DAFTAR ISI
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
PENDAHULUAN
UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
3.1.
Sistem
3.2.
Ruang
3.3.
3 4.
Keadaan
3.5.
Makhluk Hidup
3.6.
3.7.
ETIKA LINGKUNGAN
4.1.
Etika Internal
4.2.
Etika Ekstemal
4.3.
Etika Transensental
PERENCANAAN,
PELAKSANAAN
6.1.
6.2.
DAN
LAMPIRAN
1.
2.
3.
|1
Bab - I
PENDAHULUAN
Sebelum beranjak ketopik pembahasan akan lebih baik jika terlebih dahulu membuat
pertanyaan dibenak kita masing-masing untuk apa dan mengapa ada X-mastree,
flow line, manifold, separator dan macam-macam peralatan baik sumur di stasiun.
X-Mastree merupakan fasilitas permukaan yang pertama dijumpai dalam proses
produksi minyak, alat ini berperan sebagai pengatur aliran fluida dari dalam sumur
sekaligus juga sebagai penghubung pipa di bawah permukaan.
Selanjutnya adalah pipa saliran (flow line) bertindak sebagai alat transportasi fluida
dari sumur sampai kejalur utama /stasiun pengumpul.
Di stasiun pengumpul fluida yang terdiri dari air, minyak, lumpur, pasir, gas dan unsurunsur lain dipisahkan menggunakan peralatan pemisah (separator) ada beberapa
jenis separator yang diklasifikasikan berdasarkan tekanan fluida yang ditanganinya.
Sebagai alat transportasi pipa merupakan fasilitas yang penting selain akan
mempengaruhi jumlah produksi akibat kebocoran juga akan memberikan dampak
pencemaran lingkungan dan bahaya bagi penduduk dan masyarakat sekitarnya.
Kandungan fluida yang ditransportasikan melalui pipa memiliki temperature dan
tekanan yang bervariasi sehingga dalam seleksi pemilihan harus disesuaikan dengan
standard yang berlaku dan dalam pengerjaannya harus dilakukan inspeksi dan
pengujian.
|2
Bab - II
FASILITAS PRODUKSI
A. Fasilitas Sumur
1) X Mastree, terdiri dari master valve, wing valve dan top valve. (lihat gambar
nomor 1). Berfungsi sebagai pengatur utama laju produksi, penghubung
dengan pipa bawah tanah, sebagai tempat alat ukur data bawah tanah
(manometer, pressuregauge, BHP).
2) Flow Line sebagai sarana transportasi fluida dari sumur, ukurannya berkisar
antara
2 inch 10 inch.
3) Manifold, Sekumpulan pipa, kerangan (valves) dan sambungan (fitting) yang
berfungsi sebagai pengaturan aliran sesuai keinginan.
B. Fasilitas Stasiun Pengumpul (SP)
1) Header Manifold
Sekumpulan flow line, kerangan (valves) dan fitting yang berfungsi sebagai
pengumpul aliran fluida dari beberapa flow line untuk dialirkan ke separator
atau sebagai penyekat untuk mengalirkan aliran dari satu sumur ke separator
test.
2) Separator
Klasifikasi berdasarkan konstruksi :
Separator Vertikal (tegak), lihat gambar 2.
Separator Horizontal (lurus), lihat gambar 3.
Separator Spherical (budar), lihat gambar 4.
Klasifikasi berdasarkan pemisahan fluida :
Dua phase (pemisahan gas dan cairan)
Tiga phase (pemisahan cairan dan cairan)
Definisi Separator adalah tabung bertekanan yang diciptakan untuk
memisahkan gabungan cairan dan gas menjadi komponen masing-masing dan
dialirkan secara terpisah.
Cara kerja separator :
Fluida masuk ke separator membentur inlet diventer, sehingga sebagian
cairan dan gas terpisah, cairan karena BJ dan gravitas cederung jatuh jatuh
ke bawah, gas yang mengandung uap air menuju ke atas. Cairan yang jatuh
ditampung dan dialirkan ke bagian bawah, sementara gas dan uap cairan
disaring kembali di bagian atas oleh mix extractor sehingga gas yang keluar
dari bagian atas hanya sedikit sekali mengandung uap cairan /kering. (lihat
gbr. 5).
Bagian dari separator (Gbr. 5)
Lubang masuk (Inlet),
Pemisahan awal (Inlet diverter),
Penampung cairan,
|3
3) Tanki
Tanki di separator berfungsi sebagai tempat untuk penampungan produksi
yang bersifat sementara dan selanjutnya produksi dikirim /dipompa menuju ke
PPP. Pada umumnya tanki di separator dengan type vertical cone roof tank.
4) Pipa
Benda padat terbuat dari logam berbentuk slinder yang berlubang
dipergunakan untuk transportasi fluida dari satu tempat ketempat lain.
Lingkup pekerjaan berkenaan dengan pemipaan :
Pekerjaan pemasangan seluruh system pemipaan untuk minyak dan gas,
penyambungan flensa, valve fitting coating dan lain-lain.
Pelaksanaan inspeksi atau pengujian /test terhadap pekerjaan perpipaan
jenis pengujian adalah NDT (Non Dekruktif Test), berupa pengujian Dye
penetran, Radiografi, pengujian partikal magnetic dan pengujian tekanan
(Hydrostatis).
STANDARD DAN PEMAKAIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|4
Penggunaan
Ukuran (mm)
AWS E 6010
Lapisan akar
1.6 2.4 mm
AWS E 7010 G
Lapisan panas
3.2 mm
AWS E 7010 G
Lapisan berikutnya
4.0 mm
|5
Bab III
PROSEDUR PENGELASAN
TINGGI REINFORCEMENT
< 1
3.2 mm
- 1
4.0 Mm
> 1
4.8 mm
|6
Bab - IV
PIPE DAN FITTING
Di dalam bab ini yang kita bahas adalah khusus yang sering dipergunakan dalam
dunia perminyakan. Adapun yang akan kita bahas, antara lain :
1. Pipe line
2. Fitting
3. Flanges
4. Valve
Meliputi :
1. Pipa (Pipeline)
Salah satu alat transport khususnya minyak / gas
ekonomis adalah pipa.
ASTM
ASTM A 120 : Welded and seamless pipe for ordinary in steam, water and
gas. Tidak berlaku pada suhu tinggi, coiling, bending dan
sebagainya. Disini pemeriksaan pipa
hanya
melalui
hydrostatic test.
ASTM A 53
|7
API
API 5L
API 5LX
Proses pengelasannya :
a. Electric Resistance Weld (ERW) process
Dengan memberi suhu 2600 0F pada kedua ujung lokasinya
b. Double sub merged and weld process (pengelasan dari luar dan dalam
secara automatic).
c. Continuous Weld Process
Dengan las acetyline dipanaskan pada suhu tinggi 2600
dilelehkan tanpa kawat las dan seterusnya dipres menjadi satu.
F dan
OD
Thickness
1/8
0.405
0.078
1/4
0.540
0.078
3/8
0.675
0.083
1/2
0.840
0.094
3/4"
0.050
0.109
1.315
0.125
1.660
0.141
1.900
0.156
2.375
0.188
2.857
0.216
|8
Nominal Side
OD
Thickness
3.500
0.250
4.000
0.281
4.500
0.300
5.563
0.438
6.625
0.500
8.625
0.625
10
10.750
1.000
12
12.750
Dst
14
14.000
16
16.000
48
48.000
Dikenal juga
Dalam ANSI (American National Standard Institute, dahulu ASA), dikenal Schedule
10, 20,40, 80,120, 160.
Sebagai perbandingan :
ANSI Schedule
ANSI Schedule
ANSI Schedule
40 = std
80 = XS
160 = antara XS dengan XXS
b. Bevelled end
c. Threaded end
: ujung pipa memakai sambungan ulir / drad sekarang
jarang dipakai karena teknologi las maju.
4) Standard panjang pipa
Dikenal :
a. Uniform
: 16-22 ft
b. Random Length :
Single random
: 16 22 ft
|9
Double random
One half random
Cut length
(1 ft = 0.3048 m)
: 30 ft
: 8 12 ft
: dipotong sesuai dengan pesanan
b. Dry
c. Bare
malasah
karat
tidak
berpengaruh
b. Size
: nominal atau OD
c.
Thickness
d. Weight
e. Length
f.
Process manufacture
: - Seamless
Continuous Weld
g. End Finish
Plain end
Submerged
: - Squarecut
Beveiled cut
Threaded
: - with coupling
No.coupling
h. Surface finish :
Internal coating untuk melindungi pipa terhadap corosi dan erosi sebelah
kanan.
External coating untuk melindungi pipa bagian luar (terutama pada pipa
transportasi).
i.
Spesification/grade :
| 10
ANSI B 31.4
ANSI B 31.8
Contoh :
ANSI B 31.3
: Refinery piping.
2
Dimana :
P = Tekanan fluida maximum yang diizinkan (psig).
S = Allowable working stress (Psi) (tergantung quality pipa).
t = Design thickness (inc) dimana besarnya 12 % lebih kecil dari
pada nominal thickness seperti pada table.
C = Allawance (inc) untuk korosi dan mechanical strength.
Y = Koefisien dari ferritic steel.
Bila T 900oF
y = 0.4
T = 900oF
T 1000oF
y = 0.5
y = 0.7
2.
Dimana :
P = Design Pressure (psig).
t = Nominal wall thickness (inc).
D = Out side diameter (inc).
F = Construction type design factor.
| 11
Material :
ASTM A 181 : carbone steel fitting .
ASTM A 182 : alloy steel fitting.
2) Type fittings.
Type dari fitting antara lain :
| 12
Union.
180 (return bend).
