Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Plumbing dapat di defenisikan dalam segala sesuatu yang berhubungan

dalam pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan alat plumbing, dan


pipa dengan peralatannya didalam gedung yang berdekatan yang bersangkutan
dengan system drainase saniter, drainase air hujan, fen dan air minum yang
dihubungkan dengan system kota atau hal lain yang dibenarkan.
Dalam perkembangan perpipa (plumbing) serta cara pemasangan pipa-pipa
untuk pembuangan limbah pabrik dan saluran minyak. Pabrik dan sebagainya
adalah satu hal yang sangat vital yang harus diperhatikan dengan seksama. Jika
pada saluran tersebut tidak ditangani secara benar akan mengakibatkan hal yang
merugikan. Karna kebanyakan muatan pada pipa tersebut merupakan sarana untuk
penyaluran baik cairan pabrik atau limbah-limbah buangan yang sangat berbahaya
bagi

masyarakat dan lingkungan. Begitu juga saluran untuk perkotaan yang

berasal dari air hujan maupun limbah-limbah buangan dari perumahan yaitu baik
saluran air kotor dan saluran alat-alat saniter. Jika sering terjadi kebocoran akan
mengakibatkan polusi udara serta dapat merusak lingkungan setempat. Dengan
adanya system plumbing dan drainase serta dengan mengikuti petunjuk dan
ketentuan-ketentuan didalam pelaksanaannya secara cermat sehingga dengan
prinsip kerja yang baik secara tidak langsung telah ikut menjaga kesehatan
lingkungan.

1.2

Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengulir pipa yang baik dan benar ?
2. Bagaimana pembentukan klem kait pipa sesuai yang diperlukan ?
3. Bagaimana cara pembuatan instlasi pipa yang benar dan ramah lingkungan ?

1.3

Tujuan Praktikum
Tujuannya ialah untuk mengalirkan air dengan lancer. Kerja Plumbing dibagi

kedalam dua bagian, yaitu:


1. Instalasi air bersih dihungkan dengan air bersih di dalam rumah.
2. Instalasi drainase dihubungkan dengan air kotor di luar rumah.

1.4

Manfaat Pratikum
Manfaat plumbing yaitu:
1. Untuk menyediakan air bersih, ketempat-tempat yang dikehendaki dengan
tekanan yang cukup
2. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan
bagian terpenting lainnya.

1.5

Pemeriksaan Dan Pengujian Sistem Plumbing


Pemeriksaan dan pengujian system plumbing dapat dilakukan oleh petugas

instalasi oleh pemerintah yang berwenang, oleh petugas konsultan pengawas


pelaksana pembangun gedung yang ditunjukan oleh pemilik gedong. Yang
ditunjukanoleh pemilik gedong, oleh pemborong pelaksana gedong itu sendiri.
Ada tiga macam pemeriksaan yang perlu dilakukan:
1. Pemeriksaan sebagian-sebagian
2. Pemeriksaan setelah selesai pemasangan
3. Pemeriksaan Ulang
Tujuannya adalh untuk memeriksa apakah konstruksinya, fungsinya kekakuan
dari seluruh system alat plumbing, mesin-mesin perlengkapannya telah memenuhi
persyaratan yang berlaku sesuai yang direncanakan.

BAB II
DASAR TEORI
2.1

Pengertian Plumbing
Plumbing (kerja pipa) merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang mempunyai

ketrampilan dalam hal instalasi pipa air bersih

(air minum) atau instalasi pipa

drainase yang dapat dibuat dengan berbagai macam cara.


Plambing yaitu pengaliran melalui pipa baik air bersih ,kotor dan juga berupa
gas sesuai yang kita inginkan. Plambing mempunyai beberapa aspek pekerjaan
diantaranya adalah:

2.2

1.

Pekerjaan baja

2.

Pekejaan plat

3.

Pekerjaan pipa

4.

Pekerjaan drainase

Bahan Pembuatan Pipa


Bahan bahan pipa yang di gunakan untuk pipa pengaliran air meliputi rang

kaian pipa pengaliran air meliputi rangkain pipa, fitling,katup, kran, dan bahan kedap
air untuk mengontrol arus air dari pipa utama sehingga pemakaian memenuhi
syarat.jenis pipa yang di gunakan pada suatu instalasi sangat tergantung dari jenis
aliran yang akan di alirkan, sehingga ahli pemasangan pipa harus sangat mengerti
tentang keadaan dan sifat aliran jenis pipa yang di gunakan pada instalasi air:
1.

Pipa baja galvanis

2.

Pipa tembaga (copper pipe )

3.

Pipa plastic ( PVC )

4.

Pipa kuningan ( brass pipe )

5.

Pipa timah hitam ( lead pipe )

6.

Pipa besi tuang ( cast iron )

7.

Asbes semen

Kesemua jenis pipa yang di sebut di atas di dapatkan dengan berbagai ukuran
sesuai dengan kebutuhan.

2.3

Pipa Baja Galvanis


Bahan pipa ini terbuat dari pipa baja lunak, kedua permukaan baik luar maupun

dalam di balut oleh bahan seng (zinc) untuk mengatasi terjadinya karat,hargha pipa
relasi murah kuat dan mudah di pasang.
Pipa galvanis adalah pipa besi yang mempunyai lapisan galvanis. Dimana
lapisan galvanis berfungsi untuk mencegah karat. Pipa galvanis pada dasarnya
adalah pipa besi, hanya dari pipa besi dipanaskan mencapai temperature 465 c,
kemudian pipa tersebut dimasukkan kedalam cairan galvanis (zinc), sehingga
lapisan galvanis melekat pada dinding pipa. Pipa galvanis mempunyai ukuran
diameter 1/8 s/d 12 dengan panjang 6000 mm (6 m).
Jenis pipa galvanis ada 3 macam yaitu :
a Jenis standard
b Jenis extra strong
c Jenis double extra strong
Standard

Extra Strong

Double Extra Strong

Dari ketiga jenis pipa ini mempunyai ketebalan dinding yang berbeda.
Sistim penyambungan pipa galvanis dengan menggunakan alat sambung (fitting)

dimana sebelum melakukan penyambungan kedua ujung pipa yang akan


disambung harus di ulir terlebih dahulu.
Alat sambung (Fitting ) harus disesuaikan dengan keperluan instalansi
yang dikehendaki.
2.4

Pipa Tembaga
Bahan pipa ini terbuat dari tembaga,tetapi harganya agak lebih mahal di

bandingkan dengan pipa galfanis.cara penukuran pipa ini hanya di lakukan dari
diameter luar, pipaini biasanya di gunakan untujk saluran air panas dan dingin. Sifat
dan karakteristik dari bahan tembaga.

2.5

Pipa Plastic (Pvc)


Ada beberapa jenis bahan plastic bertekanan yang didapatkan bahan-bahan itu

meliputi pipa fitling-fitling selain yang disebutkan diatas tadi, ada beberapa jenis
ftling adaptor. Adaptor adalah salah satu jenis fitling yang dapat dipakai untuk alat
penyambung bahanyang berlainan jenis dan sifat. Pipa plastik kalau dipasang pada
daerah yang terbuka

akan dapat dipengaruhi oleh cuaca (temperature udara),

sehingga mudah rusak dibandingkan dengan bahan logam. Saat penyimpanan dan
pemasangan perlu diperhatikan dengan ketelitian yang tinggi.

2.6

Pipa Kuningan
Pipa ini terbuat dari bahan kuningan biasanya digunakan untuk pengaliran air

kedalam alat saniter. Cara mengambil ukuran pipa kuningan ini dilakukan dari
diameter luar dan tbalnya pipa. Jenis bahan pipa ini dianggap kurang cocok untuk
sambungan jenis kompresi,sebab sukar karena ujungnya tidak dapat dilakukan flering
atau renggang.

2.7

Pipa Timah Hitam


Jenis pipa ini terbuat dari timah hitam (leat) kini sudah tidak digunakan lagi.

Dulu pipa ini dijadikan sebagai pipa distribusi air bersih sesudah dilakukan
5

penelitian, ternyata air bersih dapat terkontaminasi oleh adanya reaksi timah hitam
dan hal ini akan merusak kesehatan. Penggunaan bahan timah hitam dilakukan
sebagai pengaliran gelontoran air pada tangki kloset.

2.8

Alat Sambung
Karena keterbatasan panjang pipa yang dikeluarkan dan supaya mudah, baik

dalam pemasangan dan penggantian dan juga untuk membelokan aliran serta
penyambungan pipa dalam diameter sama ataupun mengecilkan aliran maka
diperlukan alat sambung. Adapun alat sambung yang diperlukan dalam plambing
adalah:
1.

Elbow, yaitu untuk merubah arah aliran.

2.

Socet, gunanya untuk menyambung pipa pada arah lurus.

3.

Roducing soket, yaitu untuk memperkecil aliran.

4.

Tee, yaitu gunanya untuk membuat dua arah aliran.

5.

