Anda di halaman 1dari 77

MEKANIKA

REKAYASA IV
(FTS 029 / 2 SKS)
Sumber : Buku Aslam Kassimali - Bab I
Materi kuliah:
1. Rangka Bidang (Plane Truss)

1. Balok (Beam)

1. Kerangka Bidang (Plane Frame)


Pendahuluan
Analisis Struktur (Structural Analysis) →

★ proses memprediksi
★ performa bangunan
★ yang menerima pembebanan
tertentu
sifat performa yang tegangan pada struktur
diperhitungkan terjadi akibat
1. tegangan atau resultan tegangan 1. beban yang bekerja dan/atau
(aksial, geser dan momen lentur) 2. efek eksternal (seperti penurunan
2. defleksi tumpuan dan perubahan temperatur)
3. reaksi tumpuan.
struktur yang Metode yang
dipelajari adalah digunakan
metode matriks
struktur kerangka (frame/skeletal dengan harapan mahasiswa dapat
structures) mengembangkan program
yaitu komputer sendiri dan/atau mampu
menggunakan perangkat lunak
struktur yang tersusun dari batang- komersial yang ada dengan baik
batang lurus.
Ilmuwan dibalik lahirnya analisis
menggunakan metode matriks
James C. Maxwell (1864) → consistent deformations method

George A. Maney (1915) → slope-deflection method

S. Levy (1947) → flexibility method

dll
Metode klasik vs Metode matriks vs
matriks metode elemen hingga
● metode klasik hanya dapat digunakan untuk ● metode matriks hanya bisa menganalisis struktur
menghitung balok atau kerangka dalam kondisi lentur kerangka sedangkan metode elemen hingga bisa
dan mengabaikan beban aksial akibatnya sukar untuk menganalisis juga struktur berpermukaan seperti plat
untuk menentukan lokasi perpindahan titik kumpul. dan cangkang (plates and shells),
Sedangkan metode matriks sebaliknya,
● metode klasik sering digunakan untuk mengontrol hasil
perhitungan metode matriks,
● metode klasik penting untuk pengembangan
pemahaman perilaku struktur.
Rangka bidang (Plane truss)
● elemen garis lurus dan hanya mengalami
beban aksial
● titik hubung fleksibel
● beban dan reaksi hanya bekerja pada titik
kumpul
Balok (Beam)
● struktur panjang lurus
● terbebani secara tegak lurus
terhadap sumbu memanjangnya
(sebidang dengan potongan
penampang)
● terbebani hanya oleh momen
lentur dan gaya geser
kerangka bidang (Plane frame)
● tersusun atas batang-batang lurus
● koneksi antar batang adalah kaku (rigid)
dan/atau fleksibel
● beban dapat pekerja tidak hanya pada
titik kumpul tapi juga batang
● terbebani oleh momen lentur, gaya geser
dan aksial
model analitis→ diagram garis
● idealisasi dari struktur
sebenarnya
● nomor batang dituliskan di
dalam kotak sedangkan nomor
titik kumpul (joint) di dalam
lingkaran
hubungan-hubungan penting dalam
analisis struktur
Dalam menggunakan metode matriks, penentuan besarnya respon dari struktur yang
ditinjau akibat beban luar dapat dilakukan asalkan memenuhi 3 hubungan di bawah ini:

1. persamaan-persamaan kesetimbangan (equilibrium equations)


2. kondisi kompatibilitas/kekompakan (compatibility conditions), dan
3. hubungan konstitutif (constitutive relations).
persamaan-persamaan
kesetimbangan
Untuk struktur rangka bidang (struktur 2D), kesetimbangan
gaya-gaya dan momen ditinjau terhadap 3 kondisi berikut:

Untuk struktur ruang (struktur 3D), kesetimbangan gaya-gaya


dan momen ditinjau terhadap 6 kondisi berikut:
kondisi kompatibilitas
berhubungan dengan deformasi (perpindahan
titik kumpul dan perputaran sudut) struktur
sehingga semua bagian strukturnya cocok satu
sama lainnya.
hubungan konstitutif (=hubungan
tegangan-regangan)
● menjelaskan tentang hubungan tegangan dan regangan dari material struktur,
● merupakan penghubung antara hubungan kesetimbangan dan kompatibilitas yang
sangat dibutuhkan untuk membuat hubungan beban-deformasi.
analisis linear vs nonlinear
Analisis linier dari sebuah struktur didasarkan pada 2 asumsi dasar, yaitu:

1. struktur tersusun atas material elastis linear dimana hubungan tegangan-regangan


mengikuti hukum Hooke
2. deformasi dari struktur sangatlah kecil sehingga kemiringan batang, rotasi dan
regangan aksial yang berpangkat dua dan tiga diabaikan.