2. Flanges.
Standard yang dipakai adalah :
ANSI B16.5
: dimension.
ASTM b 16.0
: pressure, temperature rating.
ASTM Material (cast iron, cast steel, carbon steel. alloy steel).
1) Type of flanges.
a. Welding neck (untuk but weld joint).
Size tergantung diameter nominal. Jenis ini paling banyak dipakai. Antara
flanges dengan pipa disambung dengan las.
b. Slip on flanges.
Sedikit lebih pendek disbanding dengan welding neck, jadi
memerlukan banyak tempat.
tidak
d. Socket flange.
Type inipun jarang dipakai, kekuatan hanya terletak pada las diujung.
Flanges facing
Menurut ANSI 816.5 maka digolongkan :
1. Raised face (tahan pada suhu 1000oF).
Antara kedua facenya diberikan gasket. Jenis gasket menurut
B16.20 metalic gasket, B16.12 non metalic gasket.
Ring joint (untuk suhu tinggi > 1000oF).
3 Male & famale, large & small size facing.
4. Tongue and groove (large & small)
5. Lap joint.
ANSI
Kekuatan flange
Menurut ANSI Rating Steel Only : 150, 300, 400, 600, 900,1500, 2500, Cast
iron : 125, 250.
Bolt & Nut
Untuk suhu 20 900 F.
Bolt
= Stud, ASTM A 193 grade B.
Nut
= ASTM A194 grade 2
Untuk suhu 901 1100 F.
| 13
Bolt
Nut
akan rusak. Seat dibuat dari bahan yang keras dan tahan erosi
serta dapat dibuka untuk diganti.
b. Needle valve, seperti globe biasanya untuk accurabe thotthing,
| 14
Bab V
PEKERJAAN PEMASANGAN, PENGGANTIAN
DAN PERAWATAN PIPA
2) Penyablonan pipa.
Tahap pelaksanari :
Setiap pipa yang akan di pasang harus di sablon.
Alat sablon dapat digunakan besi beton 12 mm dan ujungnya dibuat /
dipasang tahanan sesuai dengan pipa yang disablon
Penyablonan dilakukan dengan cara memasukan alat sablon besi beton dan
tahanan dari plat yang dilapisis busa / kain kasa kemudian ditarik, sehingga
semua kotoran dalam pipa terbawa ke luar oleh sablon.
Penyablonan dilaksanakan pada saat akan pemasangan pipa.
3) Penyambungan pipa.
a. Sistem Las.
Persiapan
Periksa apakah bevel pada ujung pipa tidak rusak atau oval.
Apabila rusak maka ujung pipa tersebut dipotong dan dibuat
kembali.
Ujung pipa / bevel tersebut harus dibersihkan/dihaluskan
dengan gerinda.
Dekatkan kedua ujung pipa yang akan disambung dan jarak
kedua ujung pipa (bevel) 1/18 atau 1/16.
Diameter luar/dalam dari kedua ujung pipa harus sama (tidak
terjadi high low).
Sambungan pipa harus benar-benar lurus.
| 15
Pelaksanan
dengan
kawat
las
| 16
| 17
Persiapan.
Membuat manifold untuk isi pipa yang akan dihydristatis.
Isi pipa dengan air sampai penuh.
Tutup kedua ujung pipa.
Hubungkan pipa dengan hand pump ke pipa yang akan dihydrostatis
pasang peralatan indicator tekenan antara lain manometer.
Lakukan penekanan / jack sampai dengan 25% tekanan yang
didibutuhkan.
Buang udara yang ada dalarn pipa melalu valve pembuang.
Lanjutkan penekanan sampai 50% dari yang dibutuhkan , tahan tekanan
sampai dengan 30 menit.
Amati hubungan antara hand pump dan pipa yang press.
Bila tidak ada kebocoran diantara pipa penghubung ke pipa yang
dipress, lanjutkan penekanan sampai 100% sesuai tekanan yang
diinginkan.
Tahan press selama minimal 2 jam.
Teliti kenaikan tekanan pada manometer apabila ada kenaikan /
penurunan segera periksa pada jalur yang dipress.
Buang tekanan apabila tekanan apabila melebihi dari yang ditentukan.
Pengecekan bersama secara visual pada setiap lasan.
Jika keadaan semua berjalan baik pekerjaan dianggap selesai. Buang
tekanan di dalam pipa perlahan
lahan
sampai
manometer
menunjukan angka nol.
Pekerjaan hydrostatis selesai.
Laporkan kepada user.
6) Tie In Pipa.
Tahap pelaksanaan
Buat galian bak tanah (tanki air air / lumpur) sesuai ukuran pipa yang
diganti.
Kosongkan pipa existing yang akan diganti.
| 18
| 19
Buat galian bak tanah (tanki air asin/lumpur) sesuai dengan pipa.
Ben pemberat pada pipa swing supaya pipa jangan naik ke atas.
| 20
| 21
| 22
| 23
| 24
| 25
| 26