Barel union, gunanya untuk menyambung pipa permanen.

6.

Long elbow, yaitu sama seperti dengan elbow tetapi ini bentuknya lebih
panjang.

7.

Bend, gunanya untuk membelokan air yang beradius besar.

8.

Doubel nevel, yaitu gunanya untuk menyambung dua alat sambung yang
berdekatan.

9.

Dop/flug, yaitu untuk memutuskan aliran.

10. Cross, yaitu gunanya untuk membagi tiga arah aliran.


11. Bushing, gunanya untuk menyambung pipa yang berbeda diameternya,
sambungan ini mempunyai ulir dalam dan luar.
12. Stop kran, yaitu untuk menghentikan air tengah-tengah pipa.
13. Kran, gunanya untuk membuka dan menghentikan air yang digunakan.

2.9

Alat Potong
Alat potong adalah alat yang digunakan untuk pekerjaan memetong. Alat

potong banyak sekali kita jumpai seperti:


1.

Gergaji besi, dapat digunakan untuk memetong besi, plastic dan logam
serta kayu.

2.

Pipe cutter (pemotong pipa) dipergunakan untuk memotong pipa baik


galvanis maupun pipa besi hitam.

3.

Pipe cutter rantai (pemotong pipa rantai) digunakan khusus untuk


memetong besi tuang.

Pipa yang dipotong harus sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan ataupun
harus sesuai dengan gambar yang telah ditentukan.

Tabel untuk menentukan panjang ulir:


Diameter

Panjang ulir

Dalam praktek

Inchi

Inchi

mm

mm

13

15

9/6

14

17

11/6

17

20

11/6

17

20

19

22

15/16

24

26

25

27

Untuk menghitung panjang pipa yang harus dipotong pada pembuatan instalasi
digunakan:

F=A-T

Dimana : A = As alat sambung


F = factor kelonggaran
T = panjang ulir

2.10 Cara Praktis Pemasangan Dan Penyetelan Pipa


Di dalam memasang dan menyetel pipa perlu di perhatikan kedudukan pipa
tersebut, ukuran ukuran yang di minta dalam gambar, dan tegangan yang mungkin
terjadi akibat pengelasan atau pemuaian akibat panas pada pipa dan beban beban
yang di tanggung pipa tersebut. Adapun langkah langkah penyetelan pipa adalah:
a.

Langkah persiapan

b.

Membaca gambar

c.

Menyudun rencana kerja dan urutan langkah langkah pelaksanaan yang


paling efisien.

d.

Penyetelan

2.10 Keselamatan kerja di dalam pelaksanaan pemasangan pipa.


Keselamatan kerja adalah suatu langkah yang diambil untuk mencegah atau
memperkecil kemungkinan terjadi kecelakaan sewaktu pelaksanaan suatu pekerjaan.
Untuk hal hal tersebut di perlukan oleh seorang pemasangan pipa antara lain:
1.

Teliti dalam segala hal

2.

Matang di dalam berfikir untuk mempertimbangkan sesuatu

3.

Hati hati dalam bertindak

4.

Cepat dalam mengambil keputusan dan bertindak cepat dengan cara yang
tepat di dalam menghadapi darurat.

2.11 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kecelakaan.


Kecelakaan pada umumnya disebabkan oleh kecerobohan atau ketolodoran, hal
hal kecillah yang justru paling potensial untuk menimbulkan kecelakaan, karma hal
besar jelas akan di perhatikan, sehingga kecil kemungkinan untuk untuk
menyebabkan kecelakaan antara lain:
1.

Factor kejenuhan

2.

Factor menganggab remeh (over confidence)

3.

Factor ketidak tahuan/kebodohan dan factor kelelahan serta kelalaian.


8

BAB III
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
3.1

Tujuan Pekerjaan
Setelah melakukan pekerjaan ini mahasiswa/i diharapkan dapat :
1. Menyebutkan macam-macam peralatan dan bahan yang digunakan dalam
pekerjaan kerja pipa
2. Menerangkan berbagai jenis pipa yang akan digunakan
3. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.

3.2

Pengenalan Alat
Adapun kelompok alat untuk peralatan kerja pipa (plumbing) adalah

sebagai berikut :
a. Alat Ukur
Alat ukur adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur. Adapun
berbagai jenis alat ukur antara lain :

b. Mistar Baja
Mistar baja sering terbuat dari baja keras, tipis dan lentur. Ada tiga macam
mistar baja yang sering dipergunakan dalam pekerjaan plat yaitu dengan ukuran
skala inchi, metris dan kombinasi dari keduanya. Ketelitian pembacaan
tergantung dari kualitas garis-garis dan pada pembagian skala.

c. Rol Meter/ Meteran


Rol meter dipergunakan untuk mengukur panjang lebih dari 50 cm pita baja
yang lentur dan telah ditandai dengan garis-garis setiap millimeter, digulung
pada suatu tempat. Umumnya, rol meter dilengkapi dengan pergulungan ,
sehingga tidak perlu digulung lagi setelah pemakaian. Untuk memindahkan

pemakaian, pada ujung, pita baja dilengkapi dengan plat pengait. Rol meter
dibuat dengan ukuran panjang yang berfariasi, panjang 2 m dan 3 m biasanya
dipakai dalam bengkel. Ukuran, skala umumnya, terdiri atas metris dan inchi.
Pita bajayang lentur memungkinkan untuk mengukur benda kerja yang
berbentuk bulat atau yang permukaanya melengkung.

d. Siku Baja
Siku baja, selain dipergunakan umtuk mengukur untuk mengukur atau
memeriksa kerataan dan kesikuan benda kerja, dapat juga dipakai untuk
menggambar pada bidang-bidang kerja. Karena siku baja sering dipergunakan,
maka siku baja sering tidak dapt dipakai lagi kesikuannya maupun kerataannya.
Untuk secara periodic diatur dan selaludiperiksa untuk menjamin ketepatannya.

e. Busur Derajat
Busur derajat dipergunakan untuk memeriksa dan menggambar suatu sudut
pada benda kerja. Busur derajat yang terbuat dari platbaja mempunyai 2 bagian,
yaitru tangkai dan piringan. Pad piringan terdapat pembagian besaran yang
terlukis rapi, sedang pada ujung atas tangkai dibuat pipih untuk menunjukkan
arah besaran sudut.

f. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah salah satu peukur yang mempunyai ketepatan sangat
tinggi. Umumnya dipergunakan di dalam bengkel dan dapat digunakan untuk
mengukur ukyuran luas, dalam, dank e dalam millimeter atau inchi.

g. Alat Pemberi Tanda


Alat pemberi tanda adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk
memberi tanda dan juga dapat dipergunakan untuk melukis. Adapun yang alat
pemberi tanda berupa pensil, crayon, kapur, spidol dan scriber
10

h. Alat Potong
Alat potong adalah suatu alat yang dipergunakan untuk memotong. Alat
potong banyak sekali kita jumpai seperti gergaji besi yang digunakan untuk
memoton kayu, plastic dan logam pipa eutter (pemotong pipa) yang digunakan
untuk memotong pipa baik itu pipa gulvanis dan bisa juga dipakai untuk
memotong pipa besi hitam.

i. Pipe Cutter
Pipe cutter rantai ( pemotong pipa rantai ) dipergunakan khusus untuk
memotong pipa besi tuang. Bila mata rantai berbentuk kecil, tetapi bila mata
rantai bentuknya besar ini khusus digunakan untuk memotong pipa tanah baik
pipa tanah manual maupun pipa pres. Sedangkan pipe eutter tubing ( pemotong
pipa tembaga) alat potong ini khusus untuk memotong pipa tembaga.

j. Alat Pembuat Ulir


Alat pembuat ulir dapat digunakan berupa sney langsung dalam
penggunaannya tidak perlu untuk menyetel mata pisau, melainkan tinggal
memasang drap head, brop head dipilih dan disesuaikan dengan ukuran
diameter pipa yang akan diulir.
Drap head adalah 3/8 , , , 1 , dan 1. Pemasangan drop head
pada tangkai hanya tinggal memasukkan dan ditekan agar terkunci dengan
cincin yang ada pada tangkai tersebut. Demikian juga dengan membuka drop
head tinggal ditekan keluar.
Sney mempunyai empat buah mata pisau, dimana ke empat mata pisau
terkunci pada drap head, dan ini tidak bisa distel. Drap head ukuran hanya
dapat digunakan untuk mengulir pipa yang berdiameter , dan tidak bias
untuk digunakan diameter pia yang lain.
Sney langsung mmpunyai kunci pengatur putaran, karena dengan kunci ini
putaran bisa berputar ke kira atau ke kanan. Putaran kekanan adalah untuk
11

mengatur pembuatan ulir sedangkan putaran kekiri adalah hanya untuk


mengeluarkan sney dari pembuatan ulir.

k. Alat Pembengkok
Alat pembengkok pipa banyak sekali macamnya, karena alat pembengkok
ada yang sistim manual, system hydraulic dan juga systim mesin listrik.
Pembengkok pipa harus diketahui terhadap jenis.pipa karena jenis pipa yang
ada dipasaran ada 2 macam yaitu, jenis pipa tipis dan medium. Pembengkokan
pipa tipis harus diisi dahulu dengan pasir dan kedua ujung disumbat dengan
klos kayu.
Fungsi dari pasir merupakan bahan pengisi agar sewaktu pembengkokkan
berlangsung tidak terjadi penyok pada bidang bengkokkan. Sedangkan pipa
medium tidak perlu memakai bahan pengisi. Alat pembengkokan pipa manual
adalah alat pembengkok pipa-pipa tipis seperti pipa urion.

l. Alat Pelubang
Alat pelubang yang digunakan untuk membuat lubang. Alat yang bisa
digunakan untuk membuat lubang bisa dengan menggunakan bor baik bor
tangan maupun bor listrik. Disamping itu juga bisa dengan plong, pahat kayu
dan pahat besi.

m. Alat Penjepit
Alat penjepit adalah suatu alat yang dipakai untuk menjepit. Alat penjepit
dalam pekerjaan plumbing yang paling penting adalad ragum pipa, ragum pipa
rantai, tanggem rantai, kunci pipa, kunci inggris, tang kombinasi, dan tang
buaya.
Ragum pipa dan ragum pipa rantai berfungsi untuk menjepit pipa baik waktu
pemotongan, pengukuran, pembersihan brom dan sewaktu penguliran.

12

Sedangkan taggem rantai, kunci pipa, kunci inggris, tang kombinasi berfungsi
untuk menahan dan memutarkan pipa.

n. Alat Penunjang
Alat penunjang sangat diperlukan dalam pekerjaan pipa karena tanpa alat
ini sebahagian pekerjaan tidak dapat berjalan. Alat penunjang ini antara lain
seperti kapak, linggis, belincong, cangkul, sekop dan sendok spesi. Kapak
diperlukan dalam pekerjaan pemasangan patok sedangkan linggis, belincong,
sekop dan cangkul adalah untuk pembuatan galian dalam pekerjaan pembuatan
saluran-saluran pembuangan.

3.3

Pengenalan Bahan
Pekerjaan pipa terbagi dalam 3 bagian diantaranya :
a. Saluran air bersih dan gas
b. Saluran pembuangan dari alat-alat saniter
c. Pipa-pipa Ventilasi
Bahan yang diperlukan dalam praktikum kerja plumbing adalah:
a. Pipa Galvanis
Pipa galvanis adalah pipa besi yang mempunyai lapisan galvanis. Dimana
lapisan galvanis berfungsi untuk mencegah karat. Pipa galvanis pada dasarnya
adalah pipa besi, hanya dari pipa besi dipanaskan mencapai temperature 465 c,
kemudian pipa tersebut dimasukkan kedalam cairan galvanis (zinc), sehingga
lapisan galvanis melekat pada dinding pipa. Pipa galvanis mempunyai ukuran
diameter 1/8 s/d 12 dengan panjang 6000 mm (6 m).

b. Sambungan
Penyambungan menggunakan Fitting atau sambungan yang telah diproduksi
dalam berbagai bentuk sambungan.

13

Alat sambung dan simbolnya berguna untuk pemasangan instalasi pipa yang
panjangnya melebihi kapasitas, panjang pipa yang dipasang. Begitu juga
dengan belokan aliran percabangan dan perubahan diameter pipa misalnya:
a. Elbow, yaitu untuk merubah arah aliran.
b. Socket, gunanya untuk menyambung pipa pada arah lurus.
c. Tee, yaitu gunanya untuk membuat dua arah aliran.
d. Doubel nevel, yaitu gunanya untuk menyambung dua alat sambung
yang
e. Kran, gunanya untuk membuka dan menghentikan air yang digunakan.
f. Cross, yaitu digunakan untuk membelok arah aliran menjadi 3 bagian.

c. Stop Kran
Stop kran digunakan untuk keperluan pemasangan pipa-pipa induk dan bias
juga digunakan untuk keperluan industri-industri besar.
Perbedaan stop kran dank ran air adalah:
a. Stop kran berfungsi untuk menutup aliran air secara sementara, bila
terjadi perbaikan instalas. Dan stoop kran biasanya dipasang dipipapipa utama.
b. Kran air berfungsi untuk menutup atau membuka aluran air secara
sementara. Bila air tersebut diperlukan atau di butuhkan. Kran air
biasanya dipasang diujung akhir instalasi pipa.
Kran untuk keperluan tangki-tangki tempat penyimpanan air digunakan
ballvalue.

14

BAB IV
JOB KERJA PLUMBING
4.1

Latihan Memotong Pipa Galvanis Cara Kombinasi


a. Tujuan
Setelah melakukan pekerjaan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan macam-macam peralatan dan bahan yang digunakan
dalam pekerjaan latihan memotong pipa galvanis
2. Mengukur dan member tanda panjang pipa yang akan dipotong
3. Memotong pi[pa cara kombinasi dengan ukuran yang benar

b. Alat Dan Bahan


Adapu alat yang dibutuhkan adalah:
1. Baja
2. Rol meter/ meteran
3. Siku Baja
4. Busur derajat
5. Jangka sorong
6. Jangka tusuk
7. Penitik
8. Gergaji Besi
9. Ragum Pipa
Adapun bahan dibutuhkan dalam pekerjaan plambing adalah:
1. Pipa Galvanis

c. Keselamatan Kerja
1. Baca lembaran kerja (job sheet)terlebih dahulu sebelum bekerja
2. Pakailah pakaian lengkap praktek lengkap dengan sepatu safetynya

15

3. Tempatkan alat pada tempatnya (tool box)


4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya
5. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
6. Jangan bersenda gurau sedang bekerja
7. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi
8. Jangan menggunakan alat yang belum tahu cara penggunaannya
9. Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum mengerti.

d. Langkah Kerja
1.

Siapkan alat dan bahan pada tempat yang aman

2.

Ikatkan pipa galvanis pada ragum pipa yang kuat agar pada saat
dipotong tidak bergerak

3.

Lakukan pengukuran panjang pada pipa yang akan dipotong dengan


menggunakanmistar baja atau meteran lainnya sesuai panjang yang ada
digambar

4.

Beri tanda yang jelas pada pipa yang akan dipotong dengan cara
dicontreng

5.

Ambilkan pipa cutter letakkan posisi mata cutter pada tanda yang
sudah di contrengtadi dengan tepat

6.

Lakukan pemutaran pipe cutter dengan cara memutar pengikat cutter


hingga mengiris pipa sampai setengah ketebalan

7.

Buka pipe cutte, lanjutkan dengan gergaji besi hingga pipa terpotong

8.

Bersihkan hasil potongan dengan borring rimmeragar serpih pada


ujung tidak tajam

9.

Hati- hati hasil potongan harus dipegang agar jangan jatuh ke lantai
kaki dan menimbulkan suara yang gaduh

10. Ikat yang kuat pipa yang sudah dipotong tadi pada ragum pipa lalu
lakukan borring rimmer agar hasil potongan tidak tajam
11. Supayahasil potongan lebih halus maka kikirlah secara seksama
16

12. Cek panjang pipa yang sudah dipotong lalu periksalah pada instruktur
andauntuk penilaian.
4.2

Mengulir Pipa Galvanis Dengan Cara Manual


a. Tujuan
1. Mengetahui tata cara mengukir dan mampu melakukan penguliran
secara baik dan benar.
2. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk mengulir
3. Dapat menggunakan alat manual sesuai dengan fungsinya.

b. Alat Dan Bahan


Adapun alat yang diperlukan adalah:
1. Mistar baja
2. Sikat kawat
3. Penggores
4. Bearing riamer
5. Catter Pipa
6. Kikir
7. Sney
8. Ragum

Adapun bahan yang dibutuhkan adalah:


1. Pipa diameter , , 1
2. Oli

c. Keselamatan Kerja
1. Baca lembaran kerja (job sheet)terlebih dahulu sebelum bekerja
2. Pakailah pakaian lengkap praktek lengkap dengan sepatu safetynya
3. Tempatkan alat pada tempatnya (tool box)

17

4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya


5. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
6. Jangan bersenda gurau sedang bekerja
7. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi
8. Jangan menggunakan alat yang belum tahu cara penggunaannya
9. Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum mengerti

d. Langkah Kerja
1. Persiapan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses penguliran
2. Potonglah pipa diameter dengan panjang pipa 60 cm, untuk
a. diameter dengan panjang pipa 18 cm ,dan diameter 1 dengan
b. panjang pipa 70 cm.
3. Tandai pipa yang akan diulir sesuai dengan diameter masing-masing
pipa. Untuk pipa diameter

panjang ulir yang dibutuhkan 17

mm. sedangkan untuk diameter

panjang ulir ulir yang

digunakan dalam praktek 15 mm,dan untuk diameter 1 panjang ulir


dalam praktek 20 mm.
4. Letakkan pipa pada ragum, kemudian jepit pipa tersebut agar tidak
berputar dan goyang ketika diulir.
5. Masukkan sney pada ujung pipa yang akan diulir, sebelum disesuaikan
terlebih dahulu diameter pipa dengan ukuran mata pipa.
6. Lakukan penguliran dengan cara memutar arah putaran pada sney yang
kemudian dikunci, setelah itu putar gagang sney searah dengan arah
putaran sney dan lumuri mata sney dengan oli agar sney selalu licin,
sehingga penguliran jadi lebih mudah.
7. Setelah selesai penguliran sney dibuka dengan memutar arah putaran,
lalu putar gagang sney sehingga perlahan-lahan sney akan terpisah
dengan pipa.

18

8. Setelah

itu

bersihkan

bagian

luar

pipa

yang

diulir

dengan

menggunakan sikat kawat dan bagian dalam pipa yang mengalami


pelemutan akibat penguliran dibersihkan dengan boring reamer atau
kikir.

e. Gambar Kerja

4.3

Membuat Klem Kait Pipa


a. Tujuan
1. Membuat klem pipa sesuai dengan diameter pipa yang akan dikait
2. Mengetahui peralatan dan bahan apa saja yang digunakan pada
pembuatan

klem kait, dan dapat menggunakannya sesuai dengan

fungsinya masing-masing.
3. Dapat membuat cara pembengkokkan pipa.

b. Alat Dan Bahan


Adapun alat yang dibutuhkan adalah:
1. Gergaji besi
2. Palu cakar
3. Mistar baja

19

4. Klaim jepit
5. Kikir
6. Penggores

Adapun bahan yang digunakan adalah:


1. Plat dengan panjang 15 cm

c. Keselamatan Kerja
1. Baca lembaran kerja (job sheet)terlebih dahulu sebelum bekerja
2. Pakailah pakaian lengkap praktek lengkap dengan sepatu safetynya
3. Tempatkan alat pada tempatnya (tool box)
4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya
5. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
6. Jangan bersenda gurau sedang bekerja
7. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi
8. Jangan menggunakan alat yang belum tahu cara penggunaannya
9. Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum mengerti.

d. Langkah Kerja
1. Siapkan plat dengan ukuran yang telah ditentukan, yaitu panjangnya 15
cm
2. Lukislah plat tersebut sesuai dengan ukuran yang tertera pada gambar
kerja.
3. Potonglah dengan gergaji besi, kemudian kikirlah bekas gergaji sampai
halus, rata dan tepat pada garis lukisan.
4. Tentukan as untuk lengkungan lingkaran serta tandailah dengan jelas.
Ragumlah bahan tersebut, dengan bagian yang runcing menghadapi
kebawah.

20

5. Tekukkan bagian klem dengan landasan pipa sambil dipukul-pukul


dengan palu besi, sampai membentuk lingkaran. Kemudian ratakan
klem tersebut dengan palu besi
6. Bentuk lagi dengan menggunakan pipa , seperti pada poin 5 agar
plat tidak baling
7. Kikirlah pinggir-pinggirnya agar klem pipa tersebut tidak tajam, dan
pinggiran ini sebagai tunisying pada pembuatan klem kait pipa.
8. Periksalah hasil kerja pada intruktur.

e. Gambar Kerja

21

3.4

Membuat Instalasi Pipa Tertutup


a. Tujuan
Diharapkan setelah selesai Praktikum mahasiswa dapat :
1. Membuat Instalasi pipa tertutup secara baik dan benar
2. Mahir dalam melakukan penyambungan dalam instalasi pipa
3. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pembuatan instalasi pipa
serta dapat menggunakannya secara baik dan benar.

b. Alat Dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah:
1. Cutter pipa
2. Sney
3. Bearing reamer
4. Ragum
5. Sikat kawat
6. Penggores
7. Mistar baja
8. Kikir
9. Kunci pipa

Adapun bahan yang dibutuhkan adalah:


1.

Pipa galvanis , , 1

2.

Stop kran

3.

Kran

4.

Elbow , , 1

5.

Tee , 1

6.

Borret Union

7.

Soket 1

8.

Bushis , , 1
22

9.

Senotip

10. Oli

c. Keselamatan Kerja
1. Baca lembaran kerja (job sheet)terlebih dahulu sebelum bekerja
2. Pakailah pakaian lengkap praktek lengkap dengan sepatu safetynya
3. Tempatkan alat pada tempatnya (tool box)
4. Gunakan peralatan sesuai fungsinya
5. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
6. Jangan bersenda gurau sedang bekerja
7. Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi
8. Jangan menggunakan alat yang belum tahu cara penggunaannya
9. Tanyakan pada instruktur bila ada yang belum mengerti.

d. Langkah Kerja
1.

Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2.

Potonglah pipa galvanis sesuai dengan gambar kerja

3.

Tandai pipa yang akan diulir sesuai dengan diameter masing-masing


pipa. Untuk pipa diameter panjang ulir yang dibutuhkan 17
mm. sedangkan untuk diameter

panjang ulir ulir yang

digunakan dalam praktek 15 mm,dan untuk diameter 1 panjang ulir


dalam praktek 20 mm
4.

Letakkan pipa pada ragum, kemudian jepit pipa tersebut agar tidak
berputar dan goyang ketika diulir. Kemudian masukkan sney pada ujung
pipa yang akan diulir, sebelum disesuaikan terlebih dahulu diameter
pipa dengan ukuran mata pipa.

5.

Lakukan penguliran dengan cara memutar arah putaran pada sney yang
kemudian dikunci, setelah itu putar gagang sney searah dengan arah

23

putaran sney dan lumuri mata sney dengan oli agar sney selalu licin,
sehingga penguliran jadi lebih mudah.
6.

Bersihkan pelendutan yang terjadi pada luar dan dalam permukaan


pipa dengan menggunakan kikir dan bearing reamer

7.

Sewaktu penyambungan pipa berilah senotip sesuai yang diperlukan, hal


ini digunakan untuk mencegah kebocoran.

8.

Pada bagian awal pasanglah elbow , pada kedua ujung pipa ,


Kemudian pasanglah stop kran yang digunakan utuk menutup aliran air
secara sementara bila terjadi perbaikan instalasi pipa, yang dipasang
pada bagian pipa utama.

9.

Kemudian sambunglah pipa antara pipa yang satu dengan yang lain
dengan menggunaka fitting sesuai pada gambar kerja.

10. Pada ujung pipa diberikan pemasangan kran air untuk menutup
atau membuka aliran air secara sementara, bila air tersebut diperlukan
atau dibutuhkan.

e. Gambar Kerja

24

BAB V
PENUTUP
5.1

Simpulan
1. Pada saat mengerjakan job-job kerja plumbing yang diberikan oleh dosen
pembimbing, haruslah mengikuti petunjuk- petunjuk yang telah diajarkan.
2. Kegiatan kerja memotong dan membuat uliran pada pipa merupakan
latihan

dasar

agar

mahasiswa

dapat

mengetahui

bagaimana

cara

mengerjakan kerja plumbing dengan baik dan benar.


3. Mahasiswa

juga

dipastikan

dapat

menguasai

praktikum

plumbing

dengan menggunakan alat manual atau alat mesin semaksimal mungkin.

5.2

Saran
1. Sebelum melakukan pekerjaan mahasiswa hendaknya memahami langkahlangkah

kerja

serta

teori

dasar

dengan

baik

agar

dalam

melaksanakan benda kerja tidak mengalami kendala atau rintangan dalam


melakukan percobaan.
2. Memperhatikan dengan baik apa yang dikerjakan dan jangan sekalikali lengah.
3. Gunakan alat-alat manual maupun mesin sesuai dengan fungsinya.

25

DAFTAR PUSTAKA
Murtiyono, Petunjuk Kerja Pipa Galvanis, Depdikbud, Bandung, 1996.
Khamistan,ST,Job seet kerja plumbing, Politehknik negeri lhok seumawe
Subarkah, Iman. 1980. Kontruksi Bangunan Gedung, Idea Dharma, Bandung
Amalia. 2009. Laporan Kerja Plumbing. Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Roof, Plambing. 1981. Sponting dan Guttering, Australia Government Pulishing
Service, Canberra.

26

LAMPIRAN ALAT DAN BAHAN

Busur Derajat

Mistar Baja

Alat Pemberi Tanda (Penitik)

Ragum

Rol siku

Alat Penjepit

27

Gergaji Besi

Alat Pembuat Lobang

Alat Pembengkok

Alat Pembuat Ulir

Rol Meter

Pipe Cutter

28

Penggores Baja

Kikir

Pipa Galvanis

Elbow

Double Nevel

Stop Kran

29

Socket

Kran

Tee

Tee

30

DOKUMENTASI

Latihan Mengulir Pipa Galvanis ,

Membuat Klem Pipa Kait

Membuat Instalasi Pipa Tertutup

31

Anda mungkin juga menyukai