Analisis linear tidak seakurat nonlinear, karena analisis linear tidak dapat digunakan untuk
memprediksi kapasitas beban ultimit.
aljabar matriks

Sumber: Buku Aslam Kassimali - Bab 2


Definisi dari
sebuah
matriks
Sebuah matriks didefiniskan
sebagai
sebuah tempat penyimpanan (array) persegi yang tersusun dari angka-angka dalam m baris
(row) dan n kolom (column).
Contoh
Berapakah ukuran matriks D di samping?

Apakah elemen matriks pada D21?

Apakah elemen matriks pada D33?

Apakah elemen matriks pada D43?

Apakah elemen matriks pada D44?


Tipe-tipe dari
matriks
matriks kolom (=vektor)
Matriks kolom (column matrix) adalah matriks yang tersusun hanya dari sebuah kolom
(n=1). Sering juga sebuah matriks kolom diidentikkan sebagai sebuah vektor. Contoh:
matriks baris
Matriks baris (row matrix) adalah matriks yang tersusun hanya dari sebuah baris (m=1).
Contoh:
Matriks bujursangkar
Matriks bujursangkar (square matrix) adalah sebuah matriks yang memiliki jumlah baris
sama dengan jumlah kolom (m=n). Contoh:

diagonal utama
matriks simetris
Sebuah matriks bujursangkar dikatakan matriks simetris bila elemen-elemennya adalah
simetris terhadap diagonal utamanya. Contoh:
Matriks segitiga bawah
Bila elemen-elemen di atas diagonal utama pada matriks bujursangkar adalah nol maka
matriks ini disebut matriks segitiga bawah. Contoh:
Matriks segitiga atas
Bila elemen-elemen di bawah diagonal utama pada matriks bujursangkar adalah nol maka
matriks ini disebut matriks segitiga atas. Contoh:
matriks diagonal
Matriks diagonal adalah sebuah matriks yang semua elemennya nol kecuali elemen pada
diagonal utamanya. Contoh:
Matriks satuan atau identitas
Matriks satuan atau identitas (I atau [I]) adalah matriks diagonal yang semua elemen pada
diagonal utamanya sama dengan 1. Contoh:
Matriks nol
Matriks nol (0 atau [0])adalah matriks yang semua elemennya adalah 0. Contoh:
operasi
matriks
Kesamaan
Dua buah matriks dikatakan sama jika ukuran matriks (order) dan semua elemen adalah
identik (sama). Contoh: A = B
penjumlahan dan pengurangan
matriks
Penjumlahan dan pengurangan matriks hanya berlaku bila dua matriks yang ingin
dijumlahkan atau dikurangkan berukuran sama. Contoh:
c = A+B
D=A-B
Perkalian dengan sebuah skalar
Bila sebuah matriks dikalikan dengan sebuah skalar c maka semua elemennya dikalikan
dengan nilai skalar tersebut. Contoh:
penyelesaian:
perkalian matriks
Dua matriks hanya bisa dikalikan jika jumlah kolom (n) dari matriks pertama sama
dengan jumlah baris (m) pada matriks kedua. Contoh:
hasil (product) dari perkalian
matriks
Elemen dari hasil perkalian matriks
a dan b
Contoh perkalian matriks
perkalian matriks secara umum
tidak komutatif, jadi

Jadi adalah penting untuk tidak merubah susunan matriks yang ingin dihitung hasil
perkaliannya.
Contoh:
penyelesaian:

Jadi AB BA
catatan:
contoh:
matriks transformasi
Sifat-sifat lain dari matriks
transformasi
Contoh:
Penyelesaian:
invers dari matriks bujursangkar
contoh:
penyelesaian:
catatan:
matriks ortogonal
Sebuah matriks adalah matriks ortogonal jika invers dari matriks tersebut sama dengan
matriks transposnya.
contoh:
penyelesaian:
partisi dari matriks
metode
eliminasi
gauss-jordan
penyelesaian dari persamaan-
persamaan simultan
Matriks tambahan (augmented matrix):
kontrol:
matriks invers menggunakan
metode gauss-jordan
tentukanlah inverse dari matriks
berikut ini menggunakan metode
gauss-jordan.
Penyelesaian:
kontrol:
Ada
pertanyaan?
Tugas #1
Pertanyaan: Tentukanlah invers dari matriks 3x3
berikut ini dengan menggunakan metode Gauss-
Jordan. 5 8 1
Ket:
Gunakan angka terakhir dari NPM anda pada sel 2 C22 5
C22.

-5 7 3
terima kasih
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai