Anda di halaman 1dari 2

KONTROL INFEKSI

Umumnya influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan
menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui
kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan
yang telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga
menimbulkan sebagian besar infeksi, meskipun jalur penularan yang paling berperan
pada penyakit ini masih belum diketahui secara pasti. Virus influenza dapat diinaktivasi
oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen.
Cara yang cukup efektif untuk menurunkan penularan virus influenza salah
satunya adalah dengan menjaga kesehatan perseorangan sebaik mungkin, seperti tidak
menyentuh mata, hidung dan mulut; sering mencuci tangan (dengan air dan sabun, atau
dengan cairan pencuci berbasis alkohol); menutup mulut dan hidung saat batuk dan
bersin, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit; tetap berada di rumah
sendiri saat sedang sakit; serta tidak meludah disembarang tempat. Selain itu, untuk
melakukan pengontrolan infeksi juga dapat dilakukan dengan menggunakan masker
penutup mulut dan hidung.
PENCEGAHAN
Hal yang paling utama dalam menghadapi influenza adalah pencegahan. Infeksi
dengan virus influenza akan memberikan kekebalan terhadap reinfeksi dengan virus
yang homolog. Karena sering terjadi perubahan akibat mutasi gen, antigen pada virus
influenza akan berubah, sehingga seseorang masih mungkin diserang berulang kali
dengan galur (stain) virus influenza yang telah mengalami perubahan ini.
Kekebalan yang diperoleh melalui vaksinasi terdapat pada sekitar 70%.
Vaksinasi perlu diberikan 3 sampai 4 minggu sebelum terserang influenza. Karena
terjadi perubahan-perubahan pada virus maka pada permulaan wabah influenza
biasanya hanya tersedia vaksin dalam jumlah terbatas dan vaksin direkomendasikan
untuk kelompok tertentu yang mempunyai resiko meningkatnya komplikasi influenza,
yaitu mereka yang berusia lebih dari 65 tahun, mereka dengan penyakit yang kronik
seperti kardiovaskuler, diabetes melitus, immunosupresi atau disfungsi ginjal, anemia
berat dan pulmonal. Mereka ini dianjurkan untuk diberikan vaksin setiap tahun
menjelang musim dingin atau musim hujan. Bagi pasien yang sedang menderita demam
akut sebaiknya pemberian vaksin dapat ditunda sampai keadaan membaik.

DAFTAR PUSTAKA
Sumantri, Imam. 2008. Asuhan Keperawatan Sistem Pernafasan. Jakarta: Erlangga.
Sundaru, Heru. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai