Anda di halaman 1dari 50

STRUKTUR DAN FUNSI TUBUH MANUSI

ISI
1.Sistem Rangka
Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral,
tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang
lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka
penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan
bawah.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini
bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh
manusia. Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung
dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang. The 206 tulang
dalam tubuh membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang,
yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di dalam tubuh.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk
hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis
cairan

(rangka

hidrostatik),

walaupun

sistem

rangka

hidrostatik

dapat

pula

dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur
penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang
ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya.
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial
(tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).

A. Rangka Aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.
1) Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung
kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.
2) Tulang Belakang
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan pelengkungan yang berfungsi untuk
menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan
gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari.
3) Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula.
Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
4) Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ
organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru paru dan jantung. Tulang rusuk juga
berhubungan dengan tulang belakang.
B. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan,
tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu
tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.

Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:
1) Tulang Selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.
2) Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat
gerak, yaitu tangan.
4) Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari
tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium,
trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar,
batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua
ruas.
5) Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat
gerak bagian bawah).
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha ,
tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang
tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari jari.

Kerangka tubuh manusia


Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang
pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia ? Fungsinya diantaranya adalah :
* Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh
* Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya
* Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
* Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
* Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Jenis-jenis tulang
Tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi :
* Tulang pipa
Contohnya tulang paha
* Tulang pendek
Contohnya tulang pergelangan
* Tulang pipih
Contohnya tulang bahu
* Tulang tak beraturan

Contohnya tulang rahang


Susunan tulang pipa
1. Epiphysis (kepala)
2. Metaphysis (batang)
3. Periosteum: lapisan tipis
4. Tulang yang keras dan pekat
5. Bagian yang lembut seperti spon
6. Rongga sumsum
7. Cartilage (tulang rawan)
Nama-nama tulang pada tubuh

1. Cranium (tengkorak)
2. Mandibula (tulang rahang)
3. Clavicula (tulang selangka)
4. Scapula (tulang belikat)
5. Sternum (tulang dada)
6. Rib (tulang rusuk)

7. Humerus (tulang pangkal lengan)


8. Vertebra (tulang punggung)
9. Radius (tulang lengan)
10. Ulna (tulang hasta)
11. Carpal (tulang pergelangan tangan)
12. Metacarpal (tulang telapak tangan)
13. Phalanges (ruas jari tangan dan jari kaki)
14. Pelvis (tulang panggul)
15. Femur (tulang paha)
16. Patella (tulang lutut)
17. Tibia (tulang kering)
18. Fibula (tulang betis)
19. Tarsal (tulang pergelangan kaki)
20. Metatarsal (tulang telapak kaki)
2. Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung
dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang,

kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus
yaitu : kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek Ekstensibilitas :
kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat
kontraksi Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
Jenis otot
1. otot lurik Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot
involunter Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap,
memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir Kontraksi: menurut kehendak
kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak
beraturan Struktur anatomi dari otot rangka
2. Otot Polos Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot
involunter Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing,
dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah. Kontraksi : tidak menurut kehendak
atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
3. otot jantung Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter
struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis
terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah Kontraksi: tidak menurut
kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah

3.Sistem Silkurasi

Sistem sirkulasi pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem
limfatik (peredaran getah bening)
I. Sistem Peredaran Darah/ transportasi
Sistem transportasi adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke
seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari
tubuh.
Sistem predaran darah manusia berupa sistem peredaran darah tertutup dan
peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah berfungsi untuk :
mensuplai oksigen dan sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke
seluruh jaringan tubuh
membawa gas sisa berupa karbon dioksida ke paru-paru
mengembalikan zat sisa metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan
menjaga suhu tubuh
mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel tubuh
Sistem peredaran darah manusia melibatkan darah (alat transportasi utama),
jantung dan pembuluh darah (alat peredaran darah)
A. Darah (alat transportasi utama)
Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi
Darah berfungsi :
mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-jaringan dan paruparu.
mengangkut bahan lainnya ke seluruh tubuh yaitu molekul-molekul makanan
(seperti gula, asam amino) limbah metabolisme (seperti urea), ion-ion dari macammacam garam (seperti Na+, Ca++,Cl, HCO3), dan hormon-hormon.

mengedarkan panas dalam tubuh.


berperan aktif dalam memerangi bibit penyakit.
Darah yang terdapat di dalam tubuh kira-kira 8% dari bobot tubuh. Jadi, seorang
laki-laki dengan bobot badan 70 kg mempunyai volume darah kira-kira 5,4 liter, 55 %
plasma darah dan 45% sel-sel darah.
Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk
padatan dan plasma darah yang berbentuk cairan.
Jika darah disentrifugasi, maka darah akan terbagi menjadi beberapa bagian.

Bagian paling bawah adalah sel-sel darah merah, lapisan di atasnya adalah

lapisan berwarna kuning yang berisi sel-sel darah putih. Sedangkan, lapisan paling
atas adalah plasma darah.

a. Sel-sel darah

Sel-sel darah dapat

dibagi

menjadi

tiga

macam, yaitu sel darah


merah, sel darah putih, dan keping-keping darah.
Sel-sel darah ini cukup besar sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa.

1) Sel darah merah (eritrosit)


sel darah merah mempunyai jumlah terbanyak.
Pada wanita normal mempunyai kira-kira 4,5 juta sel darah merah dalam setiap
mm darah.
pada laki-laki normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm.
jumlah sel darah merah juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat seseorang hidup
dan kesehatan seseorang.
Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf dengan diameter 7,5
m, ketebalan 2 m, dan tidak berinti sel.

Bentuk bikonkaf ini mempercepat pertukaran gas-gas antara sel-sel dan plasma
darah.
Sel darah merah dibentuk dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada, dan tulang
belakang.
Eritrosit memiliki pigmen respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan mengikat
oksigen sehingga membentuk oksihemoglobin (HbO2).
Jangka hidup sel-sel darah merah kira-kira 120 hari.
Sel-sel darah merah yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagostik dalam hati.
Sebagian besar besi dari hemoglobin digunakan kembali.
Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah menjadi pigmen empedu
yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.
2) Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak tetap.
Fungsi umum dari sel darah putih adalah melindungi tubuh dari infeksi.
Umur leukosit dalam sistem peredaran darah adalah 12 - 13 hari.
Berdasarkan granula yang dikandung sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan
menjadi sel darah putih bergranula (granulosit) dan sel darah putih yang tidak
bergranula (agranulosit).
Leukosit yang bergranula, contohnya eusinofil (2 - 4 %), basofil (0,5 - 1 %), dan
neutrofil (60 - 70 %).
Sedangkan, leukosit yang tidak bergranula, contohnya limfosit (20 - 25 %) dan
monosit (3 - 8 %).
Neutrofil bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi. sebuah
sel netrofil mampu memfagosit 5-20 bakteri, dan neutrofil aktif sekitar 6-10 jam,
setelah itu mati
Basofil bersifat fagosit serta melepaskan heparin dan histamin ke dalam darah.
Heparin merupakan senyawa mukopolisakarida yang banyak terdapat di hati dan
paru, yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.Sedangkan histamin

merupakan senyawa yang dilepaskan sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai.
Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan membentuk sel mast.
Eosinofil bersifat fagosit dengan daya fagisotosis yang lemah, tetapi dapat
mendetoksifikasi toksin penyebab radang.Jumlah eusinofil akan meningkat jika tubuh
mengidap cacing-cacing parasit.
Monosit, sel ini dapat membesar dan bersifat fagosit menjadi makrofag, yang
menjadi fagosit utama, paling efektif dan berumur panjang
Sedangkan, limfosit berperan dalam pembentukan antibodi.
Semua sel-sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa.
Jumlah sel darah putih di dalam tubuh kira-kira 5.000 - 10.000 sel setiap mm
darah.
Jika terjadi infeksi, jumlah leukosit di dalam tubuh bisa meningkat mencapai
30.000. Jumlah leukosit yang melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni.
Sedangkan, jumlah leukosit yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis.
Contoh keadaan jumlah leukosit menjadi lebih besar dari normal adalah leukimia
atau kanker darah.
Leukosit yang sangat banyak ini mengakibatkan fagositosis terhadap sel darah
merah oleh sel darah putih.
3) Keping-keping darah (trombosit)
Keping-keping darah adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar
(megakariosit) dalam sum-sum tulang.
Trombosit berbentuk seperti cakeram atau lonjong dan berukuran 2 m. Kepingkeping darah mempunyai umur hanya 8 - 10 hari.
Secara normal dalam setiap mm darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-keping
darah.
Trombosit memiliki peranan dalam pembekuan darah. Perhatikan skema darah di
bawah

ket. skema :
jika
jaringan tubuh
terluka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim
trombokinase
enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan
ion kalsium (Ca)
Protrombin merupakan senyawa yang dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K
Selanjutnya trombin akan mengubah fibrinogen, fibrin
b. Plasma darah

Plasma darah ialah cairan berwarna kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel

darah.
Komponen terbesar dari plasma darah adalah air.
Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan ion-ion yang beraneka ragam.
molekul ini meliputi glukosa, asam amino, sisa metabolisme sel, vitamin-vitamin,
hormon , dan ion-ion, misalnya Na+ dan Cl .

Kira-kira 7 % plasma terdiri atas molekul-molekul protein, seperti serum

albumin, serum globulin dan

fibrinogen yang esensial untuk proses pembekuan

darah.
Serum adalah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen.
Protein plasma berperan sebagai antibodi
Antibodi merupakan protein yang dapat mengenali dan mengikat antigen tertentu,
yang berasal dari globulin di dalam sel-sel plasma.
Antigen merupakan molekul (protein) asing yang memicu pembentukan antibodi.
Antibodi terbentuk jika ada antigen yang masuk ke dalam tubuh
Antibodi dapat melemahkan penyakit dengan cara -cara berikut :

Aglutinasi, yaitu terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar


berupa antigen pada permukaanya, misalnya bakteri dan sel-sel darah merah
Presipitasi, yaitu terbentuknya molekul yang besar antara antigen rang terlarut,
misalnya racun tetanus dengan antibody sehingga mnejadi tidak larut dan akan
mengendap
Netralisasi, yaitu antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-tempat
yang toksik dari agen penybab penyakit
Lisis, yaitu beberapa antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat kadangkadang mampu langsung menyerang membran sel agen penybab penakit yang
menyebabkan sel tersebut rusakl.
C. Golongan Darah dan Transfusi Darah
Darah manusia dapat digolongkan berdasarkan komposisi aglutinogen dan
aglutininnya.

Antigen adalah suatu jenis protein yang mampu merangsang pembentukan

antibodi.
Penggolongan ini sangat bermanfaat untuk transfusi darah.
Untuk lebih memahami, mari ikuti uraian tentang golongan darah dan transfusi
darah berikut ini.
a. Golongan darah

Berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan antibodi

(aglutinin),Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat golongan,


yaitu A, B, AB dan O
Orang yang bergolongan darah A, pada membran sel darah merah mengandung
antigen atau aglutinogen A. Sementara, plasma darahnya mengandung aglutinin
(antibodi ).
Orang yang bergolongan darah B, pada membran sel darah merah mengandung
aglutinogen B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin (antibodi ).
Orang yang bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah mengandung

aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya tidak mengandung antibodi dan .


orang yang bergolongan darah O, pada membran sel darah merah tidak memiliki
aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin dan .
Untuk lebih memahami, mari perhatikan Tabel golongan darah dan uji serum
golongan darah sistem ABO di bawah :
b. Transfusi darah

Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang yang

memerlukan.
Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang yang menerima darah
disebut resipien.
Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen)
yang dimilikinya.
Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi).
Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi (aglutinin ), maka
darah akan menggumpal atau membeku.
Begitu pula sebaliknya, jika antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi
(aglutinin ), maka darah juga akan menggumpal atau membeku.
Golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah, karena
golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak
menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan darah.
Oleh karena itu, golongan darah O disebut donor universal.
Golongan darah O hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan
darah O juga, dan tidak dapat menerima darah dari golongan darah yang lainnya
karena golongan darah O memiliki antibodi dan .
Tabel Skema Kemungkinan Terjadinya Transfusi Darah

Pada tabel

skema transfusi darah Golongan darah AB merupakan resipien universal, karena


dapat menerima darah dari golongan darah A, B, AB, maupun O.

Hal ini disebabkan karena golongan darah AB tidak mempunyai antibodi

(aglutinin) maupun , tetapi hanya memiliki antigen (aglutinogen) A dan B.


Selain golongan darah, ada faktor lain yang menentukan dalam transfusi darah,
yaitu suatu antigen yang dimiliki manusia yang dinamakan rhesus.
Rhesus negatif adalah darah yang di dalam eritrositnya tidak mengandung antigen
rhesus, tetapi dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi atau aglutinin
rhesus.
Jika darah seseorang yang bergolongan rhesus positif ditransfusikan ke golongan
rhesus negatif, maka akan terjadi penggumpalan walaupun golongan darahnya sama.

B. Alat Peredaran Darah (Jantung dan pembuluh darah)


Jantung
Jantung terletak di rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung yang
disebut perikardium.
Dinding jantung terdiri atas jaringan ikat padat yang membentuk suatu kerangka
fibrosa dan otot jantung.
Serabut otot jantung bercabang-cabang
a. Struktur dan cara kerja jantung
1. Struktur jantung

Jantung manusia dan mamalia lainnya mempunyai empat ruangan, yaitu atrium
/serambi kiri dan kanan, serta ventrikel/bilik kiri dan kanan.
Dinding ventrikel lebih tebal daripada dinding atrium, karena ventrikel harus
bekerja lebih kuat untuk memompa darah ke organ-organ tubuh yang lainnya.
Selain itu, dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena
ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah ke seluruh tubuh.

Sedangkan, ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru.

Atrium kiri dan ventrikel kiri

dipisahkan oleh sekat yang disebut septum

bikuspidalis/ katup berdaun dua

Sedangkan, sekat yang memisahkan

Atrium kanan/serambi kanan dengan

ventrikel /bilik kanan dinamakan septum trukispidalis/ katub berdaun tiga


Jantung memiliki pembuluh darah arteri coronaria, yaitu arteri yang menyalurkan
darah ke otot jantung. Bila aliran darah melambat, jantung tak mendapat cukup
oksigen dan zat nutrisi. Dapat menyebabkan nyeri dada atau angina atau serangan
jantung. Perhatikan gambar di bawah ini!

2. Sistem Peredaran Darah


(cara

kerja

jantung

memompa darah )

pada

Manusia

Darah kotor dari tubuh


masuk ke atrium kanan,

kemudian melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel

kanan. Nama trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat
pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan.

Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka katup

pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner.


Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-cabang menjadi
cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju paru-paru kanan dan kiri.
Arteri-arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol.
Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah
darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen.

Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah yang disebut venul, yang

berfungsi sebagai saluran anak dari vena pulmoner.

Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya oksigen
ke atrium kiri jantung.
Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner
atau peredaran darah kecil.
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik
pada lubang masuk ke aorta.
Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik.
Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri.
Arteri koroner ialah pembuluh darah yang memberi makan sel-sel jantung.
Arteri ini menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang
menembus seluruh bagian jantung.
Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke
atrium kanan.
Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner.
Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang
mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru),
kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena
ke jantung (atrium kanan).

Peredaran

darah

ini

disebut
peredaran darah
besar.

3. Denyut jantung
dan tekanan darah

Otot

jantung mempunyai kemampuan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus.

Suatu sistem integrasi di dalam jantung memulai denyutan dan merangsang

ruang-ruang di dalam jantung secara berurutan.


Pada mamalia, setiap kontraksi dimulai dari simpul sinoatrium.
Simpul sinoatrium atau pemacu terdiri atas serabut purkinje yang terletak antara
atrium dan sinus venosus. Impuls menyebar ke seluruh bagian atrium dan ke simpul
atrioventrikel.
Selanjutnya, impuls akan diteruskan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje.
Hal ini berlangsung cepat sehingga kontraksi ventrikel mulai pada apeks jantung
dan menyebar dengan cepat ke arah pangkal arteri besar yang meninggalkan jantung.
Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh
pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan denyut jantung sesuai dengan siklus
jantung.
Jika jumlah denyut ada 70 maka berarti siklus jantung 70 kali semenit.
Kecepatan normal denyut nadi pada waktu bayi sekitar 140 kali permenit, denyut
jantung ini makin menurun dengan bertambahnya umur,
pada orang dewasa jumlah denyut jantung sekitar 60 - 80 per menit.
Pada orang yang beristirahat jantungnya berdetak sekitar 70 kali per menit dan
memompa darah 70 ml setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml).
Jadi, jumlah darah yang dipompa setiap menit adalah 70 70 ml atau sekitar 5
liter.
Sewaktu banyak bergerak, seperti olahraga, kecepatan jantung dapat menjadi 150
setiap menit dan volume denyut lebih dari 150 ml.
Hal ini, membuat daya pompa jantung 20 - 25 liter per menit.
Darah mengalir, karena kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi ventrikel kiri.
Sentakan darah yang terjadi pada setiap kontraksi dipindahkan melalui dinding
otot yang elastis dari seluruh sistem arteri.

Peristiwa ketika jantung mengendur atau sewaktu darah memasuki jantung

disebut diastol.

Sedangkan, ketika jantung berkontraksi atau pada saat darah meninggalkan

jantung disebut sistol.


Tekanan darah manusia yang sehat dan normal sekitar 120 atau 80 mm Hg.
120 merupakan tekanan sistol, dan 80 adalah tekanan diastole.
Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari jantung menuju
ke jaringan tubuh, atau sebaliknya.

Pembuluh darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu pembuluh nadi,

pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.


a. Pembuluh nadi
Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang membawa darah
dari jantung menuju kapiler untuk diedarkan ke organ dan jaringan tubuh .
Dinding arteri tebal, kuat dan elastis
Arteri terletak lebih ke dalam dari permukaan tubuh
Lapisan paling dalam artei adalah endotelium yang dikelililngi oleh otot polos
Pada umumnya arteri mengalirkan darah yang kaya akan oksigen, kecuali arteri
pulmonalis
Arteri pulmonalis merupakan pmbuluh nadi yang mengalirkan darah yang kaya
karbondioksida dari ventrikel/ bilik kanan ke paru-paru
b. Pembuluh vena
Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang membawa darah
ke arah jantung.
Pembuluh vena terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Dari lapisan
dalam ke arah luar adalah endotel, jaringan elastik dan otot polos, serta jaringan ikat
fibrosa.

Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah darah

kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan pada jaringan
tubuh daripada pembuluh arteri.
Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena dari jaringan tubuh yang
kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke jantung singgah dahulu
ke suatu alat tubuh,
misalnya darah dari usus sebelum ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran
darah ini disebut sistem vena porta.
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kirakira sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 m.
Meskipun diameter sebuah kapiler sangat kecil, jumlah kapiler yang timbul dari
sebuah arteriol cukup besar sehingga total daerah sayatan melintang yang tersedia
untuk aliran darah meningkat.
Pada orang dewasa kira-kira ada 90.000 km kapiler.

Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada

membran plasma sel.


Oksigen, glukosa, asam amino, berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara
mudah dapat berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti
gradien konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil
sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam darah.
Kelainan dan Penyakit pada sistem sirkulasi manusia
a. Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan kekurangan eritrosit (Hemoglobin).

Kekurangan hemoglobin menyebabkan suplai oksigen ke jaringan menurun

sehingga dapat mengganggu fungsi kerja sel.


Gejala anemia antara lain di tandai dengan muka pucat, cepat lelah, sakit kepala,
timbulnya titik-titik hitam pada mata, jantung berdebar-debar, dan bertambahnya

kecepatan denyut nadi di pergelangan tangan.


b.Talasemia
Talasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit yang berakibat sel tersebut
mudah rapuh dan cepat rusak.
Talasemia termasuk penyakit keturunan yang dapat terjadi pada perempuan
maupun laki-laki.
c. Polisitemia
Polisitemia merupakan suatu penyakit yang di tandai dengan adanya kelebihan
produksi eritrosit. Dalam hal ini darah menjadi kental sehingga memperlambat aliran
darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan di dalam pembuluh
darah.
Gumpalan tersebut dapat menyebabkan ganggren (kematian jaringan) dan bila
terjadi pada jantung dapat berakibat kematian.
Gejala yang di timbulkannya dapat berupa sakit kepala dan pusing.
d. Leukemia
Leukemia atau kanker darah merupakan suatu penyakit yang di sebabkan oleh
kelebihan produksi leukosit.
Leukemia terjadi akibat sumsum tulang atau jaringan limpa bekerja secara tidak
normal sehingga produksi leukosit menjadi berlipat ganda, sedangkan produksi
eritrosit dan trombosit menurun. Pada saat demikian, jumlah leukosit dapat mencapai
500.000 sel per mm3.
e. Agranulositosis
Agranulositosis merupakan kebalikan dari leukemia yang berakibat pada
menurunnya daya tahan terhadap penyakit. Penyakit ini dapat menyebabkan seorang
pasien meninggal karena infeksi yang tidak dapat ia lawan.
f. Trombositopenia
Trombositopenia merupakan suatu penyaki t yang di tandai dengan sedikitnya
kandungan keping darah di dalam darah

g. Hemofilia
Hemofilia merupakan suatu penyakit yang berakibat sukarnya darah membeku
ketika terjadi pendarahan. Hemofilia termasuk penyakit keturunan yang terjadi
hampir pada semua keturunan berjenis kelamin laki-laki.
h. Hipertrofi
Hipertrofi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan menebalnya otot-otot
jantung.
Kelainan ini terjadi akibat katup-katup jantung tidak berfungsi secara wajar
sehingga jantung tidak bekerja secara esktra agar darah terus mengalir. Pada waktu
tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen kepada jaringan.
i. Jantung koroner
Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang di sebabkan oleh tersumbatnya
arteri koroner, yaitu pembuluh yang menyuplai darah ke jantung.

Penyumbatan pembuluh tersebut dapat terjadi karena adanyaendapan lemak,

terutama berupa kolesterol pada lapisan dalam dinding pembuluh. Penyumbatan


pembuluh arteri demikian di kenal dengan istilaharteriosklerosis.
j. Embolisme koroner
Embolisme koroner merupakan suatu keadaan yang menyebabkan arteri koroner
terisi oleh bekuan darah secara mendadak.
Bekuan darah berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah ke
arteri koroner. Jika seluruh arteri terisi (tersumbat), maka dapat menyebabkan
kematian.
k. Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium merupakan suatu kelainan pada jantung yang berakibat atrium
berdenyut cepat dan tidak beraturan. Kelainan ini terjadi akibatdemam rematik dan
penyakit tertentu lainnya
l. Varises
Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering

terjadi pada bagian bawah tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan varises yang
terjadi pada daerah dubur.

m. Flebitis
Flebitis merupakan gangguan pada vena, yaitu berupa radang vena. Flebitis dapat
di sebabkan oleh tukak atau abses di luar pembuluh vena. Pada kasus tertentu, flebitis
dapat juga terjadi dalam pembuluh vena
n. Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang di tandai dengan tekanan sistoldi atas
150 mmHg atau tekanan diastol di atas 100 mmHg.
Hipertensi atau yang di kenal sebagai tekanan darah tinggi di tandai dengan
badah lemah, pusing, napas pendek dan palpitasi jantung.
Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler.jika terjadi
pada otak, maka di sebut pendarahan otak
o. Hipotensi
Hipotensi merupakan suatu keadaan yang di tandai dengan tekanan sistol dan
diastolnya di bawah ukuran normal.
tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk sistol dan 70 atau 80 mmHg untuk
diastol.
Hipotensi atau tekanan darah rendah di tandai dengan gejala badan cepat lelah,
tangan dan kaki terasa dingin, dan mudah pusing ketika bangun dari tidur
. p. Hemorage
Hemorage merupakan suatu kelainan berupa pendarahan arteri atau vena, baik di
bagian dalam maupun di bagian luar tubuh.
Hemorage selalu berbahaya. Jika pendarahan yang terjadi sebanyak lebih kurang
30% darivolume darah, maka dapat berakibat kematian
q. Trombus (embolus)

Trombus adalah kelainan pada jantung karena adanya gumpalan di dalam nadi
tajuk.
Gumpalan ini menyebabkan penyumbatan di dalam nadi sehingga otot jantung
kekurangan makanan dan oksigen.

Hal ini, menyebabkan sebagian otot jantung mati sehingga terjadi serangan

jantung.
pengobatan dapat dilakukan dengan tekhnik angioplasty yaitu teknik dimana suatu
balon yang tipis dan panjang dimasukkan kedalan pembuluh darah yang menyempit,
kemudian balon itu ditiup menggelembung dengan tekanan tinggi sehingga
melebarkan pembuluh darah.

4.sistem pernapasan
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan
zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan
sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan
mekanisme pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh
manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang
diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan

berakhir pada paru-paru.


1. Alat Pernapasan Manusia
Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
1.1. Hidung (Cavum Nasalis)
Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai
salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring
udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
1.2. Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran
pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian
belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring
terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan
makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam
tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara
masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
1.3. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru
trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan
berikut.
Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 1620
cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini
tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap

terbuka.
Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak
lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat
menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju
bagian belakang mulut.
Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia
ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
1.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju
paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih
panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang
mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding
bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada
dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
1.5. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi
saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak
mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke
alveolus.
1.6. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola
mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam

rongga alveolus.
1.7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu
sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru
kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir
tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu
gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru
(pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut
udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih
kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas
sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut
udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuatkuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer,
volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam
paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500
ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer
disebut kapasitas vital paru-paru.
2. Proses Pernapasan Manusia
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea >
bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu
menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan
selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di

bagian dalam lubang hidung.


Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma
melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang.
Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot
tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut
pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi
berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran
pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naropharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana
diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri
dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya
dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh
darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui
hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan
otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi
melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam,
akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan
naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
Udara masuk melalui lubang hidung

melewati nasofaring
melewati oral farink
melewati glotis
masuk ke trakea
masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:
alveoli)
3. Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia
Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan pada manusia. Semua
penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.

Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sistem
pernapasan pada manusia terdiri dari:
Hidung
Rongga hidung
Concha
Langit-langit lunak
Pharink

Larink
Trakea
Rongga pleura
Paru-paru kanan
Paru-paru kiri
Tulang rusuk
Otot intercosta
Diafragma
4. Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.
4.1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.

Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:


Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk
terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar -->
udara keluar dari paru-paru.
4.2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan
luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi
mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru

mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar
--> udara keluar dari paru-paru.
5. Penyakit Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan.
Gangguan ini biasanyaberupa kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri
(seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat
menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
5.1. Asma
Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan
akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya
serangan asma diantaranya seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara
dingin dan olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. Serangan asma juga dapat
dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh
olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
5.2. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi
pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau
penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis
berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran
pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari:
5.3. Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza.

Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak
hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan
juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala,
hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan.
Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia,
yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak
kontak dengan hewan atau orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan
penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
5.4. Flu burung
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus
influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula
menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan
sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu
daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan.
Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan
tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau
dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak
atau menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal.
Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.

Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin)
perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera
mendapatkan pengobatan.
5.5. Flu babi (Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae
yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya
ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga
kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam,
disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang
berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala
influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada
kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa
penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.
5.6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup seratserat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri
dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat
asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga
dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam
paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan
mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya
pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya
jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.

5.7. Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring.
Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus
atau kuman, pada saat daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya
efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan
buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
5.8. TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau
kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta
kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh
TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga
sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882,
sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan,
penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila
sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui
pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat
menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran
pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

5.9. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembunggelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru
lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang
biasa digunakan penderita sesak napas.
Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita
emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah
penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
5.10. Kanker Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker
dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya
adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru
dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas
dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan
kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan
menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila
kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.

Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi
makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel
kanker.
5.11. Pneumonia
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim)
yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan
sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh
tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan
tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara
teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan
meminum antibiotik.

5.sistem Urine
Dalam tubuh kita berbagai produk limbah sebagai hasil dari kegiatan metabolisme
dibersihkan oleh sistem kemih. Sistem urin juga membantu untuk mempertahankan
lingkungan yang stabil dengan mengatur komposisi cairan tubuh. Zat limbah dikeluarkan
dari darah dan dikeluarkan dalam urin, yang diproduksi oleh ginjal. Bersama-sama, dua
organ ini menerima sekitar seperempat dari darah yang dipompa oleh jantung, namun
mereka memberikan kontribusi kurang dari 1 persen berat tubuh kita.

Zat yang disaring dari tubuh dalam bentuk urin. Urin adalah cairan yang dihasilkan oleh
ginjal, dikumpulkan dalam kandung kemih dan diekskresikan melalui uretra. Urine
digunakan untuk mengekstrak mineral kelebihan atau vitamin serta sel darah dari tubuh.
Organ sistem urin termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Sistem urin bekerja
dengan sistem lain dari tubuh untuk membantu mempertahankan homeostasis. Ginjal
adalah organ utama homeostasis karena mereka menjaga keseimbangan asam basa dan
keseimbangan garam air dari darah.
Fungsi Sistem urin
Salah

satu

fungsi utama
dari

sistem

urin

adalah

proses
ekskresi.
Ekskresi
adalah proses
menghilangkan, dari suatu organisme, produk limbah metabolisme dan bahan lain yang
tidak ada gunanya. Sistem kemih mempertahankan volume cairan yang tepat dengan
mengatur jumlah air yang diekskresikan dalam urin. Aspek lain dari fungsinya termasuk
mengatur konsentrasi berbagai elektrolit dalam cairan tubuh dan mempertahankan pH
normal darah. Beberapa organ tubuh melaksanakan ekskresi, tetapi ginjal adalah organ

ekskresi terpenting. Fungsi utama dari ginjal adalah untuk mempertahankan lingkungan
internal yang stabil (homeostasis) untuk sel bekerja optimal dan metabolisme jaringan.
Mereka melakukan ini dengan memisahkan urea, garam mineral, racun, dan produkproduk limbah lainnya dari darah. Mereka juga melakukan pekerjaan konservasi air,
garam, dan elektrolit. Setidaknya satu ginjal harus berfungsi dengan baik untuk
kehidupan yang harus dijaga. Enam peran penting dari ginjal adalah:

Pengaturan komposisi ionik. Ion seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium,


klorida, bikarbonat, dan fosfat yang diatur oleh jumlah yang dikeluarkan ginjal.
Mengatur osmolaritas. Ginjal mengatur osmolaritas karena mereka memiliki
kontrol langsung atas berapa banyak ion dan berapa banyak air yang dikleuarkan
seseorang.
Mengatur volume darah. Ginjal Anda begitu penting karena mereka memiliki efek
pada tekanan darah Anda. Ginjal mengatur volume plasma dengan mengendalikan
berapa banyak air yang dikeluarkan seseorang. Volume plasma memiliki efek
langsung pada total volume darah, yang memiliki efek langsung pada tekanan darah
Anda. Garam (NaCl) akan menyebabkan osmosis terjadi; difusi air ke dalam darah.
Mengatur konsentrasi ion hidrogen (pH). Ginjal bermitra dengan paru-paru dan
mereka bersama-sama mengontrol pH. Ginjal memiliki peran utama karena mereka
mengontrol jumlah bikarbonat diekskresikan atau memegang. Ginjal membantu
menjaga Ph darah terutama dengan mengeluarkan ion hidrogen dan ion bikarbonat
atau menyerap kembali bila diperlukan.
Penghapusan produk limbah metabolisme dan zat-zat asing dari plasma. Salah
satu hal yang paling penting ginjal mengekskresikan limbah nitrogen. Saat hati rusak
asam amino itu juga melepaskan amonia. Hati kemudian dengan cepat
menggabungkan amonia dengan karbon dioksida, menciptakan urea yang merupakan
produk akhir nitrogen utama dari metabolisme pada manusia. Hati mengubah amonia
menjadi urea karena jauh kurang beracun. Kita juga dapat mengeluarkan beberapa
amonia, kreatinin dan asam urat. Kreatinin berasal dari pemecahan metabolisme
kreatin fosfat (fosfat berenergi tinggi pada otot). Asam urat berasal dari memecah
nukleotida. Asam urat adalah asam urat larut dan terlalu banyak dalam darah yang

akan menumpuk dan membentuk kristal yang dapat mengumpulkan pada sendi dan
menyebabkan asam urat.
Sekresi Hormon Sistem endokrin memiliki bantuan ketika hormon dilepaskan
ginjal. Renin dilepaskan oleh ginjal. Renin menyebabkan sekresi aldosteron yang
dilepaskan dari korteks adrenal. Aldosteron mendorong ginjal untuk menyerap
kembali ion natrium (Na+). Ginjal juga mengeluarkan erithropoietin ketika darah
tidak memiliki kapasitas untuk membawa oksigen. Erythropoietin yang menstimulasi
produksi sel darah merah. Vitamin D dari kulit juga diaktifkan dengan bantuan dari
ginjal. Kalsium (Ca+) diserap dari saluran pencernaan didorong oleh vitamin D.
Struktur Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang dengan warna coklat. Ginjal Anda
memiliki panjang sekitar 10-12 cm. Mereka ditutupi oleh kapsul ginjal, yang merupakan
kapsul keras dari jaringan ikat fibrosa. Mengikuti permukaan setiap ginjal adalah dua
lapisan lemak untuk membantu melindungi mereka. Ada sisi cekung dari ginjal yang
memiliki depresi di mana arteri renal masuki, dan vena ginjal dan keluar ureter ginjal.
Ginjal terletak di dinding belakang rongga perut tepat di atas pinggang, dan dilindungi
oleh tulang rusuk. Mereka dianggap retroperitoneal, yang berarti mereka berada di balik
peritoneum. Ada tiga wilayah utama dari ginjal, korteks ginjal, medula ginjal dan pelvis
ginjal. Bagian luar, yaitu lapisan yang disebut korteks ginjal. Bagian dalam lapisan radial
lurik adalah medula ginjal. Ini berisi piramida ginjal yaitu jaringan berbentuk piramida,
dipisahkan oleh kolom ginjal. Ureter yang kontinu dengan pelvis ginjal dan merupakan
pusat dari ginjal.

