PENDAHULUAN
1.1 DASAR TEORI PRAKTEK KERJA DRAINASE
Drainase (drainage) berasal dari kata to drain yang berarti
mengeringkan atau mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk
menyatakan sistem-sistem yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan
air, baik diatas maupun dibawah permukaan tanah.
Ilmu drainase bermula tumbuh dari kemampuan manusia mengenali
lembah-lembah sungai yang mampu mendukung kebutuhan hidupnya. Adapun
kebutuhan pokok tersebut berupa penyediaan air bagi keperluan rumah tangga,
pertanian, peternakan, perikanan, transportasi dan kebutuhan sosial budaya.
Dari siklus keberadaan air di suatu lokasi dimana manusia bermukim,
pada masa tertentu selalu terjadi keberadaan air secara berlebih, sehingga
mengganggu
musim hujan secara periodik. Pada umumnya mereka telah mampu mengatur dan
menguasai ilmu pengetahuan tentang drainase.
Terpengaruh dengan perkembangan sosial budaya suatu masyarakat
atau suku bangsa, ilmu drainase akhirnya harus ikut tumbuh dan berkembang
sesuai dengan perubahan tata nilai yang berlangsung dilingkungannya.
Dalam melakukan praktek drainase ini harus mengikuti prosedur kerja
yang baik dan teratur, serta membaca dan mengikuti gambar kerja dengan teliti
agar pekerjaan tersebut hasilnya baik, dalam hal ini diperlukan keterampilan yang
tinggi dari pekerja dan juga pengetahuan-pengetahuan tentang drainase.
1.2
Rancangan konsep
Dalam menyiapkan rancangan konsep system drainase,hal-hal berikut
2. Denah drainase
3. Kekuatan drainase
1.3 Penelitian lapangan
Dalam tahap rancangan konsep. Penelitian lapangan sangat penting di
samping hal-hal yang di sebut di atas. Penelitian lapangan yang kurang
memadai ataupun tidak lengkap tidak hanya akan menimbulkan kesulitan
pada tahap awal perencanaan, tetapi bahkan dapat menyebabkan
terhambatnya pelaksanaan pemasangan instalasi. Oleh karena itu
penelitian lapangan merupakan bagian dari pekerjaan perencanaan dan
perancangan.
1.4 Pemilihan peralatan
Setelah menetapkan dasar-dasar perancangan,jenis system drainase
dapat dipilih, dan untuk perhitungan perancangan dapat disiapkan dan
jenis-jenis peralatannya dipelajari.
BAK KONTROL
Alat saniter ini berfungsi untuk mencuci tangan dan badan, alat ini
dapat dialirkan air dingin dan panas. Kontruksinya terbuat dari keramik dan fibre
glass dan dapat juga dibuat dari pasangan batu bata yang dilapisi dengan porsilin
ataupun keramik. Nama-nama alat saniter ini adalah seperti hand basin, bak mandi
rendam(bath tube), bak tempat cuci kaki(foot bath), bidet dan shower base, seperti
gambar dibawah ini :
TOILET
URINAL
SLOP HOPPER
AUTOPSY TABLE
sama
halnya
batu bata.
Proses
10
11
4. Pipa besi
Dibuat dengan ukuran 24 mm 80 mm dengan panjang 600 cm
yang dilengkapi dengan fitting dan sambungan dengan tread. Pipa ini
digunakan untuk instalasi air minum.
5. Pipa asbes
Pipa ini pada umumnya dibuat dengan 2,5 cm 8 cm dengan
panjang 50 cm 100 cm disambung dengan mortal. Pipa ini digunakan untuk
instalsi air bersih dan instalasi air buangan.
6. Pipa beton
Pipa beton bentuknya fisik hamper sama dengan pipa tanah baik ukuran
dan bentuk hanya warna saja yang beda yakni berwarna abu-abu seperti
warna beton.
7. Pipa tembaga
Pipa tembaga(copper pipe) dibuat dalam bentuk keras, dengan simbul
untuk pipa type 259 D SAA 1567 sedangkan untuk alat sambungan type
1589 sering digunakan untuk pipa pembuang. Ukuaran pipa ini dari
ukuran berdiameter 5/8 inci sampai dengan ukuran 2 inci, digunakan pada
daerah yang memerlukan keindahan yang menarik berestetika tinggi. Cara
penyambungan pipa ini yaitu dengan cara pengelasan brasing, expansif,
capilarity, dan frection joint yaitu dengan menggunakan bahan tembaga
dan menggunakan nyala api karburasi. Dan juga dapat disambung dengan
cara sambungan kompresi dan kapiler. Seperti gambar dibawah ini :
12
PIPA TEMBAGA
2.1 Syarat penanaman pipa dalam tanah dan kemiringannya :
Syarat dan kemiringannya antara lain :
Bila lokasi sering dilewati oleh kendaraan maka dalamnya pipa minimal
75 cm dari permukaan penanaman.
Kemiringan (cm)
1 : 60
1 : 40
1 : 60
1 : 40
1 : 60 - 1 : 80
1 : 40
1 : 60
1 : 60
1 : 80
13
: 60 - 1 : 80
14
7. Mata bor
8. Bor tangan
1.11 pemotongan pipa (pipe cutter)
Alat pemukul dan alat pemutar
Alat pemukul adalah merupakan alat untuk memasukan paku, klos
kayu atau membenahi alat-alat penyambung. Alat yang disebut diatas antara lain :
1. Obeng
2. Palu besi
3. Palu kayu
4. Palu kayu bundar (bosing mallet)
5. Pembentuk timah hitam
Alat-alat penjepit
Alat-alat penjepit yang digunakan dalam pekerjaan pemasangan pipa,
yang ada hubungannya dengan pekerjaan saniter,antara lain :
1. Catok (ragum)
2. Kunci pipa panjang
3. Kunci pipa
4. Tang pipa
5. Ragum rantai
6. Kunci inggris
7. Kunci pipa rantai
Alat-alat pembentuk
Untuk menyambung pipa tembaga perlu menggunakan alat
pembentukan ujung pipa agar sambungannya lebih sempurna. Alat ini dapat
digunakan untuk membentuk ujung pipa dan mengukir khususnya pipa
tembaga. Adapun bentuk alatnya antara lain :
15
16
17
harus dibuat lubang control untuk pembersih kalau ada kemacetan. Pipa
saluran harus dipasang sejauh mungkin dan dalam suatu kemiringan tertentu
agar air dapat mengalir dan menjaga kebersihannya daripada pipa itu sendiri.
Pertemuan pipa saluran tidak boleh tegak lurus satu sama lain.
2.3
antara pipa yang satu dengan pipa yang lain. Trap dapat dibagi atas tiga bagian
yaitu :
1. Disconector trap, yaitu trap yang digunakan untuk pemutus bau dari pipa
drainse dengan pipa seniter dan lengkap dengan up stean vent.
2. Bondary trap, yaitu trap yang digunakan untuk pemutus bau dari pipa
umum dengan pipa drainase rumah dan lengkap dengan grand vent.
3. Trap alat saniter, yaitu trap yang dipakai pada alat-alat saniter yang
digunakan untuk pemutus bau antara pipa saniter dengan alat saniter.
2.4 Kekeringan Water Seil
Kekeringan disebabkan oleh 3 faktor :
1.
2. Adanya penguapan/evaporation
3. Akibat momentum, menuang air dari jarak tertentu atau dari jarak yang
terlampau jauh.
18
2.5 Ventilasi
Ventilasi sangat berguna pada alat-alat saniter maupun alat-alat
drainase, ventilasi yang harus dibuat pada setiap sambungan yaitu :
1. Ventilasi trap /pemutus bau (trap vent)
2. Ventilasi group (group vent)
3. Ventilasi kepala (header vent)
4. Ventilasi pelepas (relief vent)
5. Ventilasi silang (cross vent)
6. Ventilasi tegak (stack vent)
7. Ventilasi akhir (terminal vent)
I. Jenis jenis alat sambung
Jenis alat
Elbow
Long elbow
Soccet
Reducing soccet
Dop
Cross
Tee fitting
Tee junction
DLI
S L I
Kegunaan
Membelokkan arah aliran 60 beradius
kecil
Membelokkan arah aliran beradius kecil
Menyambung pipa/memperpanjang aliran
Menyambung pipa lurus beda 0
Memutuskan hubungan aliran
Membagi 3 arah aliran
Membagi 2 arah aliran
Membagi 2 arah aliran dengan sudut 60
Double level inlet
Single level inlet
2.6 Septictank
Septictank adalah suatu tempat yang sesuai dibuat tertentu pada dalam
saluran pipa yang sesuai dengan volume air. Air pada rumah tangga dapat
dialiri 150-250 liter/orang/hari untuk waktu 9 jam pemakai dan air yang
dibuang ke septictank adalah 75% dari 150-250 liter, dan masuk kedalam
tubuh manusia 25% yang dibuang tanpa tempat pembuangan. Lumpur yang
19
Sumber:www.abeeseptic.com
2.6 Peresapan
Peresapan adalah suatu tempat yang dibuat sebagai tempat untuk
meresap air yang berada dalam septic tank. Agar tidak terjadi peluapan air
dalam septic tank.
Berikut adalah contoh-contoh model peresapan:
20
21
BAB III
JOB-JOB PEKERJAAN
JOB I
3.1 MENENTUKAN KEMIRINGAN DASAR SALURAN
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR BONING ROD
A. Tujuan
1. Dapat menggunakan perkakas dalam membuat Boning Rod.
2. Dapat menentukan kemiringan dasar galian dengan Boning Rod.
3. Dapat melatih ketepatan atau ketajaman mata dengan Boning Rod.
4. Dapat memasang patok dengan baik dan benar.
B. Peralatan yang digunakan :
1. meteran
5. martil besar
2. selang plastic
6. palu besar
3. gergaji potong
7. pensil
4. kapak
8. boning rod
22
23
24
JOB II
3.2 PEMASANGAN STEAK OUT DAN GALIAN TANAH SALURAN
TERBUKA
A. Tujuan
1. Agar dapat memasang steak out dengan kokoh dan kuat
2. Dapat membentuk galian tanah untuk pemasangan pipa saluran
3. Dapat membuat galian dengan satu kesatuan miring
B. Peralatan yang digunakan
1. meteran
7. perata tanah
2. pensil
8. selang plastic
3. waterpass
9. martil besar
4. cangkul
10. unting-unting
5. cangkul burung
11. benang
6. sekop
C. Bahan yang digunakan
1. patok dolken 80 cm
2. papan 2 x 7 x 100 cm
3. paku 2 inci seperlunya
4. Riol lingkaran 20 cm sebanyak 6 buah
25
5. mortal seperlunya
.
D. Keselamatan kerja
1. Perhatikan instruksi dari instruktur dengan baik
2. Baca lembaran kerja (job sheet) terlebih dahulu sebelum bekerja
3. Perhatikan langkah kerja dengan baik dan benar sesuai yang ada pada
job sheet
4. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
5. Jangan memaksa alat, bila tumpul tajamkan terlebih dahulu
6. Jangan bersenda gurau apabila sedang bekerja
7.Pusatkan pikiran pada pekerjaan dan harus konsentrasi
8. Usahakan selang air yang digunakan jangan berangin (bergelembung)
9. Jangan menggunakan alat yang belum tau cara penggunaannya
10. Tanyakan pada Instruktur bila ada yang belum mengerti
11. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap
12. Bacalah doa terlebih dahulu
E. Langkah kerja
1. Tentukan lokasi galian yang baik untuk pemasangan stake outnya
2. Tancapkan stake out pada lokasi kerja
3. Tentukan leveling kedua stake out dengan menggunakan slang air
4. Ukur panjang saluran yang akan digali
5. Pengambilan titik tengah saluran dengan membagi dua panjang stake
out ( sebagai As galian )
6. Menandakan galian saluran drainase
7. Penggalian saluran drainase
8. Merapikan saluran drainase
9. Konsentrasikan pikiran anda pada saat bekerja dan utamakanlah
keselamatan kerja dan juga kekompakan antara sesama team kerja
10. Periksakanlah hasil kerja anda pada instruktur untuk dilakukan
pengecekan dan penilaian
26
Gambar kerja :
27
JOB III
3.3 PEMASANGAN SALURAN RIOL BETON SETENGAH LINGKARAN
A. Tujuan
1. Mengukur kemiringan pasangan riol beton dengan kemiringan dasar
saluran yang ditentukan secara benar.
2. Memasang riol beton setengah lingkaran dengan posisi yang benar.
3. Menyambung riol beton setengah lingkaran secara benar.
B. Peralatan yang digunakan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Meteran lipat
Meteran gulung panjang 50 m
Waterpass
Cangkul
Skop
Siku-siku
D. Keselamatan kerja
28
Siapkan bahan dan alat serta perhatikan gambar kerja pada job sheet
Pengambilan pasir urug
Penarukan pasir urug pada saluran dengan ketebalan 5 cm
Perapian pasir urug pada dasar saluran
Penarikan boning rud pada dasar saluran
Pengambilan roil saluran drainase setengah lingkaran
Peletakan roil pada dasar saluran
Pengecekan kelurusan roil dengan menggunakan ukuran di job sheet
Penimbunan sisi kiri dan kanan roil dengan tanah urug mencapai
keselamatan
kerja
dan
anda
pada
juga
kekompakan
instruktur
untuk
29
Gambar kerja :
30
31
JOB IV
3.4 PEMASANGAN INSTALASI PIPA DRAINASE
PADA GEDUNG BERTINGKAT
A. Tujuan
1. Mengetahui kegunaan alat alat saniter seperti hand basin, washtavel,
water closed.
32
6. ruskam
2. kapur
7. siku
3. waterpass
8. pipa PVC
4. rol besi
5. sendok spesi
33
E. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan, letakkan pada tempat yang aman serta
tentukan lokasi kerja dan beri tanda dengan kapur tulis
2. Pemasangan pipa instalasi dengan ukuran panjang dan diameter pipa
yang sesuai dengan job sheet
3. Pengecekan sambungan pada instalasi pipa
4. Hasil penampang penyambungan pipa drainase pada gedung bertingkat
5. Pembuatan penempatan alat saniter ( klosed duduk )
6. Penempatan pipa instalasi pada alat saniter ( klosed duduk )
7. Penarukan batu bata pecah pada penempatan alat saniter ( klosed
duduk )
8. Penimbunan pasir urug pada penempatan alat saniter ( klosed duduk )
9. Penempatan klosed duduk
10. Pengecekan klosed duduk
11. Pengecekan hasil pembuatan instalasi pipa drainase pada klosed duduk
12. Pembuatan bak control
13. Penempatan instalasi pipa drainase pada bak control
14. Pelasteran / perapian bak control
15. Pengecekan kelancaran air pada bak control
16. Pengamatan air yang tergenang di dalam bak control
17. Pengamatan pengeluaran hasil proses instalasi air pada pipa drainase
ke septictank
18. Pembersihan hasil pembuatan instalasi pipa drainase pada gedung
bertingkat
19. Konsentrasikan pikiran anda pada saat bekerja dan utamakanlah
keselamatan kerja dan juga kekompakan antara sesama team kerja
20. Periksakanlah hasil kerja anda pada instruktur untuk dilakukan
pengecekan dan penilaian
21. Gambar hasil kerja
34
Gambar kerja :
35
36
37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Drainase berfungsi sebagai penyalur air dari suatu tempat ke tempat
yang lain guna mencegah terjadinya genangan air pada tempat tempat
tertentu agar tidak menimbulkan berbagai penyakit.
Pada pekerjaan galian di lapangan diperlukan kesabaran dan
ketelitian terutama pada daerah tanah yang berbentuk seperti daerah cadas.
38
39