Anda di halaman 1dari 2

Akhir-akhir ini dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal

dan perinatal, Dinas Kesehatan telah mengadakan AMP secara berkala. AMP sudah
berkembang lebih jauh meskipun apa yang telah dilakukan sekarang belum seperti yang
diharapkan

dan belum dilakukan

secara sistematis.

Setelah mengikuti

beberapa

penyelenggaraan audit, baik di tingkat rumah sakit maupun tingkat kabupaten/kota masih
terasa bahwa budaya melaksanakan audit masih belum seperti yang diharapkan. Masih
adanya kesimpangsiuran persepsi tentang apa yang disebut audit dan sejauh mana batas-batas
kewenangannya. Banyak klinisi yang merasa kurang senang dengan istilah audit. Dalam
pelaksanaan AMP, penting untuk sedapat mungkin memberikan informasi tentang standar
pelayanan dan pedoman baku yang sudah disepakati. Begitu pula mekanisme yang tepat yang
diharapkan dari satu audit dan penggunaan praktis satu audit memerlukan penjelasan.
Informasi dan klarifikasi tentang AMP sering masih belum dipahami. Kegiatan AMP harus
dilandasi satu idealism untuk perbaikan kualitas pelayanan maternal-perinatal.
AMP dapat dimanfaatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas kejadian
morbiditas maupun mortalitas yang berakar pada pasien/keluarga, petugas kesehatan,
manajemen pelayanan, serta kebijakan pelayanan. Melalui kegiatan ini diharapkan para
pengelola program KIA di Kabupaten/Kota dan para pemberi pelayanan di tingkat pelayanan
dasar (puskesmas dan jajarannya) dan di tingkat pelayanan rujukan (RS Kabupaten/Kota)
dapat menetapkan prioritas untuk mengatasi faktor-faktor yang berpengaruh tersebut.
Data dari AMP di tingkat Kabupaten/Kota diharapkan akan dapat digunakan untuk
proses audit di tingkat provinsi untuk menghasilkan kebijakan tingkat tinggi melalui
mekanisme Confidential Enquiries into Maternal & Neonatal) Deaths (CEMD). Pada tingkat
ini, dapat dilibatkan pakar dari berbagai macam bidang (misalnya terkait transportasi, dan
lain-lain) untuk menghasilkan intervensi yang berbasis bukti dan diharapkan dapat
memperbaiki kualitas pelayanan maternal dan Perinatal/Neonatal. Dalam kaitannya dengan
kegiatan CEMD di tingkat provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi berkepentingan untuk
mengumpulkan data AMP dari seluruh Kabupaten/Kota di wilayahnya. Selain itu, Dinas
Kesehatan Provinsi diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan AMP di Kabupaten/Kota dalam
hal bila terjadi kematian lintas batas dan menyediakan pengkaji eksternal bagi
Kabupaten/Kota yang memerlukannya.
1.2

Ruang Lingkup Bahasan


Pembahasan pada makalah ini berkenaan dengan materi kedokteran komunitas,

khusus Audit Maternal Perinatal, termasuk pelaksanaan Audit Maternal Perinatal di

Kabupaten/Kota disertai dengan studi kasus kejadian AMP di Wilayah Kerja Puskesmas
Perawatan Ratu Agung Kota Bengkulu.

1.3.

Tujuan Penulisan

Penyususun makalah ini merupakan salah satu tugas kepaniteraan klinik Kedokteran
Komunitas di UPTD PKM Perawatan Kota Bengkulu, serta diharapkan makalah ini dapat
menjadi salah satu sumber informasi yang dapat menambah pengetahuan pembaca,
khususnya mengenai Audit Maternal Perinatal

Anda mungkin juga menyukai