Vena renalis
Vena adalah
pembuluh
darah

ginjal

yang
menguras
ginjal.
Mereka

menghubungkan ginjal ke vena cava inferior. Karena vena cava inferior di bagian kanan
tubuh, vena renalis kiri umumnya lebih panjang dari yang kedua. Berbeda dengan vena
ginjal kanan, vena renal kiri sering menerima vena kiri gonad (testis kiri vena pada lakilaki, meninggalkan vena ovarium pada wanita). Ini sering menerima vena suprarenal kiri
juga.
Arteri ginjal
Arteri ginjal biasanya muncul dari aorta abdominal dan memasok ginjal dengan darah.
Pasokan arteri ginjal adalah berubah-ubah dan mungkin ada satu atau lebih arteri ginjal
memasok setiap ginjal. Karena posisi aorta, vena cava inferior dan ginjal dalam tubuh,
arteri ginjal kanan biasanya lebih panjang dari arteri ginjal kiri. Arteri ginjal kanan
biasanya melintasi posterior ke vena cava inferior. Arteri ginjal membawa sebagian besar
aliran darah total ginjal. Hingga sepertiga dari total curah jantung dapat melewati arteri
ginjal untuk disaring oleh ginjal.
Ureter
Ureter adalah dua tabung yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Setiap
ureter adalah tabung berotot dengan panjang sekitar 10 inci (25 cm). Otot-otot di dinding

ureter mengirim urin dengan menyembur kecil ke dalam kandung kemih, (kantung dilipat
ditemukan pada bagian depan dari rongga panggul tulang yang memungkinkan
penyimpanan urine sementara). Setelah urin memasuki kandung kemih dari ureter, lipatan
kecil di mukosa kandung kemih bertindak seperti katup mencegah aliran mundur dari
urin. Isi kandung kemih dikendalikan oleh otot sfingter. Ketika kandung kemih penuh
merangsang saraf sensorik di dinding kandung kemih yang akan membuat rilek sfingter
dan memungkinkan pelepasan urin. Namun, relaksasi sfingter juga bagian dari respon
belajar di bawah kontrol sadar. Urin dirilis memasuki uretra.
Kandung Kemih
Kandung kemih adalah organ berongga, berotot dan distensible atau elastis yang duduk di
lantai panggul (prostat superior pada laki-laki). Di perbatasan anterior yang terletak
simfisis pubis dan, di perbatasan posterior nya, vagina (pada wanita) dan rektum (pada
laki-laki). Kandung kemih dapat menampung sekitar 17 sampai 18 ons (500-530 ml) air
seni, namun keinginan untuk berkemih biasanya dialami ketika mengandung sekitar 150
sampai 200 ml. Ketika kandung kemih diisi dengan air kencing (sekitar setengah penuh),
peregangan reseptor mengirimkan impuls saraf ke sumsum tulang belakang, yang
kemudian mengirimkan impuls saraf refleks kembali ke sfingter (katup otot) pada leher
kandung kemih, menyebabkan ia untuk rileks dan memungkinkan aliran urin ke uretra.
Ureter masuk kandung kemih secara diagonal dari lantai dorsolateral di sebuah daerah
yang disebut trigonum. Trigonum adalah daerah berbentuk segitiga pada dinding posteroinferior kandung kemih. Uretra keluar pada titik terendah dari segitiga dari trigonum.
Urin di kandung kemih juga membantu mengatur suhu tubuh. Kandung kemih ketika
beroperasi secara normal mengosongkan sepenuhnya saat pengeluaran lengkap, jika tidak
seperti itu adalah tanda bahwa elastisitas terganggu, ketika menjadi benar-benar kosong
dari cairan, dapat menimbulkan sensasi dingin karena perubahan yang cepat dari suhu
tubuh.
Uretra
Uretra adalah tabung berotot yang menghubungkan kandung kemih dengan luar tubuh.
Fungsi uretra adalah untuk menghilangkan urin dari tubuh. Uretra memiliki ukuran

sekitar 1,5 inci (3,8 cm) pada seorang wanita tetapi sampai 8 inci (20 cm) pada seorang
pria. Karena uretra begitu lebih pendek pada wanita itu membuat lebih mudah bagi
seorang wanita untuk mendapatkan bakteri berbahaya dalam kandung kemihnya ini biasa
disebut infeksi kandung kemih atau UTI. Bakteri yang paling umum dari ISK adalah Ecoli dari usus besar yang telah diekskresikan dalam tinja.
Pada perempuan manusia, uretra adalah sekitar 1-2 inci panjang dan terbuka di vulva
antara klitoris dan vagina.
Pria memiliki uretra yang lebih panjang daripada wanita. Ini berarti bahwa perempuan
cenderung lebih rentan terhadap infeksi kandung kemih (sistitis) dan saluran kemih.
Uretra Pria
Pada laki-laki manusia, uretra adalah sekitar 8 inci panjang dan terbuka di akhir kepala
penis.
Panjang uretra laki-laki itu, dan fakta itu berisi sejumlah tikungan, membuat kateterisasi
lebih sulit.
Sfingter uretra adalah nama kolektif untuk otot yang digunakan untuk mengontrol aliran
urin dari kandung kemih. Otot-otot ini mengelilingi uretra, sehingga ketika mereka
berkontraksi, uretra ditutup.
Ada dua wilayah yang berbeda dari otot: sfingter internal di leher kandung kemih dan
sfingter eksternal, atau distal.
Manusia laki-laki memiliki otot sphincter lebih kuat daripada perempuan, yang berarti
bahwa mereka dapat mempertahankan sejumlah besar urin untuk dua kali lebih lama,
sebanyak 800ml.
Nefron
Nefron adalah unit struktural dan fungsional dasar dari ginjal. Nama nefron berasal dari
kata Yunani (nephros) berarti ginjal. Fungsinya adalah untuk mengatur air dan zat terlarut
dengan menyaring darah, penyerapan kembali apa yang dibutuhkan dan buang sisanya
sebagai urin. Nefron menghilangkan limbah dari tubuh, mengatur volume darah dan

tekanan, tingkat kontrol elektrolit dan metabolit, dan mengatur pH darah. Fungsinya
sangat penting untuk kehidupan dan diatur oleh sistem endokrin oleh hormon seperti
hormon antidiuretik, aldosteron, dan hormon paratiroid.
Setiap nefron memiliki pasokan sendiri darah dari dua daerah kapiler dari arteri ginjal.
Setiap nefron terdiri dari komponen awal penyaringan (sel darah ginjal) dan tubulus
khusus untuk reabsorpsi dan sekresi (tubulus ginjal). Sel darah ginjal menyaring zat
terlarut besar dari darah, air memberikan dan zat terlarut kecil ke tubulus ginjal untuk
modifikasi.
Glomerulus
Glomerulus adalah seberkas kapiler yang menerima suplai darah dari arteri aferen dari
sirkulasi ginjal. Tekanan darah glomerulus memberikan kekuatan pendorong untuk cairan
dan zat terlarut yang akan disaring keluar dari darah dan ke dalam ruang yang dibuat oleh
kapsul Bowman. Sisa darah yang tidak disaring ke glomerulus masuk ke dalam eferen
arteriol. Kemudian bergerak ke recta vasa, yang mengumpulkan kapiler terkait dengan
tubulus melalui ruang interstitial, di mana zat yang diserap juga akan masuk. Hal ini
kemudian menggabungkan dengan venula eferen dari nefron lain ke dalam vena renal,
dan bergabung kembali dengan darah utama.

PERTANYAAN

1.Otot polos berfungsi sebagai?


A.merupakan otot penyusun dinding
B.Merupakan otot yang menepel pada rangka
C.Menggerakan rangka tubuh manusia
D.Membantu memompa darah keseluruh tubuh
E.Membatu seorang wanita untuk menodorong keluarnya bayi dan untuk membantu
mendorong keluarnya urine
Jawaban : E Membatu seorang wanita untuk menodorong keluarnya bayi dan untuk
membantu mendorong keluarnya urine
Pembahasan : Otot polos merupakan otot yang bekerja tanpa kesadaran kita yang
dipengaruhi oleh sistem saraf tak sadar atau saraf otonom , otot polos di bentuk oleh selsel yang berbentuk gelendong dimana kedua ujungnya runcing dan mempunyai 1 inti sel.
2.pembentukan urine ada 3 jika diurutkan maka?
A.Reabsorbsi-augmentasi-filtrasi
B.Augmentasi-filtrasi-reabsobsi
C.Uretra-henle-malphigi
D.Filtrasi-reabsorbsi-augmentasi
E.Malphigi-filtrasi-reabsorbsi
Jawaban : D Filtrasi-reabsorbsi-augmentasi
Pembahasan : Tahap Pertama filtrasi yaitu proses penyaringan darah yang mengandung
air,gula,garam,urea,dll dan tahap ini terjadi di badan malphigi taham kedua reabsorbsi
yaitu urine primer yang tadi didapatkan dari glomerus selanjutnya akan di alirkan ke
tubulus proksimal tahap ketiga augmentasi yaitu proses dimana urine skunder akan
masuk ke tubulus kontertus distal melewati lengkung henle urine yang ada di kantung
kemih nantinya akan keluar dari tubuh lewat saluran uretra.
3. Cara mengatasi penyakit asma pada sistem pernapasan

A.banyak mengonsumsi buah-buahan


B.Kurangi makanan yang berminyak
C.Dengan melakukan olahraga yang pas.
D.Jangan terlalu banyak berkerja di depan komputer
E.Hindari merokok
Jawaban : C Dengan melakukan olahraga yang pas.
Pembahasan : Dengam melakukan olahraga yang pas melakukan aerobik dengan cara
joggig di pagi hari , akan membantu menghilangkan penyakit asma pada sistem
pernapasan.
4. Sistem sirkulasi berfugsi sebagai...
A.terjadinya transfusi darah
B.Mengederkan makanan keseluruh tubuh
C.Mengangkut sisa oksigen dari tubuh
D.Menjaga tubuh dari penakit
E.Membunuh kuman yang masuk kedalam tubuh
Jawaban : D Menjaga tubuh dari penakit
Pembahasan : Sistem sirkulasi merupakan sistem yang memiliki funsi untuk menjaga
tubuh dari penyakit, menyebarkan sari makanan ke seluruh tubuh serta mengangkut zatzat sisa ke luar tubuh.

5.Apakah melakukan trasnfusi darah itu baik ?


A. Transfusi darah itu baik karna dapat membantu orang lain

B. Ttransfusi darah itu akan menimbulkan penyakit


C. Transfusi darah hanya dilakukan untuk orang yang masih berusia muda
D. Transfusi darah baik jika pendonor sehat
E. Transfusi darah tidak baik
Jawaban : A Transfusi darah itu baik karna dapat membantu orang lain
Pembahasan : melakukan transfusi darah itu baik karna dapat membantu orang lain
mendonorkan darah tidak ada jika dilakukan sesuai SOP (standar perating procedure)
dengan kata lain saat mendonorkan darah si pendonor jujur tidak dalam keadaan
sakit,sedang menstruasi,minimal 17 tahun dan berat badan minimal 45kg

DAFTAR PUSTAKA

yamsuri, Istamar.2008.Biologi SMA 2B. Jakarta: Erlangga


Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Foster, Bob .2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Operation
Amien, Moh. 1995. Biologi 3. Jakarta: Depdikbud.
Amin, Moh. 2009.Biologi SMA/MA. Jakarta:Bailmu
Amin, Moh. 2009. Evolusi. Malang: Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai