Anda di halaman 1dari 39

PERTEMUAN - 1

Oleh : SYAIFUDDIN, ST. MT

Metode matriks adalah termasuk


metode yang telah lama ditemukan,
namun penggunaannya secara luas
baru pada dekade terakhir ini
setelah ditemukannya komputer,

Saat ini perkembangan software di


bidang analisis struktur telah
banyak membantu para perencana
untuk menyelesaikan berbagai
persoalan struktur rangka.

Analisa struktur dengan metode matrik


merupakan bagian dari metode elemen
hingga merupakan suatu metode numerik
untuk meyelesaikan problem dalam bidang
Teknik dan matematis - fisik.

Jenis problem yang timbul dalam bidang


Teknik dan matematis- fisik adalah
penyelesaian dengan mengunakan metode
elemen hingga pada analisa struktur, heat
transfer, fluida, transportasi massa dan
elektromagnetik potensial.

Keutungan dari metode elemen hingga


adalah bahwa apa yang tidak dapat
diselesaikan dengan penyelesaian analitis
dapat dipecahkan dengan metode ini,
sebagai contoh konstruksi yang
mempunyai :
Geometris yang kompleks,
Beban yang kompleks dan
Persyaratan material yang kompleks.

Geometris yang irregular dihitung dengan


mudah,
Dapat menyelesaikan kondisi beban yang
variasi dengan mudah,
Memodelkan yang mempunyai material
yang berbeda,
Dapat menyelesaikan persamaan pada
elemen yang tidak terbatas dan juga jenis
dari syarat batas,
Dapat dibuat menjadi elemen-elemen yang
paling kecil jika diperlukan,
Setelah dibuat model maka sangat
gampang diselesaikan dan murah,
Dapat meyelesaikan problem dinamik,
Dapat meyelesaikan non linear material.

1941 Hrennikoff menggunakan metode ini dalam bidang ilmu


teknik struktur.
1943 Mc Henry menggunakan metode ini pada perhitungan
tegangan untuk struktur yng berdimensi satu (onedimensional).
1943 Courant, mengunakan dengan solusi penyelesaian
tegangan dengan suatu variational form.
1947 Levy menggunakan metode gaya
1953: Levy mengembangan metode kekakuan
1956: Turner, Clough, Martin dan Topp, mereka
memperkenalkan matrix kekauan pada elemen rangka (truss)
dan balok (beam element),
I960: Clough memperkenalkan elemen segiempat dan segitiga
1961: Melos, menyajikan matrix kekakuan untuk elemen segi
empat.
1963: Gastron dan Strome memperkenalkan elemen
axissimetri.
1964: Argirys memperkenalkan elemen dengan tiga
dimensional.
1965 : Archer memperkenalkan metode elemen hingga pada
analisa dinamik 1965 : Gogh, Rashid, Wilson memperkenalkan
axissimetri element.
1977: Lyness, Owen, Zienkiewicz memperkenalkan aplikasi
metode elemen hingga pada magnetig field.
1976: Belytscho memperkenalkan non linier dynamic behavior,

Setelah tahun 1976 perkembangan


sangat pesat apa lagi kemudian
pemakaian komputer untuk
penyelesaian problemnya, tanpa
komputer metode elemen hingga
mungkin tidak akan terpakai di
dalam praktis.

Penemuan komputer menjadikan


metode ini menjadi andalan para
praktisi untuk menyelesaikan
seluruh problem baik dalam analisa
struktur, fluid mekanik,dll.

Metode kekakuan (metode


perpindahan) adalah metode yang
terutama dipakai dalam analisa
struktur dengan matriks. Salah satu
kelebihannya dibandingkan metode
gaya (fleksibilitas) ialah mudah
diprogram pada komputer
(Wira,1996:96).

Istilah matriks kekakuan pada analisis


struktur, dimulai dari aplikasikan pada
metode elemen hingga yang mempunyai
kesamaan pada analisis struktur, istilah
yang digunakan menggambarkan matriks
hubungan antara gaya dan perpindahan.

Sama halnya pada metode elemen hingga


kekakuan matriks dibagi dua yaitu matriks
kekakuan lokal berhubungan dengan
elemen individual dan matriks kekakuan
struktur global merupakan rakitan
(assemble) dari seluruh matriks kekakuan
lokal yang disebut kekakuan sistem
(George R. B., 1995:32).

Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) adalah


suatu metode untuk menganalisa struktur
dengan menggunakan bantuan matriks, yang
terdiri dari : matriks kekakuan, matriks
perpindahan, dan matriks gaya. Dengan
menggunakan hubungan :
{F}= [K]{U}
Ket :
{F} = matriks gaya
[K] = matriks kekakuan
{U} = matriks perpindahan

Suatu sistem yang


mengambil tempat dalam
ruang, dengan komponen
atau bagian yang memiliki
ukuran tertentu
kompleks

Struktur dimodelkan
Lebih
sederhana

Berdasarkan kegunaan sistem


Struktur jembatan, tangki, gedung,
bendungan, atau pesawat udara

Berdasarkan derajat ketidaktentuannya


Struktur statis tertentu
Struktur statis tak tentu

Berdasarkan fungsi sistem menerima


beban luar
Struktur Rangka
Mis : Balok Menerus, Portal Bidang,
Portal Ruang, Rangka Batang Bidang,
Rangka Batang Ruang, Grid
Struktur kontinum
Mis : Pelat, cangkang, tangki

Balok (Beam)

Rangka Batang Bidang (2D)

Rangka Batang Ruang (3D)

Portal Bidang (2D)

Portal Ruang (3D)

Balok Silang (Grid)

Titik Kumpul (titik simpul)


adalah titik pertemuan batangbatang termasuk tumpuan dan
ujung bebas suatau batang

Tumpuan dapat berupa:


Jepit
Sendi
Rol

TYPE STRUKTUR RANGKA

Balok
menerus

Rangka
Batang
Bidang

Dome

Portal
bidang

Rangka
Batang
Ruang

Portal
ruang

Tangki

Astoria Bridge
Constructed of continuous trusses,
this interstate bridge over the
meandering Columbia River connects
Astoria, Oregon, to Megler,
Washington. The bridge was named for
Fort Astor, a fur-trading post
established in 1811 by John Jacob
Astor's Pacific Fur Company.

Struktur Rangka
Ruang

Saint Peters Basilica, Rome


In 1506 architect Donato Bramante,
under commission from Pope Julius
II, designed Saint Peters, located in
Vatican City, within the city of Rome.
Bramante died before completing the
church, so Florentine artist
Michelangelo assumed the
supervisory role in 1546.
Michelangelos innovative design for
the enormous ribbed dome of Saint
Peters influenced dome design and
construction for the next 300 years.
The dome, which was completed
after the death of Michelangelo,
preserves the essential elements of
his design but is taller and more
elongated than he planned.

Geodesic Dome
This geodesic dome was built for
the United States pavilion at Expo
67, the worlds fair in Montral,
Canada. Geodesic domes have no
internal supports, making them ideal
structures for holding large groups
of people. They are made up of
standardized, interlocking shapes
that can be assembled and taken
apart quickly.

1.

Deskritisasi dan pemilihan type elemen

2.

Pemilihan fungsi perpindahan

3.

Tetapkan regangan/perpindhan dalam


hubungannya dengan tegangan dan
regangan.

4.

Tetapkan matrix kekakuan

5.

Tetapkan Persamaan konstruksi secara


global dengan syarat batas yang berlaku.

6.

Selesaikan derajat kebebasan yang tidak


diketahui (metode Gauss)

7.

Selesaikan elemen strain dan stess.

8.

Interpretasi hasil.

ANALISIS STRUKTUR
Reaksi tumpuan (V, H, M).
Gaya-gaya dalam (M, L, N, T)
Displacement (translasi, rotasi)

MANUAL
(M.Matrik, Takabeya,
Cross, dll)

SOFTWARE APLIKASI
(SAP, ETABS, SANS, dll)

DESAIN

NX = 3NJ 3NFJ 2NPJ NR


Dimana :
NJ

= jumlah total titik kumpul


(termasuk perletakan)
NFJ = jumlah titik yang sifatnya JEPIT
NPJ = jumlah titik yang sifatnya SENDI
NR = jumlah titik yang sifatnya ROL

Joint adalah titik kumpul yang


menghubungkan antara
elemen, dan merupakan titik
pada struktur yang
displacement-nya diketahui
atau akan dihitung.

Komponen displacement pada


joint : translasi dan rotasi

Jumlah displacement bebas


derajad kebebasan atau
DOF (Degree of Freedom).

Koordinat dalam tiga dimensi,


mengikuti aturan tangan kanan
(right handed), dan merupakan
koordinat Cartesian (segiempat).

Tiga sumbu dengan notasi X, Y,


dan Z ialah sumbu yang saling
tegak lurus sesuai dengan
aturan tangan kanan.

Digunakan untuk menentukan


potongan property, beban dan
gaya-gaya keluaran.

Sumbu-sumbunya dinyatakan
dengan simbol 1,2 dan 3.

Sumbu 1 arahnya searah


sumbu elemen, dua sumbu
yang lain tegak lurus dengan
elemen tersebut dan arahnya
dapat ditentukan sendiri oleh
pengguna.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai