ABSTRAK

HIPONATREMIA SEBAGAI FAKTOR PROGNOSIS PADA PASIEN DENGAN

KLINIS MENINGITIS TUBERKULOSIS
Apriyanti Purwaningsih*, Cahyono Kaelan**
Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran UNHAS/RS.Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
Latar belakang : Hiponatremia merupakan komplikasi terbanyak lesi intrakranial, sekitar 60,5%
hiponatremia terjadi pada infeksi intrakranial dibanding dengan lesi lain. Meningitis tuberkulosis
masih merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang cukup tinggi. Penelitian tentang
hiponatremia sebagai faktor prognosis kematian pasien meningitis tuberkulosis di Indonesia
masih sedikit dilakukan.
Tujuan Penelitian: untuk melihat hubungan antara derajat hiponatremia pada pasien meningitis
tuberkulosis yang mempengaruhi kematian.
Bahan dan metoda penelitian : Penelitian ini dilakukan pada pasien Meningitis yang dirawat di
Bagian/SMF Neurologi dan Infection Centre RSWS, dari 1 Januari - 30 Juni 2014. Penelitian ini
adalah retrospektif dan deskriptif korelasional, berdasar derajat hiponatremia.
Hasil penelitian : Selama penelitian didapatkan 35 pasien meningitis tuberkulosis yang terdiri
dari 22 laki-laki dan 13 wanita. Pada penelitian didapatkan 3% stadium I, 83% stadium II, 14%
stadium III. Hiponatremia ditemukan pada 100% (35 orang) pasien, yaitu 14% berat, 48%
sedang, 37% ringan. Semua pasien telah mendapatkan koreksi hiponatremia. Dari 35 pasien yang
meninggal 32 orang. Prognosis pasien meningitis tuberkulosis yang disertai dengan hiponatremia
adalah : hiponatremia berat 15% meninggal, hiponatremia sedang 50% meninggal, dan
hiponatremia ringan 34% meninggal. Dari uji perhitungan statistik pearson chi-square
menunjukkan tidak adanya hubungan antara derajat hiponatremia pada pasien meningitis
tuberkulosis dengan outcome.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara derajat hiponatremia pada pasien meningitis
tuberkulosis dengan outcome.
Kata kunci : Meningitis tuberkulosis, hiponatremia, kematian

HYPONATREMIA AS A PROGNOSIS FACTOR IN A PATIENT WITH

CLINICAL TUBERKULOUS MENINGITIS
Apriyanti Purwaningsih*, Cahyono Kaelan**
Neurology Department, Medical Faculty of Hasanuddin University/Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital, Makassar

Background : Hyponatremia is the most complication of intracranial lesions, approximately

60.5% of hyponatremia occur in intracranial infection compared with other lesions. Tuberculous
meningitis is still the leading cause of death and morbidity is high enough. Research on
hyponatremia as a prognostic factor of death tuberculosis meningitis patients in Indonesia is still a
bit done.

Objective: To examine the relationship between the degree of hyponatremia in patients with
tuberculous meningitis affecting mortality.
Materials and methods: This research was conducted in patients who were treated in
Tuberculous Meningitis / Neurology Department and Infection Centre Dr. Wahidin Sudirohusodo
Hospital, from 1 January to 30 June 2014. This study is a retrospective and descriptive
correlational, based on the degree of hyponatremia.
The results of the study: We enrolled 35 patients with TB meningitis consisted of 22 mens and
13 womens. In the study obtained 3% stage I, 83% stage II, 14% stage III. Hyponatremia was
found in 100% (35) patients, ie 14% by weight, 48% moderate, 37% mild. All patients had been
under correction of hyponatremia. Of the 35 patients who died 32 people. The prognosis of
patients with TB meningitis is accompanied with hyponatremia: 15% died of severe
hyponatremia, moderate hyponatremia was 50% died, and 34% mild hyponatremia died. From
test statistic calculations of pearson chi-square indicate that no relationship between degree of
hyponatremia with the outcome of tuberculous meningitis.
Conclusion: There is no a relationship between the degree of hyponatremia with the risk of death
in patients with tuberculous meningitis.
Keywords: tuberculous meningitis, hyponatremia, death