefron kortikal
meningkatkan retensi Na+ dan eliminasi K+
retensi Na+ retensi osmotik H2O volume CES
pengaturan jangka panjang tekanan darah
tanpa aldosteron pengeluaran berlebihan Na+ volume
plasma sangat turun syok sirkulasi
Sekresi ditingkatkan oleh :
(1) pengaktifan sistem renin-angiotensin-aldosteron (sistem
RAA) oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan penurunan
Na+ , penurunan volume CES, dan penurunan tekanan
darah
(2) stimulasi langsung korteks adrenal oleh peningkatan
konsentrasi K+ plasma
renin
angiotensinogen
angiotensin II
angiotensin I
zona glomerulosa
ACE
angiotensin II
(vasokonstriktor)
aldosteron
KONTROL HORMONAL
GINJAL MELALUI
PERPUTARAN
UMPAN-BALIK NEGATIF
a) ADH yang dihasilkan
hipotalamus otak dan
disekresikan ke dalam aliran
darah dari kelenjar pituitari
meningkatkan retensi cairan
dengan cara membuat ginjal
menyerap kembali dan
mendapatkan lebih banyak
air
b) Sistem renin-angiostensinaldosteron berpusat di
juxtaglomerular apparatus
yang merespons terhadap
penurunan tekanan darah
atau volume darah dengan
cara membebaskan enzim
renin ke dalam aliran darah
KORTISOL
Efek Metabolik
merangsang glukoneogenesis di hati
di antara waktu makan dan puasa cadangan glikogen
habis terjadi glukoneogenesis mempertahankan kadar
glukosa darah
sangat berguna bagi organ yang bahan bakar
metaboliknya tergantung glukosa otak
menghambat penyerapan dan penggunaan glukosa oleh
banyak organ (antagonis insulin) kecuali otak, sehingga
otak dapat memakainya
merangsang katabolisme protein di banyak jaringan
terutama otot asam amino dalam darah meningkat
untuk glukoneogenesis dan sintesis atau memperbaiki
jaringan
INSUFISIENSI ADRENOKORTEKS
kedua organ harus terkena
Hipoaldosteronisme
Na+ banyak terbuang, sedang ion K+ di-retensi, sehingga
kadar ion K+ plasma
Na+ volume plasma tekanan darah juga
sirkulasi darah terganggu dan bila tidak segera
ditanggulangi akan mencapai keadaan syok yang fatal.
Hiposekresi glukokortikoid
reaksi vaskuler terhadap katekolamin menurun, mudah
terkena reaksi alergi dan inflamasi, resistensi terhadap
stres menurun, pigmentasi kulit (karena kadar ACTH yang
berlebihan dalam plasma), dan syok sirkulasi.
MEDULA ADRENAL
bagian sistem saraf simpatis yang termodifikasi
jalur simpatis terdiri dari dua neuron :
neuron praganglion berasal dari SSP, serat akson
berakhir di neuron kedua (neuron pascaganglion)
neuron pascaganglion akson berakhir di organ efektor
neurotransmitter yang dikeluarkan : norepinefrin
reseptor adrenergik
medula adrenal neuron simpatis pascaganlion
termodifikasi tanpa akson mengeluarkan
neurotransmitter langsung ke darah (karena itu digolongkan
sebagai hormon)
sel-sel kelenjar medula adrenal mempunyai asal yang sama
dengan sel-sel neuron adrenergik sistem saraf simpatis,
yaitu sel neuroektodermal
Reseptor
reseptor : afinitas setara antara norepinefrin dan epinefrin
respons eksitatorik, co.kontriksi arteriola
reseptor 1 (eksklusif pada jantung) : afinitas setara antara
norepinefrin dan epinefrin respons eksitatorik
kronotropik dan inotropik
reseptor 2 : afinitas terutama dengan epinefrin respons
inhibitorik, co.dilatasi bronkiolus
sebagian sel sasaran dapat mempunyai reseptor , 2, atau
dan 2
epinefrin :
dilatasi saluran pernafasan (mengurangi resistensi udara
yang keluar masuk)
mengurangi aktivitas pencernaan dan menghambat
pengosongan kandung kemih penundaan selama situasi
fight-or-flight
Efek Metabolik
merangsang mobilisasi simpanan karbohidrat dan lemak
energi yang dapat segera digunakan otot pada situasi
darurat & menyediakan glukosa untuk otak
meningkatkan glukosa darah :
(1) merangsang glukoneogenesis dan glikogenolisis di hati
(2) glikogenolisis di otot rangka asam laktat diubah
oleh hati menjadi glukosa
(3) menghambat sekresi insulin dan merangsang glukagon
meningkatkan lipolisis asam lemak darah
epinefrin meningkatkan laju metabolisme secara
keseluruhan
Efek Lain
mempengaruhi SSP terjaga dan waspada
pengeluaran keringat mengeluarkan panas ekstra karena
kerja otot yang meningkat
otot polos mata midriasis pupil dan mendatarkan lensa
mata dapat melihat lebih luas
DISFUNGSI ADRENOMEDULA
HIPOSEKRESI
sebagian besar fungsi epinefrin dapat dilaksanakan hanya
dengan pengaktifan sistem saraf simpatis
HIPERSEKRESI
Feokromositoma
pengeluaran hormon tidak atas kontrol saraf
Gejala tergantung pada jumlah dan jenis katekolamin
yang dilepaskan dan pada cara pelepasannya (terusmenerus atau paroksismal)
hipertensi yang kontinu atau paroksismal, tremor,
palpitasi, gelisah, keringat berlebihan, kadar gula darah dan
sakit kepala