Anda di halaman 1dari 8

DASAR TEORI

Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara bahasa berarti
perantara atau pengantar ( Arsyad, 2006 ). Menurut Ibrahim, media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk memberikan rangsangan sehingga
terjadi interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan instruksional
tertentu ( Yusuf, 2005 ). Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan keamanan peserta
didik, sehingga dapat mendorong terciptanya proses pada dirinya ( Nawaga,
2000).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari seorang guru kepada siswa yang dapat merangsang pikiran perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa, sehingga terjadi proses pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan

merupakan

sesuatu

yang

akan

dicapai

melalui

proses

pembelajaran. Menurut Standar Proses pada Permendiknas Nomor 41 Tahun


2007, tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Tujuan pembelajaran dalam KTSP dirumuskan dalam bentuk kompetensi.
Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Setiap kompetensi
mengandung beberapa aspek sebagai tujuan yang akan dicapai, yaitu:
a. Pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan bidang kognitif pada peserta didik.
b. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki oleh
setiap individu.
c. Kemahiran (skill), yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan secara
praktik tentang tugas yang dibebankan kepadanya.
d. Nilai (value), yaitu norma-norma yang bersifat didaktik bagi peserta didik.
e. Sikap (attitude), yaitu pandangan individu terhadap sesuatu.

f. Minat (interest), yaitu kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu. Minat


merupakan aspek yang dapat menentukan motivasi seseorang melakukan suatu
aktivitas.
Kemampuan yang harus dicapai siswa setelah proses pembelajaran harus
diproyeksikan guru dalam tujuan pembelajaran. Standar kompetensi dan
Kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku
yang bersifat umum sehingga masih sulit diukur ketercapaiannya. Oleh karena itu
tugas guru dalam mengembangkan program perencanaan salah satunya adalah
menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi indikator hasil
belajar.
Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.
Dengan demikian, indikator hasil belajar merupakan kemampuan siswa yang
dapat diobservasi (Sanjaya, 2009: 135).
Indikator dalam perencanaan proses pembelajaran disusun untuk
menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi dasar. Dengan demikian,
indikator dirumuskan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Adapun
kreteria dalam merumuskan indikator, yaitu pertama, indikator dirumuskan
dalam bentuk perilaku yang dapat diukur tingkat keberhasilannya; kedua,
perilaku yang diukur itu berorientasi pada hasil belajar bukan pada proses belajar;
ketiga, setiap satu indikator hanya mengandung satu perilaku.

Contoh kompetensi dasar dan indikator di SMP kelas VII di dalam


Kurikulum 2013:

PEMBAHASAN
Hubungan antara Media dengan Tujuan Pembelajaran
Model pengembangan media pembelajaran IPA bagaimanapun harus
terkait dengan rumusan standar kompetensi pada mata pelajaran IPA. Pada waktu
guru akan mengembangkan silabus dan secara integral media pembelajaran
ditentukan, maka sebaiknya guru terlebih dahulu mengembangkan rancangan
media pembelajaran.
Menurut Widowati (2008) secara umum, pemilihan media harus
didasarkan pada beberapa hal berikut:
1. Tujuan

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai. Jadi ketika guru memilih media harus memperhatikan beberapa
pertanyaan berikut:
Apa tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai?
Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikhomotor atau

kombinasinya?
Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan,

pendengaran, atau kombinasinya?


Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam?
Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan guru pada jenis media

tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak
dan seterusnya.
2. Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? Bagaimana
karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya,
apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan
seterusnya. Apabila guru mengabaikan kriteria ini, maka media yang guru pilih
atau guru buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya
sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan guru itu. Oleh
karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
3. Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana

karakteristik

media

tersebut?

Apa

kelebihan

dan

kelemahannya, sesuaikah media yang akan guru pilih itu dengan tujuan yang akan
dicapai? Guru tidak akan dapat memilih media dengan baik jika guru tidak
mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan
memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana
yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum
menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik
media tersebut.
Contoh dalam bidang sains dapat kita lihat dari contoh kompetensi dasar
dalam kurikulum 2013 sains di SMP kelas VII. Perhatikan kompetensi dasar yang
tertera di bawah ini:

Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan makhluk

hidup yang ada di lingkungan sekitar


Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-benda
tak-hidup sebagai bagian kerja ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai
makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati

Media apa yang sekiranya tepat untuk mencapai kedua kompetensi dasar di
atas? Misalnya media yang digunakan adalah alam sekitar. Siswa keluar kelas dan
mengamati benda hidup dan tak hidup di sekelilingnya dan mendaftar ciri-ciri
keduanya kemudian berlatih mengklasifikasikan.
Berikut adalah contoh kompetensi dasar lain, apakah kiranya media yang
tepat untuk mencapai kompetensi dasar di bawah ini?

Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi


kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta komposisi utama

penyusun sel
Indikator Pencapaian Kompetensi:
Menyebutkan bagian-bagian sel
Membedakan sel hewan dan sel tumbuhan
Contoh media: powerpoint, animasi, bahan realia dll
Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap benda-benda,
tumbuhan, dan hewan yang ada di lingkungan sekitar
Contoh media: alam sekitar
KD:
Melakukan pengamatan dengan bantuan alat untuk menyelidiki
struktur tumbuhan dan hewan
Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan bagian-bagiannya
Indikator:
Melakukan pengamatan sel tumbuhan
Mengkomunikasikan hasil pengamatan
Contoh media: bahan realia, poster
Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan
usulan penanggulangan masalah.
Contoh media: clipping koran/majalah/artikel di internet, video tentang
pemanasan global, dll

Jadi, berdasarkan poin-poin indikator di atas, guru harus bisa memilih media
yang tepat sehingga tujuan belajar tercapai dan siswa memiliki kompetensi yang
diharapkan.

Menurut Sudrajat (2008) pendekatan lain yang dapat digunakan dalam


memilih media adalah pendekatan secara matrik. Salah satu dari pendekatan ini
adalah yang dikemukakan oleh Alen. Matrik ini memberikan petunjuk yang dapat
dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan jenis tujuan
pembelajaran tertentu. Ia menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap
jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan belajar sebagaimana Tabel 1.
Jenis Media

Belajar

Belajar

Belajar

Prosedur Penyampaian Mengembangkan

Informasi Pengenalan prinsip, belajar

Ketrampilan

sikap, opini dan

Faktual

konsep

persepsi

motivasi

dan

motorik

visual

Gambar

aturan
S

Diam
Gambar

hidup
Televisi
Obyek tiga

S
R

S
T

T
R

S
R

R
R

S
R

dimensi
Rekaman

audio
Instruksi

terprogram
Demonstrasi R
Buku teks
S

S
R

R
S

T
S

S
R

S
S

tercetak
Untuk menggunakan matrik di atas, terlebih dahulu guru mempelajari jenis
belajar mana yang akan dipelajari / harus dikuasai siswa, apakah informasi
faktual, konsep, keterampilan dan seterusnya. Setelah itu, guru bisa memilih jenis
media yang sesuai dengan jenis belajar tersebut. Caranya dengan melihat dalam
kolom yang yang berlabel tinggi yang tertera di bawah kolom jenis belajar.
Selanjutnya guru lihat secara horizontal ke kolom paling kiri untuk memperoleh
petunjuk jenis media mana yang sebaiknya guru pilih. Jika media tersebut ternyata
tidak tersedia, atau tidak mungkin disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau
tidak sesuai dengan kondisi siswa, dengan cara yang samamaka pilihan guru

beralih pada jenis media yang berlabel sedang. Ini berarti guru telah memilih
jenis media terbaik kedua, bukan yang terbaik.
Pertimbangan utama dalam memilih media adalah kesesuaian media tersebut
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika terdapat beberapa
jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas guru adalah memilih
jenis media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di sekitar kita

Anda mungkin juga menyukai